Kehidupan Luar Biasa Seorang Penyembuh

Itulah mengapa saya menerima permintaan untuk membawa murid saya, seorang tabib bernama Race, yang tinggal di desa terpencil, sesuai dengan amplop. Saya menghabiskan lebih dari sebulan pergi ke gunung tempat tabib itu tinggal, dan saya tiba diserang oleh monster beracun, kehabisan makanan, dan akhirnya mengembara selama tiga hari, tetapi semoga beruntung, saya diselamatkan oleh orang yang saya minta, dan saya akan makan malam bersamanya di rumahnya menjadi sesuatu.

Aku tahu tidak baik membicarakan terlalu banyak tentang rumah orang lain, tapi sejujurnya, menurutku rumah itu berbau seperti rumah nenekku.

``Oh, ada meja dan kursi di tempat yang bagus, jadi aku akan membuatmu menunggu di sini dan membeli beberapa, jadi cepatlah, oke?''

Tiga hari setelah kapal karam, saya pikir saya akan menemui ajal, namun hanya dengan memiliki makanan dan tempat duduk saja sudah membuat saya bahagia. Setelah itu, yang harus kulakukan hanyalah istirahat dan menunggu dia membawakanku makanan.

"Oke. Aku akan segera menyiapkannya, jadi harap tunggu di sana."

"Oh! aku menunggumu?"

Saat aku mengatakan itu, aku menjawab bahwa aku sedang menunggu, tapi entah kenapa, aku tidak tahu kenapa, tapi saat aku melihat wajah orang, aku terus berpikir, ``Aku bodoh.''

"Ada apa? Apakah kamu tidak akan membuatkan makanan?"

"Tidak......tidak apa-apa."

"Begitu? Kalau begitu, aku akan bertanya padamu secepatnya, oke?"

"Ya, aku akan membuat sesuatu yang sederhana untuk saat ini, jadi harap tunggu."

Aku penasaran dan memanggilnya, tapi dia tidak menjawab dengan ketus... Mungkin dia sedang dalam masalah.

Saya tidak bisa membersihkan tubuh saya, jadi saya tidak bisa menghilangkan semua kotoran, yang berarti saya tidak bisa menghilangkan semua kotoran.

Wow...bukankah kamu baru menyadarinya dan tutup mulut? Biasanya aku tidak mengkhawatirkan hal itu karena aku berkemah di alam liar sebelum mulai bekerja sebagai seorang petualang, tapi sebagai seorang wanita, ketika aku bertemu seseorang untuk tujuan itu. pertama kali, menurutku aku jahat.

Yah, tidak ada gunanya mengkhawatirkan hal itu, dan bahkan jika aku mulai mengkhawatirkan baunya sekarang, jika mereka tidak berpikir demikian, itu sudah terlambat...Aku akan menyerah dan menghabiskan waktu dengan melihat sekeliling sambil menunggu. makanan saya.

Hanya ada satu buku di atas meja, dan saya tidak punya hobi membaca selain itu, tapi saya tidak punya hobi membaca selain itu...Namun, saya tidak suka duduk diam.

Karena saya tidak punya pilihan selain membaca buku, saya memutuskan untuk menutup mata.

"Hei! Bolehkah aku membaca buku itu?"

"Hah? Ah, ya, tidak apa-apa, tapi ini buku penting, jadi tolong jangan mengacaukannya, oke?"

Membaca sesuatu tanpa izin itu buruk, jadi saya menghubungi mereka dan membeli balasannya. Sepertinya berisi penjelasan tentang ramuan obat... Ini tentu saja merupakan buku penting bagi para penyembuh.

Ya.

Saya tahu wanita tua itu memperbarui dan menerbitkan informasi setiap tahun, dan terkadang saya mengumpulkan ramuan obat khusus berdasarkan permintaan... Sejujurnya, menurut saya pekerjaan ini tidak sepadan, karena biaya komisinya rendah mengingat bahayanya.

"...Tapi yah, orang seperti ini yang kelihatannya orang baik bukanlah murid Nenek."

Mau tak mau aku mengatakannya dengan lantang, tapi aku membayangkan dia adalah murid wanita tua itu, atau seseorang dengan kepribadian yang sedikit lebih buruk, tapi itu benar-benar berbeda dari apa yang kubayangkan.

Saya membaca buku dengan pemikiran ini, tetapi sulit dan saya tidak mengerti apa pun.

......Aku seorang penyihir, bukan penyembuh, jadi itu wajar saja.

Namun, meskipun asal usulnya sama, mengapa begitu sulit? Dengan sihir, yang harus Anda lakukan hanyalah membuat gambar dan memukulnya dengan sesuatu, tetapi dengan teknik penyembuhan, Anda mencoba melakukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan. oleh orang pintar yang memahami struktur makhluk hidup. Apa yang bisa kukatakan, orang ini pasti pintar.

Masih belum ada makanan, kan?

"Ah! Benar, aku suka daging, jadi beri aku daging! Jika kamu tidak memilikinya, aku akan melakukan apa saja!"

......Aku tiba-tiba teringat bahwa aku belum memberitahunya apa yang ingin aku makan, jadi aku memberitahunya dengan suara keras agar dia bisa mendengarku.

Dengan begitu, Anda dapat mendengarnya meskipun Anda sedang berkonsentrasi memasak. Tetap saja, bagus untuk bisa memasak.

Saya hanya bisa memberi garam dan memanggang daging, jadi jika saya tidak bisa membuat makanan enak, saya bisa minta orang ini membuatkannya dalam perjalanan ke rumah saya.

Nah, setelah kita makan dan menenangkan diri, saya akan menceritakan sebuah cerita rumit dan kemudian kita akan membeli sesuatu.

Namun, baunya enak...Kuharap aku bisa makan makanan enak dari ini...

Hatiku berdebar.

Walaupun aku sudah menantikan makannya, aku masih belum memahaminya, tapi aku memutuskan untuk membaca isi bukunya...