NovelToon NovelToon
Mas Dosen, Ayo Cerai!

Mas Dosen, Ayo Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: za.zhy

Nala Purnama Dirgantara, dipaksa menikah dengan Gaza Alindara, seorang Dosen tampan di kampusnya. Semua Nala lakukan, atas permintaan terakhir mendiang Ayahnya, Prabu Dirgantara.

Demi reputasi keluarga, Nala dan Gaza menjalani pernikahan sandiwara. Diluar, Gaza menjadi suami yang penuh cinta. Namun saat di rumah, ia menjadi sosok asing dan tak tersentuh. Cintanya hanya tertuju pada Anggia Purnama Dirgantara, kakak kandung Nala.

Setahun Nala berjuang dalam rumah tangganya yang terasa kosong, hingga ia memutuskan untuk menyerah, Ia meminta berpisah dari Gaza. Apakah Gaza setuju berpisah dan menikah dengan Anggia atau tetap mempertahankan Nala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon za.zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Desakan Keluarga

“Kalau memang kamu belum siap hamil, biarkan Gaza menikah lagi!” ucap Puspa sembari menatap Nala sinis.

Nala hanya diam, tetap tenang tak peduli bagaimana pendapat puspa terhadapnya. 

“Jika memang Mas Gaza Setuju…”

“Tidak!” Gaza memotong ucapan Nala. “Nek, Gaza sudah menikah dengan Nala. Jadi, jangan meminta sesuatu yang tidak akan pernah bisa Gaza lakukan lagi.” Gaza menatap serius anggota keluarganya.

Puspa menarik nafasnya kesal. “Tapi usia Nenek gak ada yang tau.” 

Nala tersenyum sinis, ia melirik ke arah Gaza. Suaminya tetap tenang tak ada pembelaan lagi. Hanya segitukah usaha suaminya menjaga nama baiknya. Sepertinya Nala terlalu berharap.

“Jika Mas Gaza menikah lagi, kami harus bercerai dulu, Nek. Tolong jelaskan itu pada Gaza.” Setelah mengucapkan itu. Nala melepas paksa genggaman tangan Gaza pada pinggangnya.

“Mau ke mana?” tanya Gaza.

Nala hanya melirik sekilas kemudian beralih ke arah Puspa dan Maya. “Maaf, Nala izin ke kamar dulu. Malam ini kalian makan saja, tidak usah menunggu Nala.”

Nala berlalu menaiki tangga dengan tenang, hanya terlihat tenang. Air matanya bahkan sudah jatuh saat ia membalikkan tubuhnya tadi. Ia hanya tak ingin terlihat lemah. 

Suasana seketika hening, Zanna melirik sekilas pada Gaza yang mengusap wajahnya kasar. Zanna memilih diam, bukan ranahnya untuk bicara. Pendapatnya tak akan didengar sama sekali.

“Nek…” panggil Gaza pelan. “Maaf, bukan maksud kami menunda. Gaza menikahi Nala di usianya yang cukup muda. Biarkan dulu istri Gaza menikmati masa mudanya. Lagi pula kami tidak menunda, hanya belum diberikan saja.” Gaza berucap sangat hati-hati, ia takut menyinggung Neneknya.

“Bu, Maya setuju dengan Gaza, jangan terlalu menekan Nala, Bu. Apalagi masih kuliah. Mungkin itu yang menyebabkan mereka belum diberikan anak, Nala dan Gaza sama-sama sibuk. Belum waktunya.” Maya berusaha menenangkan Ibu mertuanya itu.

Puspa menatap Maya jengah. “Kalian selalu memanjakan Nala dan Gaza. Apa aku harus mati dulu baru kalian memikirkan anak.” 

“Gak Nek…”

“Pokoknya…” Puspa kembali memotong ucapan Gaza. “Kalian harus pergi memeriksakan kesuburan. Atau…” Pupsa menatap Gaza penuh selidik.

“Apalagi?” tanya Gaza lelah.

“Kamu dan Nala menggunakan kontrasepsi?” tebak Puspa.

Gaza menarik nafas dalam, ia berusaha menahan diri agar tidak menyakiti Neneknya. “Gak, Nek. Kami tidak menggunakan apapun sama sekali, memang belum waktunya saja.” Gaza masih berusaha memenangkan Puspa.

“Ya sudah, bujuk istri mu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Kamu juga ikut. Kalau kamu yang gak bisa punya anak, kamu Nenek pecat jadi cucu.” Puspa kemudian berlalu meninggalkan Gaza yang terkejut akibat ucapannya.

***

Zanna dan Nala sedang berbaring di kamar Zanna, ruangan yang dipenuhi nuansa berwarna merah mudah. Sangat identik dengan Zanna yang ceria dan riang. Sesekali Zanna memainkan ujung rambut Nala yang sedikit pirang. Zanna tau, Nala dan Kakaknya sedang ribut, sehingga Nala memilih mengurung diri di kamar Zanna.

“Maafin Kak Gaza dan keluarga aku ya,” pinta Zanna membuat Nala menoleh dan tersenyum lembut.

Nala menggeleng pelan, sesekali ia menarik nafas berat. “Aku memutuskan untuk bercerai, tapi Mas Gaza menolak.” 

Sontak saja Zanna terkejut, ia menatap tak percaya ke arah Nala. “Kamu minta cerai?” tanya Zanna tak percaya.

“Hem…” gumam Nala sembari mengangguk.

Zanna menarik tubuh Nala agar duduk menghadap dirinya, ia memperhatikan dengan baik apa ada bagian tubuh Nala yang terluka atau mengalami kekerasan.

“Kenapa sih?” tanya Nala kesal.

“Kamu gak di apa-apain ‘kan sama Kak Gaza?” tanya Zanna panik.

Nala tertawa pelan. “Gak, aku baik-baik saja. Meniduriku aja dia gak berani apalagi berbuat kasar.” 

Zanna menghentikan gerakannya. ia bisa merasakan bagaimana menderitanya Nala selama ini. Ia dituntut untuk hamil, sementara syarat untuk hamil saya tidak dilakukan keduanya. Selama ini Zanna selalu pendengar yang baik, sehingga semua masalah yang terjadi di rumah tangga kakaknya, ia tahu sedikit-sedikit.

“Jangan suruh aku bersabar, aku sudah capek,” ucap Nala saat melihat Zanna yang siap menasehatinya. 

Zanna tak jadi mengelurakan ucapannya, kata-kata Nala cukup membungkamnya. Kakaknya memang keterlaluan. 

“Malam ini tidur di sini?” Zanna mengalihkan pembahasan.

Nala tak menjawab, wajahnya jelas menyiratkan kelelahan yang luar biasa. “Nenek meminta Mas Gaza menikah lagi…” suara Nala bergetar. “Aku gak mau jadi yang kedua, Na. Lebih baik berpisah saja, toh Mas Gaza gak cinta sama aku.” 

Zanna mengusap lengan Nala. Zanna pun tak habis pikir dengan ucapan Neneknya tadi. Walaupun, Kakaknya menolak dengan tegas, tapi Zanna yakin, pembahasan ini akan terus berlanjut dan membuat Nala semakin menderita.

“Mungkin kedepannya aku akan jarang berkunjung, Na. Mas Gaza juga gak bisa membela aku. Jelas-jelas dia tau kenapa sampai detik ini aku gak hamil. Tekanan keluarga kalian luar biasa, Na. Aku hanya ingin menjaga mentalku saja, setidaknya aku harus fokus untuk menyelesaikan kuliahku, KKN dan skripsi. Aku gak mau mati di usia muda.” 

Zanna mengerucutkan bibirnya, ia tak terima dengan Nala yang terkesan ingin menyerah dengan pernikahannya. “Jangan begitu, buktikan kalau kamu mampu. Aku ada di pihak kamu kok.”

“Aku gak bisa hamil, Na. Aku sendirian. Jadi… Aku menyerah.” Nala membaringkan tubuhnya di sisi tempat tidur. “Numpang tidur malam ini ya, subuh nanti aku pindah.” 

Nala memejamkan matanya, ia ingin mengabikan semua perasaan di hatinya. Mengenai berpisah dengan Gaza, dan tuntutan untuk hamil.

Zanna hanya menatap punggung kakak iparnya itu, semakin hari semakin kurus, Zanna bisa melihat dengan jelas perubahan Nala selama ini. Masih ceria, tapi hanya untuk menutupi kesedihan di hatinya.

“Kak Gaza jahat,” gumam Zanna sendiri, ia kemudian ikut berbaring di sisi Nala.

Zanna larut dalam pikirannya, matanya tak bisa terpejam. Ia tak mau Nala terpisah dari Kakaknya, tapi membuat mereka saling mencintai rasanya akan sulit, tapi Zanna ingin mencoba sekali saja.

Suara pintu yang terbuka membuat Zanna menghela nafasnya pelan, siapa lagi kalau bukan suami dari perempuan yang kini terlelap di sampingnya.

Gaza mendekat, mengetahui adiknya belum terlelap membuat Gaza menghentikan langkahnya.

“Udah tidur dari tadi, sambil nangis kayaknya.” Zanna berbohong, setidaknya Gaza harus merasa bersalah sedikit saja.

“Dia bukan perempuan cengeng,” ucap Gaza yang mendekat ke arah istrinya.

Zanna jengah, Kakaknya selalu saja menganggap semuanya biasa saja. “Jangan mau nikah lagi, jangan dengarkan ucapan Nenek,” ucap Zanna pelan.

Gaza yang ingin mendekati Nala berhenti, ia menatap Zanna yang ikut menatapnya serius. “Gak ada yang mau menikah lagi,” ucap Gaza dengan suara yang menyerupai berbisik, ia takut Nala akan terbaung.

“Janji…” Zanna mengulurkan jari kelingkingnya. Gaza menyambut, tak mau berdebat dengan adiknya yang sedikit cerewet tapi selalu perhatian padanya.

“Kalau Kakak ingkar janji, aku akan bawah Nala pergi yang jauh,” ancam Zanna serius.

Gaza mengabaikan ucapan Zanna, ia memilih mendekat ke istrinya. Pelan tapi pasti, Gaza mengangkat tubuh kecil istrinya untuk di bawah ke kamar mereka. 

“Jangan disakiti…” Zanna kembali memperingati sebelum Gaza keluar dari kamarnya.

Gaza hanya mengangguk, entah di lihat oleh adiknya atau tidak. Ia hanya ingin mengakhiri perdebatan mereka.

Perlahan Gaza meletakkan Nala di tempat tidur, menarik selimut hingga menutupi tubuh Nala. Tangannya terulur, menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Nala. Cantik, dan tak terusik sedikitpun. 

Terdengar hembusan nafas kasar dari Gaza, ia masih memikirkan kenapa ia bisa menikahi Nala, gadis kecil yang wajahnya menyerupai perempuan yang ia sukai. Saat itu, Gaza bahkan mempunyai kesempatan untuk mundur dan menikah dengan wanita itu. Tapi hatinya justru ragu dan  menerima dengan yakin kehadiran Nala. 

“Jangan pernah berfikir untuk bercerai, Nala. Bersabarlah sebenar,” ucap Gaza sembari mengecup kening Nala. 

Gaza mengambil bantal, kemudian beranjak untuk berbaring di sofa, ia memiringkan tubuhnya hingga bisa melihat Nala yang terlelap di tempat tidur. Rasa aneh kembali menjalar di hati, terlebih mengingat bagaimana yakinnya Nala meminta cerai padanya siang tadi.

Gaza menggeleng, mengabaikan gunda di hatinya. Ia memilih memejamkan mata demi mengusir semua riuh di pikirannya. Ia berharap, itu hanya emosi sesaat saja. Mungkin Gaza harus memikirkan cara agar Nala tidak memikirkan perpisahan lagi.

1
Agunk Setyawan
👍
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
kalea rizuky
bertele tele mau cerai ya gugat ke pengadilan agama alasannya uda g cocok g ada nafkah batin bilang aja suami mu masih suka kakak mu selingkuh secara gak langsung alias sembunyi2
partini
wih siang udah up ,,nek gimana mau dapat cicit orang mereka aja belum belah duren ,,ayo nek gercep
DewiKar72501823
author nya the best 👍🏻
partini
nafkah batin weh. ayo kalau kamu mau merek ga cerai cari cara dong biar ga jadi pasti tau lah dengan sedikit bubuk pasti bisa malam pertama
TRI FAA
ribet thorr,,coba drama ny d buat agar mreka sling mncintai😄
Reni Anjarwani
semanggat doubel up trs thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
bagus bgt ceritanya
Wayan Sucani
Kisahnya keren... yuk lanjutannya Thor
kalea rizuky
ngapain bertahan pasangan selingkuh mereka itu
kalea rizuky
egois bgt ajuin cerai kn bisa jangan goblok mertuamu aja suka ma kakak mu kan kakakmu jg lagaknya kayak pelakor munafik suamimu jg bloon
kalea rizuky
)cari pcr aja beres nala
Mundri Astuti
tuh Gaza, mang kamu doang yg tampan, Nala dikelilingi cogan", rasain cembokur cembokur dah
partini
aduh pak dosen wkwkwkk itu baru meeting sebelum KKN kalau dah KKN apa kamu bisa tidur teringat banyak cogan yg bersama istri mu
Mundri Astuti
mang aneh si, kesannya ada maksud lain dan ngga tulus
partini
terlalu cepat perubahan nya pasti rasanya aneh,,gaza jg belum menyadari rasa di hatinya kalau terbakar cemburu mungkin baru sadar dia menunggu part di mana Nala KKN
partini
ga usah ada rencana nanti jg ada sendri bukannya nanti mau KKN banyak cogannyan otomatis banyak interaksi kalau Gaza tau pasti cemburu
partini
good story
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!