NovelToon NovelToon
Suami Rahasia

Suami Rahasia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Poligami / patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Linda manik

Selalu disakiti dan tidak diperlakukan tidak adil oleh suaminya membuat Ella berniat membalas dendam kepada suami dan madunya.

Ella, wanita mandiri berusia 25 tahun yang merasakan sakit dipoligami. Menjadi istri yang baik, penurut dan juga mandiri tidak membuat sang suami Zico bersyukur memilikinya.

Bagi Zico. Ella hanyalah wanita parasit bagi hubungannya dengan istri kedua. Ella adalah pengganggu.

Tidak seperti Zico. Ella justru tulus menjalani pernikahan poligami itu. Ella berusaha bertahan walau sakit hati yang terus dia terima. Terkesan bodoh memang. Tapi kedatangan seorang pria di kehidupan Ella mengubah semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Tiga hari kemudian. Seperti janjinya kepada pak Andi. Ella kembali menginjak kakinya di rumah mewah Bima. Setelah melapor ke pos satpam. Ella berjalan menuju rumah. Membayangkan wanita galak yang menyambutnya tiga hari yang lalu, sebenarnya Ella malas untuk kembali ke rumah ini. Tapi demi tanggung jawab dan sikap profesional. Ella menyampingkan rasa malas itu.

Seperti dugaannya, dia kembali disambut sinis oleh wanita itu. Walau pagi ini wanita tersebut tidak mengatakan sepatah katapun. Ella sungguh mengetahui. Jika kedatangannya benar benar tidak diharapkan oleh wanita tersebut. Ella tidak perduli. Ella mengucapkan salam dengan sopan. Kiki yang duduk di sofa ruang tamu itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Lagi lagi Kiki bersikap sopan kepada Ella. Dan Kiki juga mengarahkan Ella untuk langsung ke ruang kerja Bima.

Ella menyusuri rumah itu yang sedikit membingungkan baginya. Dia berjalan mengikuti arah jalan sesuai petunjuk yang diberikan oleh Kiki. Ella sebenarnya merasa lega karena harus menjumpai Bima ke ruang kerja. Tapi lorong demi lorong yang dilewati membuat Ella bingung untuk menemukan ruang kerja sang bos. Jika seperti ini, Ella sebenarnya lebih ingin menjumpai Bima di kamar pribadinya saja.

Ella menarik nafas lega. Pintu bertuliskan nama Bima sebagai tanda jika ruangan itu adalah ruangan kerja Bima kini tepat di hadapannya. Ella mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu itu tapi seketika pintu tersebut terbuka. Wajah Bima menyembul dari pintu dan langsung mempersilahkan Ella masuk. Bima kembali menutup pintu dan bahkan mengunci ruangan tersebut. Bima sudah terlihat sangat sehat.

"Kenapa dikunci pak?" tanya Ella terkejut dan sedikit takut. Ella takut jika Bima akan melecehkan dirinya di ruangan ini demi memuluskan rencananya. Apalagi ruangan ini sangat jauh dari ruang tamu dan dapur. Ella semakin takut ketika Ella menyadari di bawah pintu ada door sweep atau bantalan karet yang menutup celah pintu bagian bawah. Melihat situasi ruangan ini. Ella menyimpulkan jika ruangan ini kedap suara.

"Jangan takut Ella. Aku tidak akan berbuat macam kepada kamu," jawab Bima sambil menggerakkan tangannya menyuruh Ella duduk di sofa. Tapi Ella masih betah berdiri karena tujuan datang ke rumah ini hanya untuk mengambil berkas.

"Terima kasih pak. Saya hanya mengambil berkas yang tiga hari yang saya antar kemari."

"Duduklah dulu Ella. Berkas itu sudah saya tanda tangani dan sudah di tangan pak Andi. Aku ingin membicarakan tawaranku. Kamu masih ingat kan?" tanya Bima yang sudah duduk bersandar di sofa.

Ella mengernyitkan keningnya. Dia masih ingat dengan jelas perkataan pak Andi tentang berkas itu. Dan sekarang berkas itu sudah di tangannya. Ella menduga jika Bima dan Andi bekerjasama untuk membuat Ella kembali ke rumah ini. Ella juga masih mengingat dengan jelas tawaran dari Bima. Ella akhirnya duduk ketika melihat tatapan teduh sang bos.

"Jadi bagaimana Ella. Apa kamu bersedia menikah denganku?" tanya Bima tanpa basa-basi. Ella seketika gugup. Menerima tawaran Bima bukan segampang membalikkan tangan. Dia masih berstatus istri dari seorang Zico. Banyak hal yang dipikirkan oleh Ella untuk menerima tawaran Bima.

"Tapi kenapa harus saya pak?.

Ella akhirnya menanyakan apa yang selalu dipikirkannya selama tiga hari ini.

"Saya butuh wanita yang berkarakter tegas, berani dan tentunya wanita baik baik," jawab Bima.

"Dan pak Andi merekomendasikan saya," tebak Ella. Bima mengangguk.

"Dia tidak merekomendasikan wanita yang akan menjadi istri bagiku. Andi sebenarnya merekomendasikan kamu untuk menempati posisi manager pemasaran yang sebentar lagi akan kosong. Tapi kedatangan kamu ke rumah ini dan berani beradu mulut dengan mama saya. Itu nilai plus bagimu dibandingkan Saya sangat berharap kamu bisa membantuku dengan menikah dengan saya Ella," jawab Bima tenang. Tiga hari yang lalu lewat ponselnya Bima bisa melihat kedatangan Ella mulai dari gerbang hingga di depan pintu kamarnya. Semua titik di rumah ini sudah terpasang Cctv dan rekamannya tersambung ke ponsel Bima.

"Membantu pak?. Maksud bapak bagaimana?" tanya Ella bingung.

"Papa dan mama tiriku menjodohkan saya dengan seorang gadis yang tidak saya sukai. Bisa dibilang saya membencinya. Saya hanya butuh surat surat pernikahan untuk membungkam mulut mereka supaya tidak memaksa saya untuk menikahi wanita itu. Aku mohon Ella. Tolong saya. Waktu tidak banyak lagi untuk mencari wanita berkarakter seperti kamu."

Ella menatap Bima yang duduk di hadapannya. Bima terlihat sangat berharap akan jawaban Ella.

"Maaf pak. Saya tidak bisa," jawab Ella tegas. Dia hendak beranjak dari duduknya tapi secepat kilat Bima menahan tangan Ella.

"Ella saya mohon. Apa yang kamu minta akan saya penuhi."

"Maaf pak. Saya bukan orang yang tepat untuk membantu Bapak. Sebenarnya saya sudah menikah," kata Ella pelan. Ini pertama kalinya dirinya mengakui di hadapan orang lain bahwa dirinya sudah menikah. Bima melepaskan tangannya mengetahui jika Ella sudah menikah. Bima bersikap tenang dan hatinya sangat yakin jika hanya Ella yang sanggup membantunya dari perjodohan yang diharapkan orangtuanya.

"Apa pernikahan kamu bahagia?" tanya Bima. Jika jawaban Ella tidak bahagia itu artinya ada harapan bagi Bima. Ella yang mendengar perkataan itu langsung menunduk. Cara Zico memperlakukan di rumah kini berputar putar di otaknya. Mengingat kelakuan suami dan madunya membuat Ella semakin geram akan pasangan itu. Kini Ella merapatkan giginya dengan tangan terkepal. Ella menunduk menyembunyikan wajahnya.

"Bahagia atau tidak bahagia. Itu urusan saya pak," jawab Ella lagi. Bima sudah terlihat mengacak rambutnya. Bima menarik nafas panjang dan sudah tidak nyaman. Kemudian Bima kembali menatap Ella.

"Tapi entah mengapa setelah melihat cara kamu mengucapkan itu. Aku yakin kamu tidak bahagia. Hidup berpoligami pasti menyakitkan."

Bima berusaha menebak dan mencari celah untuk mewujudkan keinginannya. Dan Bima tersenyum melihat Ella yang terkejut mendengar perkataannya. Bima asal menebak Sesuai laporan sang supir yang mengantar Ella tiga hari yang lalu. Supirnya bercerita tentang Zico dan Kalina yang tampak mesra di depan rumah Ella.

Ella berusaha menetralkan jantungnya. Bayang bayang rumah tangga yang dijalaninya selama dua tahun itu terpampang jelas di ingatannya. Rasa benci di duakan dan sikap tidak adil dari Zico ditambah sikap Kalina yang selalu merendahkan dirinya membuat Ella ingin membalaskan semua rasa benci itu kepada suami dan madunya.

"Apa yang aku dapat jika aku bersedia menikah dengan kamu?" tanya Ella. Tidak ada yang dipikirkan Ella saat ini selain membalas sakit hatinya. Ella juga tidak berusaha bertanya tentang perkataan Bima tenang poligami.

"Yang pasti kamu akan mendapatkan banyak hal. Aku adalah calon penerus perusahaan cakrawala group. Apapun yang kamu minta akan saya berikan asal kamu bersedia menikah dengan saya."

"Setelah tujuan kamu tercapai. Bagaimana nasib pernikahan tersebut?" tanya Ella untuk memastikan kepastian dirinya.

"Saya serahkan semuanya kepada kamu. Kamu bersedia membantu saya itu sudah cukup bagiku," jawab Bima.

"Baiklah, saya bersedia menikah dengan kamu. Tapi kamu juga harus bersedia menjadi suami rahasia bagiku," jawab Ella.

"Maksud kamu?.

"Pernikahan itu hanya untuk membantu kamu. Jadi pernikahan itu hanya diketahui pihak keluarga kamu tanpa diketahui keluargaku maupun teman teman kita berdua," jawab Ella. Biarlah Bima menganggap dia wanita yang aneh. Tapi hanya dengan seperti ini dia bisa membalaskan sakit hatinya kepada Zico. Zico mengangguk setuju.

"Baiklah. Saya setuju. Saya akan membuat perjanjian tertulis supaya kamu tidak merasa dirugikan dalam hal ini," jawab Zico senang.

"Kalau begitu saya pamit bekerja pak," kata Ella. Bima mengangguk sambil tersenyum.

1
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
kapok karina
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
semoga Ester jodohsama ziko
Rina Arie
Luar biasa
Utit Dewisetyowati
semangat Bimo semoga cepat bisa berjalan
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah akhirnya terbongkar semuanya
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ayo Bimo semangat
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ceraikan saja Karina ciko
YuWie
tiba waktunya kie kapaann
YuWie
maksude piye..menunggu waktu cerai kok yang entah kapan..ini mah bikin emosi yg bacaaa
YuWie
mandiri kok gak dianggap tetep dableg..alasane opo jal
Utit Dewisetyowati
Linna laporkan polisi saja biar kapok
Utit Dewisetyowati
tendang saja si Lina
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah ternyata Litta asisten maya
Utit Dewisetyowati
Ella hebat bisa mempertemukan papa bima d mama bima
Utit Dewisetyowati
semoga bisa ketemu
Utit Dewisetyowati
semoga biang keladinya segera ketemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!