NovelToon NovelToon
Hadiah Lebaran Dari Kampung Suami

Hadiah Lebaran Dari Kampung Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Leni Anita

Aku yang membiayai acara mudik suami ku, karena aku mendapat kan cuti lebaran pada H-1. Sehingga aku tidak bisa ikut suami ku mudik pada lebaran kali ini, tapi hadiah yang dia berikan pada ku setelah kembali dari mudik nya sangat mengejutkan, yaitu seorang madu. Dengan tega nya suami ku membawa istri muda nya tinggal di rumah warisan dari orang tua mu, aku tidak bisa menerima nya.

Aku menghentikan biaya bulanan sekaligus biaya pengobatan untuk mertua ku yang sedang sakit di kampung karena ternyata pernikahan kedua suami ku di dukung penuh oleh keluarga nya. Begitu pun dengan biaya kuliah adik ipar ku, tidak akan ku biar kan orang- orang yang sudah menghianati ku menikmati harta ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leni Anita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Aku sedang sarapan di temani oleh bi Sri ketika pintu belakang di gedor dengan kencang oleh mas Randi. Aku melihat dari cctv bahwa mas Randi sudah bolak- balik mengelilingi rumah, Mas Randi ingin masuk ke dalam rumah karena dia harus bekerja. Sementara pakaian kerja milik nya masih ada di dalam rumah.

"Rin, buka pintu nya Rin. Aku bisa telat pergi ke sekolah!" Teriak mas Randi sambil terus menggedor pintu.

"Gimana bu? apa mau bibi buka sekarang pintu nya!" Bi Sri bertanya pada ku.

"Biar kan saja dulu bi, aku gak mau kehilangan selera makan ku!" Aku terus melanjutkan sarapan ku bersama Bi Sri.

"Baik bu!" Bi Sri patuh pada perintah ku.

"Arin, cepat buka pintu nya!" Mas Randi kembali berteriak.

Aku dan bi Sri sudah selesai sarapan, masih ada sisa sarapan satu porsi lagi. Aku sengaja meminta bi Sri menyiapkan sarapan sekalian untuk mas Randi juga, tapi tidak untuk Mia.

"Buka pintu nya bi!" Aku berkata pada bi Sri.

Bi Sri langung membuka pintu bagian belakang dan mas Randi dan juga Mia langung masuk ke dalam rumah dengan wajah kusut khas orang yang baru bangun tidur.

Mas Randi langung masuk ke kamar tamu untuk membersih kan diri nya, sementara Mia langung duduk di meja makan tanpa mencuci wajah nya terlebih dahulu. Mia langsung mengambil piring yang berisi sarapan untuk mas Randi, tapi belum sempat dia memakan nya aku langsung meraih piring itu.

"Siapa kau berani nya kau menyentuh makanan ini?" Aku berkata dengan lantang.

"Mbak, aku laper. Aku mau sarapan, sini berikan makanan nya pada ku!" Mia berkata dengan santai nya seolah- olah ini adalah rumah nya sendiri.

"Aku sudah bilang pada mu, tidak ada yang gratis di dunia ini. Sebelum kau makan, kau harus bekerja terlebih dahulu!" Aku menyindir manusia tidak tahu diri itu.

"Mbak, pelit banget sih. Masalah nasi goreng aja di permasalah kan!" Mia tampak mencebikkan bibir nya.

Aku meletakkan kembali piring yang berisi nasi itu di atas meja, lalu dengan sekuat tenaga aku menyeret Mia ke ruangan cuci.

"Lihat itu, semua nya pakaian mu dan juga mas Randi, cuci semua pakaian kalian atau jika tidak aku akan membuang nya!" Aku mendorong Mia masuk ke dalam ruangan cuci.

"Mbak, ini kan pekerjaan nya bi Sri, jadi ngapain aku repot - repot mencuci nya sendiri!" Mia menolak mencuci pakaian milik dan juga mas Randi.

"Apakah kau membayar Bi Sri sehingga dia harus mencuci pakaian mu? Ingat Mia, aku yang membayar Bi Sri, bukan kau atau pun mas Randi. Jika kau berani memerintah nya kau akan tahu akibat nya!" Aku mengancam Mia lalu meninggal kan dia sendiri di ruang cuci.

Ketika aku kembali ke dapur, aku melihat Mas Randi sedang sarapan. Mas Randi sarapan seperti orang yang kelaparan dan sudah lama tidak makan.

"Bi, ini uang belanja minggu ini. Beli aja secukupnya aja. Banyakan beli sayur aja ya!" Aku memberikan 5 lembar uang merah pada bi Sri.

"Baik bu!" Bi Sri menerima uang itu dan langsung memasukkan nya ke dalam saku daster nya.

"Bi, nanti belanja nya ajak Mia. Jangan biar kan dia enak - enakan di rumah ini. Dan satu lagi bi, semua pekerjaan di rumah ini beralih pada Mia. Bibi cukup mengawasi nya saja, silah kan lakukan apa saja pada nya jika dia berani membantah!" Aku berkata pada Bi Sri tepat di depan Mas Randi.

Biasanya aku memberikan uang pada bi Sri sebesar 1 juta untuk belanja satu minggu, tapi kini aku hanya memberikan uang 500 ibu pada bi Sri. Uang 2 juta dari mas Randi aku bagi jadi 4 minggu dengan jatah belanja 500 ribu per minggu. Aku ingin mas Randi tahu bahwa uang nafkah dari nya sangat jauh dari kata cukup dan dia akan tahu akibat nya karena berani menikah lagi di belakang ku.

"Rin, Mia bukan pembantu!" Mas Randi protes dan dia tidak mau Mia di jadikan pembantu di sini.

"Bagi ku Mia tidak lebih dari pelayan, jika kau tidak suka dengan perlakuan ku terhadap Mia silahkan bawa Mia keluar dari rumah ku. Begitu pula dengan diri mu!" Aku berkata sambil melipat tangan di dada.

"Rin, kenapa kau berubah sejahat ini Rin?" Mas Randi malah menanyakan sikap ku sekarang.

"Sudah aku katakan mas, kau lah yang membuat ku berubah. Dan mulai sekarang jangan pernah lagi mengharap kan kebaikan dariku, karena aku bukan lah malaikat!" Aku berkata sambil berlalu dari hadapan mas Randi.

"Tunggu Rin!" Mas Randi mencekal pergelangan tangan ku.

"Lepaskan mas!" Aku menghentakkan tangan mas Randi dengan kasar.

"Rin, mas minta maaf. Plis, maaf kan mas Rin!" Mas Randi kembali memohon pada ku.

"Mas, lihat lah istri mu. Dia sudah memaksa ku untuk mencuci pakaian yang sudah menggulung!" Mia mengadukan perbuatan ku pada mas Randi.

Aku tersenyum sinis pada Mia yang datang menghampiri kami, aku akan lihat bagai mana mas Randi menolong gundik nya dari cengkraman ku.

"Jika kau tidak mau silah kan kau pergi dari rumah ku, pintu nya ada di sana!" Aku menunjuk kan pintu keluar rumah ku.

"Turuti saja Mia, jangan membantah!" Mas Randi membentak Mia di hadapan ku.

"Bi, jangan lupa apa yang aku katakan. Dan untuk kau Mia, jangan lupa bahwa kau adalah pelayan di rumah ini. Jika kau berani membantah bi Sri, maka kau akan tahu akibat nya!" Aku mengancam Mia dengan sorot mata tajam.

Aku tidak mau mendengar drama 2 manusia tidak tahu diri itu, aku segera keluar dari rumah dan langsung masuk ke dalam mobil lalu menyalahkan mesin Mobil ku. Mas Randi berlari menyusul ku dan dia mengetuk kaca mobil ku dari luar dan aku tersenyum melihat nya.

"Ada apa?" Tanya ku ketus.

"Mia, mas ikut ya sampai di sekolah. Mas sudah telat nih!" Mas Randi melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"Buruan naik!" Jawab ku sambil tersenyum.

Tiba - tiba aku mendapat kan ide, aku ingin membuat mas Randi di tegur oleh atasan nya karena telat datang ke sekolah. Sekolah tempat mas Randi mengajar di mulai jam 7:30, sedang kan bank tempat ku bekerja di mulai jam 08:00.

Aku sengaja mengemudikan mobil ku dengan santai, agar mas Randi telat ke sekolah. Aku ingin mas Randi mendapat kan teguran dari atasan nya, hitung- hitung latihan mental untuk nya jika aku melapor kan perbuatan nya nanti.

"Rin, mas mohon kembalikan ponsel mas Rin, Mas gak bisa tanpa ponsel!" Mas Randi membujuk ku agar mengembalikan ponsel nya yang sudah aku ambil.

"Kau tidak akan mati jika tanpa ponsel mas!" Jawab ku santai.

"Rin, mas janji bakal ganti uang nya nanti. Mas akan cicil setiap bulan nya!" Mas Randi menawarkan solusi nya pada ku.

"Gimana kau bisa bayar hutang mu mas, uang mu bahkan tidak cukup untuk nafkah aku dan Mia!" Jawab ku dengan ketus.

"Rin, tolong lah Rin. Aku ini suami mu, apakah kau tidak malu membiarkan aku tanpa ponsel!" Mas Randi tidak menyerah terus membujuk ku.

"Mas, kita sudah sampai, silah kan turun!" Aku berkata saat tiba di depan gerbang sekolahan tempat mas Randi mengajar.

Mas Randi turun dari dalam mobil dan dia melangkah kan kaki nya menuju gerbang yang sudah tertutup rapat, jam sekolah sudah di mulai 5 menit yang lalu. Aku tahu mas Randi pasti dapat teguran dari atasan nya, karena sekolah tempat mas Randi bekerja adalah sekolah dengan disiplin tinggi untuk guru dan juga siswa nya.

"Hallo bi, gimana keadaan di rumah?" Aku langung menelepon bi Sri untuk memastikan bahwa Mia melakukan apa yang aku suruh.

"Aman bu, Mia sedang menyapu dan dia terus menggerutu sejak tadi!" Bi Sri berkata melalui sambungan telepon.

"Bagus, awasi dia dan jangan lupa lapor kan pada ku!" Aku mengingat kan bi Sri.

'Kita akan lihat mas, seperti apa diri mu dan keluarga mu tanpa uang dan fasilitas dariku!' Batin ku sambil masuk ke dalam kantor ku.

1
Ma Em
Adukan saja pada mertuamu Mia karena Arin tdk akan takut , malah nanti kamu Randi yg akan diusir sama Arin , tapi aku salut pada bibi Sri berani banget dia pada Mia bahkan bi Sri seperti majikannya 🤣🤣🤣
Ma Em
Adukan saja kelakuan Arin pada Bu Siti mertua benalu biar dia dan keluarganya makin sengsara , Arin ga bakalan takut mertuanya marah karena Arin tdk di kasih nafkah sama anaknya malah Randi dan keluarganya yg jadi benalu .
Ma Em
Randi laki tdk berguna sdh numpang hidup sama Arin msh mau nikah lagi dgn Mia , sekarang rasakan sama kamu Randi se bucin bucin nya Arin tapi dia tdk bodoh jdi jgn kepedean Randi cuma jadi benalu saja belagu .
Ma Em
Bagus Arin jgn biarkan si Randi dan keluarganya menikmati uang hasil jerih payah mu kalau Randi mau uang ya hrs cari usaha sampingan agar bisa memenuhi kebutuhan istri mudanya dan keluarganya .
Sri Yanti
lanjut thor, penasaran kalo blm lihat kehancuran randi dan keluarganya jg buat mia biar tau kalo randi tuh cuma mokondo doang 🤣
Sasikarin Sasikarin
lanjuuuuuuut..
Endang Supriati
bukan cuma dipecat si rendi dipenjara mereka berdua,nikah tanpa izin dr istri pertama diam2 kuhp 279 ayat 1 pidana 5 thn penjara mereka.
Endang Supriati
naik pesawat skrg bagasi cuma 10 kg klu lion. 6 kg di cabin.jd bawa parcel segala berapa kilo.
Ma Em
dasar gundik tdk tau diri mau menguasai uang Randi sendiri padahal dia hanya benalu dirumah Arin , lbh baik usir saja Randi sama Mia biarkan dia tinggal dikontrakan .
Ma Em
Dasar mertua tdk punya malu muka tembok mau minta uang sama menantu malah ngomel dan menghinanya mana mau Arin kasih uang sama orang yg tdk tau malu , biarkan saja Arin kamu jgn mau membantu Randi ataupun keluarganya seperak pun biarkan Randi dan keluarganya hdp nya susah .
Ma Em
Si Randi msh tdk sadar juga dan bukannya pergi saja bawa gundiknya lbh baik tinggal saja dikontrakan atau apalah , siapa yg akan tahan tinggal serumah dgn madunya , untung Arin msh membiarkan Randi dan Mia tinggal dirumahnya dasar laki mokondo , terima kasih Thor sdh ditambah jadi dua bab semoga author selalu sehat dan panjang umur 🤲🙏😘😍
Ma Em
Maaf Thor ditambah babnya agak dua bab sekali up 🙏🙏 , seru mau tau si Randi terusir dari rumah Arin bersama selingkuhannya dan juga keluarganya Randi setelah tdk ada bantuan dari Arin bagaimana kondisinya .
Leni Anita: Insya Allah nanti saya up dua bab ya,
terima kasih
total 1 replies
Ma Em
Arin jangan lama2 main mainnya secepatnya usir si Randi dan gundiknya , buat Randi dan keluarganya hidupnya menderita . jangan kalah Arin kamu hrs semangat buang secepatnya orang2 yg tdk berguna 💪💪💪
Ma Em
Bagus Arin jgn dituruti terus kemauan adik dan orang tua Randi kan sekarang ngelunjak , orang tdk tau diri dan tdk tau terima kasih sdh dikasih sdh ditampung dan diberi makan malah mengkhianatinya dasar keluarga benalu .
Ma Em
Bagus Arin kamu emang pintar dan tegas dgn pendirianmu jgn biarkan suami benalu dan gundiknya memakai barang2 milikmu .
Ma Em
Arin segera bereskan Randi dan jalangnya dan juga keluarganya , aku sdh tdk sabar Thor mau tau seperti apa kehidupan Randi dan keluarganya setelah tdk dibantu lagi sama Arin , si Randi dan keluarganya cuma hdp jadi benalu saja belagu .
Ma Em
Aron lbh baik cepat usir Randi suami mokondo itu jgn biarkan si Randi dan jalang nya lbh lama lagi tinggal di rumahmu usir saja .
Ma Em
Aku benci banget sama Randi yg manggil Arin dek dek terus , bagus Arin jgn sampai kamu bisa dikibulin lagi sama Randi dan bantu keluarganya biarkan Randi merasakan setelah Arin lepas tangan tdk mau bantu lagi si Randi dan keluarganya yg benalu merasakan hdp nya susah dan menderita .
Ma Em
Bagus Arin kamu hrs berani dan cepat bertindak jgn biarkan Randi dan si pelakor menguasai semua yg kamu punya , Mia kira dia nikah dgn Randi Mia akan terjamin hidupnya tdk tahunya Randi dan keluarganya cuma benalu yg nempel sama Arin .
Ma Em
Semangat Arin kamu jgn kalah sama pelakor buat Randi dan keluarganya yg benalu menyesal karena sdh menyakitimu , jgn mau lagi dimanfaatkan sama Randi dan keluarganya lbh baik usir si Randi dan Mia jgn biarkan tinggal dirumah mu Arin .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!