Setelah keluarganya Whitewolf County dihancurkan oleh sebuah skema perebutan kekuasaan.
Lucas Whitewolf yang dicap sampah oleh semua orang, melarikan diri dari rumah dan bertahan hidup sebagai tentara bayaran untuk menemukan teka-teki kehancuran keluarganya.
Selama perjalanannya, Lucas berhasil merangkai puzzle dan mengetahui dalang dibalik kehancuran keluarganya, yaitu sebuah organisasi yang bergerak dalam bayang-bayang.
"Siapa pun kalian, aku akan mengejar dan membunuh kalian semua."
Lucas memulai perjalanan pembalasan dendam, dengan mengorbankan perang besar, dan dikenal sebagai Iblis Medan Perang.
Tapi perjalanan Lucas harus terhenti, setelah bertarung dengan Jeremy Silva, salah satu 10 Manusia Terkuat di Benua.
Lucas mengira dia telah mati, tetapi dia mendapati dirinya kembali pada saat dia masih muda, sebelum keluarganya dihancurkan.
Dengan kesempatan kedua dan pengetahuan masa depan dia bertekad untuk merubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Luzor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2. Zibal Whitewolf
'Duel akan dilaksanakan besok, sebelum tengah hari. Jika kau masih menghargai hidupmu lebih baik dari pada harga dirimu, kau boleh mundur kapanpun'.
Setelah insiden di tempat latihan, Lucas kembali ke kamarnya.
"Ya mau bagaimana lagi, aku tidak bisa membiarkan mereka seenaknya. Mari kita pikirkan hal yang lebih penting".
'Pada saat Tes Bakat ternyata dalam tubuhku sama sekali tidak terdeteksi mana. Yang mana tidak pernah terjadi sebelumnya, semua orang baik bangsawan ataupun rakyat jelata, pasti mempunyai mana dalam tubuhnya. Oleh karena itu, aku dalam kehidupan sebelumnya dicap sebagai sampah. Semua orang menghinaku, akhirnya karena tidak tahan dengan keadaan Aku meninggalkan County dan hidup mengembara.'
'Dan karena tidak punya uang aku akhirnya menjadi tentara bayaran'.
'Pada saat menjadi tentara bayaran aku menemukan sebuah buku tua di sarang monster yang kami buru. Teknik Dual Sirkulasi Mana, di benua ini setiap orang yang mempelajari teknik mana dan dapat membentuk mana core dinamakan Kesatria dan Mage, perbedaan antara Kesatria dan Mage adalah dari tempat dibentuknya mana core. Jika Kesatria mana core di ulu hatinya, maka Mage membentuk mana core di jantungnya.'
'Uniknya Teknik Dual Sirkulasi Mana, yang aku pelajari adalah dapat menciptakan dua mana core di ulu hati dan jantungnya. Jika ada Kesatria atau Mage yang menemukan buku ini sebelum aku, pasti mereka akan mengira buku ini adalah sebuah buku karangan orang gila, karena memang hanya orang gila dan bosan hidup yang mempercayai isi buku itu.'
'Dan ya, aku dulu cukup gila dan bosan hidup, sehingga aku mempraktekkan apa isi buku itu, karena untuk manusia normal jika membentuk dua mana core maka mana dalam tubuhmu akan menjadi tidak stabil yang hanya akan merusak tubuhmu dan menyebabkan sirkuit mana rusak sehingga tidak memungkinkan untuk menciptakan core lagi. Tapi untukku yang sama sekali tidak punya mana, jika percobaan ini gagal maka tidak masalah.'
'Ternyata terjadi Keajaiban, buku ini adalah harta karun. Aku berhasil menciptakan dua sirkulasi di tubuhku, dan karena buku itu juga aku dapat mengetahui keadaan tubuhku. Aku bukannya tidak punya mana, tetapi mana di tubuhku sangat melimpah, sehingga sangat sulit untuk mengeluarkan mana yang terperangkap di tubuhku.'
"Dulu aku memperoleh Teknik itu, saat usiaku sudah 30 tahun sehingga tidak dapat memaksimalkan potensinya. Sekarang aku kembali muda, aku akan dapat mengeluarkan potensi maksimalnya."
'Ayo, kita mulai.'
'Pertama, cari lokasi mana yang tersembunyi di tubuh, dulu aku harus mencari berminggu-minggu di tubuh ini. Tapi aku sekarang tidak perlu, aku sudah tahu letak lokasinya.'
'Dimana kau?'
!!!
'Nah itu dia, gara-gara kau bersembunyi dengan sangat baik, aku teraniaya di kehidupan sebelumnya. Keluarkan mana bimbing melalui sirkuit mana dan salurkan ke seluruh tubuh!.
Salurkan ke ulu hati dan jantung'.
'Ini yang paling penting, stabilkan mana'.
'Sial, walaupun ini yang kedua kalinya tapi aku tidak pernah bisa terbiasa dengan rasa sakitnya. Organ dalamku serasa akan meledak, aku harus bertahan'.
Setelah beberapa jam kemudian, sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya. Akhirnya mana core dengan 1 bintang kecil berputar di sekitarnya tercipta di jantung Dan ulu hati Lucas.
'Selesai'.
'Perjalananku dimulai dari sini'.
Tiba-tiba suara langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar dari balik pintu.
"Tuan muda, Patriark meminta Anda untuk segera menemuinya, apa yang telah Anda lakukan sebenarnya? Kenapa Patriark terlihat sangat marah".
"Tunggu sebentar Bella, sebelum itu bisakah kau masuk dan membantuku".
Saat Bella membuka pintu terlihat ruangan Lucas yang telah berantakan, banyak barang-barang berceceran di setiap sudut ruangan.
"Apa yang terjadi disini Tuan? Kenapa sangat berantakan".
"Tidak apa apa, tolong ambilkan aku air, aku sangatlah haus".
"Tunggu sebentar, Tuan".
"Terimakasih Bella"
"Sekarang bukan waktunya untuk bersantai Tuan, Patriark sedang menunggumu, Anda harus segera datang"
"Hmm.. baiklah aku akan menemui dia sekarang".
'Sudah lama sekali aku tidak melihat wajah Ayah, Ayahku adalah orang yang sangat keras kepala tapi dibandingkan bangsawan lain, Ayahku adalah bangsawan yang bersih'
Setelah aku berjalan melewati lorong, terlihat seorang kesatria yang bertugas menjaga pintu masuk.
"Tuan Fergus, Patriark memintaku untuk menemuinya".
"Tunggu sebentar Tuan Muda, aku akan memastikan dulu, Silakan menunggu sebentar".
Setelah kesatria kembali dari ruangan, dia mengizinkan Aku masuk.
"Selamat malam Patriark, aku disini atas perintahmu".
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Setelah Lucas memasuki ruangan, dia melihat seorang yang mempunyai wajah dan karakteristik yang sama dengan dirinya. Zibal Whitewolf, Patriark sekaligus Kesatria Tingkat Tinggi.
Di kerajaan kecil seperti Barrow, yang hanya mempunyai 4 pengguna Auror, Kesatria Tingkat Tinggi sudah memegang status yang cukup tinggi, dan akan disambut di daerah manapun.
'Hmm.. sepertinya aku akan dimarahi.'
Sejak Lucas masuk ke ruangan, Zibal tidak sedikitpun memandang dan mengucapkan satu katapun, Dia masih sibuk memeriksa berkas di mejanya.
Setelah beberapa saat, Zibal meletakkan pekerjaannya dan memandang Lucas.
"Lucas Whitewolf."
"Ya, Patriark!."
"Apa kau tahu, alasanku memanggilmu kesini?."
"Ya Tuan, aku kira Anda sudah menerima kabar dari Komandan Bertus."
"Aku kecewa kepadamu Lucas, tidak hanya kau menghina Kesatria Whitewolf yang gagah berani, tapi kau juga menganggap remeh Duel Kesatria. Apa kau pikir, ini semua adalah main-main!?. Mundur saja dari Duel, dan segera minta maaf dengan benar kepada Bertus."
"Tidak bisa, Tuan. Sebagai seorang bangsawan aku tidak akan lari dari Duel. Karena itu bisa merusak kehormatan dan harga diri seorang Bangsawan!."
"Omong kosong apa yang kau bicarakan!?. Mundur sekarang sebelum terlambat, saat Duel sudah berlangsung bahkan aku tidak bisa menghentikannya. Ini bukan permainan anak-anak, jangan pikir seseorang yang tidak punya mana sepertimu mampu menghadapi seorang kesatria."
Menghadapi kemarahan Zibal, Lucas menjawab dengan wajah tanpa ekspresi.
"Aku tidak peduli, Patriark. Tantangan sudah dibuat, dan tidak dapat dibatalkan!."
"Dasar anak bodoh!! Apa kau mau menjadi cacat dalam artian sesungguhnya, hah?!."
Zibal mengeluarkan segala kemarahannya.
"Akan kupastikan kedua kaki dan tanganku tetap utuh dalam duel besok."
Mendengar jawaban Lucas yang disampaikan dengan tenang dan tanpa gemetar. Membuat Zibal terheran-heran.
'Sial, anak ini. Kenapa menjadi begiti keras kepala?.'
Zibal terlalu pusing untuk memikirkannya dan hanya bisa menekan pelipisnya dengan jari.
"Ada apa denganmu Lucas?. Berhenti lah membuat masalah, mungkin sulit bagimu untuk menerima kenyataan bahwa kau tidak memiliki mana, tapi itu tidak masalah. Pelajari lah Administrasi Perkebunan, sehingga kau bisa tetap berkontribusi. Tolong, menyerahlah!."
'Ayah.'
Lucas tahu bahwa kemarahan Ayahnya bukan karena alasan yang disebutkan di awal, tetapi semata-mata karena Dia mengkhawatirkan Lucas.
"Bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu pada saat duel?. Apa yang harus Ku katakan kepada Ibumu nanti?."
Ibu Lucas, Alicia Whitewolf. Adalah putri dari bangsawan yang jatuh, seorang wanita yang sangat cantik dan baik hati, bahkan seorang Zibal Whitewolf yang dalam hidupnya hanya mengenal bertarung, terpesona setelah melihat kecantikan dan sifatnya.
Tetapi 5 tahun yang lalu, terjadi gelombang serangan monster di Whitewolf County, karena jumlah monster yang sangat banyak menyebabkan beberapa monster berhasil menembus benteng dan menuju ke Perkebunan, pada moment itu Alicia tewas ketika melindungi Lucas Dan Adiknya.
Kejadian itu membuat Zibal sangat terpukul dan menghabiskan seluruh waktunya untuk berlatih serta menjaga benteng karena menganggap dirinya gagal untuk melindungi orang yang dia sayangi. Momen itu juga yang membuat kepribadian Lucas sebelum Regresi berubah, sebelumnya Lucas adalah anak yang ceria, tetapi setelah kejadian itu dia selalu mengurung diri di kamarnya.
Hal itu membuat suasana keluarga yang tadinya harmonis menjadi suram, dan akhirnya membuat Zibal memutuskan agar adik Lucas, Luna Whitewolf dikirimkan ke Akademi.
"Tolong batalkan saja, Lucas!. Jika memang kau merasa harga dirimu akan jatuh, aku yang akan menyampaikannya kepada Bertus."
Lucas menutup matanya, dan membukanya kembali menatap ayahnya dengan sorot mata yang penuh tekad.
"Patriark... Bukan,.. Ayah. Tolong, tolong sekali saja percaya padaku."
"Aku yakin bisa menghadapi duel besok, jadi tolong sedikit saja percaya kepadaku."
Melihat sorot mata yang dibuat Lucas, Zibal tersentak.
'Percaya!?.'
Sekilas Zibal teringat perkataan Alicia,
'Sayang, apapun yang terjadi nanti percayalah pada anak-anak kita, seperti aku percaya padamu. Ingatlah, mereka adalah anakmu Zibal Whitewolf, Kesatria kuat dari selatan dan keturunan Sword Master Alteria.'
Mengingat perkataan orang yang dicintainya, Zibal merenung. Dan mengingat setiap hal yang telah dia perbuat kepada anaknya.
'Percaya.. Apa aku pernah sekalipun mempercayai anak-anakku?. Maafkan aku Alicia.'
Zibal kembali menatap Lucas.
"Baiklah."
"Aku tidak tahu, darimana asal keyakinanmu tapi aku akan percaya padamu."
Mendengar itu, Lucas tersenyum.
"Terima kasih Ayah!."
"Tapi kuperingatkan, lawan yang kau hadapi tidaklah lemah, itu adalah Kesatria Whitewolf. Lupakan untuk memenangkan duel, fokuslah untuk bertahan dan menghindari cedera serius."
"Baiklah Ayah, aku akan mengingatnya."
"Ya, kau boleh kembali. Persiapkanlah dengan sungguh-sungguh."
"Ya!, terima kasih Patriark."
Lucas pun keluar dari ruangan Patriark Dan kembali ke kamarnya.
"Saatnya persiapan untuk duel besok. Siapapun lawannya, kupastikan untuk membuatnya babak belur."