NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 29

"Tunggu Arya, kamu tidak boleh pergi dari rumah ini!" sergah Alek menghentikan putranya.

"Kenapa, Pa? Papa mengusir Mama kan? Dan saya sudah putuskan jika Mama pergi, saya pun akan pergi dari rumah ini! Gilang, ayo bantu saya mengemasi barang-barang saya!" jawab Arya tegas.

"Baik, Tuan Muda!" jawab Gilang.

Alek hanya mengusap wajahnya. Karena semua yang terjadi di luar pemikirannya. Namun saat semua orang bersitegang. Terdengar suara seseorang di lantai bawah, dan suaranya begitu menggema di rumah itu.

"Tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini satu orang, pun!" ucapnya.

Deg!

Mata semua orang, langsung mengarah pada suara orang yang datang. Tampak seorang laki-laki berusia sekitar 75 tahun, dengan memakai tongkat di tangannya, dengan kedua bodyguard, bersamanya, namun laki-laki tua itu, terlihat masih gagah. Kharismanya masih membuat orang-orang tunduk di bawah kendalinya.

"Ayah!" Alek terkejut, saat melihat sang Ayah berdiri dengan sorot mata yang tajam, mengarah kepada semua orang. Arya pun kini menunduk, saat melihat sang kakek ada di rumahnya saat ini, begitupun Utami.

"Turun, kalian semua!" kakek Agung berteriak meminta semua orang untuk turun ke bawah.

"Al, ayo kita turun, dia adalah kakek Agung, ayah dari papa Alek." bisik  Sukma, mengajak Alina untuk turun ke bawah.

Semua orang tidak ada yang berani menegakan kepalanya, semuanya menunduk saat kakek Agung ada di hadapan mereka. Apalagi para pelayan di rumah itu, terkecuali  Alina yang tidak ikut menunduk padahal Sandra dan Sukma, sudah berulang kali menyenggol tangannya, untuk memberi kode.

"Al, tundukan kepalamu!" bisik Sandra. Namun gadis itu masih tetap dengan posisinya.

"Alek! Ada apa tadi? Kenapa kalian ribut? Dan Ayah dengar Utami meminta cerai? Ada apa ini?" tanya kakek Agung meminta penjelasan.

"Ayah, Mas Alek. Menikah lagi, dan dia sudah membohongiku selama tujuh tahun lamanya!" jawab Utami.

"Saya tidak meminta jawaban darimu, tapi saya sedang bertanya kepada Alek, putra saya!" hardik kakek Agung, yang membuat Utami langsung terdiam seketika.

"Ayo Alek. Jelaskan!" tegasnya lagi.

"Iya Ayah, apa yang Utami katakan, semua itu benar, dan Utami tidak menerimanya. Lalu dia meminta pisah!" jawab Alek yang tetap menunduk.

"Apa alasan Utami tidak mau menerimanya? Bukankah poligami, sudah lumrah di rumah ini?? Bahkan Utami sendiri bukan yang menganggap poligami itu, wajar? Lalu kenapa dia tidak mau dipoligami?" tanya kakek Agung menatap sang putra juga menantunya.

Utami hanya meremas jemarinya sendiri, karena keadaan seakan berbalik kepada dirinya sendiri, dulu dia yang menyuruh Sukma dan Sandra diam, karena Arya menikah lagi. Tapi keadaan justru berbalik, dirinya yang harus dipaksa diam, dan menerima suaminya menikah lagi.

"Dengar Utami, Ayah sudah katakan bahwa perceraian dilarang keras di rumah ini, jujur Ayah merasa bangga padamu, karena kamu menerapkan hal itu kepada putra dan menantumu. Lalu kenapa justru kamu sendiri ingin bercerai dengan suamimu?" kakek Agung terus mencecar pertanyaan untuk menantunya itu.

Wanita itu tak bisa menjawab, tenggorokannya seperti tercekat, padahal seribu jawaban begitu banyak di kepalanya, untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang mertuanya tanyakan saat ini, dan akhirnya wanita itu menangis, yang sekuat tenaga dia tahan. Dan hanya terdengar seperti orang sedang sesak nafas.

Arya yang melihat mamanya di pojokan hendak buka suara, dan hendak membela sang mama yang terpojok, tapi tangannya di cekal oleh papanya, agar tetap diam saat ini.

"Sudah begini saja, Utami. Biar semuanya adil, biar semuanya tidak terpecah belah, terima saja suamimu menikah lagi, bahkan kalau perlu, suruh istri muda Alek, untuk tinggal di rumah, ini!" ucap kakek Agung.

"Tapi, Ayah," Utami hendak protes dan menolak keputusan mertuanya.

"Tidak ada tapi-tapian, dan jangan harap kamu, bisa pergi dari rumah ini, dan meminta cerai dari Alek, ingat mau siapapun tidak ada yang boleh melangkahkan kan kakinya keluar dari rumah ini, tanpa seizin saya, jika ada yang membantah, kalian akan merasakan konsekuensinya, paham!" tegas laki-laki tua itu dengan kedua mata yang membulat.

Ngek

Semua orang terdiam, bahkan nafas pun rasanya terhenti saat mendengar ancaman kakek Agung.

"Kakek, mohon maaf! Tuhan saja memberi kebebasan kepada hambanya untuk memilih jalan hidupnya, tapi kenapa kita hidup disini harus di bawah kendali Kakek?"

Tanpa diduga, Alina bersuara saat ini. Dan itu membuat semua orang terkejut. Khususnya Arya.

Kakek Agung sejenak menatap gadis cantik yang ada di hadapannya, bahkan dari sejak kakek Agung, datang ke rumah itu, hanya gadis itu yang tidak menundukan pandangannya sama sekali.

"Kamu, istri cucu saya, kan? Kenapa kamu, belum diajarkan oleh Mama mertuamu? Tata cara bersikap dan menghormati orang yang lebih tua darimu?" jawab kakek Agung, seperti ingin mendalami karakter gadis itu.

"Maaf Kakek, aku tidak perlu di ajarkan Mama soal itu, karena orang tuaku sendiri, sudah sedari kecil mengajarkannya kepadaku! Tapi disini aku melihat, sikap Kakek yang terlalu otoriter dan tidak menganggap, bahwa kami punya hak dan kebebasan dalam hidup kami, aku akui, sekarang sepenuhnya hidupku adalah milik Tuan Muda, tapi seorang istri bukanlah budak yang harus diam saja, ketika harga dirinya diinjak-injak oleh suami bahkan keluarganya. Meskipun ya. Aku akui, aku dinikahi Tuan Muda, demi menyelamatkan nyawa ayahku sendiri. Tapi aku dinikahi disini, dan dijadikan seorang istri, bukan dijadikan seorang budak yang harus patuh dan tidak bisa bersuara, saat ketidakadilan, terjadi di rumah ini!" jawab gadis itu tegas.

Semua orang dia buat tercengang saat mendengar jawaban Alina, bahkan Utami yang selama 31 tahun menjadi menantunya, dia sama sekali tidak berani menegakan kepalanya apalagi menjawab, atau menolak perintah mertuanya itu.

Kakek Agung hanya mengulas senyum saat mendengar jawaban Alina saat ini. Tapi kemudian mimik wajahnya berubah menjadi dingin kembali.

"Surti, siapkan kamar untuk saya, saya mau istirahat, dan saya akan tinggal di rumah ini dulu, dan dengar kalian semua, keputusan saya tidak bisa ada yang merubahnya! Jadi tolong dipatuhi! Sekarang kalian boleh tinggalkan saya!" ujar kakek Agung.

"Pyuuuhhhh….!" Alina hanya membuang nafasnya. "Bahkan kakek Agung lebih parah dari mama, pantas saja selama ini mama bersikap sok mengatur di rumah ini, ternyata ini suhu nya!" gadis itu membatin sembari geleng-geleng kepala.

Sandra dan Sukma sekarang sedang di kamar Sukma, tak lama Alina menyusul mereka. Kedua muka istri tuan muda itu pucat, karena kemungkinan untuk lepas dari rumah itu, sangat sulit. Beda halnya dengan sang istri ketiga, dia cenderung biasa saja.

"Al, kamu itu kok tadi berani sekali kepada kakek? Sumpah tadi aku takut, saat kamu berani bicara kepada kakek," ucap Sukma.

"Iya Al, kamu itu gadis dari planet mana sih? Kok kamu gak ada takut-takutnya?" balas Sandra.

"Hihi… kalian aneh deh, dengar. Kakek Agung makan nasi kan? Sama kayak kita? Bukan makan berlian, emas, apalagi batu, bahkan Tuhan kakek Alek sama dengan Tuhan kita, yaitu Allah SWT. Kenapa kita harus takut? Apalagi tadi dia salah?" kekeh Alina.

"Ya ampun bukan itu maksudku, Al. Dia orangnya kejam, mending kalau cuma kita yang jadi sasaran kemarahannya, bagaimana jika keluarga kita ikut terbawa-bawa?" jawab Sandra, yang membuat Alina agak terdiam.

"Tapi, darimana kalian tahu, kakek Agung itu kejam?" tanya gadis itu seraya mengernyitkan dahinya.

"Dari mama …," jawab Sandra dan Sukma kompak.

"Ou, aku gak percaya kalau dari mama," jawab Alina terkekeh.

"Kenapa, gitu?"

"Aku juga tidak tahu, tapi aku tidak percaya aja kalau kakek Agung itu orang jahat/kejam. Mungkin selama ini, sikapnya keras hanya untuk supaya dia disegani dan ditakuti semua orang. Makanya mama bikin kesimpulan, kalau kakek Agung kejam," jawab Alina, raut wajahnya tidak menunjukan rasa takut sama sekali. Sementara Sandra dan Sukma hanya saling pandang.

***

Utami sedang duduk terdiam di kamarnya, tangannya meremas seprei tempat tidurnya, sembari menangis. Hati wanita itu sekarang bagai di camuk-camuk, sehingga sulit disatukan lagi. Selama ini hidupnya begitu sempurna, bahkan dia menjadi menantu idaman mertuanya, tapi sekarang semua itu hilang dalam sekejap.

Dia bagaikan dijatuhkan dari atas awan, secara tiba-tiba dengan tidak ada persiapan sama sekali untuk menyeimbangkan diri, agar saat jatuh ketanah, tubuhnya tidak mengalami luka yang parah.

Wanita itu, saat ini sedang membayangkan Alek suaminya, datang menggandeng istri muda masuk ke dalam istana, yang selama ini menjadi identitasnya, dan semua orang bahkan menganggap kalau dia adalah ratunya di istana itu.

"Hati ini sakiiiittt… papa kenapa tega, padaku?" lirihnya, hanya kata-kata itu yang terucap dari mulutnya, bahkan mungkin dari hatinya yang paling dalam.

Utami, lalu bangun dari duduknya dia menuju ke lemari mewahnya, lalu wanita itu membukanya, lalu mencari sesuatu. Air matanya kian mengalir saat melihat kain mukena dan sajadah yang, terlipat rapi di dalam lemarinya.

Tangan wanita itu begitu gemetar saat menyentuhnya. Entah sudah berapa lama, dia tidak sujud dan curhat, dan menemui yang maha kuasa. Selama ini, wanita itu merasa hidupnya terlalu sempurna, sehingga dia tidak memerlukan Tuhan bersamanya. Namun kali ini, wanita itu kalah…

Harta dan kemewahan yang selama ini dia banggakan, tidak bisa menjadi penyembuh hatinya yang hancur itu.

"Sandra, Sukma, maafkan mama! Ternyata rasanya sakit, mungkin ini adalah karma dari kalian! Apakah mama, masih pantas mendapat maaf dari kalian, apalagi kepada Sifa dan Naya, kedua cucuku,," lirihnya, di sela-sela isak tangisnya.

Wanita itu, membayangkan tersiksanya hati kedua menantunya itu, pasti apa yang dia rasakan sekarang, dirasakan Sandra dan Sukma selama ini. Wanita itu kini mengutuk atas perbuatan dirinya sendiri.

***

Di tempat lain, seorang gadis sedang menggerutu sembari terus mendorong motor bersama Joni saat ini.

"Jon, ini bengkel kenapa belum terlihat batang hidungnya sih? Gue capek!" dumel Boneng sembari mengusap keringat di dahinya.

"Bengkel itu bukan orang, mana ada punya hidung!" jawab Joni sambil menghentikan mendorong motornya.

"Kupret lo, gue gak mau dorong lagi, gue mau pesen taksi online saja! Sial jika deket-deket lo!" cetus Boneng kesal.

"Jangan begitu dong cantik, masa gue di tinggal sih? Kan gak lucu, udah nanti gue beliin es krim sebagai upah lo bantuin dorong motor gue, ya!" bujuk Joni.

"Ogah!"

"Please, cantik!"

"Ogah!"

"Yaudah, gue beliin es krim nya sekalian sama si mamang es krim nya, ya!" Joni terus memohon.

"Buat apa si mamang nya di beli? Di makan juga, alot," delik Boneng.

"Emang lo suka makan, orang?"

"Iya. Bahkan gue sekarang ingin makan, lo! Yaudah ayo lanjut, buruan cari bengkel!" jawab Boneng, akhirnya tidak jadi pesan taksi online.

"Jon tunggu!"

"Apa, sayang!"

"Ngapain panggil gue, sayang?"

"Hehe, biar lebih enak ngobrolnya."

Peletak

Boneng menjitak kepala Joni. "Sembarangan lo, yang berhak panggil gue sayang, hanya suami gue nanti, jadi lo jangan sembarang sama, gue!"

"Atit sayang!"

"Bodo, Jon. Gue mending duduk di motor ya! Nanti lo yang dorong! Gue capek." ucap Boneng lalu naik ke motor joni. Sedangkan Joni hanya garuk-garuk kepala.

"Jon, berhenti!"

"Apalagi, sih?"

Kali ini, Joni tampak agak kesal, soalnya dia keberatan dorong motor sendiri.

"Gue, akan coba nyalain motor lo, siapa tau nyala, gini-gini gue waktu sekolah anak motor, jadi gue sedikit-sedikit taulah soal, motor!" jawab gadis itu lalu mencoba menyalakan motor itu.

Gadis itu, lalu mengecek motor itu. Lalu gadis itu melepaskan busi nya.

"Motor lo, habis berendam dimana?" tanya Boneng sambari meniup-niup busi motor itu.

"Kaya orang aja berendam!"

"Gue serius tanya! Motor lo, businya kena air, mana, sini gue minta kain kering!" jawab gadis itu.

"Lah… beneran hanya itu penyebabnya?"

"Iya, ayo buruan, mana kainnya? Gak usah banyak cingcong!" tempas Boneng kesal.

"Gak ada, sayang!"

"Ya udah soek aja baju lo!"

"Buset, masa harus pake baju gue?"

"Motor lo, mau nyala lagi, kagak?"

Joni hanya garuk-garuk kepala, "Yaudah gue, beli tisu dulu di sana!"

"Terserah, cepetan!"

Joni lalu berlari menuju warung di pinggir jalan untuk membeli tisu. Lalu dia berikan kepada Boneng.

Gaur  Gaur

Motor pun menyala, Boneng menggocek gas nya, setelah beberapa kali Boneng nyalakan.

"Ayo naik!" ucap gadis itu.

"Lo mu bonceng, gue?" tanya Joni.

"Ya. Ayo buruan, kita kelamaan di luar. Nanti majikan kita marah!" tegas gadis itu.

Joni hanya menurut saja. Dia pun di bonceng gadis absurd tapi cantik itu.

"Gue ngebut nih, tapi awas, lo jangan pegang-pegang! Kalo lo langgar, gue bogem lo!" umpat Boneng terkekeh. Saat melihat bibir Joni monyong-monyong tertiup angin, juga wajahnya yang tegang, dari kaca spion motornya.

1
Siti Khoyimah
😂😂😂 hnya demi ank laki" punya istri 3 menyakitkn
Nuraeny
lanjut
strawberry milk
ini yg bikin ketawa trs pasangan gesrek si Joni sama Boneng 🤣🤣
Nuraeny
lanjut
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
harwanti unyil
manis sekali kata" mu menantu mama
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
strawberry milk
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!