3 bulan begitu cepat berlalu!
Alam manusia berada dalam masalah besar. Dewa-dewa itu turun ke alam manusia, melakukan pembunuhan besar, penghancuran yang sangat mengerikan.
Lin Bing telah terbunuh, pangeran naga Xiao Xuan bersumpah untuk membalaskan dendamnya.
Sang pangeran naga Xuan bersama para ahli bela diri dari alam manusia, bekerja sama untuk menyelamatkan alam manusia dari kekacauan besar ini.
Melawan para dewa-dewa kuat yang menyebabkan kekacauan di alam manusia.
Akankah sang pangeran naga berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 4
Menggunakan portal teleportasi, Xiao Xuan yang ditemani oleh Xuan Yuki dan juga Xuan Shi, kini mereka telah tiba di kerajaan naga api, benua timur wilayah timur, alam manusia.
Ratusan praktisi dari keluarga Xuan pun menyusulnya. Namun, mereka belum juga sampai di kerajaan naga api.
Xiao Xuan, kini berada di wilayah akademi tujuh warna. Namun, ia sangat begitu kaget seakan-akan raut wajahnya menunjukan sebuah perasaan yang sangat tidak percaya.
Akademi tujuh warna yang berpenampilan sangat indah dan cukup mewah itu, kini telah berubah menjadi daratan tanpa bangunan. Hanya menyisakan puing-puing reruntuhan, semuanya telah rata dengan tanah.
Kemudian Xiao Xuan melihat ke arah kota Yan yang berada tidak jauh dari akademi tujuh warna. Kota Yan juga mengalami kehancuran pada bagian gerbang kota, itu diakibatkan oleh pertarungan pasukan istana pangeran naga dengan alam dewa beberapa Minggu yang lalu.
Melihat hancurnya kota Yan, membuat Xiao Xuan sangat marah. aura spiritual itu bagaikan kain kasa tipis yang menyelimuti tubuhnya. Xiao Xuan dengan sangat cepat, menggunakan langkah petir nya, bergerak dengan sangat cepat melesat menuju kota Yan.
"gawat, ia tersulut emosi yang mendalam!" ujar Xuan Shi dengan raut wajah yang sangat begitu cemas.
Baru saja Xuan Yuki dan Xuan Shi hendak menyusulnya! Tiba-tiba ledakan besar terlihat di wilayah kota Yan. itu sangat besar, luapan dampak ledakan itu bagaikan sebuah bola besar yang membendung gerbang kota.
hempasan udara dampak ledakan itu sangat dahsyat, asap hitam menyelimuti seluruh kota, membutakan semua pandangan dari segala arah.
Lalu, puluhan bahkan ratusan praktisi alam dewa yang menempati kota Yan saat ini, mereka pun menampakkan dirinya.
Di gerbang kota, gemuruhnya memekakkan telinga. Xiao Xuan sangat begitu murka, ia bagaikan binatang buas yang kuat di hadapan para praktisi tak beradab ini. Jika ia mengamuk, ia dapat menyapu hutan pegunungan, menghancurkan kota, bukanlah masalah sama sekali. Sulit membayangkan situasinya saat ini.
Seberkas cahaya keemasan yang gemilang membumbung tinggi ke langit, Naga Suci itu terbang keluar dari tubuh Xiao Xuan dan berputar-putar di atas langit kota Yan. Ia mengeluarkan raungan yang ganas, tampaknya sedang mencari sesuatu. Ia menukik turun tanpa henti, menciptakan bayangan besar tengah kota. Ia menggunakan sepasang sayap naga besar seperti bilah surgawi untuk menyapu semua musuhnya di kota Yan. Sebagian besar kota telah hancur, ratusan praktisi mundur lari ketakutan.
Pada akhirnya, Xiao xuan lalu melesat ke langit di atas kota Yan yang telah hancur itu. Ia masih meraung tanpa henti, tubuh naganya yang besar menimbulkan badai, bangunan-bangunan di kota itu beterbangan menjadi berantakan, pohon-pohon besar berguncang. Akan tetapi, ia tidak bertahan lama di tempat itu, ia melesat menuju suatu tempat.
Xiao Xuan mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong para praktisi alam dewa yang menghalanginya, tetapi mereka tetap tidak bergerak sedikit pun. Ketika Xiao Xuan mengeluarkan elemen esnya yang membuat seluruh wilayah disekitarnya itu, berubah, dilapisi dengan kristal es beku yang sangat ekstrim.
Setelah meregangkan sendi-sendi nya, Xiao Xuan pun akhirnya tiba dan berdiri tegak di depan istana pangeran naga yang sebagian bangunannya telah hancur itu. Xiao Xuan mengangkat kepalanya dan melihat ke istana yang telah hangus terbakar di atasnya. Di kedua matanya, cahaya spiritual berdenyut tanpa henti. Pada akhirnya, cahaya itu benar-benar menuntun cahaya yang dipancarkan oleh aura cahaya dan mengalir ke setiap tubuhnya melalui rongga mata mereka.
Saat itu, Xiao Xuan sama sekali tidak merasakan nafas akan keberadaan dari semua saudaranya. Melainkan, ia merasakan jejak-jejak orang kuat yang sebelumnya bertarung disini.
Xiao Xuan semakin marah, ia mengira bahwa semua saudaranya telah mati, terlebih lagi liontin giok naga emas pemberian Lin Bing itu telah hancur, menjadikan Xiao Xuan untuk berpikir bahwa yang lainnya pun telah tiada.
Hanya saja, kota Yan saat ini dalam keadaan lemah. Para praktisi kuat alam dewa itu sedang kembali ketempat asalnya. Di kota Yan, mereka para pasukan yang hanya mempunyai tingkatan ranah void dan nescent soul lah yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi setiap pergerakan di kota Yan.
Namun, dengan kekuatan Xiao Xuan saat ini, praktisi dengan tingkatan ranah void dan nescent soul itu, bukanlah suatu masalah bagi Xiao Xuan.
Xiao Xuan mencabut pedang cahaya matahari miliknya itu dari dalam cincin ruang penyimpanan nya.
Kali ini, pedang itu memancarkan aura yang sangat begitu mematikan. Kelima elemen berkumpul pada bilah pedang yang sama, itu bersatu, membentuk sebuah jurus yang sangat dahsyat.
Xiao Xuan pun mengayunkan pedangnya sembari berkata. "naga melahap matahari"
Lalu, keluarlah dari dalam bilah pedang itu, sosok perwujudan naga berwarna emas berkilau dengan lima elemen yang berputar di kepalanya.
Menghasilkan tekanan udara yang sangat dahsyat, itu berdentum dan terus berdentum.
Hentakannya, membuat tembok bangunan begitu banyak yang runtuh, tak kuat menahan kekuatan maha dahsyat yang dikeluarkan oleh Xiao Xuan.
ayam