NovelToon NovelToon
PACARKU OM OM

PACARKU OM OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Apa? Pacaran sama Om? Nggak mau, ah! Aku sukanya sama anak Om, bukan bapaknya!"
—Violet Diyanara Shantika—

"Kalau kamu pacaran sama saya, kamu bakalan bisa dapetin anak saya juga, plus semua harta yang saya miliki,"
—William Alexander Grayson—
*
*
Niat hati kasih air jampi-jampi biar anaknya kepelet, eh malah bapaknya yang mepet!
Begitulah nasib Violet, mahasiswi yang jatuh cinta diam-diam pada Evander William Grayson, sang kakak tingkat ganteng nan populer. Setelah bertahun-tahun cintanya tak berbalas, Violet memutuskan mengambil jalan pintas, yaitu dengan membeli air jampi-jampi dari internet!

Sialnya, bukan Evan yang meminum air itu, melainkan malah bapaknya, William, si duda hot yang kaya raya!

Kini William tak hanya tergila-gila pada Violet, tapi juga ngotot menjadikannya pacar!

Violet pun dihadapkan dengan dua pilihan: Tetap berusaha mengejar cinta Evan, atau menyerah pada pesona sang duda hot?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Gelisah

Ruangan itu mendadak hening. Violet menatap William dengan ekspresi syok, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"HAH?! Om bercanda, kan?"

William mengangkat bahu, wajahnya tetap santai. "Saya serius. Kalau kamu cari cowok yang lebih ganteng, lebih kaya, lebih segalanya dari Evan, ya itu saya."

Violet memutar bola matanya, mendengus tak percaya. "Astaga, Om… Narsis banget, deh!"

"Tapi kan benar?" William menyeringai puas. "Coba kamu pikir lagi. Wajah gantengnya Evan itu asalnya dari mana? Ya dari saya, bapaknya! Terus, duitnya selama ini dari siapa? Ya dari saya! Itu berarti saya jauh lebih baik dari dia."

Violet menghela napas. Sejujurnya, argumen William ada benarnya, walaupun terdengar sangat absurd. "Ya tapi Om pikir aja deh... Masa saya pacaran sama Om, sih?"

"Loh, emangnya kenapa?"

"Ya jelas ketuaan lah, Om!"

William mendengus, terlihat sedikit tersinggung. "Hei, saya nggak setua itu kali! Lagian, kalau saya disejajarkan sama Evan juga nggak kelihatan beda jauh kok."

"Itu sih menurut Om sendiri." Violet mencibir.

William menatap gadis di depannya dengan penasaran. "Memangnya, menurut kamu, jarak usia maksimal buat jadi pacar kamu berapa tahun?"

Violet berpikir sejenak sebelum menjawab, "Lima tahun?"

William langsung mendesah, mendadak merasa frustasi. Masalahnya, jarak usia di antara mereka sekarang saja sudah 25 tahun!

"Dituain dikit lah, sekarang banyak kok yang pacaran beda usianya jauh."

"Nggak, ah. Takutnya kalau lebih tua nanti malah dikira sugar baby," Violet berkilah.

William berdecak. "Sugar baby itu kan beda, Purple. Mereka cuma jadi simpanan dan pemuas nafsu, bukan pacar sungguhan."

Violet menatap William curiga. "Om, jangan-jangan, dari tadi Om nanya-nanya begini terus karena beneran pengen jadi pacarku?"

William langsung terbelalak, mendadak gugup mendengar pertanyaan Violet. "I-itu kan gara-gara air jampi-jampi yang udah kamu kasih ke saya! Kalau nanti saya udah dapet penawarnya, nggak mungkin saya kaya gini lagi!"

Violet mendesah lega. "Kirain beneran..."

William menyipitkan mata. "Memangnya kalau beneran kenapa?"

"Ya aku jadi bingung lah, Om."

"Bingung karena?"

"Ya masa aku pacaran sama papanya mantan crush-ku sendiri? Mau jadi apa dunia?"

William mengangkat bahu. "Memangnya ada aturan kalau nggak boleh pacaran sama bapaknya mantan gebetan?"

"Ya nggak ada sih... Tapi tetep aja aneh lah, Om!" Violet mulai kesal karena sejak tadi pertanyaan William terus mengganggu usahanya menyantap pizza. "Bayangin kalau aku lagi pacaran sama Om, terus tiba-tiba Kak Evan dateng. Apa Om nggak takut aku naksir dia lagi?"

William mendelik. "Kan kamu udah janji nggak akan ngejar-ngejar dia lagi!"

"Emang iya sih... Tapi masa depan kan nggak ada yang tahu. Bisa aja nanti Kak Evan gantian yang ngejar aku, kan?"

William mendengus. "Kebanyakan mimpi kamu."

Violet hanya mengangkat bahu, lalu lanjut menyantap pizza.

William mendesah panjang, menyesap minumannya sambil berpikir.

Apa aku nikahkan saja Evan secepatnya, ya? Batinnya gelisah.

...----------------...

"Hari ini istirahat saja, nggak usah ke mana-mana," kata William saat mengantar Violet pulang ke kosannya. "Awas kalau saya tahu kamu mabuk lagi."

"Iya, iya, bawel..." sahut Violet sambil memutar bola matanya.

"Kamu tuh ya, kalau dibilangin orang tua jangan ngeyel." William mencubit pipi gadis itu gemas.

"Ih, apa sih, Om!" Violet menepis tangan William dengan kesal. "Tadi bilangnya belum tua, sekarang baru ngaku!"

William menghela napas panjang. Selalu saja ada celah bagi Violet untuk membantah ucapannya.

"Nanti malam saya telepon. Kalau sampai kamu ada di klub lagi, habis kamu." ancam William.

"Ya elah, Om...strict banget sih kayak Papaku!" keluh Violet.

"Saya ini cuma menjaga kamu saat orang tua kamu nggak ada di sini, Purple. Coba kalau mereka tahu kelakuan kamu semalam, apa mereka nggak pingsan?"

"Hehe..." Violet nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Aku kan khilaf, Om..."

"Mana ada khilaf!" Dengus William kesal. "Lain kali, kalau lagi galau, jangan ke klub. Langsung hubungi saya aja."

"Emangnya Om itu psikolog?"

"Astaga, nurut aja kenapa sih, Purple?!" William mulai gregetan.

"Hehe, iya deh, Om. Nanti aku hubungin Om kalau butuh curhat. By the way, makasih ya!" Violet tertawa sambil keluar dari mobil. Sebelum masuk ke dalam gerbang, ia sempat melambaikan tangan ke arah William.

William hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. Meskipun gadis itu sering membuatnya kesal, anehnya justru hal itu yang membuat hatinya terasa hangat. Ah, sudah berapa lama ya, dirinya tidak merasa sebahagia ini?

Baru saja hendak tancap gas, ponselnya bergetar. Sebuah panggilan masuk. William melirik layar.

Mantan Istri.

Ia menghela napas panjang sebelum menekan tombol hijau.

"Ya?"

"Hei! Kamu di mana sih? Anakmu kemana? Kok nggak bisa dihubungi sama sekali?" Langsung terdengar suara panik istrinya dari seberang telepon.

Dahi William mengernyit. "Anak? Maksudmu Evan?"

"Ya iyalah! Memangnya kita punya anak selain Evan?"

"Kemarin aku masih ketemu dia kok," jawab William santai. "Mungkin dia lagi kongkow aja sama teman-temannya. Nggak usah khawatir lah,"

"Masalahnya, semalam dia chat aku, tiba-tiba bilang minta maaf dan minta aku jaga diri baik-baik! Dan aku baru buka pagi ini! William! Cepat cari dia! Jangan sampai Evan kenapa-napa! Kalau sampai sesuatu terjadi sama Evan, aku akan menyalahkan kamu!"

Darah William langsung berdesir. Jantungnya berdetak lebih cepat. Tanpa membuang waktu, ia melempar ponselnya ke kursi penumpang dan segera menekan pedal gas dalam-dalam, melajukan mobilnya secepat mungkin.

Ada firasat buruk yang tiba-tiba menyelimutinya.

...----------------...

Sementara itu, Violet baru saja memasukkan kunci ke lubang pintu ketika suara berat terdengar dari belakangnya.

"Semalam nginep, Neng?"

Tubuhnya langsung menegang. Ia menoleh dan mendapati Tono, penjaga kosan, berdiri tak jauh darinya.

"Eh, i-iya, Mas," Violet tergagap karena kaget.

"Kok nggak ngabarin saya dulu? Saya kan semalam jadi nungguin Neng."

Violet berusaha tersenyum, meskipun ada rasa tidak nyaman yang tiba-tiba merayapi tubuhnya. "Eh, iya. Soalnya nginepnya mendadak," kilahnya cepat. "Lain kali nggak usah ditunggu, Mas. Langsung tutup aja gerbangnya. Aku kan bawa kunci cadangan juga."

Tono mengangguk pelan. "Oh, iya..."

Violet mengira percakapan mereka sudah selesai dan pria itu akan pergi. Namun ternyata, Tono tetap berdiri di belakangnya dalam diam.

Merasa aneh, Violet menoleh lagi. "A-ada apa ya, Mas?"

"Semalam nginepnya di mana?" Suara Tono terdengar lebih rendah.

"Eng... tempat teman kampus, Mas," jawab Violet.

"Namanya siapa?"

Violet terdiam sejenak. Ada yang terasa janggal. Kenapa Tono sampai menanyakan hal itu? Apa urusannya?

"Gea, Mas," ucapnya asal, menyebut nama yang pertama kali terlintas di benaknya.

Tepat saat itu, kunci pintu akhirnya terbuka. Violet buru-buru mendorong daun pintu. "Eh, aku masuk dulu ya, Mas. Mau istirahat."

Tono tersenyum. Tapi entah kenapa, senyum itu terlihat aneh di mata Violet.

"Silakan," ucapnya.

Begitu pintu tertutup, Violet buru-buru mengunci dari dalam. Dadanya masih berdebar tak nyaman.

Di luar, Tono masih berdiri diam. Wajahnya perlahan berubah. Senyumnya menghilang, digantikan ekspresi marah. Matanya menatap tajam ke arah gerbang, di mana mobil William baru saja pergi.

"Bohong," desisnya pelan.

1
HANA
Assalamu'alaikum gaes.
Sebelumnya, author mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi para pembaca yang muslim 🥰🙏

Terus.. untuk menjaga kekhusyukan para pembaca dalam beribadah, mulai besok bab selanjutnya akan update setelah buka puasa. Jadi tenang aja, meskipun ada adegan plus plusnya, ga akan bikin batal 🤭
Terimakasih atas perhatian nya...
Dukung terus karya ini dengan kasih like, komen, gift, subscribe, dan lain-lain.
Terimakasih! ❤
Susanti: makasih thor selamat berpuasa juga bsgi yang menjalankan
total 1 replies
lilik indah
owhhhh...msh aman trnyata
Kusii Yaati
kelamaan mah kalau nunggu di puji violet mending muji diri sendiri ya nggak Wil 😂
nd4r
heeeeeeeeh pd kali om satu ini/Facepalm/
Aisyah Ranni
Om Will Will Solution ini bukan cowok sempurna tp Hot Duda Value Grade A ...udah ganteng,kaya,baik hati,rajin menabung dan yg penting sudah cinta sm kamu mbak Purple.
Azahra Rahma: om Will Will duren mateng ,,duda keren mapan dan ganteng,,kurang sempurna apa tuh ya kak
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
om duda perasan..
mery harwati
Lembaga survey tolong keluarkan survey anda soal cowok sempurna bagi William🤣🤣
jiee💚
sat set ya om Wil takut di tikung sama yg muda
jiee💚
berterima kasihlah kamu sama om Wil Klo gak pasti udah di unboxing kan kamu juga yg nyesel
HANA
Pedenya Om Will🤦‍♀️
mery harwati
Wiiilllii di apartemenmu ada CCTV kan? Bisa kau putar ulang lagi tuh tiap adegan saat dirimu masuk memanggul Violet & saat Violet menggeliat seperti cacing kepanasan, pengen liat reaksi Violet klo adegan CCTV diulang 🤣
Azahra Rahma: nah setuju tuh kak,,biar violet tau kelakuannya tadi malam seperti apa
total 1 replies
HANA
Alhamdulillah duda kesayangan kita nggak kebablasan gaes 🤭
Aisyah Ranni
Waduh gak jadi adegan horor nya😆 gpp menjaga martabat duda berkelas gitu lho
suyetno
/Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh/
suyetno
ko cm om wllli dong yg lain mana
suyetno
terima aja klu jodoh ga kemana
suyetno
ada sj km violet mau bl yv gituan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fitriana Yusuf
semangat berkarya💪💪
HANA: terimakasih 🥰
total 1 replies
jiee💚
ya ampun agak deg deg an yah bacanya tapi kamu beruntung vio gak jadi di unboxing sama cowo gak dikenal
lilik indah
wachhhhh...apakah akan trjadi hal2 yg q fikirkan ya???🤔🤔🤔🤔
lilik indah: yg pstiii....🥰🥰🥰🙊
HANA: apa tuh yang dipikirkan?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!