Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)
Hai readers setia author. Author sapa kalian dulu, sebelum melanjutkan baca novel ini. Dalam kisah ini, ada dua tokoh utama yang nggak author masukin yaitu Erhan dan Nisa. Karena cucu mereka sudah dewasa, otomatis usia mereka 3x lipat dari usia cucu-cucu mereka donk. Jadi.... begitulah.
So, jangan di bully ya othor nya. Kalau kalian rindu sama mereka, kalian bisa baca lagi 2 kisah sebelumnya.
Happy Reading
Semua orang sedang berkumpul di Mansion keluarga Khan. Mereka masih berduka atas meninggalnya pemimpin beserta ratu di keluarga ini siapa lagi kalau bukan Erhan dan Nisa. Mereka telah pergi untuk selamanya setelah mengalami koma pasca operasi setelah mengalami kecelakaan mobil. Sungguh cinta sejati itu ada, dan mereka melihatnya saat memakamkan kedua sejoli yang meninggal diwaktu yang bersamaan. Mereka mengikrarkan janji sehidup semati, dan saat dikebumikanpun mereka berada dalam liang yang sama.
Kini, setelah satu minggu kepergian sang pemimpin yang sangat dicintai dan disegani oleh semua keluarga, mereka berkumpul di ruang keluarga. Karena dua orang pengacara sudah datang untuk menyampaikan pesan wasiat dari sang pemimpin untuk disampaikan kepada seluruh anggota keluarga Khan yang hadir tanpa terkecuali. Mulai dari anak menantu dan cucu, semua sudah berkumpul.
"Jadi, maksud kedatangan saya kemari adalah untuk menyampaikan pesan wasiat yang diberikan kepada seorang pewaris utama yang sudah di tunjuk oleh Almarhum Tuan Erhan yaitu tuan Ryan Elvano Khan. "
Semua orang mengalihkan pandangan kepada pria tampan berperawakan tinggi dengan jambang tipis yang menghiasi rahangnya yang kokoh. Dia adalah saudara tertua dari tiga besaudara kandung. Dan cucu tertua dari kedelapan cucu Erhan.
Elvan langsung berdiri dan berjalan mendekati Pengacara.
"Tuan Elvan, ada sebuah wasiat yang harus anda penuhi untuk menjadi seorang pewaris utama dikeluarga ini setelah ayah anda tentunya. " ujar pengacara itu.
"Saya siap mendengarkan, Pak Pengacara. "
"Tuan Erhan menuliskan, Ryan Elvano Khan akan menjadi seorang pewaris menggantikan anakku Veedat Murad Khan apabila dia telah menikah dengan seorang wanita berkebangsaan Indonesia sama seperti neneknya sebelum usianya mencapai 25 tahun. Namun jika Ryan Elvano Khan tidak memenuhi syarat tersebut sebelum berusia tepat 25 tahun maka, Siapapun cucuku dia berhak merebut kekuasaan Sang pewaris. " Pengacara itu menjeda kalimat nya.
"Ada sedikit tambahan di bagian bawahnya. Carilah wanita yang lemah lembut, tegas dan berakhlak mulia seperti istriku Anisa Humaira yang akan membimbingmu untuk menjadikan seorang pemimpin yang sesungguhnya. "
"Begitulah isi surat wasiat dari Tuan Erhan yang harus saya sampaikan, Berhubung tahun depan Tuan El akan mencapai usia 25 tahun. " ujar pengacara keluarga itu.
Semua orang menganga tak percaya mendengar sebuah wasiat yang hanya ditujukan untuk Elvan. Karena surat wasiat itu sangat aneh. Dia harus menikah dengan wanita Indo? seperti neneknya Nisa dan Alima.
Elvan langsung merebut surat wasiat itu yang ditulis tangan oleh sang kakek, dan membacanya perlahan. Elvan sangat mengenal tulisan tangan itu, karena selama ini dia lah yang selalu bersama kakeknya. Dan diajarkan untuk menjadi seorang pemimpin pun oleh sang kakek. Dan kini saat dia akan naik ke puncak pimpinan, Elvan harus memenuhi syarat untuk duduk di kursi pimpinan itu, yaitu menikahi wanita Indonesia.
Murad yang juga tak percaya, berjalan mendekati anaknya dan membaca surat wasiat itu. Dan benar, semuanya benar.
Elvan dan Murad saling berpandangan lalu menghela nafasnya bersama hingga bahu mereka turun. Pengacara lalu mengambil surat wasiat itu dan menyimpan nya ke dalam tas.
"Waktu anda satu tahun Tuan El untuk menemukan wanita yang sesuai surat wasiat ini. Dan untuk semua para cucu kalian baru akan mendapatkan pembagian harta waris, saat Tuan El sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang pewaris. Jika ada yang ingin kalian tanyakan silahkan. " ujar pengacara itu memandang semua anggota keluarga Khan.
Hening.
Tak ada satupun dari mereka semua yang angkat bicara. Pandangan mereka menatap iba kepada Elvan yang harus memenuhi syarat itu.
"Jika tidak ada yang ingin kalian tanyakan kepada saya, Saya undur diri, permisi. "
Setelah kepergian pengacara itu, Murad lalu membawa anaknya yang terlihat shock itu untuk duduk bersama dengan anggota keluarga lainnya. Faza sang mommy langsung memberikan minuman kepada Anaknya agar dia tenang.
"Mom, Dad apa yang harus aku lakukan? Wanita Indo? bahkan aku tidak pernah datang ke negara itu, walau aku memiliki keturunan Indonesia. " kata Elvano sambil memijit pelipisnya yang tampak pusing.
"Tenanglah nak. Disana kan ada pamanmu, Alan. kita bisa meminta bantuan beliau. Sekalian saat kau ke sana kau bisa mengunjungi makam kakek dan nenek buyutmu dan menyambangi kakek Arkan. " Ujar Murad yang mengingat sanak saudara mereka yang berada di Indo karena mereka masih sering melakukan komunikasi
Bahkan kemarin saat Nisa dan Erhan meninggal. Mereka semua menangis karena tidak dapat menghadiri pemakaman orang yang mereka cintai.
"Lalu apa aku harus menikah dengan wanita disana? sedangkan wanita disini tak kalah cantiknya, Dad. Aku hanya tinggal menunjukkan jariku, mereka sudah pasti akan memberikan tubuh mereka padaku. " Kata Elvan tak Terima.
"Itu karena mereka mengenalmu. Mengenal seorang Ryan Elvano Khan yang digadang-gadang sebagai pewaris utama keluarga kita." kata Murad dengan wajah dinginnya.
"Benar, nak. Apa kalian pernah dengar kisah cinta kakek nenek kalian yang dipertemukan melalui perjodohan online? " Faza kini menimpali.
Mereka semua mengangguk, karena mereka selalu mendengarkan kisah itu dari kakek dan nenek mereka, bahkan orang tua merekapun sering menceritakan kisah cinta kakek dan nenek mereka.
"Kenapa kakek mu, sampai mendaftarkan diri ke perjodohan online dan menyamar sebagai pegawai sipil. Sedangkan disini tak kalah banyak wanita cantik yang mau tidur dengannya secara suka rela. "
"Karena kakek tidak mau dengan wanita murahan." Ryder yang menjawab.
"Karena kakek ingin mencari seorang wanita yang tidak mengenalnya, dan tidak memandang harta. Kakek ingin mencari wanita yang tulus kepadanya." Riana ikut menimpali.
"Ya, jawaban kalian berdua benar. Kakek kalian mencari wanita yang tulus mencintai dirinya apa adanya tanpa mengetahui kalau dia adalah seorang pewaris keluarga ini. " ujar Murad.
"Dan akhirnya Mommy dan Daddy di pertemukan di situs perjodohan online. Oh, so sweet banget kisah mereka. " Kini giliran Zoya yang berbicara.
Mereka semua mengangguk setuju dengan apa yang mereka dengar. Cinta yang sangat manis, Dan akan mereka kenang selamanya.
"Jadi, El. Apa sekarang kau paham dengan maksud kami menceritakan kembali kisah kakek dan nenekmu. " tanya Murad yang melihat anaknya hanya terdiam.
Sepertinya Elvan sedang memikirkan sesuatu. Dia hanya terdiam. Telinganya mendengar ocehan semua orang. Namun otaknya sedang memikirkan sesuatu.
"Cinta sejati akan menemukan jalannya sendiri. Walau jutaan kilometer harus kau tempuh. Jika tidak disini, mungkin jodohmu ada di bumi bagian lain. " kini Si paman bijak Rayyan ikut menimpali, karena dia juga merasa kasihan dengan apa yang harus dilakukan keponakannya itu.
"Kak, kau harus berhasil mendapatkan wanita indonesia itu. Jika tidak, Aku sungguh malas jika harus bersaing berebut kekuasaan. Karena aku lebih suka bebas, tanpa harus terkekang pekerjaan yang membosankan. " Bahkan kini si kecil Nathan ikut nimbrung dalam pembicaraan serius itu.
"Iya , malas bener jika harus bersaing. Memangnya kita gila kekuasaan apa. " gerutu Ryder.
"Aku lebih suka berada di belakangmu seperti daddy Rayyan yang selalu berada dibelakang daddy Murad untuk membantu. Bukan berada dibarisan depan untuk menyelesaikan masalah. " kata Ryder lagi.
"Eh, bocah kau menyindirku ya." Rayyan langsung memiting kepala, Ryder si pembuat masalah yang sekaligus anak angkatnya itu.
Semua orang tertawa melihat kekonyolan Ryder dan Rayyan yang tak pernah akur jika bertemu. Tapi sesungguhnya mereka berdua saling menyayangi. Ketegangan sesaat itu berubah dengan canda tawa saat Ryder bersikap konyol.
Elvan tersenyum melihat kebahagiaan keluaraga ini. Dan kini dia harus membagi kebahagiaan dirinya dengan orang lain yang kelak akan dijadikan istrinya. Ah, istri bahkan Elvan belum pernah memikirkannya sebelum surat wasiat itu dibacakan tadi.
"Baiklah, aku akan terbang ke Indonesia. Rafa bersiaplah, kau yang akan ikut denganku. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Awind Widayanti
wah zaman kake nene udah ada online yaaa . ah aouthorrr masih jadul kaleee
2024-09-06
1
Anonymous
Tapi kasih visual ya Thir🙏🙏🙏💕💕💕
2024-08-12
1
Anonymous
Terima kasih banyak Thor👍👍👍❤️❤️❤️
2024-08-12
1