NovelToon NovelToon
Kevin Dan Ade

Kevin Dan Ade

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: ade ramadhani

Kevin nama pemuda berusia 19 tahun itu,ia tinggal sendiri di dalam rumah sewa yang kecil,hal itu tidak masalah baginya.selagi tempat itu bisa melindungi nya dari panas matahari dan tetesan air hujan,itu sudah cukup.harga sewa per bulan juga terbilang murah banget.

Mengandalkan gaji tak seberapa sebagai pelayan di kedai kopi,setidaknya dengan begitu,dia masih bisa membayar biaya sewa per bulan dan kebutuhan sehari-hari.kendati dia kerap kali merasa perutnya mendadak parik karena terlalu sering mengonsumsi mi instan

Kevin berniat berjalan di sekitar taman.daripada hanya diam - diam rumah tanpa melakukan apa-apa.itu sungguh membosankan.hari ini,jadwal kerjanya masuk pagi,pulang siang.setelah istirahat sejenak,ia pun jalan - jalan.ia pria yang tidak banyak bicara.ya,bisa dibilangin pria yang dingin banget.terkadang dia bisa menjadi pria yang hangat dengan sekitar

Entahlah,dia memang sulit ditebak.

Tumbuh dia tengah-tengah keluarga yang berantakan

membuatnya merasakan jika hidup t

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena cinta kepada ade dan kevin

Ade,dengan napas bergemuruh,degup jantung-jantung beradu membuat langkah-langkah nya semkin kencang-kencang di tengah ber antara. Ini

Gelap  disekelilingi tidak menyurutkan niatnya lari -lari lebih -lebih jauh ini.arah yang acak -acak  hanya mengikuti insting perih akibatnya goresan duri di kaki  dia abaikan.hanya satu tujuannya.

Sekarang.lepas dari mereka yang masih -.masih mengejar kamu.

Sesak di dada sudah membalut.cahaya rambulan

Mengarahkan dirinya mencari cela.untuk  bergerak.terus memaksakan  diri makin jauh -jauh dari derap langkah -langkah empat pria yang menyusul di belakang.sesekali menengok, menajamkan pendengaran dari suara kecil sekecil apapun  memastikan  dia tidak tersusul dan aman

Sesaat meraup udara sekitar,dengan tangan kiri  bertumpu di barang pohon agar-agar tetap berdiri, mencondongkan badan  agar bisa bernapas lebih mudah.tidak ingin ade membuang.waktu ,setelah merasa cukup baik,gadis ade itu lanjut mempercepat langkahnya.waktu sekarang sudah tidak berlarian dia tidak ingin berhenti  selama -lama masih ada tenaga.seorang diri di tengah hutan-hutan ,mengabaikan rasa takut,karena baginya lebih mengerikan tertangkap.di tangan mareka.ade  akan mati walaupun badan masih hidup.dengan apa yang telah terjadi.

Dia rasakan selama masa penyekapan.lebih memiliki tersesat di hutan-hutamhutan-hutan dibanding bertemu dengan mareka jahat.

Di bawah sinar rembulan gadis itu bersandar disebua pohon.pohon rasa lelah yang menggerogoti tak mampu lagi bergerak melangkah kan kakinya rasa was-was-was masih menyelimuti rasa takut membuatnya tetap terjaga.setelah merasa aman. Seakan remuk -remuk sekujur tubuh kaku.....

Ia memaksa bangkit kembali.tertatih menyeret langkah dengan gontai, bertahan dari rasa sakit.ini yang sudah diambang batas.perih banget dibagian kaki mulai terasa sakit yang sudah tangan kanan nyeri nyut-nyutan.dia tidak memiliki waktu lagi untuk mengecek keluhannya itu .remang membuatnya tak bisa memastikan luka  yang dideritanya 

Malam semakin beranjak,cahaya bulan yang lolos dari  kerumunan daun.daun membimbing gadis itu.badan yang dipaksa bergerak terus menerus membuatnya ambruk seketika.penat dan rasa sakitnya-lah tak bisa berhalau lagi.merangkak ke sebuah pohon besar terdekat,bersandar dengan kaki terentang .pelu bercucuran membasahi badan nya senyap mengelilingi, membuat hilang ke alam mimpi 

Sakit ya kembali terasa membuat tersadar.kerumunan semut menggerogoti lengan kanan yang robek.

Dia bergegas membebaskan lengan dari kerumunan hewan -hewan itu  diri bangkit.waktu tubuh linglung........

Cahaya pagi sudah memancarkan,kabut hitam  yang melayang perlahan sinar di udaranya.perih kedua kaki nya seakan melangkah di jalan yang penuh duri.duri pakaiannya pun sobek sana.sini .sambil mengedarkan pandangan mencari pertolongan siang makin terik, perut kerongkongan membuat makin lemas dan lambat.doa dan harapan lirih ade lantunkan.berharap allah masih memberikan kesempatan untuk tetap hidup aku makasih ya allah 

Air mata tak  mampu dia  .tahan.menganak sungai dalam  diam sambil menyusuri kolong hutan.sesekali menyibak  tumbuhan liat  dan ranting yang menghalangi  langkahnya.meringis dan terseok,daun menjadi kudapan  untuk mengganjal perut yang makin melilit.suasana terang tak ingin  dia sia -siakan untuk tetap  bergerak,berharap menemukan seseorang .

Keinginan untuk  tetap kuat melangkah  harus dia lupakan. Saat tubuhnya ambruk seketika.meringis, hanya itu yang mampu dia lakukan.bahkan untuk bersuara pun sangat sulit.

Senja yang memudar.menggiring mentari  ke ufuk barat hutan yang tak tentu  ujungnya mengecilkan semangat hidup aku  ade yang tersisa.beringsut perlahan,mencari tempat  berlindung.andai maut sudah tiba.dia berharap tempat itu  bisa memberi nya rasa nyaman walaupun setitik.

Ade bersandar pasrah dengan mata yang sesekali

Terbuka .la raih pucuk daun yang bisa terjangkau dan menguranyah dengan perlahan.sesekali memudahkan cairan hijau itu ke tangannya yang mulai terlihat mengerikan.dia berharap,dengan cairan itu walaupun tidak mampu mengobati,paling tidak bisa menahannya untuk tidak makin parah.satu

Yang  dia syukuri,sampai sekarang dia tidak dipertemukan dengan hewan yang bisa menang sanya dengan mudah.

Walaupun dengan kondisi itu dia juga tak punya harapan untuk melewati hari lebih banyak.

Pasrah dalam situasi yang tak mampu bergerak,gadis itu ikhlas dengan apa pun yang akan berakhir disini penolong yang memberikan kehidupan yang baru.dalam kepasrahan,dia kembali hilang pada alam mimpi seiring malam menutup alam.

Senyup suara percakapannya memasuki kesadaran nnya.di antara rasa sadar.naluri meminta air untuk menuntaskan dahaga yang entah sejak kapan dia tak rasakan.setelah  kesegaran itu  melewati kerongkongan, kembali ade tidur dalam Damai.

*******************************************

Kilau cahaya dari cerah atap,menariknya ke alam sadar.perlahan mengerjapkan mata. Menyesuaikan pandangan yang masih silau.memperhatikan sekeliling,asing yang dia jumpai.atap yang terbuat dari daun kelapa dengan dinding anyaman bambu,tempat berbaring terbuat dari bilah -bilah

Bambu yang diikat membangunkan diri.ingin memastikan  keberadaan dirinya sekarang.namun rasa sakit yang masih mendera membuat tak mampu bangkit...........

Tirai gorden terkuat.seorang wanita tua melangkah masuk. Dengan tenang mendekati saat dia melihat si gadis sudah sadar.ade memaksa bangkit kembali,tatapi  dengan cepat ditahan.tangan hangat itu  menempel dia dahi kemudian tersenyum lebar....

"Berbaringlah,nak.kamu masih belum sembuh....

Suaranya sangat lembut dan menenangkan.dia  meninggalkan tempat itu lagi sebelum ade menjawab.di mangkuk beralih ke mulut dengan penuh kasih sayang....ade meneteskan bola air mata  sambil memandang wanita tua itu dengan tatapan penuh terimakasih

Seminggu telah berlaku ade sembuh dari keseluruhan luka.bahkan sekarang sudah menganggap si penolong sebagai neneknya sendiri.kampung yang terjemah oleh kehidupan Modern.hidup sederhana dengan alam.jarak antara rumah yang satu dengan yang lain berjauhan.tanpa singnal dan peralatan modern yang sering di jumpai di dunia luar.

"Nenek.kapan ke pasar lagi?".tanya ade yang masih memasaknya di dapur.dengan tungkul alami dan kayu bakar. Membuatnya sesekali mengibaskan tangan untuk menghalau  asap

Wajah si arbia mengilap dengan kering  menggerakkan sudek dengan lincah, memindahkan masakan ke piring  plastik berwarna hijau

"Besok,nak ade mau ikut?kalau mau kita bertiga berangkat bareng -bareng."" Jawab nenek yang sedang duduk menunggu hidangan.rumah yang hanya terdiri dari dua sekat,tetapi kehangatan tesebut

Ade tersenyum mendengar jawaban itu.menaiki sebuah tangan terbuat dari bambu dan ruang utama.di samping sepuluh tahun.seseorang anak perempuan lainnya.umur sekitar sekitar manis.mareka menyantap makanan yang telah wajahnya yang dengan nikmat walaupun hanya nasi dan lalapan sayur hasil kebun pekarangan rumah

...............*******************.....................******..

Hari masih gelap.ade dan nenek beserta cucunya sudah siap kerajaannya di punggung  masih-masih . Berjalan dengan obor sebagai pelita menyusuri jalan setapak menuju sungai

1
Ade rama Dani
bagus
minsook123
Alur yang cemerlang, penuh kejutan. 🤩
Inari
Amat menghibur, tarik napas setelah baca 😍
Ade rama Dani: makasih
total 1 replies
Piccolo
Wahhh!!
Ade rama Dani: makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!