Seorang gadis berusia 20 tahun, yang bekerja sebagai pelayan di sebuah Mension mewah milik keluarga Angkasa.
Suatu hari, gadis bernama Dara itu, tak sengaja di nodai oleh putra satu-satu tuan Angkasa, yang menyebabkan ia hamil.
Karena kehamilannya, ia terpaksa di nikah sirihkan oleh laki-laki yang telah menodainya.
Ayo ikuti kisahnya, apakah Dara mampu bertahan dalam rumah tangga menjadi istri sirih sekaligus istri simpanan? Apakah dia bisa melalui ujian rumah tangga yang di penuhi banyaknya rintangan? Ataukah ia akan memilih pergi saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Dara buru-buru menundukkan pandangannya, jantungnya berdebar-debar bukan karena ia jatuh cinta, tapi karena takut pada pria di depannya itu.
Kenapa dia masih berada di negara ini? apa dia memang tinggal di sini? Ku kira dia hanya sebentar. Batin Dara, ia mengira jika pria itu tinggal di luar negeri, ia tak tau jika sebenarnya anak majikannya itu hanya berlibur selama setahun di luar negeri.
Dara tak tau karena ia baru 11 bulan bekerja di Mension tuan Angkasa.
"Dara, kau sudah masuk bekerja?" Tanya nyonya Yunda.
''Iya nyonya'' Jawab Dara sopan.
''Baiklah, kau pergi ganti pakaianmu, setelah itu kau ke kamar putraku untuk membersihkan kamarnya, jika sudah selesai, kau turun ke dapur, temani aku masak'' titah nyonya Yunda.
''Baik nyonya'' Dara melangkah ke belakang menuju kamar pembantu untuk mengganti pakaiannya sambil menunduk dengan langkah yang cepat.
Karena ia dapat merasakan jika anak majikannya itu masih menatapnya.
Gadis ini .... Batin Adam mengikuti langkah kaki Dara.
Tiba di kamar bik Karni, Dara menutup pintu kamar dengan cepat. Ia masih trauma dengan kejadian sebulan yang lalu, buru-buru mengganti pakaiannya.
Dara melangkah naik ke lantai atas menuju kamar tuannya untuk membersihkan kamar tersebut sesuai perintah nyonya Yunda tadi. Ia juga sudah memakai pakaian pelayan yang di khususkan dalam rumah mewah itu.
Membuka pintu kamar Adam dengan perasaan takut. Karena tadi ia tak melihat pria itu di ruang keluarga.
Ia menduga-duga, jika pria itu belum pulang ke Villanya, bisa saja laki-laki itu berada di kamarnya sekarang.
Mulai melangkah masuk, mengedarkan pandangannya, ia mengusap-usap dadanya saat mendapati tak ada siapapun di dalam kamar itu.
Syukurlah, mungkin ia sudah pulang. Batin Dara.
Menarik nafas lega. Dan mulai membersihkan kamar tersebut. Tiba-tiba saja, ia merasa ada yang menariknya dari arah belakang, kemudian tubuhnya di dorong ke dinding, laki-laki itu langsung menghimpit tubuh mungilnya.
Bola matanya bertemu dengan bola mata tajam laki-laki yang menatapnya.
"Katakan! Apa yang telah kau lakukan padaku waktu itu? Kau mencoba untuk menjebakku?" Tegas Adam pada Dara, mengira jika gadis itu mencoba menjebaknya.
Tubuh Dara bergetar ketakutan karena bayang-bayang malam kejadian, kembali menghantuinya saat Adam menghempitnya dengan posisi sangat dekat.
Bola matanya sudah mulai membendung. "T-tidak, saya tidak melakukan apa pun tuan ... Dan saya tidak pernah mencoba untuk menjebak anda ..." Jawab Dara membela diri dari tuduhan Adam.
Adam berdecak saat melihat gadis itu sudah mulai menjatuhkan bulir-bulir dari kedua bola matanya. "Kenapa kau menangis bodoh! Aku tidak berbuat apa-apa padamu! Aku hanya bertanya! Cepat kau katakan padaku dengan sejujurnya, apa kau mencoba untuk menjebakku? Kau jangan berbohong, aku tau, itu pasti cara murahanmu agar aku bisa menikahimukan!" Adam semangkin mendesaknya. Padahal dia sendirilah yang memperkosa gadis di depannya itu.
Menggeleng cepat. "Lepaskan saya tuan, anda salah, saya tidak pernah berpikiran untuk menjebak anda, saya bahkan tidak mengenal anda waktu itu," Dara berusaha mendorong tubuh Adam.
"Bodoh! Cengeng! Jangan sampai kau hamil! Aku tidak akan bertanggungjawab! Mengerti kamu!" ancam Adam melototi gadis malang itu.
Dara tak menjawab, tapi dia mendorong keras tubuh Adam hingga lepas darinya.
"Kau berani melawanku hah!" Mencengkram dagu Dara sehingga memerah.