Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 31
Malam harinya, Arka dan Fahira duduk diruang Tv ditemani Yumna dan Asih yang mengawasi nya. Arka yang sudah beberapa hari tak kerja membuat pekerjaan nya menumpuk. Besok hari minggu sore Arka harus segera ke kota karena ada meeting penting di kantornya.
"Sayang, mulai besok aku harus kerja. Setiap akhir pekan aku akan pulang kesini."
Mendengar ucapan Arka, Fahira menarik nafas dalam. Pasti akan terasa sepi sekali dirumah ini tanpa sang suami. Karena dirinya sudah tak lagi bekerja.
"Lalu, sebagai apa Asih berada disini Mas ? Jika kau harus pergi kesana sampai akhir pekan, untuk apa kita menyewa Suster menjaga Yumna ?"
Fahira mengatakan keluhannya pada sang suami dengan sedikit lirih agar Asih tak mendengar pembicaraan mereka. Arka menatap Asih dan Yumna. Ada benarnya apa kata Fahira, sebagai apa dia berada dirumahnya jika Fahira tak bekerja.
"Nggak apa-apa, biar bisa buat teman ngobrol kamu dirumah. Jadi kamu nggak merasa jenuh.."
Arka juga merasa berat meninggalkan Fahira dirumah itu tanpa seorang teman seperti asisten rumah tangga atau Suster untuk mengurus Yumna.
Mereka akhirnya memutuskan untuk tidur. Karena besok masih banyak yang harus dipersiapkan karena Arka akan kembali ke Apartemen miliknya yang sudah lama tidak ditempati.
*
Esok harinya, Arka sudah dalam perjalanan menuju kota dimana tempat ia tinggal di Apartemennya. Tiga jam perjalanan membuat tangan dan kakinya sedikit pegal karena terus menyetir.
"Capek sekali tanganku, apa aku istirahat saja sebentar ? Tapi setengah jam lagi sampai.." Arka bicara sendiri terus menyetir mobil dengan sisa tenaganya.
Karena cuaca yang sedang hujan, Arka akan memesan makanan melalui online di restoran dekat Apartemennya. Tak lama Arka akhirnya hampir sampai. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan standar karena sedang hujan besar.
Saat akan berbelok, dia menghentikan mobilnya secara mendadak karena melihat seorang wanita sedang tiduran di Aspal. Arka melihatnya dengan penuh keyakinan. Setelah yakin wanita itu pingsan, akhirnya Arka keluar dari mobil.
"Siapa itu..?"
Pertahanannya agar tidak basah terkena hujan pun sirna. Mau tidak mau Arka keluar dari Mobil dan menolong seorang wanita yang pingsan ditengah jalan.
Diangkatnya tubuh wanita tersebut dan dibawa masuk ke dalam mobilnya. Dia melihat wanita itu dan tak mengenali wajahnya. Arka lalu menutup pintu mobil dan kembali melajukan mobilnya ke Apartemen miliknya.
Dengan bantuan Security, Arka berhasil masuk ke Apartemen. Wanita itu dibaringkan diatas sofa yang basah kuyup karena kehujanan.
"Terimakasih Pak.."
Security itu pergi meninggalkan Arka berdua di dalam apartemennya. Arka yang juga basah kuyup lalu membersihkan dirinya lebih dulu agar lebih leluasa membantu wanita itu.
Cukup lama bersiap, Arka membawa kemeja miliknya dan menggantikan pakaian wanita itu yang basah agar tidak sakit. Setelah cukup susah membuatnya berganti pakaian, Arka kembali mengangkat gadis itu untuk di bawa ke kamarnya.
"Huuufftt.. Siapa dia ? Kenapa bisa pingsan dijalan ?"
Arka menatap wanita tersebut setelah sudah dibaringkan di atas kasurnya. Cukup lama Arka berfikir, dia akhirnya memilih tidur diruang kerjanya agar tidak mengganggu wanita itu.
Arka tidak jadi makan karena tubuh dan matanya sudah sangat lelah sekali tiga jam lebih menyetir mobil dengan tangannya sendiri. Arka akhirnya memilih untuk tidur karena besok harus meeting dikantornya.
*
Wanita itu bangun ketika matahari masuk ke dalam kamar Arka. Dia lalu membuka matanya bangun dan melihat sekeliling kamar itu.
Dia merasa heran, karena merasa tak mengenal kamar itu. Dia lalu turun dari kasurnya dan melangkah keluar dari kamar Arka. Wanita itu membuka pintunya dan merasakan bau harum seperti roti yang di panggang.
Arka yang baru selesai memanggang roti membawanya ke ruang tamu sekaligus ruang Tv untuk sarapan. Dia begitu terpana melihat wajah tampan Arka yang belum menyadari kehadirannya.
"Kamu sudah bangun ?" tanya Arka sambil tersenyum menatap wanita tersebut yang berdiri menatapnya.
"Kamu siapa ? Kenapa saya ada disini ? tanya wanita itu.
Arka tersenyum dan berdiri melangkah mendekati wanita tersebut kemudian menyahut pertanyaannya.
"Saya Arka, saya menemukan kamu pingsan ditengah jalan saat hujan deras semalam. Jadi saya menolongmu dan membawamu kemari.." jawab Arka.
Arka yang melihat wajah wanita itu penuh lebam merasa kasihan. Arka lalu menyuruhnya duduk di sofa dan akan mengobatinya dengan pelan.
"Duduklah, aku obati dulu luka lebam diwajahmu.."
Dia lalu menurut apa kata Arka. Dia duduk di sebelah Arka, dia juga melihat bajunya telah diganti menggunakan kemeja Arka yang kebesaran ditubuhnya.
"Terimakasih sudah mau menolongku, aku kira semua pria itu sama saja, Jahat." kata wanita itu.
"Aku bukan pria baik, jangan tertipu dengan kebaikanku. Aku bisa menjadi lebih baik setelah aku jatuh cinta pada istriku. Oh iya, siapa namamu ?" tanya Arka sambil mengobati luka diwajah wanita itu.
"Namaku Raina, lebih tepatnya Faraina.."
Arka tersenyum mendengar nama wanita itu. Faraina juga membalas senyuman Arka.
"Itu ada Nasi goreng di meja makan, tadi aku buatkan nasi goreng untukmu jika kamu bangun nanti, tapi kamu sudah bangun lebih dulu. Aku pagi ini ada meeting di kantor. Kau mau aku antar pulang setelah sarapan atau ?"
Pertanyaan Arka membuat Raina berfikir, jika dia kembali ? Dia mau pulang kemana ? Sudah pasti akan hidup seperti kemarin lagi pikirnya.
"Kalau di ijinkan apa boleh aku tinggal disini untuk sementara waktu ? Aku tidak tahu harus pulang kemana.."
Kening Arka berkerut setelah mendengar jawaban Raina. Arka lalu tersenyum menatap nya. Saat akan kembali bertanya ponsel Arka berdering. Terpaksa dia mengangkat telfon tersebut.
"Yaa.. ada apa ?"
"Pak, anda sudah ditunggu. Setengah jam lagi meeting di mulai.." sahut sekertaris kantor setelah mendengar suara Arka.
"Ya saya kesana sekarang.."
Arka lalu mematikan ponselnya dan manaruhnya di dalam saku celananya. Arka kemudian menatap dan kembali bicara dengan Raina.
"Aku ke kantor dulu, jika kau masih ingin disini tidak masalah, nanti aku suruhan sekertaris ku membawakan pakaian untukmu.."
Setelah mengucapkan itu Arka melangkah pergi meninggalkan Apartemen karena sudah ditunggu dikantor. Baru beberapa langkah, Arka kembali terhenti karena Raina memanggilnya.
"Arka..." Arka menoleh menatap Raina. Setelah melihat Arka menatapnya, dia kembali mengeluarkan suaranya. "Terimakasih sudah mau menolongku.."
Arka tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Setelah Raina tak lagi bicara, Arka kembali melangkah pergi.
"Aku pergi dulu, jika ada yang datang lihat dulu dari lubang pintu. Dan tanyakan dulu siapa orangnya. Mengerti ?"
"Iyaa mengerti.."
Setelah mengucapkan itu Arka benar-benar pergi meninggalkan nya di Apartemen nya sendirian. Sedangkan Raina hanya diam menatap punggung Arka hingga hilang dari balik pintu. Dia lalu menoleh ke arah meja makan untuk sarapan nasi goreng yang sudah dibuatkan oleh Arka.
...----------------...
Bersambung...
lanjut thor...
episode ini memberi ketenangan dlm membacanya.. terima kasih thor.. di lanjutkan update nya
Arka harus tegas dlm menangani Raina yg trllu terobsesi dgn nya.. Arka mmg mencari nahas jika masih mau mengasihani Raina dgn memberi pertolongan .. semoga Arka slmt ya thor dari Raina yg trllu rakus dgn hawa nafsunya utk memiliki Arka yg super bodoh itu🤣🤣🤣🤣