Diandra, gadis cantik yang dibesarkan di panti asuhan. Balas budi membawanya pada perjodohan, yang tidak diharapkan oleh suaminya.
Mampukah Diandra menaklukkan sang suami yang hatinya telah dipenuhi oleh dendam pada wanita karena sebuah perselingkuhan?
Simak, perjalanan cinta Diandra yang diwarnai tawa dan air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Angga
"Lama bener sih lu?! Disuruh cepat juga, malah mampir-mampir!" Gerutu Angga pada seorang pemuda, yang baru saja nyelonong masuk kedalam hunian milik nya.
"Wales bro,, bukan nya lu harus nya senang ya karena ditemani sama gadis cantik, lah ini kenapa malah nyuruh gue untuk nginap di sini segala sih? Heran deh gue sama lu!" Ucap pemuda tadi sambil mengernyit.
"Ck,," Angga berdecak, "sudah, gak usah banyak omong lu! Sekarang gue mau tidur, terserah kalian berdua mau ngapain!" Ucap Angga ketus, sambil berlalu menuju kamar nya.
"Woi,, apa-apaan sih maksud lu bro!" Ucap pemuda tadi sambil berlari kecil mengejar Angga yang hendak membuka pintu kamar nya. "Lu enggak takut, tuh gadis lu gue embat.. dia cantik banget bro? Gue juga gak bakal nolak kalau mama Dewi jodohin gue sama dia?" Lanjut nya lirih, setelah berhasil mendekat ke Angga.
"Bodo amat,, gue gak perduli!" Ucap Angga ketus dan langsung masuk kedalam kamar nya yang luas, "kalau perlu lu goda aja dia, biar gue gak perlu lagi repot-repot untuk menolak perjodohan konyol ini pada mama," lanjut Angga sebelum menutup pintu kamar nya.
Sedetik kemudian terdengar suara pintu dibanting dengan keras dari dalam,, pemuda tadi hanya menggeleng pelan dan kemudian segera kembali ke ruang tamu, untuk menemui gadis cantik yang dibawa pulang oleh Angga.
"Hai, kenalin.. nama gue Aditya, gue sahabat nya Angga," ucap nya seraya menyalami gadis cantik yang masih duduk terdiam sedari tadi.
"Eh,, iya, saya Diandra," ucap Diandra sambil menyambut jabat tangan sahabat dari pemuda ketus yang dijodohkan dengan nya itu.
"Nama yang cantik, secantik orang nya," ucap pemuda yang bernama Aditya itu tulus, setelah melepas jabat tangan nya, "panggil aja gue bang Ditya," pinta Aditya pada Diandra, sambil terus menatap kagum pada Diandra. "Beruntung banget si Angga, dicariin jodoh secantik ini sama mama Dewi," gumam nya dalam hati.
"Bang Ditya bisa panggil aku Didi,," balas Diandra yang berhasil membuat Aditya tersadar dari lamunan nya.
"Oh iya, Didi.. panggilan yang lucu, dan seperti nya kamu adalah gadis yang menyenangkan," ucap Aditya dengan tulus.
Sejenak suasana di ruang tamu hunian milik Angga itu menjadi hening, masing-masing sibuk dengan pikiran nya sendiri.
Diandra yang bingung harus memulai pembicaraan darimana pada pria dewasa yang seumuran dengan calon suami nya, sedangkan Aditya sibuk menguasai detak jantung nya yang tiba-tiba saja berdegup dengan kencang.
"Di,,, kalau lu capek, lu istirahat saja di kamar. Angga bilang, besok kalian berdua mau jalan bareng kan?" Ucap Aditya mencoba memecah keheningan.
"Iya, bang Ditya benar. Didi istirahat dulu ya ke kamar..." pamit Diandra dengan sopan, dan kemudian segera berlalu menuju kamar nya.
Aditya sebenar nya hanya asal ngomong saja, dia sama sekali tidak tahu dengan rencana Angga dan gadis cantik itu esok hari. Tapi dia harus segera mengusir gadis itu dari hadapan nya, sebelum perasaan aneh yang muncul begitu saja di hati nya semakin liar tumbuh dan akan menjadi boomerang bagi diri nya sendiri.
"Gadis itu benar-benar cantik, dan gue berharap banyak dia bisa segera meluluhkan hati Angga yang telah membatu. Gue harus membatu mama Dewi, agar pernikahan mereka tidak hanya sebatas di atas kertas seperti yang dikatakan Angga tadi. Dasar laki-laki bodoh, pakai bikin kesepakatan aneh segala! Dan untung aja, gue sempat mendengar nya tadi..." Aditya bermonolog dalam diam.
Ya, Aditya adalah sahabat baik Angga sekaligus anak angkat bu Dewi. Mereka berdua bersahabat semenjak lulus sekolah dasar, dan Aditya adalah satu-satu nya korban selamat dari kecelakaan tunggal yang menimpa keluarga nya saat dia baru saja lulus SD.
Ayah Aditya adalah sahabat baik bu Dewi, karena keluarga Aditya adalah perantauan dari Aceh dan kabar nya semua keluarga nya telah tewas akibat bencana tsunami yang terjadi di kampung halaman nya kala itu, maka bu Dewi dan suami nya sepakat untuk mengadopsi Aditya dan menjadikan nya sebagai saudara angkat Angga.
Aditya lah yang selama ini mendampingi Angga, mulai dari sekolah bareng hingga kini merintis usaha pun bersama. Orang tua Angga tidak membedakan kedua nya, baik dari segi kasih sayang maupun pemberian materi.
Setelah lulus kuliah, Angga diberi modal oleh sang mama untuk membuka showroom mobil seperti hobi nya yang memang senang dengan dunia otomotif. Sedangkan Aditya, memilih membuka cafe & resto sesuai keahlian nya sebagai barista. Dan lokasi usaha kedua nya pun berdampingan.
Aditya juga yang menghandle showroom mobil milik Angga, saat pemuda itu terpuruk lima tahun yang lalu karena seorang wanita. Padahal saat itu showroom nya baru beberapa bulan dibuka, yang launching nya bersamaan dengan cafe & resto milik Aditya. Sehingga Aditya sempat dibikin kalang kabut karena harus mengurus dua tempat usaha sekaligus, dan dua-dua nya sama-sama baru dirintis.
Di samping itu, Aditya juga harus terus mendampingi sahabat nya itu karena sempat mengalami depresi. Ayah nya Angga sudah meninggal saat Angga masih kuliah, sedangkan mama nya harus dirawat secara intensif karena terkena serangan jantung akibat ulah putra kedua nya dan beliau didampingi oleh puti sulung nya.
Hingga kini, hanya Aditya yang dipercaya bu Dewi untuk menjaga putra bungsunya. Dan Aditya pun tahu tentang perjodohan itu, dan dia juga diminta oleh bu Dewi untuk ikut membujuk Angga agar bisa menerima calon istri nya.
"Semoga Angga bisa segera melupakan masa lalu nya dan membuka hatinya kembali untuk seorang wanita, setelah penghianatan yang dilakukan Vera dan bang Raka pada Angga lima tahun lalu. Gue benar-benar gak habis pikir dengan bang Raka, kok ada ya saudara kandung yang tega menikung adik nya sendiri? Dan bahkan dengan terang-terangan melakukan perbuatan asusila dengan tunangan adik nya itu di dalam kamar sang adik? Tidakkah mereka berdua memikirkan bagaimana perasaan Angga dan juga mama Dewi?"
"Semoga Tuhan segera memberikan pelajaran untuk mereka berdua, di manapun mereka berdua berada saat ini! Gue aja yang bukan saudara kandung enggak rela mereka bersama, apalagi Angga, mama Dewi dan kak Shinta?" Aditya bermonolog sambil mengepalkan kedua tangan nya, nampak dia sangat geram dengan perilaku tak bermoral abang kandung dari sahabat nya dan juga mantan tunangan Angga.
Cukup lama Aditya termenung seorang diri di ruang tamu, hingga diapun merasakan lelah setelah seharian beraktifitas mengurus cafe & resto milik nya dan juga menghandle showroom Angga selama beberapa hari ini, karena pemilik nya di suruh pulang ke Bali oleh sang mama.
Aditya berjalan perlahan menuju satu-satu nya kamar yang masih kosong di hunian milik Angga yang memang hanya ada tiga kamar, dan kemudian segera masuk kedalam nya untuk mengistirahatkan raga nya.
semangaaat ye ye ye🥳
.tp ak ky blum bca yng ini ap sudh lupa soalny..hp kmren rusk.ini hp bru jd crta yng sudh prnh ak bca mlah d ulang tp klo dh inget crtanya ak lwti..tp klo kluarga alamsyah smua sudh ak bca..