NovelToon NovelToon
Aku Pamit, Mas!

Aku Pamit, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Pengganti / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Nikah Kontrak
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yam_zhie

Mariza dan Derriz menikah karena perjodohan. Selama satu tahun pernikahannya, Derriz tak pernah menganggap Mariza.

Mereka tinggal satu rumah tapi seperti orang asing. Derriz sendiri yang membuat jarak diantara mereka. Karena Derriz mencintai dan masih menunggu mantan kekasihnya kembali, Luna.

Seperti yang di katakan Derriz di awal pernikahannya. Mereka akan berpisah ketika Luna kembali. Apalagi Mariza tak bisa membuatnya jatuh cinta. Bagaimana bisa jatuh cinta jika selama ini saja Derriz selalu menjaga jarak darinya. Bukan hanya di rumah, tapi di kantor juga mereka seperti orang asing.

"Apa alasanmu ingin bercerita dariku?" tanya Derriz saat Mariza memberikan surat cerai yang sudah dia tandatangani.

"Apa aku kurang memberikan uang bulan padamu? Apa masih kurang?" Derriz tak terima Mariza ingin bercerai darinya.

"Karena masa lalumu sudah kembali, Mas! Aku pergi karena aku sudah tak ada gunanya lagi di sini!" jawab Mariza.

"TIDAK!" jawab Derriz membuat Mariza bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Pamit, Mas! 15

Semalaman Derriz tak bisa tidur, entah apa yang dia pikirkan. Baru menjelang subuh dia bisa memejamkan matanya sebentar karena alarm berbunyi. Semalam Derriz sangat penasaran jas mahal yang tergantung di kamar istrinya. Pastinya bukan orang sembarangan yang memiliki jas seperti itu. Apakah dia pria bernama Fariz? Apa Izha meminta tolong kepada pria lain kemarin? Tak bisa di biarkan! Bagaimanapun Izha masih berstatus sebagai istrinya. Dan kalau kemana-mana harus izin padanya seperti biasa. Kenapa sekarang Izha seolah sudah tak menghargai dirinya.

Derriz terbangun dan melihat di sisi ranjangnya sudah tertata rapi pakaian yang akan dia kenakan ke kantor seperti biasanya. Izha ternyata sudah menyiapkan keperluannya. Setelahnya Derriz berjalan menuju meja makan, tak sabar untuk bertanya kepada sang istri pemilik jas di kamarnya itu.

"Selamat pagi," sapa Derriz membuat Izha melirik sekilas.

Tak seperti biasanya Derriz akan menyapa seperti itu. Mungkinkah dia sangat bahagia karena semalam bertemu dengan kekasihnya. Entah pulang jam berapa, karena Izha sudah tertidur. Dan bangun menjelang subuh.

Izha tak menjawab tapi tangannya sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka. Izha juga tak banyak bicara akhir-akhir ini. Biasanya Derriz tak peduli, tapi sekarang kenapa dia malah sedikit kesal di abaikan oleh istrinya.

"Kamu pulang sama siapa kamarin?" tanya Derriz saat mereka sarapan.

"Ada yang memberi tumpangan. Mungkin karena merasa kasihan," jawab Izha.

"Siapa? Jam berapa kamu pulang dan menunggu di sana?" tanya Derriz tak sabar.

"Mungkin sekitar pukul delapan lebih,"jawab Izha tanpa menatap ke arah Derriz.

"Apa jam delapan? Jadi kamu berdiri dengan konyol di sana sampai jam delapan? Apa kamu tidak takut sakit?" kaget Derriz mendengar jika istrinya selama ini berada di bawah guyuran hujan.

Mungkinkah selama itu dia juga menangis disana bersama dengan air hujan. Bahkan sembab di wajah Izha masih bisa terlihat. Derriz benar-benar tak mengira jika istrinya samapi seperti itu.

"Karena tak ada kendaraan umum di sana. Di sana adalah jalan khusus untuk kendaraan pribadi,"jawab Izha membuat Derriz semakin merasa bersalah. Dia meninggalkan istrinya begitu saja tanpa melihat arah yang mereka lewati.

"Katakan padaku siapa yang membawamu pulang? Bahkan kamu sampai mengenakan jasnya kan?" tanya Derriz mulai kesal karena Izha tak mengatakan siapa pria yang sudah mengantarnya.

"Apa? Jadi semalam kamu masuk ke dalam kamarku Mas? Kamu melihatku," tanya Izha lemah.

Entah kenapa sekarang dia merasa sangat tidak rela saat Derriz melihat dirinya tanpa hijab. Izha masih teringat ucapan suaminya yang mengatakan tak ingin melihat dia tanpa hijab karena di buka atau tidak di depannya tetap sama saja. Dan ternyata semalam Derriz melihatnya tanpa izin. Saking merasa tak nyaman dengan badannya membuat Izha lupa mengunci pintu kamar.

"Tidak! Aku tidak sengaja melihatmu. Aku hanya memastikan saja jika jejak di lantai semalam adalah jejakmu bukan maling. Karena pintu depan juga dalam keadaan tidak terkunci,"bohong Derriz gugup.

Gengsi saja rasanya jika harus mengatakan dirinya khawatir dengan keadaan Izha. Sehingga akhirnya dia berbohong.

"Oh begitu,"jawab Izha tak berniat mengatakan jika yang mengantarnya adalah Pak Axcel.

"Kamu itu masih berstatus istriku, Izha. Kamu tahu jika seorang istri tidak boleh pergi tanpa izin suaminya. Apalagi dengan pria lain! Seharusnya kamu mengatakan padaku lebih dahulu!"ujar Derriz.

Ucapan Derriz membuat Izha yang sedari tadi menikmati sarapannya menatap nanar penuh kecewa kepada sang suami.

Degh

"ada apa dengan tatapannya? kenapa aku merasa sakit seperti ini? Apa ada yang salah dengan perkataanku? Sepertinya tidak? Memang benar kan, sebagai seorang istri harus izin ketika akan pergi kemana pun kepada suaminya," batin Derriz.

"Baiklah, semoga jika aku mengirim pesan atau menghubungimu tak membuat kekasihmu salah paham. Jangan sampai dia mengira kalau aku cemburu kepada kalian. Kamu juga harus memberi penjelasan kepadanya. Aku malas selalu di salahkan, semoga saja berkas itu segera di proses," jawab Izha kemudian berbalik menuju wastafel membawa piring kotor.

"Sudah aku katakan jika kamu tak berhak mengatakan perceraian denganku! Karena hanya aku yang menentukan kapan kita akan berpisah! Jadi jangan pernah katakan itu lagi Izha! Aku tak suka kalau kamu terus mengatakannya!", kesal Derriz.

"Apa lagi yang kamu tunggu, Mas? Jangan sampai kamu terus melakukan zi-/n@ terus menerus bersama dengan kekasihmu itu. Apalagi selalu berduaan, agar kalian bisa berhubungan dengan sah dan terhindar dari do-sa! Jalan yang terbaik memang kita berpisah. Toh aku juga tak ada artinya buat kamu, orang ketiga dan penghalang untuk hubungan kalian akan segera pergi secepatnya, Mas! Setidaknya bersabarlah, jangan membuat kakek semakin kecewa padamu," jawab Izha dengan tatapan dingin dan wajah datar.

Derriz sampai tak percaya melihat tatapan izha yang semakin berubah padanya. Kemana tatapan bahagia dan juga penuh cinta dan harap untuknya. kini semuanya menghilang. Benar-benar sudah hilang. Apa Izha marah karena dia meninggalnya kemarin?

"Apa kamu masih marah karena aku meninggalkan kamu kemarin dalam keadaan hujan?" Derriz mengejar Izha yang sudah berjalan menuju pintu depan.

"Tidak. Aku tak punya hak untuk marah, untuk benci, untuk protes, untuk meminta di mengerti sesekali saja apalagi untuk cemburu! Maaf saya pergi duluan, Mas. Ojek saya sudah datang," jawab Izha membuat Derriz tercubit.

"Pergi denganku!" perintah Derriz.

"Maaf, Mas kalau kali ini saya menolak. Saya sedang tidak memiliki banyak tenaga untuk berjalan kembali dari halte ke kantor. Assalamualaikum," jawab Izha pamit dan berbalik setelah mengambil tangan Derriz untuk dia cium.

"Waalaikumsalam," Derriz memandang Izha yang sudah pergi dengan ojeg online.

Dia masih berdiri di sana menatap tangannya yang di cium oleh Izha. Dalam keadaan marah dan kesal saja Izha masih menyiapkan semua kebutuhannya seperti biasa. Bahkan dia tak tahu apakah Izha sekarang demam atau tidak setelah di guyur hujan semalaman.

Sekarang bahkan jantungnya malah berdetak tak karuan, rasanya bibir Izha masih bisa dia rasakan menempel di punggung tangannya.

"Kamu punya hak untuk marah, kamu punya hak untuk cemburu, karena kamu adalah istriku. Izha sepertinya salah paham dengan yang aku lakukan bersama dengan Luna di apartemen. Aku tak pernah melakukan hal yang melewati batas dengan Luna. Karena aku tahu jika kami belum menikah. Sepertinya aku harus menjelaskan kepada Izha agar dia tak berfikir yang macam-macam lagi antara aku dan Luna,"ujar Derriz kemudian masuk ke dalam mobil menuju ke kantor.

Ponselnya sedari tadi bahkan terus berdering. Luna menghubungi, entah kenapa sekarang dia sedang tak ingin menerima panggilan Luna. Dia malah lebih pusing memikirkan pria yang mengantarkan Izha pulang. Jas merk mahal. Siapa dia. Membuat Derriz kesal dan pusing saja.

1
nely_48
babang axcel kirain pergi menjemput ibu nya izha, ternyata blm 😭😭
nely_48
thank's outhor😍😍😍
akhir nya babang axcel turun tangan jg menyelamatkan izha
skrg otw menjemput calon ibu mertua mu ya babang axcel👍👍
Ambu Rinddiany Thea
kenapa ga secepatnya bertidak sama ayahnya c izha axcel kasian ibunya , sebelum nikah sama izha selamatkn dulu ibunya izha d tangan suaminya ,
Ambu Rinddiany Thea
ah ga tau mu ngomng apa ath babang axcel ambu mah ari tos kieu teh .ikutan meleleh we ie lilin
Ma Em
Izha keputusanmu sdh benar untuk pergi meninggalkan Deriz untuk apa Izha mempertahankan pernikahan yg tdk benar karena istri sah tdk dianggap sama sekali malah selalu dihina , malah sebaliknya selingkuhan di ratukan , semoga Izha dapat pengganti Deriz lelaki yg baik yg mencintai Izha dgn tulus yg bisa membahagiakan Izha , tapi Izha mau dibawa kemana sama sopir taxi itu apakah orang suruhan Excel atau emang penculik semoga Izha selamat dan baik baik saja .
Ambu Rinddiany Thea
masih mikir antara begal apa supir suruhn nya ayang mbeb axcel nya
Ambu Rinddiany Thea
kudu d takol hela make jeroan kutang kakara sadar s deriiz mah gera
nely_48
apakah sang sopir itu urusan babang axcel ya,,, semoga ia
nely_48
syukurin kau derris
nely_48
semoga izha dalam lindungan axcel n ga akan bertemu derris lg,, ayo axcel bawa izha n ibu nya pergi jauh dr kota itu
muak sangat sm s derris
Ambu Rinddiany Thea
hadeeeeeeeeh naon ath nu nyaho ku nyaneh tentang s izha , laki naon ari kitu coba 🤬
nely_48
permudah jln buat izha berpisah dr derris ya kk outhor,,, teu tega sm izha 😭😭
Yam_zhie: maafkan ya teh 🤣🤣🤣
total 1 replies
nely_48
mertua uedan 🤣🤣🤣
nely_48
percepat proses perceraian izha ya Thor
buat izha cepet bebas dr derris n axcel membantu smua nya biar lancar
klau udh beres dgn derris br izha d bantu axcel untuk menyelamatkan ibu nya
Ambu Rinddiany Thea
awas izha ulah luluh cing kuat . geleh ambu mah ningali kolotna s derizz teh
nely_48
lelaki munafik kau derris, 🔨🔨🔨
babang axcel gercep dong tolongin izha ya, kasian izha sendirian
nely_48
meleleh hati adek izha nih krn babang axcel Sofspoken banget 😍😍😍😍
Ambu Rinddiany Thea
soak sigana ke mun pas dtg surat di pengadilan agama tah s wakwaw teh ..
Ambu Rinddiany Thea
duuuuuh babang axcelll /Silent//Silent//Silent/
nely_48
suami gila kau derris,, bikin esmosi az s derris kau ini 🤣🤣🤣🤣
Yam_zhie: enaknya di bikin ayam geprek dia mah 😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!