Bukan area bocil, harap minggir💃🏻
Divya hanya seorang wanita rumah tangga biasa, berbakti pada suami yang memintanya menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan hanya mengurusi perihal pekerjaan di rumah dan mengurusinya sebagai suami. Meskipun Divya lulusan S-1, namun wanita itu menurut pada lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu dengan tidak menjadi wanita karir.
Namun, seketika rumah tangga mereka yang baru saja menginjak usia 2 tahun hancur karena orang ketiga. Bahkan orang ketiga itu sudah mempunyai seorang suami.
"Kau tega mengkhianati ku dengan wanita murah4n ini, Bang!" Divya menjambak selingkuhan suaminya itu dengan emosi.
Dughh!!!
Tubuh Divya tersentak, bagian belakang kepalanya dipukul dengan benda keras. Tak lama tubuh Divya terjatuh ke lantai, meregang nyawa dengan dendam yang ia bawa mati.
Namun, tiba-tiba Divya terbangun kembali. Dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 18 tahun lalu dengan memakai tubuh gadis yang bernama Ellia itu, Divya membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Fayyana Kebakaran Jenggot.
Sedangkan Fayyana dan Finn baru selesai memindahkan mayat Divya, mereka akan menyuruh orang untuk menguburnya di suatu tempat.
Drrttt...
"Angkat saja! Ponselmu bunyi sejak tadi!" Finn duduk di sofa dengan lemas, tenaganya terkuras apalagi jantung nya yang terus berdebar karena ketakutan. Ia masih belum percaya, hanya karena satu pukulan nya membuat istrinya kehilangan nyawa.
"Shittt! Aku benar-benar membunuh Divya! Sial!" Finn menyugar rambut dengan frustasi, lelaki itu harus mengurus banyak hal. Apalagi kedua orang tua Divya masih hidup dan mereka lah yang selama ini menunjang Perusahaan nya dengan investasi uang ratusan miliar. Bahkan Divya adalah salah satu pemegang saham terbesar di Perusahaan meskipun istrinya itu menjadi ibu rumah tangga.
Bagaimana ini?! Pikir Finn gelisah.
Fayyana yang baru selesai bicara di telepon, mendekati lelaki selingkuhan nya. "Finn, aku harus pergi. Keponakan ku kecelakaan, Emilio baru saja memberitahuku."
"Pergilah, aku juga akan pulang. Ohya, beritahu orang yang mengurus mayat Divya, kerja yang bener aku akan bayar 2x lipat dari perjanjian."
"Oke."
Tanpa ada pelukan mesra atau ciuman panas seperti biasanya sebelum mereka berpisah, Finn dengan tubuh tidak bergairah keluar dari rumah elit yang memang ia belikan untuk Fayyana. Memang benar wanita itu adalah istri dari orang ternama, seorang pemilik Perusahaan yang lebih berjaya darinya. Namun, Fayyana selalu mengatakan jika wanita itu tidak bahagia dengan suaminya yang bernama Emilio Enver.
Di rumah sakit... Fayyana masuk ke kamar rawat sang keponakan di ruang VIP. Namun keberadaan Emilio, suaminya itu tidak ada disana.
"Kemana Om mu, Ellia?" tanya Fayyana seraya berjalan mendekati ranjang rawat.
Divya tidak menjawab, ia menatap tajam wanita lucknut di hadapan nya itu. Sudah punya suami ganteng plus tajir, masih saja memangsa suami wanita lain. Heran aja gitu!
"Hei! Malah ngeliatin Tante kayak gitu. Apa kepala mu yang cedera bermasalah? Kamu nggak hilang ingatan kayak di film-film, 'kan?" Fayyana mengibas tangan di depan wajah Divya setelah sampai di samping ranjang rawat.
Grepp!!!
Dengan kuat Divya mencekal pergelangan Fayyana, menatap horor wanita bin4l yang sekarang berstatus Bibi nya itu.
"Tante, apa Om nggak bilang kalau aku emang ilang ingatan. Jadi Tante, jangan bawel atau bikin aku marah. Sekarang aku gampang emosian, sekali ngamuk entar Tante kapok." Sengaja Divya menakuti. Padahal ia sendiri belum tau bagaimana perilaku gadis yang tubuhnya dirinya masuki kini.
"Ish! Kenapa kamu jadi kasar gini sih sama Tante! Lepas!" Fayyana berontak, tangan wanita itu terlepas. Refleks tangan Fayyana terangkat ingin menampar Divya, namun tangannya dicekal seseorang.
"Kau! Kau tau keponakan mu sedang terluka, kau malah ingin menamparnya." Emilio sudah berada di belakang Fayyana mencekal lengan istrinya, dia baru saja pergi memerintah assisten nya dengan beberapa hal tentang urusan rumah sakit dan Perusahaan.
"Sayang, aku nggak sengaja. Barusan cuman refleks karena Ellia mencekal tangan ku sampai sakit. Lihat, pergelangan tangan ku memerah," rajuk wanita itu.
Emilio hanya mencebik, "Ellia sedang sakit, lagian kemana saja kamu sebagai Bibinya! Kau selalu sibuk dengan dirimu sendiri!"
"Apa kalian berdua sedang ikut variety show? Apa ada kamera tersembunyi disini?" Divya memutar bola matanya jengah melihat Fayyana sok manja, namun hatinya bersorak riang ternyata hubungan mereka sepertinya kurang harmonis.
'Oke point penting, Om Emilio eh kok aku manggil Om.... Ck! Ternyata Emilio tidak terlihat terlalu mencintai Fayyana jadi akan mudah aku menggodanya' Pikir Divya semangat.
Akan repot jika Emilio cinta buta pada Fayyana, akan sulit untuk membalas dendam. Dengan tubuh Ellia, ia akan menjadi gadis penggoda. Ah, yes!
"Apa ada yang kau butuhkan, bocah?" Sekali lagi lelaki bermata dingin itu memanggil Divya bocah.
"Ck! Ommm, aku mau pizza. Beliin ya," posisi Emilio yang kini berada tepat di samping ranjang rawat, Divya manfaatkan dengan menarik lengan lelaki itu lalu bergelayut manja.
"Apa-apaan kamu, Ellia!" bentak Fayyana tidak terima.
"Apaan sih Tante Fay, orang tadi Om kok yang bilang kalau butuh sesuatu minta sama Om. Iya kan Ommm..." Divya mencoba berwajah lugu, mengedipkan kedua matanya menatap berani mata dingin Emilio dengan mata jernih milik Ellia.
Nih anak kesambet setan kali yak! Biasanya dia ogah deketan sama Mas Emilio, katanya Mas Emilio galak! Lah ini, kenapa mepet kayak gini?! Fayyana membantin.
Emilio menatap wajah istrinya yang seperti kebingungan, awal pertama melihat kelakuan berbeda dan aneh dari Ellia ia sendiri pun terkejut. Namun tadi setelah Dokter memeriksa keadaan Ellia dan mengatakan benturan keras saat kecelakaan mengakibat otak Ellia cedera. Sikap aneh atau pun nantinya akan ada beberapa hal yang tidak bisa di ingat Ellia, itu adalah hal biasa bagi pasien dengan riwayat benturan keras di kepala.
Emilio pun menceritakan perkataan Dokter pada Fayyana, agar istrinya itu bisa memaklumi perilaku aneh keponakan mereka.
"Ih Om! Cepat dong... mau Pizza sama bombomcar menu baru di restoran baru itu!" Divya berpura-pura cemberut, dia juga mendengar perkataan Dokter tentang otaknya yang bermasalah jadi kesempatan untuk membalas dendam sangat terbuka lebar, bukan, jadi harus ia manfaatkan semaksimal mungkin?
"Lepasin dulu tangan Om-mu, Ellia. Entar Tante yang beliin, ya." Pinta Fayyana berusaha memaklumi keadaan keponakannya dan bersikap lembut, wanita itu tidak suka suaminya digelayuti wanita lain meskipun itu keponakannya sendiri.
"Ogah! Om aja nggak nolak!" Divya menjulurkan lidahnya, merasa puas melihat wajah Fayyana memerah karena marah.
"Sudah-sudah, lepasin dulu ya. Om mau suruh Rian beliin," ujar Emilio merujuk pada asisten nya.
"Ya udah, tapi janji makan nya ditemani sama Om disini. Om kan udah janji mau nurutin kemauan aku tadi," Divya melepaskan gelayutan manja nya dari lengan Emilio.
"Nggak usah keterlaluan, meksipun kata Dokter otakmu bermasalah tapi jangan diambil kesempatan manja sama suamiku!" Fayyana berubah emosi kembali.
"Om ih, Tante galak. Ya udah, aku nggak mau minum obat!" rajuk Divya dengan wajah sedih, dalam hati menahan tawa.
"Ya, Om temenin." Emilio melototi istrinya, pasalnya sebelum orang tua Ellia meninggal ia dan Fayyana dimintai menjaga Ellia sampai Ellia dewasa dan menikah.
"Mas!!!" Fayyana balik melotot tajam.
Yess! Skor 1-1. Huru hara akan terus terjadi!
Baru segini saja wanita selingkuhan suaminya itu sudah kebakaran jenggot, gimana selanjutnya. Divya sudah tidak sabar!