Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.
Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.
Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.
Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 5 - THE VOICES
Setelah lagu itu selesai dimainkan, semua acara itu berlangsung lancar saja seperti sedang tidak terjadi adanya masalah. Namun, saat sesi para tamu dipersilakan untuk maju dan naik ke atas panggung untuk memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai itu, entah kenapa aku tiba-tiba menyadari ada yang aneh di sini. Sampai pada akhirnya aku melihat seorang pria yang dideskripsikan oleh bayangan malaikat itu sedang ikut mengantri untuk memberikan kedua mempelai itu ucapan selamat, mengetahui hal itu aku pun langsung berjalan dengan cepat dan ikut mengantri tepat di belakang pria itu.
Setelah beberapa menit mengantri, aku pun tiba-tiba melihat bayangan malaikat itu lagi di depanku sedang terbang dan memantau kejadian yang ada di sana. Lalu setelah melihat itu, aku pun mengabaikannya saja dan lanjut memikirkan hal yang lain. Namun tiba-tiba saat aku melihat ke sebelah kananku, bayangan malaikat itu pun muncul kembali di hadapanku dan membuatku sedikit kaget.
Bayangan malaikat itu melihatku sambil tersenyum lalu berdiri di sana menemaniku selama menunggu untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai itu. Aku tiba-tiba terpikir sesuatu, ibuku berkata bahwa jiwa bayangan malaikat ini harusnya berada di pohon itu, lantas bagaimana dia bisa keluar dari pohon itu? Memangnya apa yang sedang terjadi?
Sebelum aku dapat mengetahui jawabannya, sekarang sudah giliran pria di depanku itu untuk memberikan ucapan selamat. Aku langsung saja memfokuskan pikiranku kepada gerak-gerik pria itu dan tingkahnya yang terlihat sangat jengkel sekali saat itu, apalagi senyuman paksa itu sangat terlihat dari sini.
“Di bagian celana depannya terdapat pisau kecil, dan hati-hati saat ia akan berpelukan dengan temanmu itu” ucap bayangan malaikat itu dengan sambil berbisik kepadaku.
Aku yang tiba-tiba saja mendapatkan pesan itu akhirnya mengetahui apa yang nantinya akan dilakukan oleh orang ini, aku sudah tidak kaget lagi dengan apa yang tiba-tiba dapat aku dengar darinya karena semua hal ini justru membantuku.
Pada saat aku sedang melihat temanku si Meirilyn ini mengobrol dengan seru bersama pria itu, tiba-tiba bayangan malaikat itu pun mencium pipi kananku. Di saat inilah aku lebih kaget lagi, maksudku adalah dibandingkan kamu menyiumku sebaiknya kamu kembali ke pohon itu. Lalu aku pun menatap ke arah bayangan malaikat itu, namun bayangan itu malah menghilang dan tiba-tiba muncul kembali saat aku melihat ke arah temanku itu, ia sedang berdiri di belakangnya. Aku yakin ini artinya dia sedang menjaga temanku itu secara tidak langsung.
Saat temanku itu sudah selesai mengobrol seru bersama pria itu, aku pun langsung menarik tangan kiri pria itu yang terlihat ingin memeluk temanku itu ke arahku dengan cepat lalu tanpa sengaja di tangan kanannya yang terlihat sudah mengeluarkan pisau secara diam-diam dari kantong depan celananya itu pun akhirnya dengan refleks menusuk bagian perutku dengan menggunakan pisau itu dan bukan menusuk perut temanku itu.
Aku pun langsung merasa terkejut dan dengan perlahan menatap ke arah pria itu dengan raut wajah yang kesal dan juga tidak percaya serta rasa sakit yang harus kutahan ini, temanku itu yang melihat diriku sedang dalam kondisi kesakitan itu pun juga merasa sangat kaget dan takut lalu meminta pria itu yang juga adalah temannya untuk berhenti dengan berteriak kesal kepadanya, “Ghaleo tolong berhenti perbuatanmu sekarang atau akan aku panggilkan satpam!!”
Lalu pria yang kupercaya bernama Ghaleo terebut yang tadinya menatapku dengan wajah yang penuh rasa kesal dan amarah itu pun akhirnya mengeluarkan pisau itu dari dalam perutku dengan sangat cepat. Sesaat setelah itu, aku pun memuntahkan darah dengan jumlah yang tidak sedikit dari dalam mulutku dan karena itu aku yakin jika di dalam pisau itu pasti juga terdapat racun. Aku sangat merasa kesakitan di bagian dadaku dan napasku menjadi terasa sangat sesak, selain itu juga terlihat sangat banyak cairan darah yang keluar dari dalam perutku. Kepalaku pun tiba-tiba terasa sangat pusing dan seluruh anggota tubuhku saat itu terasa sangat lemas dan akhirnya aku pun terjatuh ke bawah sambil memegang perutku itu yang terasa sangat sakit dan nyeri itu.
Di saat itu, aku dapat melihat wajah panik dan sedih dari bayangan malaikat yang sedang berada di depanku selain itu Meirilyn juga langsung menghampiriku dan duduk di bawah bersama denganku lalu memelukku dengan perlahan sambil meneteskan beberapa air matanya karena ia tidak menyangka bahwa di hari yang indah ini ia harus merasa sangat kesal juga sedih yang di mana seharusnya di pesta pernikahannya ini dapat berlangsung dengan sangat menyenangkan dan lancar namun justru hal terburuklah yang terjadi dan di sini dapat terlihat beberapa tamu undangan sangat penasaran dengan apa yang baru saja telah terjadi di atas panggung pengantin itu serta suasana di ruangan ini yang semakin berisik karena rasa penasaran mereka.
Mempelai pria yang juga adalah calon suaminya itu pun akhirnya menampar pria tersebut dengan kencang lalu berkata kepadanya dengan perasaan yang sangat kesal dan marah itu, “Kamu sudah cukup keterlaluan don, sekarang aku akan pergi mencari satpam!”
Ucap pria yang juga adalah calon suaminya Meirilyn itu, lalu ia pun langsung turun tangan dan pergi memanggil satpam yang sedang bertugas di sini dengan segera turun dari panggung itu dan mencari mereka. Di sisi lain, Ghaleo yang terlihat sangat panik itu pun akhirnya memutuskan untuk lari dan kabur dari ruangan itu. Namun sebelum akhirnya dia bisa kabur, beberapa satpam yang ada di sana berhasil lari ke arahnya untuk menangkapnya dan mengeluarkannya dari ruangan ballroom itu.
Aku dapat merasakan temanku si Meirilyn tersebut sedang membangunkanku berkali-kali agar tidak tertidur dan terus sadar. Selain itu juga suara dari ibunya Meirilyn yang seperti sedang menanyakan keadaanku kepada putrinya karena dari tadi ia sedang tidak berada di sana.
“Kamu pasti sangat baik, aku tahu kamu pasti kuat. Semuanya pasti akan baik-baik saja”
Itu adalah kata-kata yang paling lembut dan pelan yang pernah kudengar, selain itu nada bicaranya juga membuatku sedikit lebih bersemangat lagi tentang hidupku ini yang sangat sibuk setiap harinya. Di saat bayangan malaikat itu berkata hal Ini kepadaku, ia bahkan sampai mengelus rambutku dengan halus dan secara hati-hati. Ini adalah suara terakhir yang dapat kudengar dari bayangan malaikat yang sedang berada di depanku dengan muka yang terlihat sangat khawatir kepadaku, sebelum akhirnya seluruh pendengaranku menjadi pudar dan pandanganku berubah menjadi gelap total.
Lalu tak lama kemudian aku dapat melihat diriku terbangun di sebuah taman yang indah dengan langit biru terang dan beberapa awan putih yang menyelimuti langit tersebut juga terdapat sebuah pohon cemara besar yang sangat subur itu dengan ranting kayu dan dedaunannya yang tumbuh dengan lebat. Setelah itu, di saat itu aku yang sedang mengenakan gaun berwarna putih dengan telanjang kaki pun berlarian di taman yang penuh rerumputan itu dan secara tidak sengaja aku pun menabrak sebuah pohon cemara besar itu yang terletak di tengah taman.
Tiba-tiba setelah aku menabrak pohon cemara besar itu secara tidak sengaja, aku melihat ada sebuah bayangan malaikat jatuh dari atas ranting pohon itu. Lalu aku pun langsung menatap bayangan malaikat itu dengan rasa bersalah dan berjalan menghampirinya yang sedang terduduk tidak jauh dariku. Aku pun berkata kepadanya dengan perasaan yang sedih, “Kamu tidak apa-apa kan? Maaf ya”
“Tidak apa-apa, aku yang seharusnya meminta maaf” Jawab bayangan malaikat itu sambil berdiri dan menatapku dengan tatapan yang serius dan juga khawatir.
Aku pun hanya tersenyum gembira lalu memeluk bayangan malaikat itu dengan erat dan berkata kepadanya, “Baguslah kalau begitu”
Bayangan malaikat itu pun langsung tersenyum bahagia ketika aku memeluknya lalu ia pun berkata kepadaku, “Oh iya sebenarnya tubuhku masih ada di dunia”
“Owalah, ih seru banget, aku mau lihat dong” jawabku dengan polos dan merasa bisa bebas berpikir dan berkata seperti anak kecil lagi.
Tiba-tiba semua pemandangan taman yang indah di sini berubah menjadi pemandangan di dalam rumah sakit yang sibuk dengan para perawat dan dokternya berlarian dari satu tempat ke tempat yang lainnya hanya untuk mengurusi beberapa pasien gawat darurat yang ada di sana.