NovelToon NovelToon
Setelah 100 Hari

Setelah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

"Setelah aku pulang dari dinas di luar kota, kita akan langsung bercerai."

Aryan mengucapkan kata-kata itu dengan nada datar cenderung tegas. Ia meraih kopernya. Berjalan dengan langkah mantap keluar dari rumah.

"Baik, Mas," angguk Anjani dengan suara serak.

Kali ini, dia tak akan menahan langkah Aryan lagi. Kali ini, Anjani memutuskan untuk berhenti bertahan.

Jika kebahagiaan suaminya terletak pada saudari tirinya, maka Anjani akan menyerah. Demi kebahagiaan dua orang itu, dan juga demi kebahagiaan dirinya sendiri, Anjani memutuskan untuk meninggalkan segalanya.

Ya, walaupun dia tahu bahwa konsekuensi yang akan dia hadapi sangatlah berat. Terutama, dari sang Ibu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak mau kalah

"Anjani, mana sarapan untukku?" tanya Aryan pagi ini.

Anjani menoleh ke sumber suara. Tiba-tiba, dia teringat kembali dengan kejadian tadi malam.

Aryan menciumnya. Dan, hal itu membuat Anjani merasa sangat kesal. Kenapa Aryan tiba-tiba berhasrat kepadanya saat perceraian mereka sudah diujung tanduk? Apa Aryan merasa rugi jika menceraikan Anjani dalam keadaan masih perawan?

Ah, bisa jadi. Mengingat pria itu menjanjikan separuh hartanya sebagai kompensasi.

"Anjani, aku sedang bicara," tegur Aryan saat Anjani malah terlihat melamun.

Perempuan itu pun tersentak dari lamunannya. Dia menggeleng kemudian menatap Aryan dengan penuh aura permusuhan.

"Kamu mau sarapan juga?" tanya Anjani.

"Tentu saja," angguk Aryan bersemangat.

Sudah sangat lama dia tak merasakan masakan Anjani. Rasanya sangat rindu.

"Masak sendiri di dapur. Bahannya ada didalam kulkas," timpal Anjani.

Mata Aryan langsung melotot. Dia duduk di kursi yang berdampingan dengan Anjani lalu menatap tampang masa bodoh perempuan itu dengan ekspresi tak percaya.

"Kamu tahu kalau aku punya masalah perut, kan? Lalu, kenapa kamu nggak memasak apapun untukku? Kamu tega membiarkan aku kelaparan dan akhirnya jatuh sakit?"

Anjani menoleh dengan malas. "Minta Luna yang mengurusmu. Jangan aku. Aku sudah pensiun," sahutnya.

Aryan menghela napas dengan kasar. Anjani benar-benar menguji kesabarannya.

"Lalu, apa gunanya aku menafkahimu selama ini, hah?"

"Kartu kredit yang kamu berikan sudah nggak pernah aku pakai," jawab Anjani.

Dia terus menikmati makanannya tanpa merasa tertekan dengan keberadaan Aryan didekatnya.

"Kenapa nggak dipakai? Kamu masih istriku. Kamu masih berhak menikmati semua fasilitas dan uang yang aku miliki."

"Aku tahu. Tapi, aku sedang tidak mau."

Aryan benar-benar tak habis pikir dengan isi kepala Anjani. Istrinya itu memang jarang berbelanja untuk kebutuhan diri sendiri. Saat menyadari semua itu, Aryan tiba-tiba merasa bersalah.

Selama ini, mungkin dia tak pernah peduli dengan Anjani. Selama ini, dia membiarkan istrinya terlantar sementara dirinya sendiri sibuk memanjakan selingkuhan diluar sana.

"Anjani, aku benar-benar lapar," ucap Aryan kemudian.

Perutnya bahkan sudah berbunyi.

"Sudah kubilang, masak sendiri," sungut Anjani kesal.

Tanpa diduga, Aryan tiba-tiba merebut nasi goreng milik Anjani. Lelaki itu melahap sarapan sang istri dengan terburu-buru hingga benar-benar habis.

"Aryan!!" pekik Anjani kesal.

"Nasi gorengnya enak. Terimakasih," ucap Aryan yang terlihat puas dengan makanan hasil curiannya.

"Dasar pencuri!!" teriak Anjani.

"Aku mengambil makanan istriku sendiri. Mana bisa disebut pencuri."

"Kita sebentar lagi akan bercerai. Jadi..."

Ucapan Anjani terpotong saat Aryan mengangkat kursi yang sedang ia duduki hingga posisi mereka kini saling berhadap-hadapan.

Wajah Aryan terlihat sangat dekat. Tatapan keduanya sama-sama terkunci.

"Bisa tidak, jangan sebut soal perceraian terus?" tanya Aryan dengan nada yang terdengar serius.

"Itu kenyataan yang harus kita hadapi. Jadi..."

Ucapan Anjani kembali tertelan ketika Aryan tiba-tiba mencium bibirnya. Anjani berontak. Dia berusaha melepaskan diri namun Aryan menahan tengkuk dan pinggangnya dengan sangat kuat.

"Kak Aryan..." lirih Luna dengan mata berkaca-kaca.

Ciuman itu terlepas. Aryan dan Anjani menoleh secara bersamaan. Aryan pun reflek menjauhkan diri dari Anjani.

"Lu-Luna..." Wajah Aryan yang terlihat pucat. Dia tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba mencium Anjani. Otaknya sempat kosong saat momen itu terjadi.

Tatapan Luna nyalang ke arah Anjani. Dia pun mendekat dengan penuh emosi. Kemudian, satu tamparan tiba-tiba ia berikan kepada Anjani yang tentu saja tidak siap dengan serangan tersebut.

Plak!

"Dasar perempuan j@lang! Beraninya kamu menggoda Kak Aryan," desis Luna marah.

Plak!

Tanpa pikir panjang, Anjani balas menampar Luna. Putri haram Ayahnya itu pun terlihat semakin emosi.

Luna mengangkat tangannya untuk menampar Anjani lagi. Namun, Anjani berhasil menepisnya lalu membalas dengan tamparan yang jauh lebih keras.

Akibat tamparan itu, Luna sampai jatuh terduduk di lantai.

"Luna..." seru Aryan kaget. Dia segera membantu Luna untuk berdiri. "Kamu nggak apa-apa?" tanyanya.

"Sakit, Kak. Perempuan j@lang itu tega menamparku," tukas Luna menangis.

"Anjani..."

"Apa?!" potong Anjani cepat. Dia tak mau dimarahi karena sesuatu yang bukan salahnya. "Dia duluan yang cari gara-gara," lanjutnya.

"Tapi, kamu nggak seharusnya menampar dia sekeras tadi," ujar Aryan memberi pembelaan untuk Luna.

"Memangnya, kenapa kalau aku menamparnya dengan keras, hah? Kamu tidak terima? Ingin balas dendam? Iya?"

Lelaki itu terlihat sangat geram dengan ucapan Anjani. Dia tak bermaksud menantang. Aryan hanya mencoba untuk meredam pertengkaran diantara kedua wanita itu.

"Kak, pipiku sakit sekali," keluh Luna sambil memegangi pipinya.

"Ayo, kita ke rumah sakit!" ajak Aryan.

Luna pun mengangguk. "Kak, sepertinya kakiku juga terkilir. Aku tidak bisa jalan," lanjutnya mengeluh dengan nada manja.

Aryan mengembuskan napas panjang. Dia langsung menggendong Luna tanpa berpikir terlalu lama.

Diam-diam, Luna tersenyum sinis ke arah Anjani saat Aryan menggendongnya keluar. Tatapannya dipenuhi dengan dendam.

Lihat saja! Luna akan membalas Anjani tanpa ampun.

***

"Jadi, kamu menampar pelakor itu sebanyak dua kali?" tanya Anushka dengan antusias.

"Ya," angguk Anjani.

Saat ini, keduanya sedang makan siang di kantin kantor. Dan, Anjani menceritakan semua kejadian tadi pagi kepada Anushka.

"Hebat!!!" puji Anushka bangga. "Ini baru sahabatku."

"Aryan itu benar-benar kurang ajar. Aku tidak terima dia melecehkan aku seperti itu," kata Anjani penuh dengan dendam saat mengingat kejadian tadi pagi dan tadi malam.

"Siapa yang dilecehkan?" celetuk seorang pria jangkung dengan setelan jas rapi yang tiba-tiba muncul entah darimana.

"Argghhh!!! Setan!" teriak Anushka reflek karena kaget.

Enzo mengangkat kedua alisnya sambil memelototi Anushka.

"Eh, Om Enzo, ternyata," ucap Anushka dengan suara yang lebih rendah sambil nyengir lebar.

"Pak Enzo," sapa Anjani.

"Kalian belum jawab pertanyaanku. Siapa yang dilecehkan?" tanya Enzo sekali lagi.

Anjani dan Anushka kompak saling pandang.

"Itu... Kucing tetangga saya, Pak Enzo," jawab Anjani mengarang.

"Oh." Enzo mengangguk.

Ia kemudian memberi kode lewat tatapan mata kepada Anushka. Yang diberi kode terlihat bingung mengartikan kode tersebut.

"Apa maksudnya?" tanya Anushka.

"Minggir!" kata Enzo.

Anushka pun bergeser sedikit. Memberi tempat duduk untuk sang Paman yang mungkin ingin ikut duduk.

Tapi, masa iya, sih? Bukankah, Enzo tidak pernah makan siang di kantin? Biasanya, pria itu selalu makan siang di kantornya dengan menu makanan yang dipesan langsung dari restoran bintang lima.

"Kok beneran duduk?" gumam Anushka saat tebakannya ternyata benar.

Sang Paman benar-benar duduk disampingnya.

"Bisa ambilkan makanan untukku?" tanya Enzo sambil menatap ke arah Anjani yang duduk tepat dihadapannya.

"Baik," angguk Anjani patuh.

Dia baru hendak berdiri ketika Enzo malah menahan tangannya.

"Bukan kamu," ujarnya. "Tapi, dia," lanjutnya seraya menoleh ke arah sang keponakan.

"Aku?" tanya Anushka memastikan.

"Ya, kamu," angguk Enzo dengan wajah serius.

"Oke. Aku ambilkan," ujar Anushka yang langsung berdiri dan segera melaksanakan perintah Pamannya.

"Makanmu sedikit sekali, Anjani," kata Enzo saat Anushka sudah pergi.

"Saya sedang mengatur porsi makan saya, Pak," jawab Anjani.

"Kenapa harus diatur?"

Anjani menjawab dengan gugup. "Supaya tidak gemuk lagi."

Enzo menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Dia melipat kedua tangannya didepan dada sambil tersenyum menatap Anjani dengan kedua alis yang tampak terangkat.

"Memangnya, kenapa kalau gemuk? Selama itu perempuan yang aku cintai, jadi gemuk juga tidak masalah. Malahan, terlihat lebih menggemaskan, bukan?"

Hei, apa-apaan ini? Apa maksud perkataan itu? Tuan Enzo... Tolong jangan biarkan Anjani jadi salah paham.

1
Reni Anjarwani
kok bisa yaa, arayan pisah dg anjani mau menikah sama luna tau luna orangnya jahat
Ma Em
Bagus Anjani lbh baik cepatlah keluar dari rumah yg Anjani dan Aryan tinggal , semua ga Anjani dapat jodoh lelaki yg baik yg mencintai Anjani , semoga saja Anjani berjodoh dgn Enzo
Adinda
semoga luna bukan anak kandungmu biar mampus kau Anton
Maemanah
yesek thor/Sob//Sob//Sob//Sob/
partini
nanti kalau dah cerai jangan balikan lagi Thor boleh lah,biar beda ma cerita rumah tangga yg kandas
Kustri
emg g ada nama yg laun apa thor, geli baca nama'a anushka🤣
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Malik Maulana
Ibuk nya Anjani ni bikin geram
Erna Wati
sakitnya jadi anjani
kucing kawai
semangat apdet nya thor bikin penasaran aja cerita nya huhuhu /Sob//Sob/
Malik Maulana
jangan lama-lama donk Kak Anjani cerai sama Aryan
Malik Maulana
keren banget
Maemanah
lanjut....
😄👍👍👍
Erna Wati
bagus anjani👍👍
kucing kawai
masyaallah thor apdet lagi dong capek aku nungu author yg gk pasti kapan mengasih kepastian
Ma Em
Bagus Anjani aku suka sikap tegas mu dan tdk mundur lagi jgn mau menuruti kemauan Aryan biarkan dia bersama Luna , pasti Aryan akan menyesal setelah berpisah dgn Anjani .
Ma Em
Thor Anjani jgn mengundurkan diri dari perusahaan Enzo biar Anjani kerja dikantor Enzo .
Ma Em
Anjani jgn mundur lagi dgn keputusanmu untuk berpisah dgn Aryan lbh cepat lbh baik jgn mau dirayu Aryan untuk kembali bersama biarkan Aryan dgn perempuan tercintanya si Luna , ku doakan Anjani berjodoh dgn Enzo .
kucing kawai
apdet lagi dong thor minim itu 1 hari 1 gitu loh thor
Ma Em
Pokoknya untuk Anjani jgn mundur lagi untuk berpisah dgn Aryan , semoga Anjani dapat pengganti Aryan lelaki yg lbh baik dan semoga Anjani sukses dan selalu bahagia 🤲🤲💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!