NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXV. Penyihir Abadi

Di sisi lain, Jezgar berjalan dengan langkah cepat melewati koridor istana, mata tajamnya mencari seseorang. Saat bertemu salah satu pengawal yang berjaga di dekat taman belakang, ia segera bertanya, “Kau melihat Adikku?”

Pengawal itu memberi hormat dan menjawab, “Tuan Putri Cassandra sedang bersama Duke Hexton di taman belakang.”

Mendengar itu, Jezgar mendesah pelan, lalu melanjutkan langkahnya menuju taman belakang. Dalam pikirannya, ia bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan adiknya bersama Alaric. Saat tiba di sana, pemandangan yang ia lihat membuat alisnya mengernyit—Cassa memegang sebuah panah dan selembar kertas, sementara Alaric berdiri di dekatnya dengan ekspresi datar.

“Cassa!” panggil Jezgar, segera menghampiri adiknya. Tatapannya langsung tertuju pada panah di tangan Cassa, “Apa ini? Kau tidak apa-apa, Adikku?” tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Cassa menoleh dan tersenyum kecil, berusaha menenangkan kakaknya, “Aku baik-baik saja, Kak. Jangan khawatir.”

“Tentu saja aku akan khawatir,” balas Jezgar tegas, “Kau adikku, Cassa,” lanjutnya yang dibalas Cassa hanya dengan senyuman hangat.

Ia kemudian melirik Alaric dengan pandangan sinis, seolah menyalahkan pria itu atas apa pun yang terjadi. Alaric, yang sudah terbiasa dengan sikap Jezgar, hanya membalasnya dengan tatapan malas nan datar tidak ingin meladeni calon kakak iparnya.

“Jangan menatapku seperti itu,” ucap Alaric datar, “Aku ada di sini untuk melindungi Cassie-ku, , bukan sebaliknya.”

Jezgar mendengus kecil, tapi memilih tidak memperpanjang masalah itu. Ia baru teringat sesuatu dan kembali fokus pada Cassa. “Oh, ya. Ayah sudah memanggil guru sihir untukmu. Dia adalah penyihir terkenal dari menara sihir Kerajaan Payton. Mungkin kau akan mengenalnya.”

Cassa menatap kakaknya dengan mata terbelalak, “Cepat sekali? Ayah benar-benar serius soal ini…”

“Tentu saja,” jawab Jezgar sambil mengangguk, “Dulu dia juga yang mengajariku, masih ingat hm? Namanya Raymond. Dia seorang penyihir abadi dengan sihir unik yang hanya dia miliki, membuatku terkagum dengan master! Kau akan segera bertemu dengannya, tenang saja, Adik.”

Cassa menghela napas, lalu akhirnya mengangguk, “Baiklah. Kalau ayah sudah menyiapkannya, aku tidak akan menolak. Sepertinya aku juga tidak sabar.”

Alaric yang dari tadi mendengarkan percakapan itu tiba-tiba merasa penasaran, “Penyihir itu? Aku ingin melihat seperti apa dia. Aku ikut,” katanya sambil melipat tangan di dada, menunjukkan bahwa dia tidak ingin dibantah.

“Tidak perlu,” balas Jezgar tajam.

“Tapi aku ingin memantau Cassie-ku,” balas Alaric santai, “Lagi pula, aku tidak bisa membiarkan Cassa sendirian dengan penyihir aneh yang umurnya seribu tahun.”

Cassa memutar matanya, “Aric, dia hanyalah seorang guru sihir yang akan mengajariku.”

“Siapa tahu, aku tidak ingin kamu dengan seorang lelaki berduaan! Mengerti?,” jawab Alaric dengan nada keras kepala.

Cassa mendesah panjang, lelah dengan perdebatan kecil ini, “Baiklah. Tapi jangan membuatku kesal hm! ”

Jezgar mendengus tidak suka, tapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Akhirnya, mereka bertiga berjalan menuju barak pelatihan yang telah dikosongkan. Semua ksatria yang sebelumnya berlatih di sana dipindahkan ke barak lain untuk memberi ruang bagi pelatihan khusus Cassa.

Saat mereka tiba, Raymond sudah menunggu di tengah ruangan. Ia tampak seperti pria muda berusia akhir dua puluhan, dengan rambut putih panjang dan mata tajam berwarna perak. Tubuhnya tegap, dan auranya memancarkan kewibawaan yang luar biasa.

“Ah, jadi ini murid baruku,” ucap Raymond sambil tersenyum tipis, tatapannya tertuju pada Cassa. “Kau memiliki aura yang sangat menarik, Tuan Putri. Aku yakin kau akan menjadi seseorang yang hebat.”

Cassa menundukkan kepala dengan sopan, “Terima kasih, Tuan Raymond. Saya sudah siap menjadi murid, Anda.”

Namun, Alaric yang berdiri di samping Cassa tidak bisa menyembunyikan ekspresinya. Meski tahu Raymond berusia seribu tahun, ia tetap merasa kesal melihat pria itu jika terlalu dekat dengan gadisnya.

Pelatihan pun dimulai. Raymond mengajari Cassa cara mengendalikan sihir miliknua, menunjukkan teknik-teknik yang sebelumnya hanya diajarkan kepada penyihir tingkat tinggi. Cassa, yang memiliki elemen banyak dan bakat alami, dengan cepat menangkap apa yang diajarkan, membuat Raymond terkesan. Baginya Cassa adalah pertama berharga.

Sementara itu, Alaric terus mengawasi dengan pandangan cemburu, terutama saat Raymond mendekati Cassa untuk membimbing gerakannya, tangan lelaki itu juga menyentuh kulit Cassa membuat Alaric cemburu.

“Jangan terlalu dekat dengannya, Cassie..” gumam Alaric dengan nada rendah, cukup keras untuk didengar oleh Raymond.

Raymond hanya menoleh dengan ekspresi tenang, “Aku hanya melakukan tugasku, Duke Hexton. Jika Anda merasa terganggu, mungkin Anda sebaiknya meninggalkan ruangan ini.”

Alaric mendengus, tapi tetap tidak pergi. Dalam hati, ia bertekad untuk tetap berada di sisi Cassa, apa pun yang terjadi.

Cassa, yang menyadari ketegangan di antara mereka, hanya bisa menggeleng pelan.

***

Raymond tiba-tiba berdiri dengan mematung, ekspresi wajahnya serius saat ia merasakan energi aneh di sekitar mereka yang datang dengan tidak terduga. Ia memejamkan mata sejenak, mencoba memahami sumber energi tersebut, lalu membuka matanya dengan senyuman mencurigakan. Tatapannya tertuju pada Alaric lalu bergantian pada Cassa, matanya seperti menyimpan sesuatu yang tidak bisa diucapkan.

Alaric, yang tidak pernah membiarkan dirinya lengah, langsung menatap balik dengan sorot mata tajam, “Apa yang kau pikirkan, Tuan Raymond?” tanyanya penuh kewaspadaan.

Raymond tidak menjawab. Sebaliknya, ia tertawa keras, membuat Alaric semakin curiga.

“Berhenti tertawa! Kau terdengar seperti iblis,” protes Alaric, suaranya mulai meninggi.

Namun, Raymond mengabaikannya. Ia melirik ke arah Cassa, lalu ke Alaric lagi, “Menarik sekali…” gumamnya pelan.

Cassa, yang sudah muak dengan pertengkaran tidak penting ini, akhirnya angkat bicara, “Hentikan!” serunya tegas, “Kalian berdua, kalau mau bertengkar, lakukan di tempat lain. Aku ada di sini untuk berlatih, bukan mendengar kalian berdebat.”

Raymond akhirnya menghentikan tawanya, tetapi wajahnya masih dihiasi senyum tipis yang sulit ditebak. Sementara itu, Alaric mendengus kesal, tetapi memilih untuk tidak memperpanjang. Kembali menatap Cassa nya dengan penuh cinta.

Namun, di tengah pelatihan, Cassa tiba-tiba terdiam. Tubuhnya membeku, matanya melebar seolah sedang melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain. Sebelum siapa pun sempat bereaksi, tubuhnya terkulai lemas.

“Cassie!” Alaric dengan cepat berlari ke arahnya, mencoba menangkap tubuh gadis itu, tetapi sebelum ia sempat menyentuhnya, Cassa terjatuh dalam sekejap, matanya sudah tertutup dengan rapat.

Alaric memutar tubuhnya ke arah Raymond, matanya penuh tanda tanya, “Apa yang terjadi pada, Cassie?!”

Raymond menghela napas panjang, tetapi ekspresinya tetap tenang, “Tenang, Dewa Perang. Tuan Putri tidak apa-apa. Dia hanya sedang dipanggil oleh sesuatu yang lebih besar dari dirinya.”

“Dipanggil oleh apa?” Alaric mendekat dengan langkah tegas, tidak peduli dengan nada tajam dalam suaranya, “Apa kau tahu sesuatu tentang Cassie-ku, Raymond?”

Raymond menatap Alaric dengan pandangan datar, “Tentu saja, sebagai penyihir abadi, aku tahu banyak hal. Namun, ada batasan yang harus kuhormati. Takdir Tuan Putri adalah sesuatu yang tidak bisa kuganggu dengan kata-kata atau informasi yang tidak perlu.”

“Omong kosong!” balas Alaric tajam, “Kau tahu sesuatu, tetapi kau memilih menyembunyikannya?”

Raymond mengangkat alisnya, lalu berkata santai, “Jika aku memberitahu semuanya sekarang, aku akan melawan jalan takdir yang telah ditetapkan oleh Dewa cahaya.”

Alaric mengepalkan tinjunya, “Tapi kau menyebut dewa perang sebelumnya. Apa hubungannya denganku?”

Raymond tampak terkejut sejenak, tetapi ia segera menyembunyikan ekspresi itu, menyadari sesuatu, “Ah, maaf. Itu hanya salah bicara,” katanya dengan nada ringan, “Namun, aku tidak sepenuhnya salah. Kau memiliki aura yang sangat mirip dengan dewa perang.”

Mendengar itu, Alaric sedikit tersanjung. Sebagai Raja Perang, ia sudah terbiasa dengan pujian semacam itu. Namun, pikirannya tetap terfokus pada Cassa, “Baiklah, aku tidak peduli soal Dewa Perang itu. Yang penting sekarang, kapan Cassie akan sadar?”

Raymond tersenyum samar, lalu berkata, “Tenang saja, Tuan Putri pasti akan kembali. Tapi untuk saat ini, yang bisa kita lakukan hanya menunggu.”

...----------------...

Di ruang gelap yang dingin, Cassa berdiri berhadapan dengan Ellios. Sosok pria berambut hitam panjang yang ternyata adalah seekor naga legendaris itu menatapnya dengan mata kuningnya yang menyala, penuh dengan wibawa.

"Aku ingin Anda tahu sesuatu tentang Raymond, Ratuku,” tanya Ellios dengan suara rendah tetapi menggema.

"Tentang apa?," balas Cassa, suaranya terdengar begitu santai menghadapi Ellios.

Ellios tersenyum tipis, “Raymond, penyihir abadi itu, dia tahu banyak tentang dirimu apalagi jati dirimu. Dia akan menjadi salah satu sekutumu untuk membuka potensi terbesarmu. Kau harus belajar darinya.”

Cassa mendengus, “Raymond? Penyihir itu? Dia terlalu misterius. Tapi jika dia benar-benar bisa membantuku, mungkin ini tidak akan terlalu sulit. Maksud dari jati diriku? ”

“Bukan hanya itu,” lanjut Ellios. “Kau harus menguasai semua sihir dan membuka kekuatan terkuatmu.”

Cassa tertawa kecil, sarkastik. “Sihir terkuat? Apa maksudmu? Lalu jawab pertanyaanku, jati diriku yang mana? Kau menyembunyikan dariku ya, El?”

Namun, kali ini Ellios hanya terdiam, tatapannya penuh makna.

“Kenapa kau diam saja, El?!” seru Cassa dengan frustrasi, “Kalau tahu sesuatu, katakan saja padaku.”

Namun, sebelum Ellios sempat menjawab, kesadarannya perlahan memudar.

***

“Cassie, akhirnya…” suara lembut Alaric menyambutnya ketika Cassa membuka matanya. Wajahnya tampak penuh kekhawatiran, tetapi ada sedikit senyum lega di sana.

Cassa mencoba bangun, meskipun tubuhnya terasa lemah. Ia menatap Alaric, lalu ke Raymond, yang berdiri tak jauh darinya.

“Aku tidak papa,” ucap Cassa pelan, suaranya masih terdengar lemah.

Alaric mendesah lega, tetapi masih terlihat khawatir.,“Cassie, kamu yakin tidak apa-apa? Jangan paksakan dirimu.”

Cassa menatapnya dan mengangguk pelan. Meski tidak mengatakannya, pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata Ellios tentang kekuatan terkuatnya dan jati dirinya. Jika apa yang dikatakan naga itu benar, maka ini baru setengah jalan dari perjalanan panjang yang akan dilaluinya.

...— Bersambung —...

1
Devv
lanjut ya Thor !!
rosemarie: siappp/Smile/
total 1 replies
Devv
Semangat ya Thor !!
Devv
Aku udah mampir nih Thor
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
chipsz🌙
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
chipsz🌙: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
Sety_Sweet
mampir, salken ya ka
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
rosemarie: okaii ka sky, makasii suda mampir. nice to meet you too!! /Smirk//Heart/
total 2 replies
Atik Laros
udah mampir nih Thor... semangat terus ya
rosemarie: wiihh okeii kaa, makasi suda mampir loh ya/Smile//Rose/ happy holiday!
total 1 replies
yanah~
semangat kak 🤗💪
rosemarie: ih makasi banyak kak huhuhu/Sob//Heart//Heart/
total 1 replies
yanah~
ditunggu lanjutannya kak 🤗💪
rosemarie: siapp, ditunggu ya ka/Determined/
total 1 replies
¶•~″♪♪♪″~•¶
aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/
¶•~″♪♪♪″~•¶: ya sama2 juga kk/Smile/
rosemarie: wii, makasi banya kaka/Hey//Heart/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
mampir berkunjung 🙏
💫0m@~ga0eL🔱: iya, sama-sama ❤️
rosemarie: tengkyuu uda mampir looh, kakk /Hunger//Heart/
total 2 replies
rosemarie
ayo ayo tinggalkan jejak kalian disinii, jangan lupa buat beri dukungan ke aku ya!! /Bye-Bye/ terima kasi banya! /Kiss//Rose/
michiie
aku sudaa mampir yaa/Kiss/
rosemarie: duu duu, okei ka/Slight/ makasi banya loh yaa mwah /Kiss//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!