Demi melunasi hutang karena kalah judi, Kanya dijual oleh Haikal pada pria hidung belang hingga akhirnya membuat Kanaya kehilangan mahkota yang selama ini dia jaga. Tak hanya itu saja, kejadian kelam itu ternyata menghadirkan benih di dalam rahimnya.
Tanpa diduga oleh Kanaya, ternyata pria yang sudah merenggut mahkota dan membuatnya hamil adalah ayah dari Dean— pria yang sudah menjalin hubungan cukup lama dengannya bahkan keduanya sudah berniat untuk mengesahkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.
Bagaimanakah reaksi Dean saat mengetahui jika ayah kandungnya menghamili calon istrinya bahkan berniat untuk menikahi Kanaya sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya atas janin yang dikandung oleh Kanaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Ada Aku Untukmu
Keesokan harinya, Kanaya terlihat sudah bersiap-siap untuk pergi mencari keberadaan Haikal. Sesuai dengan rencana, ia akan mencari Haikal ke tempat tongkrongannya. Walau terlihat pergi seorang diri, namun, beberapa pengawal utusan Darius nampak mengawasi Kanaya dari jarak aman.
“Kamu Kanaya kan? Adiknya Haikal?” Baru saja tiba di tongkrongan, Kanaya sudah disambut dengan senyuman aneh di wajah teman-teman Haikal. Kanaya berusaha untuk tidak takut dan menatap wajah mereka dengan datar.
“Iya, apa Kak Haikal masih sering nongkrong di sini bareng kalian?” Tanyanya.
Pria itu menatap wajah teman-temannya. Kemudian menatap sinis wajah Kanaya. “Enggak. Udah lama banget Haikal gak main ke sini. Apa lagi sejak dia menjadi orang kaya dadakan. Dih, gayanya enggak banget!”
“Kalau kamu mau cari keberadaannya, cari aja ke tempat tongkrongannya yang baru. Alamatnya ada di…” pria yang lain menyebutkan alamat tongkrongan Haikal yang baru.
Kanaya mengangguk. Dia menyadari kalau kesombongan Haikal sudah membuat teman-temannya jadi muak kepadanya. Maka dari itu, Kanaya memilih untuk pergi. Mencari keberadaan Haikal ke tempat yang baru sesuai informasi yang ia dapat dari alumni teman tongkrongan Haikal.
“Kanaya, aku rasa sudah cukup pencarian kamu. Aku gak mau kamu kenapa-napa!” Di tengah perjalanan menuju tongkrongan Haikal yang baru, Kanaya mendapatkan panggilan telefon dari Darius. Calon suami Kanaya itu begitu awas melepas Kanaya pergi seorang diri.
“Percayalah, aku gak apa-apa, Mas. Aku harus tetap menemui Kak Haikal.” Kata Kanaya.
Darius menyadari kalau Kanaya bakalan sulit untuk menerima perintah dari dirinya. Maka dari itu, dia melepas Kanaya pergi. Namun tetap menegaskan para pengawalnya agar memperketat penjagaan pada Kanaya.
Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Kanaya tiba di tongkrongan Haikal yang baru. Nasib baik berpihak pada Kanaya. Karena setibanya di sana dia bertemu dengan Haikal yang juga baru tiba di tongkrongannya.
“Kanaya!” Kedua bola mata Haikal melotot melihat keberadaan Kanaya. Bukan hanya itu saja, dia juga dibuat kaget melihat Kanaya datang dengan perut buncitnya. “Ngapain kamu datang ke sini?” Tanya Haikal ketus.
Kanaya menghela napas. Sepertinya Haikal sama sekali tidak menyesal dengan perbuatan yang sudah dia lakukan pada Kanaya.
“Aku datang untuk meminta Kakak menjadi wali pernikahan aku nanti.” Balas Kanaya. Dia tidak ingin berbasa-basi dengan Haikal.
“Apa? Kamu mau menikah?”
Kanaya mengangguk membenarkannya.
“Dengan Dean?” Pertanyaannya itu tak langsung mendapatkan jawaban oleh Kanaya. Membuat Haikal tersenyum sinis pada Kanaya. “Apa Dean semakin ngebet mau nikahin kamu karena dia udah berhasil buat hamilin kamu terus dia berpikir akan mudah mendapatkan restu dari aku jika sudah membuat kamu hamil, begitu?” Sentak Haikal.
Kanaya menggeleng pelan. Dean bukanlah pria yang seperti itu. Selama mereka menjalin hubungan, Dean selalu menjaga dirinya dengan baik dan tidak melakukan hal di luar batas.
“Sampai kapan pun itu, aku gak akan mau menjadi wali untuk pernikahan adik tidak berguna seperti kamu! Kecuali…” Haikal tersenyum sinis. Kamu mau aku jual lagi kepada Mami Dona!”
Kanaya benar-benar tidak habis pikir dengan pikiran Haikal. Bukannya meminta maaf atas kesalahannya, Haikal justru membentaknya bahkan berniat menjualnya lagi. Menyadari jika sampai kapan pun itu Haikal tidak akan pernah menyesali perbuatan kejinya kepadanya, Kanaya memutuskan untuk pergi. Setidaknya dia sudah mendapatkan jawaban dari Haikal jika dia menolak untuk menjadi wali nikahnya.
Andai saja Haikal tahu jika yang menikahi Kanaya adalah pria yang pernah membeli Kanaya seharga setengah miliar. Apakah Haikal tidak menyesal dengan keputusannya untuk tidak menjadi wali nikah Kanaya?
Pukul sebelah siang, Kanaya sudah kembali ke apartemen dengan membawa luka di dalam hatinya. Darius yang sudah tiba di apartemen pun segera menghampiri Kanaya.
“Kamu kenapa? Apa Haikal menyakiti kamu?” Tanya Darius lembut. Walau pun sudah mendengar dari anak buahnya jika Haikal tidak berbuat macam-macam pada Kanaya, tapi tetap saja Darius ingin memastikannya.
Kanaya menggeleng pelan. “Enggak, Mas. Kak Haikal cuma menolak menjadi wali nikah aku. Dia udah gak peduli lagi sama aku.” Lirih Kanaya. Kedua bola matanya berkaca-kaca saat mengatakannya. Kanaya sedih karena keluarga satu-satunya yang ia punya sama sekali tidak peduli kepada dirinya.
Tanpa sadar, tangan Darius langsung terulur mengusap kepala Kanaya dan membelainya lembut. “Kamu jangan bersedih, ya. Walau pun Haikal tidak lagi peduli dan sayang sama kamu, tapi sekarang kamu udah punya aku yang akan berusaha untuk memberikan perhatian dan kasih sayangku dengan penuh pada kamu dan anak kita.” Tutur Darius.
Kanaya tertegun. Menatap wajah Darius dengan jantung yang berdegub sangat cepat.
***
Hallo, absen dulu yuk. Teman-teman semua udah baca karya SHy yang mana aja nih?🤗
sampai Kanaya sendiri juga jdi korban,akibat Haikal menjual dirinya sama Darius.
mungkin itu yg membuat Kanaya sedikit terusik dengan kata kata dari Helena.
Tapi kmu jangan percaya ya Nay,,Sekarang Darius udh berubah.
dia tidak lagi mencari wanita diluar sana.
karna sekarang dia udh punya kmu Nay.