Bahaya!
Seorang gadis manis menjual dirinya sendiri pada kakak iparnya. Kirana namanya dia mendapat perlakuan sadis dari sang suami yang menyuruhnya menjadi wanita malam.
Kirana tidak pernah di sentuh oleh suaminya, sehingga hubungan terlarang antara dirinya dan kakak iparnya perlahan menjadi sebuah kerangka cinta.
Mampukah cinta mereka meruntuhkan norma, dan membebaskan Kirana dari cengkeraman suaminya?
Simak kisah lengkapnya dalam Novel Pelacur tapi Perawan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Joshua berhasil
Kirana membantu Alvin bersiap, memakaikan dari membantu mengenakan jas dan satu hal yang membuat Kirana terpaku Alvin mengecup keningnya, mereka seperti sepasang suami isteri saat itu, hingga pikiran Kirana melayang berharap bila semua rencananya berjalan lancar dan tujuannya bisa dia gapai.
Setelah drama pagi dengan Alvin yang memperlakukannya seperti seorang isteri kini Kirana bersiap siap baik mental maupun fisiknya, menghadapi sosok Joshua memang memerlukan keduanya setelah itu dia bergegas ke kediaman Joshua.
Saat melihat gerbang rumah itu seketika bulu kuduk Kirana meremang, namun lagi lagi Kirana menguatkan tekadnya dan masuk ke dalam rumah di mana di sanalah saksi bisu kekejaman Joshua.
Kirana melirik ke sekeliling rumah hingga akhirnya dia masuk ke dalam rumah itu dan nampak Joshua kini tengah bermesraan dengan selingkuhannya.
Hal itu sudah menjadi pemandangan biasa bagi Kirana sejak awal pernikahannya, karena saat malam pernikahannya beberapa tahun lalu sebuah tragedi yang pertama kali di ketahui oleh Kirana pun terungkap.
Beberapa tahun lalu.
Kirana dan Joshua hari itu melangsungkan pernikahan, baik Joshua ataupun Kirana nampak sangat bahagia.
Ucapan selamat mereka dapatkan dari orang orang terdekat mereka hingga akhirnya di malam yang akan menjadi malam pertama dalam bayangan Kirana pun hancur seketika.
Saat itu Kirana dan Joshua memasuki sebuah kamar hotel dan Kirana sangat gugup, namun tak di sangka saat mereka membuka pintu.
Sosok wanita dengan perawakan semampai dengan wajah cantik dan rambut pirang berdiri di dekat ranjang.
"Loh, kok isteri kamu di bawa ke sini sih sayang..." Rengek wanita itu manja pada Joshua.
Seisi dunia seakan menyempit saat itu juga sebuah meteor seakan jatuh di kepala Kirana, dia menekan kepalanya yang sangat berat dan matanya memanas.
"Apa maksud semua ini Mas?" Tanya Kirana lemas, dia terduduk di lantai.
"Loh kok malah duduk sih, pergi sana!" Usir wanita itu garang.
"Maya memang paling mengerti, Kamu! Masih ngapain di sana? Pergi sana!" Titah Joshua hingga rambut Kirana tiba tiba terasa tertarik.
Ya, wanita bernama Maya itu menjambak rambut Kirana dan menatap wajah Kirana yang sendu dengan tatapan penuh benci.
"Menjijikan!" Pekik wanita itu kesal, dia meraih dasi Joshua yang semula terpasang rapi dan mengikat tangan Kirana.
"Apa yang kamu lakukan?" Kirana tersadar dan berontak sekuat tenaga hingga akhirnya wanita itu kalah dan tersungkur ke belakang.
"Dasar wanita gila!" Hujat Joshua menggusur rambut Kirana dan melemparkan tubuh itu ke sudut tempat tidur hingga kening Kirana terbentur dan kepalanya terasa pusing, isaknya yang sedari tadi sudah tidak di hiraukannya lagi.
"Mas.. Ja...ng.." Belum selesai Kirana berucap kepalanya sudah terasa berkunang kunang dan akhirnya Kirana pingsan. Remang remang sebelum Kirana kehilangan seluruh kesadarannya Joshua nampak membantu Maya bangun.
Sungguh kejam perlakuan Joshua pada Kirana, Sangat tidak patut kita contoh. Sejak saat itu juga Kirana sudah terbiasa.
Bila bertanya mengapa selama ini Kirana bertahan? Alasannya karena Joshua mengurung adiknya di gudang, Joshua akan memberikan nasi pada Keenan bila Kirana membawa uang saat pulang, hingga akhirnya Kirana bertahan.
Dia juga sering sembunyi sembunyi memberikan banyak makanan pada Keenan, dia sendiri tinggal di gudang itu namun dia akan di keluarkan saat sore untuk bekerja di malam hari dan harus pulang dengan uang, bila tidak maka mereka tidak akan makan sama sekali.
Kembali ke kediaman Joshua.
"Kamu pulang, mana uangku?" Pinta Joshua kasar.
"Aku gak ada uang sekarang." Jawab Kirana singkat padat dan jelas.
"Gak punya? Mana uangku?" Nada Joshua berubah tinggi.
Plak..
Sebuah tamparan di layangkan tangan Joshua pada pipi Kirana.
"Kau sudah berani rupanya!" Pekik Joshua mencengkeram leher Kirana. Kirana pasrah saat itu meski dirinya mati sekalipun agaknya dia tidak akan menyesal. Dengan kejam Joshua melemparkan tubuh Kirana ke arah samping.
"Uhuk.. uhuk.." Kirana terbatuk batuk saat merasakan bekas cengkeraman yang sudah membuat dirinya tidak bernafas beberapa saat itu.
'Kamu akan menyesal sudah menentangnya Kirana, aku akan pastikan bila kau akan memilih mati sekarang.' Ucap selingkuhan Joshua dalam hati.
Joshua menarik kembali rambut Kirana, dia menjambak rambut wanita itu hingga Kirana menjerit tapi dia tidak memohon untuk di lepaskan.
Joshua menarik tubuh Kirana memasuki mobilnya, bukan pada jok penumpang di belakang ataupun di bagian sisi kemudi melainkan Joshua menghempas tubuh Kirana ke bagasi mobil.
"Ah.." Lirih Kirana, wanita itu tidak bisa apa apa saat tubuhnya terhempas begitu saja.
Brak..
Suara bagasi mobil yang di tutup menghentak membuat kening Kirana terbentur hingga dia merasa bila kepalanya kembali berkunang kunang.
Di dalam bagasi itu Kirana pingsan sedangkan Joshua dengan amarahnya dia masuk ke belakang kemudi.
"Sayang, jangan lama lama ya buang sampahnya." Maya bergelayut manja di tangan Joshua.
Joshua menghela nafas dia mengelus kepala Maya dan mengecup kening wanita itu, Maya tersenyum penuh kemenangan.
"Tunggu ya." Joshua mengelus pipi Maya sekilas sebelum akhirnya dia melajukan mobilnya, membelah keramaian kota di siang hari hingga satu jam lamanya.
Joshua akhirnya sampai di sebuah tempat di mana gedung gedung terbengkalai dan bekas bakaran terpampang nyata.
"Pa, aku akan membalas dendam atas kematian mu." Ucap Joshua seraya melangkah dan membuka bagasi mobilnya.
Kirana nampak belum sadarkan diri, Joshua tidak perduli mau Kirana mati ataupun masih hidup, kini tujuannya hanya terarah pada satu hal yaitu balas dendam.
Joshua jelas tidak mengangkat tubuh Kirana, dia menggusur lengan Kirana memasuki sebuah gedung dan menaiki satu demi satu anak tangga.
Saat itu Kirana nampak tak ada bedanya dengan mayat, dia masih belum sadarkan diri hingga Joshua berhasil sampai di lantai sepuluh dan tersenyum penuh kemenangan.
"Alvin, kau membunuh ayahku disini kan? Dan sekarang aku akan membunuh wanita yang kau cintai di sini juga." Ucap Joshua, tangannya menghempaskan tubuh Kirana masuk ke dalam ruangan tersebut.
Ruangan gelap tanpa jendela dan hanya ada satu pintu disana, Joshua tertawa puas, dia benar benar merasa menang kali ini.
Joshua menutup pintu dan mengganjal sekaligus mengunci pintu itu, agar Kirana tidak bisa keluar. Joshua sekilas berpikir mungkin Kirana sudah mati, tapi dia hanya berjaga jaga saja bila Kirana belum mati mungkin wanita itu akan melarikan diri. Jadi mengurung kirana dalam ruangan itu pasti akan membuat Kirana kelaparan dan mati secara perlahan lahan.
Joshua tertawa dan kembali menuruni anak tangga menuju mobilnya, sekilas dia mentap ke bagian atas gedung itu dan tersenyum licik.
"Aku berhasil." Ucap Joshua terkekeh dan masuk ke dalam mobilnya sebelum akhirnya dia melajukan kendaraan itu dan meninggalkan tempat yang lebih cocok di gunakan sebagai rumah hantu itu.
Bersambung...
Mbak baru mau maraton lagi dikarya kak Nuah yang sudah tamat
ceritanya bagus👍👍