NovelToon NovelToon
SISTEM RAJA DUNIA BAWAH

SISTEM RAJA DUNIA BAWAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Menjadi Pengusaha / Preman / Kultivasi Modern
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Alden adalah seorang anak yang sering diintimidasi oleh teman-teman nakalnya di sekolah dan diabaikan oleh orang tua serta kedua kakaknya. Dia dibuang oleh keluarganya ke sebuah kota yang terkenal sebagai sarang kejahatan.

Kota tersebut sangat kacau dan di luar jangkauan hukum. Di sana, Alden berusaha mencari makna hidup, menemukan keluarga baru, dan menghadapi berbagai geng kriminal dengan bantuan sebuah sistem yang membuatnya semakin kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7 Tekad baru

Di pagi hari, Alden terbangun dari tidurnya. Berbeda dari sebelumnya, kali ini ia bisa tidur dengan lebih nyenyak karena berhasil mendapatkan penginapan murah namun masih layak pakai.

Beruntung mereka menemukan sejumlah uang di saku Bogo, orang yang telah mereka kalahkan.

Kekurangan penginapan itu hanya ada 1 tempat tidur, jadi Alden Naira, dan Lucy harus tidur di atas ranjang yang sama. Mungkin ini akan menjadi hal yang memalukan dan canggung jika dia masih tinggal di kota sebelumnya, tapi disini siapa yang peduli dengan hal kecil itu. Mereka juga lelah setelah pertarungan melawan Bugo kemarin.

Ketika terbangun, Alden hanya menemukan Lucy yang tertidur nyenyak di sampingnya.

"Dia pasti tertekan karena kejadian semalam, apalagi orang yang sudah dia kenal sejak lama menjadi korban dalam insiden itu." ujar Alden kecil mengingat pengorbanan Kakek Val.

Alden perlahan membangkitkan tubuhnya dari tempat tidur, berusaha untuk tidak mengganggu tidur Lucy. Kakinya menapak lembut di lantai kamar yang dingin, dan pikirannya mulai sibuk memikirkan langkah-langkah berikutnya yang harus mereka ambil.

"Dimana Naira? Dia tidak terlihat di tempat tidur, mungkin sudah bangun lebih awal untuk mencari solusi atau jawaban."

Alden merasa sedikit cemas, mengingat kejadian semalam dan dampaknya pada kelompok kecil mereka. Naira tidak hanya kehilangan tempat berlindung, tetapi juga orang yang peduli padanya—Kakek Val.

Dalam situasi seperti ini, Naira mungkin berusaha keras untuk tetap kuat, tetapi Alden tahu lebih baik dari siapa pun bahwa dia juga berhak untuk merasakan kesedihan.

Merasa dorongan kuat untuk memeriksa keadaan Naira, Alden dengan cepat mengenakan pakaian dan bergerak keluar kamar, membiarkan pintu menganga sedikit agar udara segar bisa masuk.

Dia mulai menyusuri lorong penginapan yang sempit dengan perhatian penuh, matanya mencari-cari sosok Naira di setiap sudut yang dilaluinya.

Tiba di area depan penginapan, Alden menemukan Naira duduk di teras, ditemani oleh cahaya pagi yang lembut. Pandangannya jauh, mungkin merenung atau memikirkan sesuatu. Alden mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengagetkannya.

"Hei," sapa Alden dengan suara pelan namun penuh perhatian.

Naira mengangkat kepalanya, menatapnya dengan senyum kecil yang dipaksakan. "Hei Alden," balasnya sambil menghela napas panjang. "Kau sudah bangun. Bagaimana dengan Lucy?"

"Dia masih tidur," kata Alden sambil duduk di samping Naira. "Bagaimana denganmu? Apakah kamu baik-baik saja?"

Naira diam sejenak, lalu mengangguk meskipun ragu. "Aku tidak tahu, Alden. Semuanya terasa begitu cepat. Aku benar-benar merindukan Kakek Val."

Ketika nama itu disebutkan, mata Naira meredup sejenak.

Walaupun tidak ada hubungan darah, namun sosok kakek Val sudah seperti keluarga bagi Lucy dan Naira.

Naira menundukkan kepala, merasa emosi yang berkecamuk mulai menghampirinya lagi. Alden merasakan hal itu dan memberikan tepukan lembut di punggungnya. "Kita semua merasakannya, Naira. Dia penting bagi kita. Tapi kita harus terus bergerak maju, demi menghormati pengorbanannya."

Naira mengangguk, mencoba menguatkan dirinya. "Kau benar. Kita tidak bisa berdiam diri. Kita harus mencari tahu siapa sebenarnya orang-orang yang mengejar kita dan apa yang mereka inginkan."

Alden memandang ke arah jalan yang masih sepi, meresapi suasana pagi yang tenang sejenak sebelum melanjutkan percakapan. "Kita harus lebih berhati-hati sekarang. Setelah kejadian semalam, mereka mungkin tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang mereka inginkan."

Naira menarik napas dalam-dalam, merasa dorongan tekad yang baru. "Aku setuju. Mungkin Kakek Val meninggalkan petunjuk atau sesuatu yang bisa membantu kita. Kita harus kembali ke tempat itu dan mencari tahu."

Dia menatap Alden, mencari dukungan dan keyakinan, dan Alden membalasnya dengan senyuman hangat. "Kita akan melakukannya bersama. Kita harus tetap bersatu."

Hari itu, setelah memastikan Lucy sudah siap, mereka bertiga meninggalkan penginapan dengan hati-hati. Langkah mereka mantap menuju tempat peristiwa semalam, meski dalam hati ada sedikit keraguan dan ketegangan.

Saat sampai di lokasi, mereka menemukan rumah Naira yang sudah berantakan karena pertarungan semalam. Pecahan kaca, puing-puing, dan ingatan menakutkan masih berserakan di sekeliling. Namun, mereka menatapnya dengan keberanian baru.

Bugo yang kemarin pingsan juga sudah menghilang, mungkin dia dibawa oleh orang orang mengutusnya, mengingat ada beberapa jejak kaki yang tidak mereka kenal di tempat kejadian.

Sementara tubuh Kakek Val masih tergeletak kaku begitu saja, Naira yang melihat itu merasakan kesedihan dan amarah yang bercampur aduk.

"Kau baik-baik saja," tanya Alden menenangkan Naira.

Naira menenangkan dirinya, bagaimanapun dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan Lucu yang juga terpukul.

"Setidaknya kita bisa makamkan dia dengan layak." ucap Alden dibarengi dengan anggukan Naira.

Alden mulai menggali lubang sementara Naira memindahkan jasad Kakek Val hingga tiba tiba sebuah catatan kecil terjatuh dari saku baju Kakek Val

"Apa ini?" gumam Naira penasaran, mengambil kertas tersebut dan mulai membukanya.

Di dalam halaman-halamannya, ada catatan-catatan tangan Kakek Val yang tampaknya mencatat berbagai informasi nama-nama yang tidak dikenal, dan sketsa tempat-tempat yang tampak asing.

"Ada kemungkinan Kakek Val mengetahui lebih banyak tentang ancaman ini daripada yang dia sampaikan," kata Alden sambil membaca sekilas isi catatan tersebut.

Naira mengangguk, merasakan adrenalin mulai mengalir kembali dalam tubuhnya. "Kita harus mempelajari ini lebih dalam. Mungkin jawabannya ada di sini.

"Apa kau mengenali salah satu nama ini?" tanya Alden, menyorotkan jarinya ke nama nama yang tertulis di catatan tersebut.

"Aku tahu satu nama ini." ujar Naira sambil menunjuk code name Viper. "Dia adalah orang yang membeli identitasmu dariku, sama sepertiku dia juga hidup berpindah-pindah."

Sementara Alden dan Naira sedang mengobrol, Lucy yang lebih muda, tetap berada di dekat mereka, mengawasi keadaan sekitar, berusaha menjadi berguna meski tidak mengerti sepenuhnya apa yang terjadi.

"Kalau begitu ini sejalan dengan tujuanku." Sahut Alden mengingat quest yang diberikan sistem.

"Tapi kita harus mulai dari mana?" Naira bergumam, suara frustrasi bercampur aduk dalam nada suaranya.

Alden berpikir sejenak, menimbang setiap kemungkinan yang bisa diambil. "Kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang tempat-tempat ini," ujarnya, menunjuk sketsa dalam halaman catatan yang tampak seperti peta kasar dari beberapa lokasi.

"Kalau melihat konteksnya, ini mungkin menggambarkan rute atau tempat persembunyian," lanjut Naira, kini dengan nada optimis.

"Ya, tapi kita harus berhati-hati. Kita tidak tahu siapa lagi yang sedang mengintai."

Alden dan Naira sepakat bahwa pergerakan mereka selanjutnya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Setelah dengan susah payah menguburkan jasad Kakek Val, mereka berdiri sejenak dalam keheningan, membiarkan diri mereka merasakan kehilangan yang mendalam.

"Aku janji, aku akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas semua ini," bisik Naira, mengusap air mata di pipinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!