"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya
"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Pagi Ara" Mika berjalan menghampiri Ara dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya
"Wih sepertinya pagi ini sangat semangat ya" ucap Ara dengan menatap Mika yang duduk disebelahnya
"Harus lah, tapi orang bilang jangan terlalu bahagia nanti sedih. Kemaren Mika udah sedih, jadi sekarang bahagia, tapi gak berlebihan gituh" jelas Mika
Ara memindahkan tasnya dan mengambil kotak bekal sarapan "Oh sedih gara gara Ken itu?" Tanya Ara. Mika hanya mengangguk kecil dan tidak menjawab apapun karena melihat adanya Kenzo dan Iyan diambang pintu
"Kalian kan udah baikan, bawa sarapan?" Tanya Kenzo
"Bawa dong, karena kita lupa bagian siapa, jadi kita berdua sama sama bawa" Ara membuka kotak bekalnya yang berisikan sandwich dan juga beberapa cookies
"Mika bawa apa?" Zio menatap kotak bekal Mika yang sama sekali belum dibuka. Mika menyodorkannya kearah Zio. "Wah enak nih nasi goreng, spaghetti sama chicken nugget"
"Waww keren" Ara mengambil sendok dan mencoba sarapan yang Mika bawa. "Hmmm enak banget, siapa yang buat?" Tanya Ara dengan terus menguapkan nasi goreng kedalam mulutnya
"Mika buat spaghetti, nasi gorengnya mamah yang buat" jawab Mika
"Bener bener enak"
"Jangan diabisin dong" Kenzo merebut kotak bekal milik Mika, dan mengambil sendok yang ada dihadapan Mika
"Bener nih, enak banget" ucap Kenzo setelah memasukkan satu suap nasi goreng kedalam mulutnya
"Yaudah ayo makan semuanya" Ara menyodorkan kotak bekalnya. Mereka makan hingga bel berbunyi
"Upacara" Ara yang baru sadar bahwa hari itu adalah hari Senin, segera menggeledah tasnya
"Nyari apa?" Tanya Zio
"Topi, Ara gak bawa topi"
"Kok bisa?" Mika membantu mencari topi Ara
"Ara gak inget Senin, tapi biasanya Ara simpen disini kok" Ara menunjuk bagian kecil tasnya. "Atau dicuci sama Mamah ya, mati lah" Ara dengan lemas berjongkok dan memandangi kelasnya yang sudah kosong hanya tersisa mereka berempat
Brak!
"HEI KALIAN CEPAT KELAPANGAN!" Teriak seorang guru dari ambang pintu
"Ayo Ra" Mika menarik tangan Ara agar bergegas berjalan keluar. Dengan langkah gontai Ara terus berjalan hingga mereka sampai dipinggir lapangan yang sudah cukup ramai
"Pake aja" Zio memakaikan topinya kepada Ara dan segera berlari menuju barisan murid pria
"Eh Zi" Ara memandangi topi milik Zio
"Udah gapapa Zio kan cowo" Mika mengajak Ara untuk mencari teman sekelasnya
"Ara, Mika sini" panggil Sisil teman sekelas mereka. Mika mengangguk dan menarik Ara agar berbaris dibelakang Sisil, dan Mika berdiri tepat dibelakang Ara
"Yang tidak menggunakan topi cepat maju kedepan" teriak guru wanita yang terus saja mondar mandir mencari murid yang tidak mengenakan topi. Ara melihat Zio yang berjalan menuju tengah lapangan dan berdiri tepat dipinggir tiang bendera
"Zio kasian, Ara merasa bersalah, kenapa coba dikasih ke Ara" bisik Ara kepada Mika
"Udah gapapa, dia yang ngasih bukan Ara yang minta" ucap Mika menenangkan Ara
****
"Pada hari Jumat sekolah kita mengirim beberapa murid untuk ikut olimpiade matematika, dan hasilnya sangat memuaskan, mereka mendapatkan juara pertama dengan nilai yang sempurna" ucap Pak Anton dari atas podium. Semua orang bersorak dan bertepuk tangan, ada beberapa orang yang penasaran siapakah murid yang mewakili sekolah mereka hingga mendapatkan juara pertama
"Ayara Pricilla Zoya, Zio Adrew, Azka Pratama silahkan maju kedepan untuk menerima penghargaan"
"Ra cepet maju" ucap Mika dengan semangat, semua orang yang berada disekitar Ara menatap kearahnya. Ara berjalan kearah tengah lapangan dengan disusul oleh Azka dan Zio
"Kamu gak pake topi?" Tanya Pak Anton yang mulai turun dari atas podium
"Lupa pak" jawab Zio berbohong
"Yaudah gapapa, lain kali jangan sampai lupa. Kalian berdua dilepas saja, kita foto sebentar dengan menerima penghargaan"
Ara dan Azka mengangguk dan melepaskan topinya. Mereka mengambil beberapa foto dengan menerima sebuah penghargaan berupa piala, sertifikat dan juga mendali. Lagi dan lagi tepuk tangan dan sorakan terdengar begitu menggemuruh hingga keseluruh penjuru sekolah
****
"Congrats Ara"
"Keren banget, selamat ya"
"Wih ternyata kita punya pahlawan nih"
"Terimakasih, tapi jangan terlalu berlebihan deh" Ara tersipu malu ketika teman teman satu kelas memujinya
"Iyakan keren, siapa dulu nih, sahabat Mika" dengan bangganya Mika memeluk Ara dan senyum penuh kehangatan
"Hadiahnya apa?" Tanya Sisil. Ara merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna putih "Gratis makan di kantin selama satu Minggu" ucap Ara dengan semangat
"Wah enak banget, jadi iri"
"Iyaa nih, kalo aja gue pinter kayak Ara, kenyang deh gue di kantin"
"Kalian kan kaya, bisa beli makan di kantin sesuka hati" ucap Ara
"Lo juga kan Kaya, tapi itu lebih berharga tau"
"Eh mana ada, Ara gak kaya, yang kaya orang tua Ara"
"Sama aja!" Ucap semuanya kompak. Ara hanya bisa terkekeh melihat wajah teman temannya
"Hari ini gak ada pembelajaran jadi semuanya bebas, kalian bisa ngapain aja" ucap sekretaris kelas mereka panggil saja Eca
"Tumben banget Ca, emang guru pada kemana?" Tanya Ara
"Ada rapat untuk membahas kita PKL nanti"
"Kalo pulang boleh?" Tanya Mika
"Tunggu jam 10, sekarang kalian disekolah dulu"
"Asik" semua orang bersorak senang dan segera berhamburan keluar kelas, yang dimana rata rata dari mereka pergi ke kantin
"Mau makan apa?" Tanya Ara
"Hmmm apa ya, ditraktir nih?"
"Kan pake kupon ini" Ara mengeluarkan beberapa lembar kupon dari dalam kotak miliknya
"Ara, Mika" Iyan berteriak dari arah kursi kantin
"Ayo" Ara menarik tangan Mika untuk berjalan mendekat kearah Kenzo
"Cie yang dapet kupon gratis makan selama seminggu" goda Kenzo
"Iyalah, enak banget kan Zi" Ara menunjukkan kupon tersebut begitupun dengan Zio
"Iri banget" ucap Kenzo
"Ayo makan pake ini, bisa sepuasnya juga" Zio berdiri dan mengajak mereka untuk memesan beberapa menu makanan
"Eh awas kasih jalan, biar mereka duluan nih pahlawan sekolah"
"Eh apasih Dit gausah kayak gitu kali" Zio meninju pelan lengan temannya
"Haha kalian kan emang pahlawan sekolah, buktinya sekolah kita jadi nomer satu di Jakarta, dan forum sekolah kita udah naik followers, banyak ngaruhnya tau, salah satunya beberapa perusahaan mengajukan diri untuk menerima murid magang dari sekolah kita"
"Serius?" Tanya Ara
"Duarius, gue selaku pengurus akun sekolah ya jelas tau, nanti gue buat beberapa berita deh lalu ditempelkan di mading"
"Bagus bagus, semangat terus bro, cita cita lo jadi jurnalis kan? Gue dukung" Kenzo menepuk pundak temannya itu
"Yaudah kita pesen dulu ya, kalo mau gabung kita disana" Zio menunjuk meja yang sebelumnya sudah mereka tempati
"Santai bro"
"Itu siapa?" Tanya Ara ketika mereka sudah duduk kembali dan menunggu pesanan
"Adit, keponakan Pak Anton, dia yang megang akun sekolah, dan juga penyiar informasi di Mading" ucap Zio
"Baru tau" mika menatap kearah Adit yang masih diam diposisinya yaitu mengantri makanan
"Kurang aktif di organisasi, makanya jarang orang tau" jelas Zio
"Pantes aja"