NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Kultivasi / Pendekar
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 23 — Teknik Pedang Rembulan

Jian Chen memandang air terjun yang tinggi dan sesekali ia melihat gadis yang tidak jauh darinya sedang memainkan pedang.

Niu Meily begitu lihai memperagakan teknik pedangnya yang seperti menari, pedang yang dia ayunkan begitu cepat namun memiliki gerakan yang halus. Jelas sekali bahwa teknik yang dipakainya adalah teknik pedang yang tinggi.

‘Gadis ini tidak takut aku mencuri ilmu pedangnya, membiarkan seseorang melihat cara pelatihannya secara langsung?’ Jian Chen menatap kearah Niu Meily yang sedang berlatih.

“Melihat tidak cukup membuat seseorang menguasai, memahami dan mempraktekkan adalah dua hal yang berbeda...”

Meily menyadari tatapan Jian Chen yang sedari tadi memandangnya, pikirnya mungkin pemuda itu sedang berusaha mempelajari teknik pedangnya.

Jian Chen tersenyum tipis, gadis itu jelas mengsalahartikan pandangannya. Jian Chen bahkan sudah tahu teknik pedang yang dilatih Meily, teknik pedang yang terkenal dan cukup tersohor dari Klan Niu, Teknik Pedang Rembulan.

Teknik Pedang Rembulan adalah teknik pedang kelas tinggi serta mematikan. Kesulitannya tak bisa diremehkan, butuh bertahun-tahun hanya mempelajari satu bagian dari teknik pedang tersebut.

Sesuai yang disebutkan Meily, teknik pedangnya tidak bisa ditiru hanya karena melihat saja. Butuh berlatih setiap hari untuk memahami serta mempraktekkan tekniknya.

“Nona salah paham, aku hanya takjub dengan permainan pedangmu.” Jawab Jian Chen dengan tenang. “Bila aku tidak salah, gerakan teknikmu itu masih belum sempurna, bukan?”

Meily sedikit terkejut dengan perkataan Jian Chen. “Kau... Bagaimana bisa tahu aku tidak memperagakan ini dengan sempurna?”

Jian Chen tersenyum canggung. “Gerakanmu masih terlihat kaku, pernafasanmu masih belum sempurna. Teknik tadi jelas adalah teknik pedang pernafasan sehingga kau tidak bisa menggunakannya dengan benar.”

“Jadi maksudmu gara-gara kedua hal itu teknik pedangku belum sempurna?” Meily menyipitkan matanya.

“Bukan itu saja. “Jian Chen menggelengkan kepala pelan. “Gerakanmu pada teknik itu juga sudah salah, kau terlalu terburu-buru setiap mengayunkan pedang.”

Keseriusan terlihat diwajah Meily, pemuda didepannya secara tidak langsung telah memahami teknik pedangnya. Padahal tadi dia memperagakan 3 kali ulangan tetapi pemuda itu bisa memahaminya dalam waktu singkat, Niu Meily tidak bisa menahan keterkejutannya.

“Kau berbicara seolah telah menguasai teknik pedangku?”

“Bisa dibilang demikian…” Jian Chan mengangguk lalu melompat dari batu yang ia duduki, tangannya menarik pedang taring putih keluar. “Mungkin Nona mengira aku membual tetapi aku bisa membuktikannya secara langsung. Setelah melihat gerakanmu sebelumnya mungkin aku sudah menghafalnya.”

Jika hanya berkata-kata terus mungkin gadis itu tidak akan percaya jadi Jian Chen langsung memperagakan Teknik Pedang Rembulan yang tadi gadis itu lakukan.

Setelah beberapa gerakan yang ditunjukan Jian Chen, keterkejutan terlihat jelas diwajah Meily, dia menutup mulutnya dengan kedua tangan saat Jian Chen benar-benar bisa mempraktekkan teknik pedangnya.

Tidak ada yang berbeda, gerakan Jian Chen sama persis dengan dirinya hanya saja Jian Chen terlihat lebih sempurna.

Meily sudah belajar teknik tersebut berminggu-minggu dan lelaki itu bisa mempraktekannya dalam sekali cobaan. Rasanya didepan matanya ini adalah sebuah mimpi.

Saat Jian Chen mengakhiri teknik pedangnya, pandanganya beralih pada gadis tersebut yang kini menatapnya tanpa berkedip. Jian Chen tersenyum canggung, ia sudah menebak hal ini akan terjadi.

Salah satu Teknik Pedang Rembulan jelas mustahil bisa dilakukan dalam sekali lihat dan percobaan. Kesulitannya sangat tinggi, membutuhkan waktu yang lama agar benar-benar bisa melakukannya.

Jian Chen bukan hanya meniru teknik pedang tersebut tapi melakukan tekniknya dengan sangat sempurna, bahkan orang yang sudah lama mempelajarinya terkadang masih sulit untuk menyempurnakannya.

Bisa melakukanya saja adalah sesuatu yang mengejutkan apalagi menyempurnakannya.

Sebenarnya Jian Chen tidak menguasainya dalam sekali lihat seperti yang Meily rasakan, tepatnya Jian Chen memang sudah menguasai teknik pedang tersebut dikehidupan sebelumnya.

Teknik itu diajarkan oleh gurunya, sebenarnya Jian Chen juga tidak paham kenapa gurunya bisa menguasai pedang dari Klan Niu. Jika gurunya mencurinya jelas hal itu adalah pelanggaran hukum yang berat.

Mencuri teknik atau jurus dari suatu klan tanpa persetujuan adalah kejahatan yang serius di Kekaisaran Naga, Hukumannya tidak ringan, kalau pelanggarannya cukup serius ia akan dihukum mati.

Sejak awal Jian Chen sudah menguasai ilmu tersebut dan batas ia menguasai pedang sampai dirinya belajar Teknik Pedang Rembulan.

Teknik Pedang Rembulan merupakan teknik yang dalam dan panjang untuk pembelajarannya, teknik tersebut juga bercabang dan dibagi menjadi beberapa bagian.

Jian Chen mengetahui bahwa Teknik Pedang Rembulan dibagi 3 bagian dimana setiap bagian juga mempunyai jurusnya masing-masing.

Tiga bagian dari Teknik Pedang Rembulan yaitu Teknik Bulan Purnama yang memiliki 7 jurus didalamnya, Teknik Bulan Separuh yang memiliki 12 jurus dan terkahir adalah Teknik Bulan Sabit yang didalamnya ada 8 jurus.

Menurut Klan Niu, Teknik Pedang Rembulan hanya dibagi 3 bagian namun menurut gurunya justru ada 2 bagian lagi yaitu Teknik Bulan Sirna dan Teknik Gerhana Bulan.

Kedua jurus itu tidak diketahui oleh Klan Niu tetapi gurunya justru lebih tahu, hal ini menandakan bahwa gurunya tidak mencuri teknik tersebut.

Jian Chen bisa dibilang menguasai 5 bagian dari Teknik Pedang Rembulan dan ini adalah batas ia berpedang. Sayangnya menurut gurunya teknik pedang ini tergolong teknik menengah padahal menurutnya itu salah.

Kenyatannya justru teknik ini adalah teknik pedang yang tinggi. Jian Chen jadi berpikir bahwa gurunya itu memiliki teknik berpedang yang lebih tinggi jika merasa teknik ini disebut teknik menengah.

“Bagaimana kau bisa menguasainya dalam sekali lihat?” Meily tidak bisa menahan untuk bertanya.

Jian Chen menggaruk kepalanya. “Aku tidak tahu, aku hanya memperagakan apa yang kamu peragakan sebelumnya...” Jian Chen juga menjelaskan bahwa dirinya sering bermain pedang dan termasuk pendekar pedang.

Hanya itu yang Jian Chen jelaskan karena ini memang diluar nalar.

Jian Chen terbatuk pelan untuk mencairkan suasana yang jadi canggung, ia berjalan pelan lalu mendekati gadis itu. “Menurut pengamatanku barusan, sebelum belajar teknik tersebut sebaiknya Nona belajar hal yang mendasar terlebih dahulu…”

“Mendasar, apa maksudmu?”

“Iya, seperti dimulai dari ini. Kau bisa memegang pedang seperti ini supaya tidak merasakan beban dari berat pedang…” Jian Chen melakukan ayunan sederhana dengan genggaman yang ia tunjukan.

“Apakah seperti ini…” Niu Meily mempraktekkan serupa. Matanya melebar saat merasakan pedang ditangannya jauh lebih ringan.

Jian Chen mengangguk, lalu dia menjelaskan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada Niu Meily, sedangkan gadis itu mendengarkan dengan seksama.

“Sekarang coba lakukan teknik yang sebelumnya kau latih.” Jian Chen telah memberikan masukan dan menyuruh agar gadis itu melakukan gerakan yang sebelumnya.

“Teknik Pedang Bulan Purnama — Dua Cahaya Bintang.”

Niu Meily memperagakan kembali dengan ayunan pedang yang gesit, nafasnya tertahan ketika menggunakan Teknik Pedang Rembulan jadi meningkat pesat. Meski belum menguasainya tapi ini adalah peningkatan yang signifikan.

Pandangan Meily mengarah pada Jian Chen, jika bukan karena ada pemuda itu mungkin ia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk berlatih.

“Terimakasih atas masukannya, maap sebelumnya telah menghunuskan pedang padamu?” Niu Meily entah kenapa jadi lebih hormat.

“Tidak masalah, aku hanya membantumu…” Jian Chen tersenyum hangat.

Pandangan keduanya bertemu dan saat itulah Meily baru menyadari kalau Jian Chen memiliki mata yang berbeda.

Jian Chen terbatuk pelan saat gadis cantik didepannya menatapnya sangat lama, Meily tersadar dan segera mengalihkan wajahnya dengan salah tingkah.

1
Agus Rahmat
dialog nyalebay bos
Erwin Oktorian
Luar biasa..lanjutkan karya nya thor. terima kasih
Agus Rahmat
main main chapter
Raditya Vicky
Luar biasa
Agus Rahmat
10link/dtk=600/mnt. gimana Thor baru beberapa menit dakenabisan tenaga
Agus Rahmat
lausiapa yang disukai.. ini bukan sinetron bos
Agus Rahmat
kelihatan bodoh dan polos
Agus Rahmat
terlalu lebay protektif
rain
ku tunggu kelanjutannya thorr
Agus Rahmat
gk nunggu bergrk dll...
Agus Rahmat
terlalu lebay
Agus Rahmat
kominum melulu bentar bentar HBS tng dlm mang yg lain gk pernah HBS Thor.
Agus Rahmat
menusuk bgtu dalam
Arya Maheswara
40rb pasukan dilawan dg pedang, wow capeknyoooo, harusnya pake seruling neraka sekali tiup habis tuh
Gatot Soemarto
Luar biasa
Agus Rahmat
siapakah Anda ini
Agus Rahmat
ha ha ha ha
Agus Rahmat
ayolah
reqy
/Facepalm//Facepalm/ ai lily akhirnya ...
Ardyanti
ok bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!