Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Seorang gadis terburu-buru menuju ke ruang BK karena Bu Putri daritadi marah-marah karena kelakuan seorang laki-laki tak lain adalah Ansel.Gadis berambut pendek sebahu dengan langkah cepatnya tanpa melihat kanan dan kiri menabrak tembok kokoh yang berada di persimpangan menuju ke ruang BK.
.
"eh Ansel,udah sehat kah?" ujar gadis tersebut membeku sejenak karena tembok yang di tabraknya adalah badan Ansel.
"menuru Lo?" jawab singkat Ansel meninggalkan gadis tersebut.
.
Gadis itu melotot tak percaya dengan ucapan Ansel yang kelewatan tak berotaknya.dengan kesal ia langsung menuju keruang Bu Putri tanpa sopan santun langsung membuka ruang BK dengan cukup keras.
.
"brakkkk" pintu terbuka dengan keras terlihat Gadis dengan muka kesalnya masuk keruangan tersebut.
"Del,apa-apaan kamu,"marah Bu Putri melihat Adel membuka pintu dengan keras.
.
Seakan sadar Adel meminta maaf kepada Bu Putri atas kelakuannya yang seperti tidak di ajari etika.
.
.
Gadis yang menabrak Ansel adalah Adel,anak IPA 1 yang sangat pintar terbukti baru pertengahan semester ia sudah menjadi juara 1 pararel, Adel bukan dari kalangan atas,ia hanya dari kalangan menengah dan cukup.ayah Adel seorang PNS salah satu kementrian dan Ibu Adel seorang PNS juga tetapi bekerja di salah satu dinas di kota.
.
.
"Adel, kenapa?"ujar seorang gadis menepuk punggung Adel.
"eh, kak Wirda...gak kok kak,lagi pengen melamun aja" jawab Adel.
"jangan kebanyakan melamun Del ,nanti kesambet" canda Wirda kepada Adel."oh ya Del,udah daftar OSIS apa belum?Minggu depan udah mau di buka loh untuk pendaftaran anggota OSIS Baru"jelas Wirda kepada Adel.
"iya kak,tadi udah minta formulir ke kak Abde.."
"oh gitu,bagus deh...yaudah gue pergi dulu ya,mau keruang BK di panggil sama dOro Putri"ujar Wirda meninggalkan Adel.
.
.
Sedangkan di tempat lain Ansel sedang buru-buru menuju ke klinik kesehatan sekolahnya,Ansel kesana untuk menemui dokter salsa yang sudah di klaimnya sebagai mama,ibu,bunda atau apalah itu.
.
.
Tiba di klinik Ansel melihat siluet seorang laki-laki yang dari punggungnya Ansel tahu siapa..tubuh tegap berdiri kokoh dengan jas hitam dan jangan lupa seorang laki-laki berkacamata di sebelahnya yang sangat familiar bagi Ansel.
.
.
"papah" kaget Ansel melihat papahnya di klinik tersebut.
.
Mendengar panggilan "papah" yang tidak asing, membuat Albert membalikkan tubuhnya melihat anak bungsunya dengan wajah yang penuh luka.
.
"Ansel"geram Albert karena belum lama sekolah udah 2 kali ia dipanggil di sekolah,satu kali di kantor polisi dan beberapa kali di tegur melalui panggilan telepon.
"pak jangan marah-marah disini,suara bapak sangat nyaring" omel dokter salsa karena sejak tadi papah Ansel mengintimidasinya dengan tatapan yang sangat tajam.
"tidak usah ikut campur" sela Albert.
. mendengar kata "jangan ikut campur" membuat dokter salsa kesal.
"eh pak,maaf ya bapak sekarang di ruang kesehatan lebih tepatnya klinik kesehatan,bapak gak lihat banyak yang lagi istirahat karena sakit,nanti kalau bapak marah-marah dengan suara nyaring seperti itu, mereka yang sakit malah tambah sakit,yang pura-pura sakit juga ikut-ikutan sakit ,paham" omel salsa.
.
Ansel melihat drama didepan matanya seketika raut wajah takut menjadi senang, senang karena papahnya terdiam membisu mendengar kan Omelan dokter salsa.tak hanya papahnya,orang berkacamata di sebelah papahnya juga menatap takjub Dokter salsa yang berani mengomeli atasannya.
.
.
Tak ambil pusing dengan Omelan dokter Salsa , Albert tak ingin berlama di ruang dokter salsa ,seketika menarik tangan Ansel untuk pulang kerumah.
.
Ansel yang tidak siap dengan adegan yang akan di lakukan papahnya memohon dengan mata melihat Dokter salsa dengan iba, agar bisa terlepas dari Albert sang papah"
.
Tak tega dengan muka Ansel, dengan penuh keberanian Dokter Salsa menarik juga tubuh Ansel dan membawanya masuk keruang istirahat pribadinya.
.
"ehhh... Mau anda bawa kemana putra saya?"teriak ambert dengan marah.
"Ansel masuk keruangan itu" titah dokter Salsa dengan tegas.
.
Ansel mendengar suara dokter salsa melindungi nya sangat senang,saking senangnya bibir Ansel daritadi tidak berhenti senyum-senyum tidak jelas seperti orang Gila.
Setelah dokter salsa melihat Ansel masuk ruangannya,dokter salsa menatap Albert dengan tajam setajam Albert menatap dokter salsa.
.
.
"bapak, papah dari Ansel?" tanya dokter Salsa kepada Albert.
"iya" singkat Albert menjawab pertanyaan Dokter Salsa.
"bisa kita berbicara sebentar?" tanya Dokter salsa" hanya berdua" tegas dokter salsa.
"oke"
"mbak, pinjam ruangan keperawatan sebentar ya" ijin dokter salsa kepada perawat Mira.
"iya dokter silakan"tukas perawat Mira.
.
.
Mbak Mira dan Mas bagus daritadi hanya diam melihat drama rumah tangga yang terjadi didepan matanya. Melihat keberanian dokte salsa membuat mereka berdua menarik kesimpulan bahwa Dokter salsa tidak tahu kalau albert seseorang yang sangat berkuasa di kota bahkan negara ini.
.
Diruang perawatan
.
"duduk pak,maaf tempatnya seadanya seperti ini" ujar Dokter Salsa."oke kita tak usah basa basi lagi,bapak Albert mohon maaf sebelumnya apakan bapak ada masalah dengan mantan istri anda?" Ujar Dokternya Salsa
Albert yang mendengar pertanyaan dokter salsa mendelik matanya dengan tajam lebih tajam dari tatapannya tadi
"maksud anda apa?"marah Albert dengan muka merah ,tangan yang menggenggam dengan keras.
"pak bisa tidak jangan marah-marah, ngomel tidak jelas,mata seakan mau membunuh saya,saya cuma tanya walaupun sensitif,hak anda mau menjawab atau tidak" sungut dokter salsa dengan kesal.
"sebenarnya pak,Alvin sudah bercerita tentang kehidupan anda dan mantan istri anda,pak saya memang dokter umum tetapi saya juga pernah di ajari dikit-dikit tentang psikologi,"ujar Dokter Salsa." Alvin dan Ansel merupakan korban orang dewasa,mereka berdua tumbuh tanpa ibu sebagai orang pertama dan guru di kehidupannya.jadi bapak saya mohon,jika bapak semakin tidak memperdulikan mereka dan apatis terhadap mereka,saya takut mereka akan terdorong untuk melakukan sesuatu untu mencari perhatian orang di sekitarnya "
Mendengar ucapan dokter salsa membuat Albert mulai menarik kebelakang akan kejadian -kejadian yang sering terjadi.
Albert diam dan hanya diam membuat dokter salsa bingung harus memulai pembicaraan bagaimana lagi.
"pak bangun pondasi atara ayah dan anak lagi,mulai dari awal,jangan terlalu bodo amat dan apatis kasihan mereka berdua, walaupun badan tegap,besar tetapi hati kecil mereka masih sama,sama-sama ingin di perhatikan,di sayang " ujar dokter salsa menyemangati Albert yang hanya diam membisu,entah keberanian darimana dokter salsa menepuk punggung Albert seperti menepuk punggung Ansel atau Alvin.
Tepukan bahu dokter salsa sangat nyaman,tak sengaja netra matanya melihat dokter salsa yang hanya berjarak beberapa jengkal dengan rambut poni di depan,rambut panjang hitam di gerai.
.
"Cantik"