NovelToon NovelToon
Dendam Janda Pirang

Dendam Janda Pirang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:31.9k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sifa Kamila, memilih bercerai dari sang suami karena tidak mau diduakan. Ia pun pergi dari rumah yang dia huni bersama Aksa mantan suami selama dua tahun.

Sifa memilih merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan kosmetik sebagai Office Girls. Mujur bagi janda cantik dan lugu itu, karena bos pemilik perusahaan mencintainya. Cinta semanis madu yang disuguhkan Felix, membuat Sifa terlena hingga salah jalan dan menyerahkan kehormatan yang seharusnya Sifa jaga. Hasil dari kesalahannya itu Sifa pun akhirnya mengandung.

"Cepat nikahi aku Mas" Sifa menangis sesegukan, karena Felix sengaja mengulur-ulur waktu.

"Aku menikahi kamu? Hahaha..." alih-alih menikahi Sifa, Felik justru berniat membunuh Sifa mendorong dari atas jembatan hingga jatuh ke dalam kali.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Siapa manusia yang sudah berani menyatroni istana ini? Saya pastikan nanti malam akan menerima kiriman santet" ancam mbah Wardoyo, ketika memandangi biliknya yang jebol hingga beberapa meter.

"Apa tidak sebaiknya kita cari orang itu Mbah" Felix yakin jika orang yang menjebol bilik belum pergi. Felix juga kesal karena tidak ingin kedatangannya ke tempat ini diketahui oleh orang lain.

"Sebaiknya memang harus kita cari" mbah Wardoyo mengusap jaku panjangnya selayaknya pria tangguh. Mereka akhirnya mencari di sekitar tempat itu.

Sementara Sifa masih bersembunyi tidak jauh dari tempat itu. Tepatnya di belakang pohon bambu yang rimbun dan menyeramkan.

"Mungkin bersembunyi di belakang pohon bambu itu Mbah" Felix mengira-ngira. Dada Sifa dag dig tentu khawatir jika Felix menemukan dirinya.

Tink.

Di saat sedang genting seperti itu pesan masuk ke handphone Sifa. "Aduuh... kenapa aku lupa silent hp sih" monolog Sifa, ia matikan handphone dengan cepat. Namun, tetap waspada kepada dua orang pria yang bergerak ke arahnya.

Sifa mencari cara agar bisa lolos dari pencarian Felix dan Mbah Wardoyo. Ia menoleh kanan kiri mencari sesuatu untuk mengalihkan perhatian mereka.

Sifa ambil batu sebesar kepal orang dewasa kemudian.

Bluk!

Sifa melempar batu tersebut ke arah belakang Felix dan mbah Wardoyo. Misi Sifa berhasil, tatapan matanya tertuju kepada dua orang yang berlari ke arah batu jatuh.

Kesempatan itu Sifa gunakan untuk berlari tanpa menoleh lagi. "Alhamdulillah..." Sifa tersenyum akhirnya tiba di depan warung dengan napas terengah-engah. Sifa berhenti sejenak mengatur napas sebelum mengucap salam.

"Assalamualaikum..." ucap Sifa kepada pemilik warung yang sedang melayani pembeli setelah beberapa detik.

"Waalaikumsallam..." Jawab pemilik warung melongok sales yang sudah sering datang.

Mendengar jawaban dari dalam, Sifa segera menarik motornya ke pinggir. "Maaf ya Bu, saya parkir di depan warung" Sifa merasa bersalah karena menghalangi pembeli.

"Nggak apa-apa Dek, saya baru buka kok" jujur ibu warung. Setelah menyelesaikan tugasnya yang tinggal dua warung lagi, Sifa pindah area.

************

Sementara Felix merasa tidak ada siapapun di sekitar gubuk, lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kantor.

Tiba di ruangan, Felix mengencangkan ac karena berkeringat sambil bersandar di kursi. Namun, ketika keringat belum hilang muncul dua orang pria menceritakan atas kegagalannya menculik wanita yang menjadi saingan Felix.

"Bodoh kalian semua, menangkap satu wanita saja tidak becus" bentak Felix.

"Sebenarnya kami sudah berhasil meringkus Bos, tapi ada pria lain yang membawa lari wanita itu" dua orang itu merasa takut berbicara dengan Felix.

"Pergi kalian dari hadapan saya" usir Felix dengan emosi memuncak. Felix geram memandangi dua bodyguard yang sudah keluar ruangan.

"Siapa sebenarnya pengusaha wanita itu?" Tanya Felix dalam hati. Orang suruhannya sudah mencari dimana alamat perusahaan baru itu, tetapi tidak menemukan. Yang Felix terima dari laporan orang suruhannya, pengusaha wanita itu sangat cantik, rambutnya pirang seperti arwah Sifa yang mengganggunya satu bulan yang lalu. "Apa jangan-jangan Sifa belum meninggalkan? Oh tidak" Felix menepis anggapanya. Masih lebih baik diganggu arwah Sifa, daripada Sifa masih hidup tentu Felix akan menghadapi masalah baru.

Felix pun berdiri, lebih baik ke rumah sakit menjenguk Dania daripada di kantor kepalanya pusing.

Sebelum ke rumah sakit ia ke atm lebih dulu. Otak Felik terasa penuh karena banyak sekali pikiran yang membebani.

Di depan atm ia berdecak kesal setelah mengecek saldo uang simpanan limited edition. "Kenapa pula ini" ucapnya menggerutu karena bagian keuangan kantor pun belum transfer, padahal saat ini sudah tanggal satu.

Selain untuk membayar mbah Wardoyo, Felix juga membayar denda agar bebas dari hukuman. Karena Felix terbukti lalai dalam menyetir hingga menyebabkan Dania hingga kini belum sadar. Felix pun mundur mengurungkan diri untuk ambil uang.

Ia tidak tahu jika di belakangnya seorang wanita yang mengenakan masker dan menutup rambut pirangnya sedang antri dan sempat melihat saldo Felix.

"Seorang Felix sampai limited edition? Oh, dunia berputar bos" batinnya menoleh ke belakang menatap Felix yang berjalan gontai meninggalkan tempat itu.

Sementara Felix dalam perjalanan ke rumah sakit bingung sendiri, rasanya ingin minta bantuan sang papa sungguh tidak pantas. Sebab, harta beliau sudah diberikan kepada Felix untuk modal usaha 8 tahun yang silam. Papa hanya menyisakan harta sedikit, itupun untuk menanam saham di perusahaan milik Felix yang saat ini sedang kolep. Terbersit di pikiran Felix ingin meminjam ke mertua, tetapi mau di letakkan di mana wajahnya?

Tiba di rumah sakit, sepatu pantofel menginjak lobby berjalan menuju ruangan Dania. "Di mana istriku?" Felix kaget karena tidak menemukan Dania di sana. Ia lantas mencari informasi keberadaan Dania, rupanya saat ini sudah sadar kemudian dipindahkan ke ruang rawat.

"Dania..." Felix peluk erat tubuh istrinya.

"Mas Felix..." Lirih Dania, mata cekung itu meneteskan air dan mengalir ke pipinya yang tirus.

"Kenapa kamu menangis sayang... maafkan aku" Felix mengusap rambut Dania ke belakang.

"Aku sekarang tidak cantik lagi Mas" Dania sedih, khawatir, jika Felix mencari wanita lain. Dania menyadari tubuhnya kini tinggal tulang dan kulit, wajahnya keriput, tentu sudah tidak layak menjadi model.

"Jangan pikirkan macam-macam Dania, maafkan aku" Felix pun sadar Dania koma hampir dua bulan di rumah sakit itu karena kelalaiannya.

Seminggu kemudian setelah sadar dari koma, Dania sudah diizinkan pulang. Di depan ruang administrasi, Felix mondar mandir. Darimana mendapatkan uang untuk membayar tagihan rumah sakit yang tidak sedikit. Menggunakan uang perusahaan jelas tidak mungkin, karena untuk membayar karyawan pun belum tentu cukup. Ia terpaksa meninggalkan rumah sakit tanpa persetujuan Dania.

Gedung mewah tujuh lantai bertuliskan pt Adhitama grup, rupanya Felix menuju tempat itu. Nampak Felix tengah berbicara dengan satpan sebelum akhirnya menuju lantai tiga.

Tok tok tok

Felix mengetuk pintu tidak lama kemudian muncul seorang wanita. "Ada yang bisa saya bantu?" Tanya wanita cantik. Felix menatap wanita itu jika dilihat dari pakaiannya seperti sekretaris.

"Pak Alvin ada di dalam?" Felix menyapu beberapa kursi yang kosong di ruangan. Rupanya dia mendatangi kantor Alvin.

"Anda sudah ada janji?" Wanita itu tidak semudah itu menyuruh tamunya masuk.

"Katakan saja, saya Felix ingin bertemu"

Sekretaris mengangguk lalu menemui Alvin, tidak lama kemudian kembali menyuruh Felix masuk.

"Selamat siang Vin" Felix tersenyum ketika menatap pria yang sedang sibuk di depan komputer.

"Selamat siang Bang, waah... ada angin apa ini sampai Bang Felix datang kesini?" Alvin pun berdiri menjabat tangan Alvin. Alvin menyilakan Felix duduk. Setelah berbasa-basi sebentar, Alvin mengulangi pertanyaan kali ini sangat serius tentang kedatangan Felix yang tidak biasanya.

"Begini Vin" Felix terpaksa menawarkan setengah sahamnya agar Alvin membelinya.

"Untuk saat ini perusahaan kami belum berniat menambah saham, tetapi tenang saja Bang Felix, saya akan menawarkan saham Anda ke teman saya" Alvin pun mengetik pesan ke seseorang.

"Pengusaha yang mana Vin?" tanya Felix ketika Alvin selesai chat entah siapa, karena hampir semua pengusaha kosmetik Felix kenal.

"Pengusaha ini seorang wanita Bang, walaupun masih baru, tapi usahanya maju pesat. Dia bahkan bersedia membeli saham Abang" Alvin mengatakan bahwa pengusaha itu sedang dalam perjalanan kesini.

"Pengusaha wanita, Vin?" Felix sontak kaget.

...~Bersambung~...

1
Dewi kunti
harus jujur sifa
Buna Seta: Jujur itu berat sayang
total 1 replies
Vajar Tri
sudah saat nya kamu jujur sekarang ,gak semua masalah bisa kamu selesaikan sendiri... butuh masukan dan pendapat orang lain 🥹🥹🤧
Buna Seta: Betul betul betul
total 1 replies
Nur😌😊
suka nggak suka, mau nggak mau yaa kamu tetap harus jujur Sifa, kan harusnya dari dulu kamu ngomong jujur, sekarang sudah terlanjur tapi gak pa2, kalau seandainya mamanya Alvin nggak setuju, atau marah, yang penting kamu sudah ngomong apa adanya... kamu juga kenapa nggak bilang dari awal sama Alvin, bingung sendiri kaan🙄🙄
Buna Seta: Iya tuh Sifa, masa kudu diajari sama reader 😆
total 1 replies
Eka ELissa
kmu liat apa Nia ...hantu apa ibliss...ko nyebut gtu
Eka ELissa: aduh iiiiiuuh seraam
Buna Seta: Mungkin arwah mbah Wardoyo gentayangan 🤣
total 2 replies
Eka ELissa
moga baik2 aja ya Alvin nya Sifa ..
Eka ELissa
aduh ksian Alvin
Dewi kunti
Felix ap polisi tuch
Dewi kunti: belatungnya yg mau bls
Buna Seta: Mungkin mbah dukun mau nuntut balas 😁
total 2 replies
neng ade
Semoga Alvin selamat dan pulih kembali seperti semula .. semoga si Felix cepat tertangkap ..
Buna Seta: Mudah mudahan
total 1 replies
Vajar Tri
😭😭😭😭😭Alvin...Thor perlu bantuan buat jadiiin Felix 🐔 geprek gak 😤😤😤😤emosi aku loh ....
Buna Seta: Daging Felix alot 🤣
total 1 replies
Nora♡~
lanjut.. ke bab2 seterusnya...
Vajar Tri
aduh siapa yang ketembak itu .... ehmmm up nya Thor penasaran pake bngettt aku loh 🤩🤩🤩🤩🤩
Buna Seta: Besok pagi 😆
total 1 replies
Dini Anggraini
Saya kira Felix saudara kandung Alvin kok bisa dania istrinya Felix bisa gak kenal Alvin ternyata hanya orang luar yang di anggap kakak sama Alvin ya felix itu Thor sungguh terkejut saya thor. 🥰🥰🥰
Dini Anggraini: hehehe 🥰🥰🥰 🙏🙏🙏🙏 bunda.
Buna Seta: 😁😁😁❤❤❤
total 4 replies
Dewi kunti
Felix yg mati dibunuh bininya
Dewi kunti: banyak kemungkinan 👻👻👻👻
Buna Seta: Yakin?
total 2 replies
neng ade
semoga yg tertembak itu si Felix
Buna Seta: Mudahan Mudahan
total 1 replies
Eka ELissa
smoga tembakan itu mleset ya...Alvin GK knpa2
Buna Seta: Semoga
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh....
Eka ELissa
hey ....itu kmu Felix bukn Sifa enk aj kmu lok ngomong /Awkward//Awkward//Awkward/
Eka ELissa
Alvin udh dtng kah ..
Eka ELissa
aduh....Alvin cptn Sifa mo di mkn buaya pecundang tau
Buna Seta: Buaya buntung
total 1 replies
neng ade
syukurlah Sifa bisa lolos dari terkaman Felix.. itu pasti Alvin dan anak buah nya yg lagi adu jotos sm anak buah nya Felix
neng ade: ok ! siaapp 🙏❤
Buna Seta: Bab selanjutnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!