NovelToon NovelToon
Dendam Seorang Istri

Dendam Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Selingkuh / Mengubah Takdir / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Yoanda menikah dengan Bagas karena perjodohan kakek nya, tapi Yolanda sangat menyukai dan mencintai Bagas karena selain tampan tubuh Bagas ideal sehingga membuat Yolanda jatuh hati kepada Bagas, tapi Bagas sedikit pun tidak menyukai Yolanda karena postur tubuh yang subur dan tidak ideal.
Selama menikah dengan Yolanda Bagas tidak pernah menyentuh nya sama sekali, Bagas malah membenci Yolanda, hingga suatu saat Yolanda melihat Bagas dengan wanita cantik dan sangat mesra.
Setiap hari Bagas selalu menyakiti hati nya dan bahkan memfitnah dan mengusir nya dari rumah hingga hidup Yolanda terlunta-lunta karena aset yang pernah di berikan keluarga Bagas diambil nya.
Hingga suatu saat Yolanda berpikir akan merubah hidup nya dan akan melakukan balas dendam kepada Bagas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Pelayan

Karena hari sudah menjelang malam aku kembali ke rumah dan berpisah dengan Ricard.

Jujur aku nyaman bercerita dengan Ricard, dia laki-laki pertama yang mau mendengar keluh kesah hidup ku, dia tidak malu dekat dengan ku yang subur dan kumel ini.

Dengan hati yang tenang dan beban sedikit ringan aku melangkah kan kaki masuk ke dalam rumah.

Begitu aku masuk, aku melihat tiga orang yang selalu menghina aku sedang menatap ku dengan tatapan yang tajam seolah-olah mereka itu singa yang melihat mangsa nya.

"Dasar wanita tidak tahu diri, jam segini baru pulang, apa saja yang kamu lakukan di luaran sana." teriak ibu mertua dengan tatapan bengis nya.

"Apalagi lah tante kalau bukan menghabiskan uang mas Bagas, oh iya uang pembelian lukisan kemarin kembalikan, aku juga tidak menyukai lukisan kamu setelah tahu kalau itu kamu yang melukis nya." Dengan mudah nya Elena meminta uang yang sudah masuk ke dalam rekening aku minta di balikan.

"Maaf mbak, uang itu sudah masuk ke keuangan galeri jadi ngga bisa di kembalikan." jawab ku dengan jujur.

"Jadi kamu membayar lukisan dia sayang, apa bagus nya sih lukisan dia, yang melukis nya saja seperti ini model nya." kembali hinaan ibu mertua ku terdengar di telingaku dengan jelas.

"Aku juga menyesal tante sudah menyuruh mas Bagas membayar nya, mana mas Bagas memberikan uang nya banyak lagi." Elena mulai menjadi kompor buat ibu mertuaku.

"Apa benar yang Elena bilang Bagas?" tanya ibu mertua ku sambil menatap mas Bagas, mas Bagas terlihat mengangguk kan kepala nya.

"Ibu kan sudah bilang jangan pernah mengeluarkan uang sepeser pun buat wanita jelek ini." sungguh sadis ucapan mu ibu mertua.

"Aku juga tidak mengeluarkan uang buat dia ibu, tapi kemarin Elena yang meminta membeli lukisan nya dan kita berdua tidak tahu kalau yang melukis nya dia."

"Sudahlah tante, anggap saja sedekah kepada orang miskin." ucap Elena dengan senyum sinis nya.

Aku menatap tajam mereka bertiga, ku tahan emosi ku sekuat tenaga, aku ingat dengan kata-kata Ricard, kalau aku harus menghadapi apa pun dan tidak boleh cengeng.

"Begitu ya kelakuan seorang istri? Pergi tanpa izin, pulang sudah mau malam, kamu tahu kalau aku ini sedang kelaparan." teriak mas Bagas yang sudah membuat aku geram dan melawan nya.

"Istri? Apa selama ini kamu sudah menganggap aku sebagai istri kamu? bukankah kamu yang bilang kalau aku hanya istri di atas kertas? Dan apa yang aku dengar barusan, kamu kelaparan? Bukan kah ada dia wanita yang selalu memuaskan kamu, minta dia yang buatkan makanan untuk kamu, bukan wajah saja yang di urus tapi masak tidak bisa." Baru kali ini aku bicara dengan nada tinggi kepada mas Bagas, mungkin karena rasa sabar yang aku miliki sudah ada di ujung hingga aku sudah ngga bisa menahan emosiku lagi.

Mas Bagas melayangkan tangan nya dan menampar pipi ku dengan keras.

"Plak, dasar wanita tida tahu di untung, bukan nya bersyukur sudah aku nikahi walau pun hanya di atas kertas, sekarang kamu buatkan aku makanan cepat." Teriak mas Bagas penuh dengan amarah.

"Sukurin, makanya jadi wanita harus bisa merawat diri." Elena merasa menang dengan apa yang di lakukan mas Bagas kepada ku.

Aku menatap mereka bertiga dengan penuh kebencian.

"Apa kamu lihat-lihat, cepat siapkan makanan nya." Teriak ibu mertua ku.

Aku pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk mereka bertiga sambil menyentuh pipi ku yang sakit kena tamparan tangan mas Bagas.

Tamparan mas Bagas tidak begitu sakit di bandingkan semua ucapan yang keluar dari mulut mereka bertiga.

Aku mengeluarkan sayur dan ikan dari dalam kulkas dan mulai mengolah nya, sambil mengusap air mata yang terus keluar aku mulai memasak nya.

Sekitar satu jam aku baru selesai memasak makanan yang mereka mau.

Selama aku menikah, mas Bagas tidak pernah komplen dengan masakan ku, dia selalu menikmati nya hingga tidak tersisa.

Aku menata nya di meja makan, lalu pergi memanggil mereka bertiga yang masih duduk santai dan bercanda.

Ku lihat Elena yang menyandarkan kepala nya di dada mas Bagas membuat hatiku sangat sakit.

Apa aku salah sudah mencintai suami ku sendiri? Apa aku bodoh hingga aku masih tetap bertahan dengan suami ku, padahal suamiku tidak pernah menganggap aku sebagai istri nya.

"Makanan nya sudah siap, silahkan dinikmati." Setelah mempersilahkan mereka untuk makan, aku hendak pergi ke kamar, tapi suara ibu mertua ku menghentikan langkah ku.

"Apa begitu tugas seorang istri? Kamu itu seharusnya menyiapkan dan menemani suami kamu di meja makan, bukan nya malah mau rebahan di kamar."

"Gimana mau di sayang suami kalau kelakuan kamu saja seperti ini." Elena selalu ikut campur dalam pembicaraan kami.

Aku hanya diam dan mengikuti mereka ke ruang makan, aku mulai menyiapkan makanan untuk suamiku dan memberikan nya.

Aku mengambil makanan untuk ku dan mulai menyantap nya.

Aku melihat mas Bagas dan Elena saling menyuapi, mereka terus memperlihatkan kemesraan mereka di hadapan ku.

Sungguh aku ingin cepat dengan makan malam ini, aku sudah ngga tahan dengan perlakuan mereka berdua.

Dan dengan tidak tahu malu nya, Selena mencium pipi mas Bagas di depan ku dan di depan ibu mertua ku.

"Kalian ini cocok sekali menjadi pasangan, kalian berdua setara, ibu berharap suatu hari mata kakek kamu terbuka dan mau menerima Elena menjadi bagian dari keluarga kita."

Mereka bertiga terus bercengkerama dan tidak memperdulikan aku yang ada di situ.

Ingin sekali aku pergi dari ruang makan, tapi ibu mertua pasti akan menjadi murka di kala mereka makan aku tinggalkan.

"Sayang, antar aku pulang ya?" muak sekali aku melihat tingkah Elena yang manja kepada suami ku.

"Ngapain kamu pulang, rumah ini juga rumah kamu, sudahlah tinggal di sini saja."

"Sayang, kita ini belum sah, aku ingin tinggal di sini selama nya asal dia sudah tidak ada di rumah ini." Ucap Elena dengan matanya melirik kepadaku.

"Kamu sabar ya, aku pastikan kamu sebentar lagi akan menjadi nyonya Bagas."

"Ya sudah atur saja sama kalian berdua, mamah sih ngikut aja." ibu mertuaku mendukung mereka.

Ya Tuhan, kenapa nasib aku seperti ini, padahal aku tidak pernah berbuat salah kepada mereka, tapi mereka bertiga seperti sangat membenci aku.

"Hai kamu, bereskan meja ini dan piring kotor nya langsung kamu cuci." Ucap ibu mertua ku dengan seenak jidat nya memerintah aku.

Aku membereskan nya sedangkan mereka pergi beristirahat, aku pikir-pikir aku kok seperti seorang pelayan saja di rumah ini.

1
Rina Delfita
Luar biasa
Rinda
yola mmg perempuan bodoh
Kim Tata
bagus gitu
Shinta Dewiana
waahhh..sama kayak cucu saya ini 3 jagoan 1 putri....wk..wk..wk..
Shinta Dewiana
buka puasa juga ya....wk..wk..wk...
Shinta Dewiana
coba kalau anak kembar bisa2 tante dori gendong 1..he..he.mhe
Shinta Dewiana
duh manisnyaaaaa...yg melepas kangen...
Shinta Dewiana
bahagianya udah 2 bulan aja hamilnya..
Shinta Dewiana
sodap ini roti coklat
Shinta Dewiana
wah wah wah udah ada kehidupan baru tuh...
Shinta Dewiana
ho...ho..ho....mau banyak anak ya....baiklah....gas ken lah
Shinta Dewiana
bahagianya...
Shinta Dewiana
omo omo omo bahagianya..
Shinta Dewiana
baiknya ricard...ada enggak di dunia nyata seperti dia...ha..ha..ha....
Shinta Dewiana
masak enggak tau sih bukannya ciumam bibir pertama x dg ricard...trus ortu lea mana dong...dan rumah peninggalan kakek yola kemana apa yg terjadi..
Shinta Dewiana
rasain lo bagas....
Shinta Dewiana
abis sedih2han nangis2 jadi senyum2man...
Shinta Dewiana
tuh kan kena sendiri...huh..miris
Shinta Dewiana
maaf khilaf enak banget ya..
Shinta Dewiana
bagas2 goblok enggak mikir istri mau lahiran....dan lo caca siap2 di depak dr keluarga itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!