NovelToon NovelToon
Air Mata Yang Kering

Air Mata Yang Kering

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Selingkuh / Pelakor / Keluarga / Penyesalan Suami / istri ideal
Popularitas:730.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: shakila kanza

Ini kisah yang terinspirasi dari kisah nyata, namun di kemas dalam versi yang berbeda.

Tentang Seorang Mutia ibu empat anak yang begitu totalitas dalam menjadi istri sekaligus orangtua.

Namun ternyata sikap itu saja tidak cukup untuk mempertahankan kesetiaan suaminya setelah puluhan tahun merangkai rumah tangga.

Kering sudah air mata Mutia, untuk yang kesekian kalinya, pengorbanan, keikhlasan, ketulusan yang luar biasa besarnya tak terbalas justru berakhir penghianatan.

Akan kah cinta suci itu Ada untuk Mutia??? Akankah bahagia bisa kembali dia genggam???

Bisakah rumah tangga berikutnya menuai kebahagiaan???

yuk simak cerita lebih lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengikhlaskan

Laju Mobil Mutia membelah jalan dengan kecepatan sedang, di dalam hatinya bersenandung istighfar berkali-kali. Sesak di dadanya terasa penuh dengan memori terakhir pertemuannya bersama Haris di kantor tadi.

Di sisinya nampak Oma Nani yang masih tersedu-sedu menangisi ketidak beradabnya Haris dan Kiara tadi. Sesak dadanya saat melihat anaknya semakin tua bukannya semakin dewasa justru semakin menjadi.

"Ya Allah... Astaghfirullah... Benar-benar sakit dan sesak rasanya... Gusti.... Maafkan hamba-Mu yang tidak bisa mendidik anak hamba itu dengan baik..." Batin Oma Nani dalam tagisnya.

Lalu Oma Nani menoleh pada wajah menatuanya yang nampak berat membawa semua beban dan rasa yang Dia tanggung sendirian, betapa egoisnya dirinya saat ini bila memaksa menantunya itu bertahan di posisinya sebagai istri yang tidak di hargai sama sekali. Rumah tangga yang menghadirkan rasa sakit terus menerus terhadap Mutia menantunya.

"Ya Allah... Maafin Mama ya Sayang... Maafin Mama yang begitu egois... Maafkan Mama yang sudah memaksa dirimu untuk bertahan di sisi Haris selama ini..." Kata Oma Nani.

Mutia menoleh lalu tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, jujur saat ini lidahnya terasa terasa kelu untuk berbicara. Dadanya terasa penuh dengan sesak, sehingga hanya istighfar yang selalu Dia gaungkan di hatinya.

"Gusti... Mama aja segini sedih dan kecewanya... Mama aja rasanya muak sama Haris... Bagaimana dirimu Nak... Maafin Mama... Maafin banyak-banyak ya nak... " Oma Nani makin tersedu-sedu sembari memukul dadanya yang terasa sesak.

Mutia masih setia dengan diamnya, matanya fokus menyetir, lalu membelokan ke arah restoran. Waktu penerbangan Oma Nani masih ada 2 jam lagi, masih ada waktu untuk makan siang, lagi pula kondisi Oma Nani saat ini belum begitu stabil untuk melakukan perjalanan.

Mobil sudah mulai dekat dengan area Restoran Mutia, dia pun masuk ke area Restorannya lalu memasuki area Parkir yang tersedia. Mutia mengajak Oma Nani untuk turun, namun Oma Nani menolak dengan alasan tidak nafsu makan.

"Turun Yuk Ma..., kita makan siang dulu masih ada waktukan..."Kata Mutia sembari turun lalu membukakan pintu untuk Oma Naninya.

"Tidak Nak... Mama tidak lapar... Mama tidak berselera makan..." Kata Oma Nani sambil menggelengkan kepalanya wajahnya amat sendu dan sedih sekali.

"Mama Nanti sakit loh..." Bujuk Mutia, namun Oma Nani masih menggelengkan kepalanya saja sambil terisak-isak.

Mutia Pun naik kembali dan duduk di sisi Oma Nani, lalu menggenggam tangan Oma Nani dengan wajah penuh berharap agar Oma mau turun untuk makan, namun Oma Nani tetap setia dengan tangisannya.

"Ma... Senang... Marah... Sedih... Kecewa... Mutia sudah melalui itu semua..." Kata Mutia pada Oma Nani.

" Senang... Dulu hidup Mutia begitu terasa amat sempurna dan bahagia, bagaimana dulu tidak senang... Tapi itu dulu..." Kata Mutia lagi.

"Marah... Apakah Mutia marah??? Ya Mutia amat merasa marah waktu itu saat Mutia tau Mas Haris berkhianat..." Lanjut Mutia.

"Sedih... Sedih Kan Mutia??? Sedih Ma... Amat sangat sedih sampai rasanya seluruh tubuh ini terasa sesak saat bernafas... Air mata kesedihan ini pun mungkin sudah hampir kering, karena mengalir terus menerus..."Lanjut Mutia lagi.

"Kecewa... Apakah kecewa terhadap Mas Haris??? Sangat sangat sekali Ma... Kecewanya sampai menyalahkan diri Mas Haris, diri sendiri dan nyaris pada takdir hidup Mutia..." Kata Mutia sedikit berembun karena menahan sesak di dadanya.

"Lantas... Setelah semua rasa tadi... Yang ada Mutia makin terpuruk... Bahkan jika Mama tau... Luka yang belum benar-benar kering kini berdarah lagi..."Mutia akhirnya menumpahkan air di sudut matanya.

"Tapi Ma... Sedih... Kecewa... Marah... Itu semua juga butuh tenaga kan... Jadi Ayuk makan... Setidaknya perut ini terisi hingga bertenaga saat merasakan rasa yang luar biasa sakit ini..." Kata Mutia.

Oma Nani semakin merasa bersalah pada Mutia akhirnya pun mau turun dan mengikuti Mutia dari belakang, lalu memasuki Private Room yang sudah di sediakan karyawan Mutia.

Hening.

Lidah dan mulut memaksa diri untuk menerima makanan yang ada , padahal semua menu favoritnya, namun karena rasa yang di rasa semua terasa hambar di lidahnya, hingga tak terasa piringnya sudah bersih oleh Oma Nani dan Mutia.

Oma Nani meminum minumannya, lalu memandang Mutia yang ternyata juga sudah selesai makannya, Oma Nani mengambil tangan Mutia lalu menggenggamnya.

"Nak... Mama ikhlas kamu melepaskan Harus..." Ujar Oma Nani sendu.

Mutia terkejut dengan perubahan sikap Oma Nani yang tadi pagi memohon-mohon untuk dirinya bertahan, namun siang ini dirinya justru bilang ikhlas jika Mutia mau melepaskan Haris.

"Mama Malu... Mama Juga kasian pada dirimu jika bertahan... Maafin Mama ya nak... Sudah sempat memaksa dirimu berada di posisi yang sulit... Jujur jika itu Mama, Mama juga tidak akan sanggup. Apa lagi tadi kamu sudah melihat kelakuan Haris yang memalukan... Tentu Mama tidak rela jika Kamu melihat setiap harinya, dan terluka setiap harinya."Kata Oma Nani lagi.

"Kamu pantas mendapatkan yang beribu-ribu kali lipat di bandingkan anak Mama yang kurang ajar itu... Aku heran kenapa bisa dia membuang mutiara sempurna seperti dirimu dan memilih batu kotor di jalanan..." Kata Oma Nani lagi masih dengan memegang tangan Mutia.

"Jadi... Mama ikhlas kamu jika sudah lelah, dan ingin berpisah... Asal kamu masih tetap menganggap Mama seperti Orang tuamu sendiri sayang..." Kata Oma Nani membuat Mutia terharu lalu menghambur memeluk Oma Nani dengan perasaan sendu dan bahagia memiliki Mertua yang begitu pengertian.

"Makasih Ma... Makasih karena Mama sudah baik sekali dan mengerti kondisi Mutia... Sampai kapan pun Mama selalu Mutia anggap Mama Mutia sendiri..." Kata Mutia sambil memeluk Oma Nani.

****

Yuk dukung Mutia biar makin kuat... 🤗

Kasih bunga dong...🌷🌷🌷

Kasih Like, komentar vote nya juga...😍

Favorit bagi yang belum😭

Pokoknya terima kasih semua buat pembaca....

Sedih kemarin udah bikin naskah sampai selesai Hpnya ngeheng... Darf ilang... Nulis ulang lagi padahal tinggal update...😭😭😭

Maaf ya...

1
Anonymous
sediiih
yeni rahayu
Luar biasa
Ayuni Tri Purnomo
jgn mau bun,,sekali sampah ttp sampah smpe kpnpun
Ayuni Tri Purnomo
mampus km laki g tau d untung
Ayuni Tri Purnomo
modar aj udh laki kyk gtu👹
R_3DHE (sugar_babby)
kok angel???
bukannya Agista???
apa aku yang salah??
Eka Novariani
Jangan Mutia....sdh 2x selingkuh... nanti akan ada yg ke 3,4, dstnya... apalagi Haris sdh play boy sejak mahasiswa... udah ada bibit selingkuh nya
Eka Novariani
pertanyaan yg sama dari saya
Eka Novariani
sokorin...gmn, enakkan ditinggal
Eka Novariani
kerja sama yg kompak anak2...demi bunda 👍🏼
Nora♡~
Laaaah... sudah habissss... lah... cerita ini mantap... memaparkan kisah2 konflik Rumahtangga... cerita ini juga... mengajar kita erti cinta, kasih sayang, saling mempercayai, pengorbanan, kesetiaan terhadap pasangan... cerita ini juga mengandungi sisi negatifnya seperti perselingkuhan, kecemburuan boleh di katakan cerita ini masing2 ada sisi positif dan Negatifnya gitu... tahniah yaa... thor dan teruslah berkarya...
Shakila khanza: makasih kak....🙏🤗
total 1 replies
Eka Novariani
bagus Intan... keluarkan semua uneg2mu....tak ada lagi cinta yg tersisa buat mu Haris
Eka Novariani
sekali selingkuh selamanya akan tetap seperti itu...tak ada obatnya
Eka Novariani
suami tak bersyukur...ke laut ajah kejar tuh pelakor 😠
cinta semu
beneran dah tamat kahhhh...makasih dah di kasih cerita yg bikin baper Thor🙏🙏
Kaneti Neng
aku nangis kisahnya mirip bedanya anakku 5
Kaneti Neng
seperti pengalamanku sampai aku bosan memaafkan dan pergi
Shakila khanza: ya Allah Bun... semangattt Bun... semoga bunda dan anak-anak semua selalu di jaga sama Allah dan di berikan kehidupan dan kebahagiaan yang jauh lebih baik dari pada kehidupan yang sebelumnya...🫂😭
total 1 replies
Nendah Wenda
aamiin ya Allah semoga author tetap semangat
Shakila khanza: aamiin... makasih kak... 🙏 bisa langsung ke intan ya kak...
total 1 replies
Nendah Wenda
lanjut
Hanny Bund
yang komen buruk terbiasa bicara kotor dan gk menghargai orang lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!