Aku hadir kembali....masih dengan genre yang sama ya,hanya saja cerita ku kali ini mengenai percinyaan bersaudara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Bab 8
❣❣❣❣❣❣❣❣
Anggara ingin mencoba mencintai Camila,baru dia sadari kalau selama ini dia tidak mencintai Camila sama sekali. Hanya karena kesamaan dan rasa perduli saja makanya dia memilih untuk menikahi Camila saat itu,dia benar-benar merasa sangat buruk.
Anggara masih menatap tubuh Camila yang terlihat pucat,dia merasa sangat bersalah telah mencintai wanita lain dan tidak begitu memperhatikan Camila.
Apalagi mendengar diagnosa mengenai keadaan Camila,dia membuat nya semakin bersalah. Kandungan Camila lemah,bayi yang di kandung nya tidak berkembang dan harus segera di keluar kan. Belum lagi dokter mengatakan kalau Camila akan susah memiliki keturunan karena memang kandungannya cukup lemah.
Mama Anggara sangat marah dan terkejut,dia terus menyalahkan Anggara karena memilih wanita dari keluarga miskin yang kesehatannya tidak pernah diperhatikan. Mungkin dulunya Camila makan nya ngak bergizi,begitu lah ucapan mama nya Anggara.
Anggara hanya bisa diam saja,dia juga merasa sangat bingung dan shock mendengar pernyataan dokter pada nya.
"Gara....kamu lihat istri mu kan? Dia sudah ngak bisa punya anak lagi,jadi cerai kan dia dan menikah lagi. Kali ini biar mama yang siapin wanita nya,mama mau melakukan pemeriksaan kandungan dulu baru menikahkan kalian" ucap mama Anggara dengan tegas.
"Mama bicara apa sih? Camila masih bisa hamil lagi ma,itu yang dikatakan dokter" jawab Anggara dengan kesal.
"Bisa hamil lagi kamu bilang? Kandungan nya lemah,kemungkinan dia bisa hamil sangat kecil hanya satu sampai lima persen saja. Mama ngak mau ngambil resiko,kita harus benar-benar punya keturunan" bentak mama Anggara.
"Mama akan siap kan segala nya,kamu hanya ikut saja" ucap mama Anggara dan berjalan keluar dari ruangan Camila
Setelah Camila melakukan penguretan dan kondisi nya mulai stabil,dokter memindahkannya ke ruangan rawat inap. Disana lah Anggara dan mama nya berbicara tanpa ada orang lain yang dengar,tapi saat mereka berbicara Camila sudah sadar, Hanya saja dia memilih untuk mendengarkan saja,hati nya merasa sakit.
Camila menyesal,harus nya dia mendengarkan ucapan suami nya untuk tidak melakukan aktifitas dulu. Beristirahat di rumah,lagi pula benar kata suaminya. Uang nya ngak akan ada habisnya untuk mereka,jadi Camila tidak perlu bekerja.
Camila juga ngak tau kenapa dia merasa bodoh, selama ini dia tidak merasakan getaran dan rasa nyaman selama bersama dengan Anggara . Hanya karena persamaan mereka,sehingga mereka bersama.
"Gara....benar kata mama,kamu cerai kan aku dan menikah lah lagi dengan wanita yang bisa memberikan mu keturunan " ucap Camila dengan suara serak nya.
Anggara yang mendengar suara Camila langsung berjalan mendekati nya,dia memegang tangan Camila dengan lembut kemudian menghapus cairan bening yang jatuh di pipi nya.
"Kamu bicara apa? Kita jalani semua nya berdua,ngak akan ada perceraian " jawab Anggara dengan lembut,dia merasa menyesal telah berbicara didalam ruangan dengan mama nya. Membuat Camila mendengar semua pembicaraan mereka,harus nya Anggara membawa mama nya keluar.
"Aku tidak mencintai mu,aku baru menyadari nya. Kita menikah karena sama-sama memiliki kesamaan saja,bukan karena cinta. Jadi ngak ada yang perlu dipertahankan,aku yakin kamu juga tidak mencintai ku kan?" ucap Camila yang kini menatap kedua mata Anggara dengan lembut.
Anggara terkejut,ternyata bukan dia saja yang merasakan hal yang sama. Tapi untuk bercerai,dia tidak pernah memikirkan hal itu sama sekali. Pernikahan bagi nya adalah sesuatu yang sakral dan penting,dia tidak ingin mempermainkan pernikahan.
"Aku baru menyadari nya,setelah semua yang kita lewati hanya terasa hambar. Aku yakin kau juga merasakannya kan? Kita tidak dapat meneruskan semua ini Gar, berpikirlah yang bijak" jelas Camila lagi.
"Tapi...." jawab Anggara,dia merasa bingung harus apa saat ini . Belum selesai dia mengatakan maksud nya,Camila sudah memotong ucapan nya.
"Pikirkan lah lagi,aku ingin istirahat dulu " Potong Camila dengan cepat.
Camila kembali memejamkan mata nya,dia membalikan tubuh nya memunggungi tubuh Anggara yang masih berdiri terpaku disamping ranjang.
Anggara semakin bingung,dia memilih untuk keluar dari ruangan itu dan menghirup udara segar karena saat ini dada nya terasa sesak. Dia tidak sanggup berpikir jernih dengan dada yang sesak ,Anggara memilih duduk di taman menikmati pemandangan pepohonan yang hijau.
Diruangan nya,Camila memang sudah membulatkan tekad nya. Dia akan memberikan yang terbaik untuk Anggara,karena dia yakin kalau saat ini dia benar-benar baru menyadari pernikahannya tidak didasari cinta. Selama ini hati nya terasa hambar,semua nya berjalan seperti biasanya tanpa ada getaran aneh didalam dada nya.
Jantung nya pun tidak berdebar dengan kencang saat bertemu dengan Anggara,mereka bercinta atas dasar nafsu saja . Apalagi mereka lebih sering menonton film dewasa terlebih dahulu baru melakukannya,hanya sekedar kepuasan semata saja.
Hidup harus terus berjalan,dia ngak mau terpuruk dengan keadaan nya saat ini. Camila akan menghabiskan masa janda nya dengan bekerja saja tanpa mau menikah lagi,itu lah pemikirannya saat ini.
Anggara memilih untuk pulang kerumah nya malam ini,dia akan memikirkan semua hal yang akan dia lakukan. Keputusan untuk hidupnya kedepan,baik untuk nya juga untuk Camila.
Anggara berjalan menuju bar kecil miliknya,dimana dia sering menghabiskan waktu bersama kedua sahabat nya. Disana juga ada tempat tidur yang sengaja disiapkan dalam ukuran besar agar saat mabuk,mereka bisa langsung tidur bertiga diatas nya.
Sebelum menikah dengan Camila,Anggara sudah memiliki rumah itu karena dia tidak ingin tinggal bersama kedua orang tua nya yang selalu memaksanya untuk menikah waktu itu. Apalagi dia sering menghabiskan waktu bersama Farhan dan Charlie setiap weekend,jadi dia memilih tinggal sendiri dan menyiapkan ruangan khusus untuknya.
Dari dulu Anggara memang tidak pernah mempekerjakan pelayan dirumah nya,hanya ada sekuriti di pos depan. Pelayan akan datang dua atau tiga hari sekali,bahkan terkadang seminggu sekali saja. Itu pun saat dirinya tidak dirumah,karena dia ingin ketenangan .
Terbiasa hidup sendiri,tidak ada yang mengurusi nya membuatnya merasa nyaman. Setelah menikah pun dia melakukan hal yang sama,Camila jarang melayani nya di dapur dan mengurusi pakaiannya. Hanya saja jika ingin maka Camila akan melayani nya di ranjang,itu pun jika mereka habis menonton film dewasa bersama.
Anggara menghabiskan waktu nya diruangan khusus miliknya,dengan minum-minuman beralkohol yang bisa membuatnya menghilangkan sedikit pikiran yang ada dikepala nya.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘