pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Setelah selesai makan, dan merapikan meja makan dan mencuci pipinya, mereka kembali duduk di sofa menghabiskan waktu sampai sore.
"Abang aku boleh tanya ngak?!" ucap Aisyah takut takut.
"Boleh bertanya lah sayang?!" ucap Rido lembut
"Keluarga abang di mana?!" tanya Aisyah takut takut.
Sebelum menjawab pertanyaan sang istri, dia menarik istrinya kedalam dekapannya, karena untuk menjawab pertanyaan sang istri dia butuh kekuatan, tentang siapa jati dirinya.
Aisyah juga membiarkan Rido memeluknya tubuhnya, karena Rido suaminya, sudah halal untuk melakukan apa pun, lebih dari pelukan itu tidak masalah bagi mereka.
"Kaka terlahir dari hubungan satu malam dari bunda dan Ayah kaka, Bunda kaka adalah karyawan Ayah di kantor, saat itu Bunda dan Ayah lagi menghadiri suatu acara, mereka di kasih obat perangsang dan terjadilah hubungan suami istri, dan akhirnya bunda hamil, di buang oleh keluarganya, dan Ayah bertanggung jawab atas ke hamilan Bunda, namun keluarga Ayah tak merestui Bunda dan Ayah, bunda dan Ayah cuma menikah sirih?!"
"Bunda dan kaka tinggal di apartemen ini, dengan hasil kerja bunda, bukan pemberian Ayah, Ayah hanya memberi bunda nafkah seperlunya aja?!"
"karena Bunda orang yang pintar di perusahaan, dan pintar dalam bidang IT, Bunda juga bekerja dengan perusahan lain, Bunda menabung untuk kaka?!"
"Saat umur kaka 10 th bunda meninggal dunia karena sakit, mau tak mau kaka ikut ayah ke rumah besar mereka, tapi kaka di sana tidak di anggap bahkan sering di hina, di caci Ayah kaka hanya masa bodo?!"
"Pas kaka ketemu kamu itu, kaka di pukul sama Ibu tiri kaka dan abang tiri kaka, kaka pergi dari rumah mau berobat, tapi belum sampai di klinik kaka malah pingsan, dan ketemu sama kamu sayang?!" ucap Rido serak.
"Saat Umur kaka 15th kaka memutuskan keluar dari rumah itu, dan kaka hidup di sini sendiri?!" ucap Rido mengakhiri ceritanya.
"Lalu bagai mana kaka membiayai hidup kaka!" tanya Aira hati hati.
"Sebelum Bunda meninggal Bunda memberikan kaka dua kartu Atm, dan ternyata bunda juga punya usaha di sebuah desa, kepercayaan Bunda selalu mentranfer uang untuk kaka, dan kaka juga suka ikutan balap liar, kadang manggung di kafe?!" jawab Rido sambil memeluk sang istri.
"Dek, jangan pernah tinggalin kaka ya, walau apapun yang terjadi, tetaplah selalu di samping kaka, hanya kamu yang kaka punya sayang?!" ucap Rido.
"Tidak kak, aku juga hanya punya kaka seorang, yang aku takut justru kaka yang pergi ninggalin aku?!" lirih Aisyah.
"Itu tak mungkin terjadi sayang?!" ucap Rido
"Sayang umur kita memang masih muda, fikiran kita masih labil, tapi abang harap klau kita punya masalah selesaikan baik baik ya, kita harus jujur satu sama lain walau ke jujuran itu menyakitkan?!" ucap Rido.
"Iya kak?!" aira.
Betapa lega perasaan Rido, karena dia sudah jujur kepada sang istri, dan istrinya menerima pernikahan mereka denga ikhlas.
"Sayang abang juga kerja sama beberapa perusahaan, abang juga menuruni bakat Buda, dulu bunda mengajari abang ilmu IT, dan sekarang abang geluti, balap liar dan manggung di kafe hanya pengalihan saja, agar abang ngak di curigai?!" Aisyah mengangguk tanda mengerti.
"Ini kartu buat adek, sewaktu waktu butuh uang, adek tinggal ambil?!" ucap rido.
Namun Aisyah menolak kartu itu, membuat Rido bingung.
"Kenapa sayan!" ucap Rido.
"Jangan kasih ke aku kak, takut nanti di rampas sama keluarga angkat ku?!" ucap Aisyah.
Rido mengangguk tanda mengerti.
"Ya sudah nanti abang kasih uang cas aja ya, abang tarok di lemari, tinggal Ica ambil, klau ada yang Ica butuhkan?!"
Aisyah menganggukan kepalanya, tanda mengerti.
Bersambung..
Jangan lupa like komen dan Vote nya ya....