NovelToon NovelToon
Suami Tampanku Yang Sederhana

Suami Tampanku Yang Sederhana

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat
Popularitas:217.9k
Nilai: 5
Nama Author: M.eliane

Di saat seorang pria tampan yang sedang tulus mencintai seseorang,tapi tiba-tiba saja pria tersebut di campakkan dan juga di hina oleh sang kekasih karena dirinya yang hidup serba kekurangan.

Dari situlah,dirinya memutuskan untuk tidak akan mau mencintai wanita lagi dan menutup hatinya untuk wanita manapun.Tapi belum sempat luka di hatinya sepenuhnya pulih,di saat itu juga,seorang wanita yang derajatnya sangat berbeda jauh dari dirinya yang jauh dari kata mewah,malah selalu terlibat di dalam kehidupannya dan perlahan-lahan berhasil membuka hatinya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.eliane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.8

"Biasanya,feelingku selalu benar" jawab Elvan dengan nada yakin dan juga wajah yang tersenyum yakin,sambil menatap ke arah wajahnya Sebastian yang hanya diam saja.

"Apakah kamu benar-benar tidak tertarik pada wanita yang tadi ?" tanya Elvan lagi dengan nada menggodanya,sambil menatap ke arah Sebastian yang langsung kembali berwajah kesal.

"Apakah pendengaranmu sedang bermasalah?" tanya Sebastian dengan nada kesalnya,sambil menatap kesal ke arah Elvan.Padahal dari tadi ia sudah menjawabnya tapi Elvan malah bertanya lagi.

"Pendengaranku masih sangat bagus.Aku kan hanya menyarankan saja,dari pada kamu terus bersama dengan......." belum sempat Elvan selesai bicara,Sebastian sudah langsung menyelanya.

"Apakah sekarang kamu ingin di pecat?" sela Sebastian dengan cepat,sambil menegakkan tubuhnya dan menatap tajam ke arah Elvan.Apakah sahabatnya itu sedang tidak waras? padahal sudah tahu dirinya sudah memiliki kekasih tapi masih saja bertanya yang tidak-tidak.

"Oke,oke,aku tidak akan bertanya lagi" jawab Elvan dengan wajah pasrahnya,saat ia melihat tatapan tajamnya Sebastian yang memang sudah berada di level tertinggi itu.

"Kalau kamu tidak mau,biar aku saja yang akan mencoba untuk mendapatkannya" lanjut Elvan lagi,dengan wajah seriusnya,sengaja ingin melihat reaksinya Sebastian.

"Silakan saja,tidak akan ada yang merebutnya darimu" ucap Sebastian dengan wajah kesalnya yang sudah mulai berkurang,lalu ia kembali menyandarkan kepalanya ke belakang dan juga memejamkan kedua matanya.

Elvanpun langsung menghela napas dengan berat,saat ia melihat reaksinya Sebastian yang terlihat biasa-biasa saja.Ternyata sahabatnya itu benar-benar sangat mencintai kekasihnya itu.

"Tapi sepertinya sedikit sulit untuk bisa mendapatkannya" ucap Elvan dengan wajah pasrahnya.Karena sudah terlanjur,jadi ia lanjutkan saja.

"Memangnya kenapa?" tanya Sebastian dengan nada penasarannya,tanpa membuka kedua matanya.

"Apa kamu tidak dengar apa kata kasir wanita tadi? Wanita itu,putrinya seorang Pengusaha terkaya di kota ini dan juga no 1 seasia.Coba kamu pikir dan katakan,bagaimana caranya aku bisa mendapatkan hati seorang wanita yang derajatnya sangat tinggi dari aku" jawab Elvan dengan wajah seriusnya,sambil menahan rasa kesalnya karena Sebastian memang benar-benar tidak tertarik pada wanita tersebut.Lihat saja,bahkan kalimat panjang lebarnya kasir wanita tadipun,Sebastian tidak begitu peduli.

"Kalau begitu,kamu harus mampu berusaha lebih keras lagi" ucap Sebastian dengan nada santainya,sambil menyangga kepalanya dengan menggunakan kedua tangannya supaya tubuhnya tidak sampai kaku karena posisi yang terus sama di sepanjang perjalanan.

Sedangkan Elvan,ia hanya mampu terdiam dengan perkataannya Sebastian barusan.Tapi sejujurnya ia juga sedikit tertarik sama wanita tersebut,hanya saja ia tidak cukup percaya diri sama status keluarganya yang Broken Home itu.

Akhirnya perjalanan pulang merekapun,lebih banyak di penuhi oleh suaranya Elvan dari pada suaranya Sebastian.

***

Di sebuah Mansion yang cukup besar dan juga mewah,malam harinya seorang pria paruh baya sedang duduk bersandar di balkon kamarnya,sambil merokok dan juga menatap bintang-bintang yang sedang bersinar terang di malam hari.

"Apa kalian bisa melihatku!?" gumam Pria paruh baya tersebut dengan wajah sedihnya,sambil membiarkan rokok yang berada di antara 2 jarinya terus berasap dan kedua mata yang terus menatap ke arah bintang-bintang yang berada di atas langit tersebut.

"Apa kalian juga bisa melihat,kalau aku sedang kesepian saat ini?" gumamnya lagi.

Sudah dalam setahun ini,ia selalu duduk santai di balkon dengan wajah sedihnya dan terus menatap ke atas langit.Ia juga selalu bergumam sendiri,karena terlalu merindukan istri dan putranya yang tiba-tiba saja pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Ia terus berharap kalau istri dan putranya yang telah di bunuh oleh musuhnya setahun yang lalu,akan hidup kembali dan bisa menemani dirinya yang selalu merasa kesepian selama setahun ini.Tapi nyatanya,apa yang ia harapkan itu sangat mustahil akan terjadi.

"Apa kalian berdua baik-baik saja di sana?" gumamnya lagi,dengan wajah yang tersenyum sedih.

Kemudian ia menghela napas dengan berat...

"Tentu saja kalian berdua akan baik-baik saja di sana,akulah yang mulai sudah tidak baik-baik saja" gumamnya lagi,sambil menghisap rokoknya untuk beberapa kali.

Kemudian ia langsung mematikan rokoknya,lalu ia kembali menyesap wine miliknya sedikit demi sedikit.

"Tok tok tok" terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya,iapun segera memencet tombol yang ada di remot kontrol khusus untuk pintu kamarnya.

Tadi ia sekalian membawa remot tersebut ke balkon,karena ia sudah menduga kalau Asistennya pasti akan datang menemuinya malam ini.

Lagi pula,kalau ia ingin menyuruh masuk tanpa bergerak dari tempatnya,Asistennya itu tidak akan bisa mendengarnya.Apa lagi,kamar miliknya itu memiliki peredam suara.

Asistennya yang sudah terbiasa dengan sikap Tuannya itu,iapun segera mencoba untuk membuka pintu kamar tersebut.Iapun segera berjalan masuk ke dalam kamar Tuannya,setelah ia bisa membuka pintu kamar tersebut.

"Tuan,aku sudah mendapatkan informasi tentang pria muda tersebut" lapor Asisten tersebut dengan kepala yang sedikit menunduk ke arah Tuannya,setelah ia sudah berada di dekat Tuannya yang masih sedang menyesap wine itu.

"Lanjutkan" perintah pria paruh baya tersebut dengan nada tegasnya,tanpa mengalihkan tatapannya dari atas langit.

"Pria muda tersebut bernama Sebastian Sachdev Rendra,dia hidup bersama Ayahnya Hendra Sachdev Rendra,Ibunya Melisa Sachdev Rendra dan Adik perempuannya Stella Sachdev Rendra.Sedari Ayahnya pensiun dari perkerjaan Dokternya,dia mulai mencari perkerjaan dari satu tempat ke tempat lain sambil kuliah.Berkat ketekunannya,dia berhasil mendapatkan posisi Restoran Manager di Hotel A*****.1 tahun yang lalu,dia sudah menamatkan kuliahnya dengan waktu yang cepat di usianya yang baru saja genap 21 tahun,karena kecerdasannya dan mendapatkan gelar S2 MM B,yaitu Sarjana Magister Manajemen Bisnis" jelas Asisten tersebut,lalu ia menjeda perkataannya untuk mengistirahatkan mulutnya beberapa detik.

Sedangkan pria paruh baya yang ternyata adalah pria tua yang telah di selamatkan oleh Sebastian hari itu,ia tetap setia mendengar laporan dari Asistennya dengan tenang sambil memejamkan kedua matanya.

"Sedari remaja dia sudah suka berolah raga karena ia sangat suka ilmu bela diri,tapi sayangnya dia tidak memiliki uang lebih untuk masuk ke perguruan bela diri.Jadi,jika sedang santai ia akan belajar sendiri melalui HP miliknya. Dengar-dengar,dia juga ingin membuka sebuah Perusahaan,tapi sepertinya uang tabungannya mulai terkuras karena di manfaatkan seorang wanita yang sekarang sedang menjadi kekasihnya" lanjut Asisten tersebut lagi,karena ia sudah mencari informasi dari para tetangga,sahabat-sahabatnya dan juga adik perempuannya pria muda tersebut selama hampir 14 jam ini.

Pria tua tersebutpun,membuka kedua matanya dengan perlahan-lahan saat ia mendengar lanjutan Asistennya barusan.

Pantasan saja,tubuh pria muda tersebut terlihat berotot semua dari luar kemeja yang dia pakai hari itu.Ia juga masih ingat betul,kemeja pria muda tersebut yang terasa longgar di tubuhnya.

"Dia juga selalu suka menolong orang-orang yang sedang mengalami kesulitan tanpa imbalan.Dan tahun ini, umurnya sudah masuk 23 tahun" lanjut Asisten tersebut lagi.

"Dan satu lagi,Tuan.Wanita yang sedang menjadi kekasihnya pria muda itu,sebelum-sebelumnya adalah seorang j*l*ng.Dan wanita itu sebelum menjalin hubungan sama pria muda tersebut,wanita itu juga sedang menjalin hubungan sama pria yang selalu mengejar dan juga menganggu keponakan Tuan pada 3 tahun yang lalu" lanjut Asisten tersebut lagi,sepertinya tenggorokannya sudah terasa sangat kering saat ini karena terlalu banyak berbicara.

"Bagus" puji pria tua itu pada Asistennya yang selalu melakukan tugasnya dengan baik dan juga detail,kecuali tentang istri dan putranya yang mati terbunuh dan juga kejadian yang terakhir kali menimpanya hari itu karena mereka berdua yang sama-sama kurang waspada.

"Awasi terus pria tidak tahu diri itu.Dan ingat,jaga dan lindung mereka semua dengan baik.Jangan sampai terjadi seperti yang lalu-lalu lagi" peringat pak tua tersebut dengan nada tegas dan wajah seriusnya,sambil menegakkan tubuhnya dan mengelus-elus pelan cincin pernikahannya bersama istrinya dulu.

Kali ini,ia tidak akan membiarkan siapapun yang bisa melukai orang terdekat dan orang kesayangannya lagi.Sekarang ia akan lebih waspada lagi,begitu juga dengan Asistennya.

"Baik Tuan" jawab Asisten tersebut,dengan nada yakinnya,sambil menatap sedih ke arah Tuannya dan merasa bersalah karena tidak mampu melindungi orang-orang kesayangan Tuannya.

Walaupun musuh yang telah membunuh Nyonya dan Tuan Muda mereka,sudah mereka bunuh tapi tetap saja tidak mampu mengembalikan senyuman bahagia di wajah Tuannya,malahan Tuannya selalu berwajah murung selama 1 tahun ini.

Dan untungnya masih ada keponakan-keponakannya yang mampu membuat Tuannya tersenyum,walaupun senyumnya tidak sebahagia dan sesering seperti dulu lagi.

"Sudah berapa kali aku katakan,jangan menyalahkan diri lagi" ucap pak tua tersebut dengan nada tegasnya,saat ia menyadari wajah bersalah Asistennya yang ntah sudah ke berapa puluh kalinya ia melihatnya.

Lagi pula,semua itu terjadi juga karena dirinya yang terlalu menganggap remeh pihak musuhnya waktu itu.Jadi,ia tidak bisa menyalahkan siapa-siapa selain dirinya sendiri yang juga ceroboh.

"Baik Tuan" jawab Asisten tersebut dengan wajah datarnya kembali.

"Beberapa hari lagi,kamu atur jadwalku untuk bertemu sama pemilik Restoran,tempat Sebastian berkerja" perintah pak tua tersebut lagi,sambil menyesap sisa winenya tadi dan menatap ke atas langit lagi.

"Baik Tuan" jawab Asisten tersebut,dengan wajah penasarannya,tapi ia tidak berniat ingin bertanya.

"Keluarlah dari dalam kamarku...Apa lagi yang sedang kamu tunggu? Apa kamu ingin menemaniku tidur malam ini?" tanya pak tua tersebut dengan nada malasnya,sambil menatap ke arah Asistennya yang masih saja tetap setia berdiri di sampingnya,padahal sudah 5 menit berlalu.

"Baik Tuan" jawab Asisten tersebut dengan cepat,lalu ia segera berbalik badan dan juga sekalian menutup pintu dengan wajah kesalnya karena pertanyaan bertubi-tubi dari Tuannya tadi.

Padahal ia sudah bersabar menunggu,mana tahu saja Tuannya masih ada yang ingin di katakan atau di perintahkan.Tapi nyatanya,ia malah mendapatkan pertanyaan yang menyebalkan.

Pak tua tersebutpun langsung menggeleng-gelengkan pelan kepalanya, sambil menatap punggung Asistennya yang sudah menghilang di balik pintu kamarnya.

Kemudian ia segera mengunci kembali pintu kamarnya melalui remot khususnya tadi.,lalu ia berdiri dari duduknya sambil menatap jam tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 23. 35 pm.

Karena terlalu merindukan istri dan juga putranya,membuat dirinya sampai tidak menyadari kalau dirinya sudah duduk di balkon terlalu lama.Pantasan saja,kedua matanya terasa sangat berat saat ini.

"Dring dring dring" terdengar suara nada pesan di HP miliknya pak tua tersebut,saat ia baru saja melangkah masuk ke dalam kamarnya,hingga membuat dirinya harus mengambil HPnya yang ada di dalam saku celananya.

Pak tua tersebut langsung tersenyum tanpa menghentikan langkah pelannya,saat ia membaca isi pesan yang ternyata di kirim dari keponakan cantiknya untuk dirinya.

"Paman,tidurnya jangan terlalu larut malam ya.Nanti tidak baik untuk kesehatan paman" terlihat isi pesan tersebut yang tertulis 'cute girl' di nama kontak pengirimnya,yaitu keponakan cantiknya itu.

Bahkan masih banyak lagi pesan-pesan sebelumnya yang di penuhi kata-kata perhatian dan juga kata-kata sayang dari keponakannya itu.Belum lagi,di tambah dengan keponakannya yang satu lagi,karena ia memiliki seorang kakak yang memiliki 2 anak perempuan yang sama-sama cantik.

"Kenapa kamu masih belum tidur,nak?" tulis pak tua tersebut dengan wajah penasarannya,tanpa menanggapi perhatian dari keponakannya tersebut.

karena jarang-jarang keponakannya itu tidur larut malam,keponakannya selalu tidur awal karena kakak dan kakak iparnya akan langsung menegur kalau sampai ketahuan telat tidur.

"Malam ini,aku tidak bisa tidur paman" jawab keponakannya dari seberang sana dengan wajah yang memberengut manja walaupun sang paman tidak bisa melihatnya,ia tidak bisa tidur dan dari tadi terus membolak-balikkan tubuhnya di atas kasur mewah miliknya.

Sedangkan pak tua tersebut,ia hanya mampu menggeleng-gelengkan pelan kepalanya dengan wajah yang tersenyum.

Keponakannya itu memang selalu curhat padanya atau mencarinya,kadang juga lebih manja padanya dari pada sama kedua orang tuanya,sampai kedua orang tuanya selalu merasa cemburu sama dirinya karena kedua putri mereka lebih dekat sama dirinya.Keponakannya itu,kadang juga bisa tegas dan juga cerdas di waktu-waktu tertentu.

"Paman,kapan paman mau menemuiku?" tanya keponakannya lagi,sebelum sang paman sempat membalasnya.Ia sudah sangat merindukan pamannya dari kemaren-kemaren,ntah kenapa ia lebih suka manja dan lebih akrab sama pamannya ini.

Mungkin karena kedua orang tuanya selalu memberi dirinya tekanan untuk bisa menjadi penerus dari keluarganya.Jadi waktunya hanya terus di gunakan untuk belajar dan mendengar nasihat-nasihat dari kedua orang tuanya.

Walaupun kedua orang tuanya seperti itu,kedua orang tuanya juga sangat menyayanginya.Hanya saja karena di keluarganya tidak memiliki anak laki-laki,jadi ia harus bisa menjadi penerus dari keluarganya di masa depan.Hingga mengharuskan dirinya terus belajar supaya bisa memimpin sebuah Perusahaan besar nantinya.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
Hai kak gabung yu di Bcm...
kalau tertarik follow me. Thank you
Ray D
bertele2...ceritanya jadi membosankan
Wiwik Indrawati
aku kok jd sebel sendiri y samajesika dan Bastian jg sok jual mahal
Sukeni Warsito
Luar biasa
Sukeni Warsito
ni kaya kurang ya minat bacanya tour jangan berbelit-belit ceritanya biar cepet tamat jelas alur nya saya juga penasaran si dah episode 150 belum selesai
Sukeni Warsito
Sebastian ngeselin jangan panjang cerita singkat aja
Tonny Manurung
bilang aja anda tidak mampu,,lagian cerita nya ga bagus,,
Dedew
emang ada ya Thor,orang yang sempet ngitung benih2 kehidupan itu✌️🤣🤣🤣
Mall FaQoth
apa hanya aku yaa yang dari awal baca pasti ada kata rasa kesal dan santai😁
Anonymous
penasaran euy
Herman Rinaldi
lanjut thor
Anonymous
buat bastian bucin dan posesif thor...
Sunoto
lajut sampai tamat thorrrrrrrrrrrr
M.eliane: Akan author usahakan,😘🙏
total 1 replies
Anonymous
berbelit2 thor
M.eliane: Maaf ya...Kemaren author masuk rumah sakit,jadi skenarionya jadi agak kacau sedikit...🙏
total 1 replies
Sunoto
lanjut thor
Anonymous
tp ok ceritanya thor...up terus....
Anonymous
ini bukan suami sederhana tapi suami pemarah...perasaan kesal dan emosi terus...
Diky Prasetya
lanjuttt thorrr
Diky Prasetya
lanjuttt
Diky Prasetya
lnjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!