Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 30
"Ayah ada yang ingin aku sampaikan ini soal kedua anakku yang lain"setelah keheningan yang cukup lama akhirnya Tuan Dariano membuka obrolan.
"Apa yang ingin kau katakan,apa kau sudah mendapatkan kabar kalau mereka masih hidup ?"Tanya balik Tuan Barra.dia sudah lama mencari keberadaan cucu kandungnya yang lain.
"Sudah Yah,mereka cantik dan tampan.mereka masih hidup dan sudah tumbuh dewasa.tapi Ibunya yang sudah tiada karena menghirup asap kebakaran terlalu lama dan membuat jantungnya bermasalah"tutur Tuan Dariano lagi,dia bahagia saat mendengar kedua anaknya tumbuh dewasa dan sehat.
"Kasihan sekali Ambar tidak bisa melihat kedua anaknya tumbuh dengan baik.maafkan Ayah yang sudah memaksa mu untuk menikahi Utari,maaf karena sudah membuat kedua anakmu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah"lagi penyesalan itu datang menghantui Tuan Barra.dia merasa jika apa yang menimpanya sekarang ada teguran dari tuhan karena sudah menelantarkan kedua cucunya.
"Jangan meminta maaf Yah,aku juga salah karena sudah melupakan mereka.aku juga salah karena sudah tidak bertanggung jawab lagi pada mereka.setelah menikah lagi dengan Utari.Yah bagaimana jika mereka ada disekitar kita,apa yang pertama kali akan Ayah lakukan ?"dan pertanyaan terakhir dia ajukan pada sang Ayah.dia sama seperti Ayahnya,penyesalan itu menumpuk dihati nya yang paling dasar dia adalah Ayah yang paling buruk.
"Apa mereka ada disatu kota yang sama ?,dan dimana mereka tinggal sekarang ?,Ayah ingin melihat mereka Dar ?"pertanyaan beruntun diutarakan Tuan Barra pada sang anak putra.
"Iya Yah mereka disatu kota yang sama bahkan ditempat yang sama.apa Ayah yakin ingin tahu tempat tinggal mereka dan melihat mereka ?"bukan jawaban tapi pertanyaan yang dilontarkan kembali pada Ayahnya.
"Ayah yakin Dar,Ayah ingin meminta maaf pada mereka berdua karena sudah menjadi kakek yang buruk dan durhaka"Tuan Barra meyakinkan sang anak bahwa dia bersungguh sungguh.
"Sabar ya Yah,nanti akan waktunya aku membawa Ayah untuk menemui mereka.tapi Ayah jangan terkejut saat melihat mereka nanti.aku akan membeli makanan untuk kita makan dulu Yah"tanpa menunggu jawaban sang Ayah Tuan Dariano melangkah pergi menuju kantin rumah sakit.
"Kakek tidak perduli kalian seperti apa,akan kakek lakukan apapun untuk memperbaiki kehidupan kalian kedepannya"monolog Tuan Barra.dia teringat ucapan putra nya yang lain bahwa suatu saat nanti akan penyesalan karena telah memisahkan seorang anak dari Ayah nya.
Waktu malam berlalu begitu cepat.digantikan oleh matahari yang bersinar dengan terang.dikafe yang berhadapan dengan rumah sakit.terdapat dua orang berbeda gender sedang menikmati hidangan dan diselingi dengan obrolan ringan.
"Kenapa bertemu mendadak seperti ini Bang ?,bagaimana jika ada yang melihat kita mengebrol disini berdua"jengkel Dahayu dengan Abangnya yang satu ini.pagi pagi sudah menghebohkan.
"Ini gawat mereka sudah tahu Bapak dan Ayahnya sudah tahu kalau kita masih hidup,dan berkeliaran disekitar mereka"ucapan itu berhasil mengejutkan dahayu.ternnyata selain Nyonya Utari,Ayahnya juga sudah tahu.
"Kenapa mereka bisa tahu,siapa yang membocorkan nya ?.tidak mungkin keluarga Ibu yang membocorkannya ?.mereka saja sengaja menutup aksesnya"cecar Dahayu penasaran.siapa yang berani membocorkan identitas mereka.tapi setelah mendengar jawaban sang Abang,ingin sekali Dahayu menampol wajah itu.
"Abang...Abang yang membocorkannya itu...itu tidak sengaja,karena terlalu asik mengambil uang jajan Abang sampai lengah.dan mereka sudah mendapatkannya saat Abang baru menyadarinya"dengan takut takut Abimanyu menjelaskan kronologinya.
"Dasar bodoh !,bukannya gajimu dari rumah sakit sudah besar dan mampu untuk membiayai kehidupan kalian bertiga.jadi kalau begini apa yang akan kita lakukan..Dasar !"setengah berteriak Dahayu meluaplkan kekesalannya pada sang Abang.ingin sekali dia membenturkan kepala itu,tapi takut Abangnya menjadi bodoh.
"Kamu mengatai Abang bodoh ?,Abang hanya lengah !..dasar Adik durhaka"dengan wajah cengo dan julidnya Abimanyu mengatai Adik nya kembali.
"Sudahlah membuang waktu saja,aku kembali kerumah itu.sudah cukup lama aku berada diluar hanya dengan alasan kepasar"tanpa menunggu jawaban sang Abang.Dahayu melangkah pergi,hampir sampai pintu kafe pun dia masih mendengar teriakan Abangnya itu.
"Dasar Adik durhaka !!"kesal niatnya ingin curhat malah dikatai bodoh oleh Adiknya.dia tahu Adiknya masih bisa mendengar biarkan saja dia terlanjur kesal.