Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 8 Kekesalan Larissa
"Dasar pria licik" ucap Larissa menghampiri Reyhan hendak menampar pria itu.
Reyhan segera mencekal tangan Larissa yang hendak menamparnya kemudian menarik lengan tersebut hingga membuat Larissa jatuh terduduk dipangkuan Reyhan.
"Akhh" teriak Larisa karena terkejut.
Reyhan masih dengan senyum menyeringai.
"Dasar pria gila!" teriak Larissa lagi.
Larissa mencoba untuk berdiri namun pinggangnya ditahan oleh Reyhan.
"Reyhan lepaskan aku!" teriak Larissa sembari memukul dada Reyhan.
Kini bukan hanya pinggang yang ditahan Reyhan melaikan kedua tangan Larissa yang memukuli dada Reyhan juga dicekalnya.
"Dengar kan ini baik-baik Larissa. Aku bersedia menikah denganmu bukan karena harta pak Cristian tapi ini sebagai bentuk aku menghargai beliau yang sudah mempercayakan tanggung jawabnya padaku. Dan untuk kamu jangan sekali-kali coba menghinaku lagi, aku pastikan kamu akan jatuh cinta padaku nantinya" ancam Reyhan sembari memajukan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan.
Wajah Larissa memerah ia kesal dan malu karena ulah Reyhan.
Larissa kira dengan berbicara pada Reyhan maka lamaran daddynya untuk pria itu akan ditolak tapi nyatanya tidak.
Reyhan akhirnya melepaskan pinggang Larissa.
Larissa segera bangkit dan pergi dari caffe tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Huhh.
Reyhan menghela nafasnya.
Sejujurnya ia gugup saat berbicara terlalu dekat dan terlalu intim dengan Larissa seperti tadi, pasalnya ia tidak pernah dekat dengan wanita manapun kecuali ibu dan kedua adik kembarnya.
Reyhan menggelengkan kepala untuk menetralkan rasa gugupnya.
"Aku harus kembali kekantor" ucap Reyhan.
Reyhan bergegas memesan ojol kemudian kembali kekantor.
Reyhan tiba dikantor pukul 11 siang ia kemudian bergegas keruangannya.
"Rey yang tadi itu putrinya pak Cristian?" tanya Adam.
Reyhan mengangguk..
"Kamu pakai pelet apa Rey sampai-sampai putri pak Cristian ngejar-ngejar kamu seperti itu?" tanya Adam lagi.
Reyhan masih diam saja, ia tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaan aneh dari temannya.
Reyhan fokus dengan pekerjaannya.
"Nanti sore aku akan berangkat ke Surabaya" ucap Reyhan.
"Mau apa kamu kesurabaya?" tanya Satria.
"Aku diminta pak Cristian untuk menangani masalah disana. Aku disana selama 2 hari dan akan berangkat nanti malam" ucap Reyhan.
"Benarkah?" tanya Edwin.
Reyhan mengangguk.
"Semoga masalah yang akan kamu selesaikan itu tidak berat dan kamu bisa cepat kembali lagi kejakarta" ucap Edwin.
"Semangat Rey" ucap Adam bersamaan dengan Satria.
"Makasih semuanya" ucap Reyhan.
...****************...
Setelah Larissa pergi dari caffe ia mendatangi sahabatnya yang bernama Risty diapartement gadis itu.
Larissa datang dengan wajah masamnya.
"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Risty.
"Aku sedang kesal Ris, baru tadi malam aku pulang dari Paris dan tadi pagi aku sudah mendengar kalau daddy aku melamar seseorang untuk menjadi menantunya yang akan dinikahkan denganku" jawab Larissa.
"What!" ucap Risty terkejut.
"Tuh kan kamu saja terkejut gimana dengan ku" ucap Larissa.
"Tunggu tunggu, om Crist melamar seseorang?" tanya Risty.
Larissa mengangguk.
"Lalu siapa yang om Crist lamar?" tanya Risty.
"Karyawan dikantornya. Dia hanya seorang staff marketing dan dia bukan tipeku" jawab Larissa.
"Kenapa om Crist melamar pria itu" tanya Risty.
"Daddy bilang pria itu orang yang ia percayai. Daddy juga akan menyerahkan perusahaan dan semua aset yang ada diindonesia untuk pria itu karena daddy akan membangun cabang perusahaannya dijepang" jawab Larissa.
"What! Kamu jadi seperti bukan anaknya saja" Ucap Risty.
"Risty! Kenapa kamu membuat aku jadi semakin kesal" ucap Larissa.
"Sorry Ris, tapi itu fakta kan" ucap Risty.
Hahh.
Larissa menghela nafas kasar.
"Lalu aku harus bagaimana Ris?" tanya Larissa.
"Yaa mau tidak mau kamu harus menikah dengan pria itu. Ehh siapa namanya?" tanya Risty.
"Namanya Reyhan. Tapi aku tidak mau menikah dengannya Ris lalu kalau aku menikah bagaimana dengan Marcell?" tanya Larissa.
"Rissa, aku kan sudah sering bilang kalau Marcell itu playboy dan aku juga sudah sering minta kamu untuk putus dengannya, Marcell hanya memanfaatkan kamu saja Sa" ucap Risty.
"Tidak Ris, aku percaya Marcell tulus mencintai aku" ucap Larissa.
"Terserah kamu saja Sa, jangan sampai kamu dibutakan oleh cinta" ucap Risty.
Larissa terdiam ia sebenarnya juga merasakan kalau Marcell hanya memanfaatkannya namun dia menutup mata karena dia mencintai pria itu.
"Aku tinggal ya Sa aku harus mengantar mamihku belanja" ucap Risty.
Larissa mengangguk.
Tidak lama setelah kepergian Risty ponsel Larissa berdering.
"Hallo beb" ucap Larissa.
"Dimana kamu Rissa?" tanya Marcell.
"Aku diapartement Risty" jawab Larissa.
"Sedang apa kamu disana?" tanya Marcell.
"Aku hanya berkunjung" jawab Larissa.
"Aku sudah sering bilang kan kamu jangan lagi berteman dengan Risty!" ucap Marcell.
"Maaf beb meski kamu berkali-kali melarang aku untuk berteman dengan Risty maka aku juga akan berkali-kali untuk menolaknya. Aku dan Risty sudah bersahabat sejak kecil, dia sudah aku anggap sebagai saudara aku juga" ucap Larissa.
"Berani ya sekarang kamu membantah aku?" tanya Marcell.
"Maaf beb bukan begitu maksudku. Aku hanya tidak ingin kamu melarang aku berteman dengan Risty" jawab Larissa.
"Halah sudahlah Ris harusnya kamu itu nurut sama aku bukan justru membantah. Kita putus ajalah, aku capek denganmu kamu hanya bisa aku manfaatkan uangnya saja. Aku bisa mendapatkan wanita lain yang lebih cantik dan lebih kaya dari mu" ucap Marcell kemudian mematikan sambungan teleponnya.
Larissa tidak menjawab ia hanya terdiam.
'Ternyata benar kalau hanya aku yang mencintaimu' batin Larissa.
Larissa tidak menangis ia enggan menangisi pria brengsek seperti Marcell.
Larissa memutuskan untuk pulang kerumah.
Sesampainya dirumah ia sudah disambut oleh mommy Karina.
"Kamu dari mana saja Larissa?" tanya Karina.
"Aku dari kantor daddy mom" jawab Larissa.
"Apa kamu kesana untuk menanyakan apa yang mommy katakan padamu tadi pagi?" tanya Karina.
"Iya mom" jawab Larissa.
"Lalu apa kata daddy?" tanya Karina.
"Mom apa tidak bisa aku menolak untuk menikah dengan Reyhan" ucap Larissa.
"Rissa percayalah pilihan orang tuamu ini tidak akan salah. Kamu akan bahagia bersama Reyhan" ucap Karina.
"Tapi aku tidak mengenalnya mom" ucap Larissa.
"Kamu akan mengenal dia dengan sendirinya" ucap Karina.
Larissa hanya diam, ia kesal tidak ada satu orangpun yang memihaknya.
...****************...
Sore tiba.
Kini saatnya Reyhan berangkat kekota surabaya.
Ia diantar oleh ketiga temannya sampai dibandara.
"Hati-hati ya Rey" ucap Adam.
"Kalau sudah sampai kabari kami Rey" ucap Satria.
"Makasih semuanya aku berangkat" ucap Reyhan.
Ketiga temannya mengangguk.
Kurang lebih satu setengah jam Reyhan didalam pesawat, ia tiba dihotel pukul 8 malam.
Tiba dihotel ia segera menghubungi teman-temannya, Cristian dan juga ibunya.
Kini ia sedang berbicara dengan sang ibu yang bernama Mayang.
"Ada apa kamu kesurabaya nak?" tanya Mayang.
"Aku dipercayai oleh pimpinan untuk mengatasi masalah pemasaran disini bu" jawab Reyhan.
"Berapa lama kamu disana nak" tanya Mayang.
"Dua hari saja bu" jawab Reyhan.
"Sudah hampir satu tahun kamu tidak pulang kerumah nak, apa kamu tidak akan mampir setelah pulang dari Surabaya?" tanya Mayang.
...****************...