NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:789k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Beberapa hari pun berlalu, setelah ibu Nayla sembuh pernikahan Nayla dan Reka dilangsungkan.

Atas permintaan dua calon pengantin itu, acara dilakukan sederhana di rumah Reka yang hanya dihadiri oleh para kerabat saja.

Sejak pagi, dada Nayla sudah berdebar tidak karuan. Ini hanyalah pernikahan di atas kertas tapi rasanya sangat mengharukan. Apalagi saat ijab qabul, yang seharusnya adalah Ayah kandung Nayla yang menjadi wali tapi justru Om nya karena Ayah Nayla telah tiada. Hal itu yang membuat Bu Lela menangis haru begitu juga dengan Nayla.

Reka menghela napas panjang dan merasa lega setelah pernikahan mereka sah secara hukum dan agama. Jujur saja, jauh di dalam lubuk hatinya, dia merasa bersalah telah membohongi banyak orang, begitu juga dengan perasannya. Bahkan sampai saat ini dia masih menganggap Nayla adalah pengganti Azkia.

"Semoga kamu selalu berbahagia ya sayang." Bu Lela mencium kedua pipi Nayla saat acara hari itu telah usai dan dia akan kembali ke rumahnya.

"Ibu gak papa di rumah sendiri?" Nayla masih menggenggam tangan ibunya. Dia tidak tega jika harus meninggalkan ibunya seorang diri di rumahnya.

Reka mendekat dan merengkuh pinggang Nayla seolah mereka adalah benar-benar sepasang pengantin baru.

"Kalau ibu tidak mau tinggal di sini biar salah satu art menemani ibu di rumah." kata Reka. Bahkan tangannya kini semakin erat merengkuh pinggang Nayla.

Nayla hanya melirik seseorang yang ada di sampingnya itu. Pernikahannya memang sudah sah, tapi ini hanyalah bisnis jangan sampai Reka melupakan poin penting yang Nayla buat.

Bu Lela tersenyum. Dia bisa melihat kebaikan Reka dan keluarganya, semoga putrinya benar-benar menemukan kebahagiaannya.

Akhirnya Bu Lela pulang dan Nayla kini bingung harus berbuat apa. Apakah dia harus ke kamar? Tapi ke kamar siapa? Reka? Tak pernah terlintas dipikirannya bisa satu kamar dengan lelaki itu.

"Sini, aku antar ke kamar kalau kamu capek. Kamu istirahat dulu." Reka menggamit lengan Nayla.

Detak jantung Nayla semakin keras berdetak, apalagi perlakuan manis Reka secara terang-terangan dilakukan di depan keluarga besar Reka yang membuat adik-adik Reka kini menggodanya.

"Langsung ke kamar aja. Nunggu apalagi."

"Iya, kasihan tuh si perkutut udah 30 tahun belum pernah merasakan sarangnya."

Tawa mereka menggelegar. Rasanya Nayla ingin tenggelam saja dari muka bumi.

Mereka berdua berjalan menuju kamar Reka. Meskipun dengan acara sederhana tapi kedua orang tua Reka telah menghias kamar Reka dengan bunga-bunga yang bertaburan dan beginilah pendapat Nayla.

"Pak Reka kenapa kamarnya dihias dengan bunga? Emang kita mau malam pertama? Ingat poin penting yang aku buat. Aku gak mau sentuhan fisik." kata Nayla sambil berjalan dan duduk di depan meja rias.

"Emang kamu pikir, ini mau aku? Kita hanya berakting di depan keluarga aku aja." kata Reka sambil berlalu ke dalam kamar mandi.

Nayla menghela napas panjang. Dia kini melepas hiasan kepala yang menempel di rambutnya tapi tersangkut. "Kok sulit sih?" Nayla mencoba melepas lagi tapi rambutnya justru semakin banyak yang tersangkut.

Nayla menghela napas panjang. Harusnya tadi meminta tolong ibunya dulu untuk melepas hiasan kepala itu. Sekarang dia harus meminta tolong pada siapa? Reka?

Beberapa saat kemudian Reka sudah keluar. Wajah yang tampan itu terlihat sangat segar dan sudah memakai piyama bukan bertelanjang dada seperti di cerita lainnya.

"Kenapa?" tanya Reka yang menyadari wajah kesal Nayla.

"Ini nyangkut."

"Oo, sini aku bantu." Reka berjalan mendekat dan membantu Nayla melepas hiasan kepala itu tapi sulit karena rambut Nayla semakin kusut.

"Aww, Pak pelan-pelan." kata Nayla karena Reka terlalu memaksa hingga rambut Nayla ikut tertarik.

"Iya, sabar. Bentar lagi bisa."

"Aww, sakit."

Sedangkan di luar kamar Reka, ada Niko yang tanpa sengaja mendengar kalimat ambigu itu.

"Ada apa?" tanya Kevin yang ikut penasaran dengan apa yang Niko dengar.

"Coba deh, dengerin. Mereka langsung belah duren." Niko tertawa kecil sambil menempelkan telinganya di daun pintu.

Pelan-pelan sakit.

Dan kata-kata itu kembali terdengar.

"Akhirnya Reka merasakan nikmatnya. Jadi pengen cepat pulang. Mau malam pertama juga." kata Kevin sambil berlalu.

Niko mengikuti langkah Kevin. "Udah tua. Ingat cucu."

Sedangkan di dalam kamar, drama itu akhirnya berakhir. Nayla mengusap kepalanya yang terasa sakit.

"Kamu mandi dulu. Baju-baju kamu sudah ada di lemari." Reka berjalan menuju ranjang lalu duduk bersandar di headboard sambil memainkan ponselnya.

Nayla berdiri dan mengambil baju tidurnya, setelah itu dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh dirinya. Cukup lama, hingga akhirnya dia keluar dengan rambut yang basah.

Aroma harum itu membuat Niko kini melihatnya. Dia terpesona beberapa saat lalu mengalihkan pandangannya lagi pada ponsel.

"Pak, aku tidur dimana?" tanya Nayla.

"Terserah kamu. Kalau mau tidur di sini juga gak papa." kata Reka yang sebenarnya dia begitu ingin tidur bersama Nayla malam itu.

Nayla menghela napas panjang. Tidur satu ranjang dengan Reka sepertinya ide yang buruk. Nayla mengambil bantal lalu beralih ke sofa.

Dia hempaskan tubuh yang terasa penat itu di atas sofa. Meski sempit tapi sofa itu jauh lebih empuk daripada ranjang di kamarnya.

Reka melihat Nayla yang kini tidur meringkuk di sofa. "Ck, dasar keras kepala." Reka turun dan menghampiri Nayla. Dia mana mungkin tega membiarkan Nayla tidur di sofa sempit seperti itu.

"Kamu tidur di ranjang saja." suruh Reka.

Nayla menggelengkan kepalanya. "Aku bisa tidur di sini."

Reka meraih tubuh Nayla dan menggendongnya. Memaksa Nayla agar mau tidur di atas ranjang.

"Pak, lepasin. Turunin. Aku gak mau. Aku mau tidur di sofa saja."

"Dalam aturan tertulis hanya tidak boleh sentuhan fisik bukan tidak boleh seranjang."

Karena Nayla terus bergerak, membuat Reka terjatuh bersama Nayla di atas ranjang.

Tubuh Reka kini menindih Nayla. Mereka saling menatap lekat dengan jarak yang hanya beberapa centi. Godaan itu begitu nyata dan sangat besar. Seperti ada magnet yang menariknya, Reka mendekatkan dirinya dan kali ini bibir itu berhasil menyentuh bibir Nayla.

Ciuman lembut yang membuat Nayla terbuai untuk sesaat. Ketika tersadar, dia mendorong cukup keras tubuh Reka hingga membuat Reka melepas dirinya.

Nayla mengusap asal bibirnya lalu memunggungi Reka.

Oh, tidak! Kenapa aku menikmati ciuman Pak Reka barusan. Hati sadarlah, yang dilakukan Pak Reka itu karena wajah aku yang mirip Azkia bukan karena yang lain.

Keadaan hening seketika. Reka kembali merebahkan dirinya dan menatap nyalang langit-langit kamarnya dengan sesekali melihat punggung Nayla yang tak bergerak sama sekali.

Mereka sama-sama tidak bisa tidur hingga malam telah larut.

💞💞💞

.

Jangan lupa like dan komen...

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!