NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:251.9k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08 Karyawan Baru

"Kau yakin ingin melakukannya sendiri tanpa bantuan Kakak dan Kakek, Nai?" Tanya Rhean yang terlihat khawatir pada Naiki.

Rhean tahu apa yang akan dilakukan Naiki mulai hari ini. Ia tahu bahwa adiknya itu akan menerjang masuk ke perusahaan ayah mereka sebagai karyawan baru. Ia terus saja mengikuti Naiki yang tengah sibuk menyiapkan perlengkapannya.

Naiki terlihat sangat buru-buru, karena mulai hari ini ia akan pergi pagi-pagi sekali dan menggunakan sepeda motor. Sebuah motor matic yang terbilang murah untuk seorang Naiki. Motor yang sudah lama menghuni garasi kediaman Caraka. Biasa digunakan para pelayan apabila ada kebutuhan mendesak di luar dan tidak ada supir yang dapat mengantarkannya.

Naiki sudah siap dengan kemeja polos bewarna navy dan celana panjangnya. Penampilannya terlihat sederhana. Namun, jika ada yang mengerti fashion dengan baik, orang itu pasti akan tahu, berapa harga barang-barang yang menempel di tubuh gadis itu. Tidak lupa Naiki menyandang tas di punggungnya, kemudian berlari menuju garasi, meraih helm standard dan mengenakannya. Terlihat Rhean terus saja mengikuti Naiki yang sudah menghidupkan mesin motornya.

"Hati-hati, Nai. Kalau ada masalah, segera hubungi Kakak." Ucap Rhean setengah berteriak sambil melambaikan tangannya.

"Ah, aku khawatir sekali dengannya. Dasar gadis tengil. Kenapa kau tidak melepaskannya saja?" Gerutu Rhean.

*************

Jalanan sudah sangat ramai. Hari ini adalah hari senin. Anak sekolah datang lebih cepat dari biasanya karena harus mengikuti upacara bendera. Para buruh juga sudah memenuhi angkutan umum. Pagi hari yang terlihat sangat sibuk. Sebuah pemandangan yang sudah jarang Naiki lihat, karena beberapa tahun ini Naiki tidak pernah pergi ke perusahaannya pagi-pagi sekali seperti saat ini.

Naiki akhirnya tiba. Dia memarkir motornya di parkiran yang sudah ditentukan, kemudian beranjak masuk ke Brata Corp. Hari ini adalah hari pertama para karyawan baru bekerja.

Naiki berjalan pelan ke lobby Brata Corp. Di sana ia melapor ke meja resepsionis. Ia kemudian diarahkan menuju Department HRD, di sebuah ruangan yang cukup luas yang biasa digunakan Tim HRD untuk meeting.

Sudah ada 4 orang yang menunggu di ruangan tersebut dan Naiki adalah karyawan baru yang terakhir datang. Total ada 5 orang yang diterima oleh Brata Corp. Dua orang di antaranya adalah perempuan. Keempat orang yang melihat kedatangan Naiki, menatap kepada gadis itu lekat.

"Apakah dia Manager HRD di sini?" Batin wanita yang bernama Sisi. Ia adalah gadis yang polos. Penampilannya sangat sederhana, dengan kacamata minus di wajahnya.

"Wah, dia benar-benar cantik. Tapi apa ini? Kenapa ekspresinya begitu dingin?" Batin salah satu pria. Ia bernama Justin. Sedangkan dua pria lagi terdiam dengan pikiran masing-masing.

Naiki lalu duduk di samping Sisi, sontak Sisi kaget melihatnya. Sisi mencoba menyapa Naiki.

"A-ku Sisi, se-nang berkenalan denganmu." Ucap Sisi terbata.

Naiki menoleh dan menatap Sisi. Ia lalu tersenyum tipis dan memperkenalkan dirinya.

"Aku Naiki, tidak usah takut, aku tidak suka memakan gadis polos sepertimu." Sahut Naiki.

Sisi yang mendengar perkataan Naiki tersenyum kikuk. Ia merasa canggung dan bingung. Apakah tidak masalah jika ia mencoba kenal dan dekat dengan Naiki? Toh, mereka sama-sama karyawan baru di sini. Sisi tidak mengenal siapa pun, dan takut untuk bergaul dengan seniornya.

Tak... tok.... tak... tok....

Seorang wanita berpenampilan glamour memasuki ruangan. Ia mengenakan kemeja ketat dengan dua kancing yang terbuka dan rok di atas lutut. Dia jalan berlenggak-lenggok lalu berhenti di depan kelima karyawan baru. Ia didampingi tiga orang staffnya.

"Selamat pagi, saya Sonya. Manager HRD Brata Corp." Ucapnya angkuh.

Naiki menatap dingin ke arah Sonya. Ia memperhatikan Sonya dengan sangat teliti tanpa ada yang menyadari.

"Oh, ternyata ini anaknya Si J4l4ng Stefanie." Batin Naiki sambil menyeringai.

Ia mengingat sedikit kenangan saat kecil dulu. Bukan kenangan akan wajah Sonya, tapi kenangan pahit yang tidak pantas untuk diingat. Naiki pernah bermain dengan Sonya beberapa kali di kediaman Brata. Namun, lagi-lagi Naiki harus menerima perlakuan yang tidak manusiawi karena Sonya selalu saja menangis jika ia menginginkan mainan milik Naiki. Naiki selalu salah, dan Sonya selalu benar. Sonya ternyata sudah memiliki bibit licik sejak ia kecil.

Sonya menatap satu per satu karyawan baru di hadapannya sambil menyebutkan nama masing-masing karyawan tersebut. Ia berhenti sejenak ketika membaca nama Naiki. Sebuah nama yang sangat familiar di benaknya. Sonya lalu menatap Naiki dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Hhh...ternyata sama seperti Naiki yang itu. Sampah." Batinnya sambil tersenyum sinis ke arah Naiki. Ia memandang rendah pada Naiki yang mengenakan pakaian sederhana, tanpa tahu harganya.

Naiki mengangkat dagunya sedikit dan membalas tatapan Sonya. Ia tahu, Sonya sempat mencurigainya. Tapi ternyata Sonya terlalu bodoh. Padahal sudah jelas sekali Naiki menggunakan namanya yang sebenarnya, namun Sonya mengabaikan itu.

"Ah tidak seru." Gumam Naiki.

Naiki jelas melakukan itu dengan sengaja, menggunakan nama "Naiki Rhea" agar orang-orang incarannya merasakan kehadirannya walaupun ragu.

Sonya sedikit tersulut melihat tatapan dingin Naiki, namun hanya berani menggerutu dalam hati. Ia lalu membusungkan dada palsunya yang terlihat berisi itu dan memulai penyampaian informasi perusahaan kepada kelima karyawan baru.

Setelah selesai, Sonya lalu memerintah tiga orang staffnya untuk mengantar karyawan-karyawan baru tersebut ke department masing-masing. Naiki, Sisi, dan Justin ternyata di department yang sama, yaitu pemasaran. Sedangkan dua orang lagi di keuangan dan akunting.

Mereka berjalan memasuki lift dan berlalu melewati karyawan-karyawan yang sedang sibuk bekerja. Namun beberapa masih sempat mencuri-curi pandang ke arah Naiki, Sisi, dan Justin.

Lagi-lagi para karyawan itu menaruh perhatian pada Naiki. Seorang karyawan baru namun entah kenapa terlihat sangat berbeda.

"Kau lihat wanita yang menggunakan kemeja navy itu?" Tanya salah seorang karyawan pria. Teman yang ditanyapun mengangguk.

"Damagenya nggak ngotak Bro!" Seru karyawan pria itu.

"Padahal dia karyawan baru." Ucapnya lagi.

Mereka semua adalah karyawan yang bekerja di department pemasaran. Ada yang bertugas sebagai officer dan ada juga yang bertugas sebagai marketing.

Naiki, Sisi, dan Justin kemudian masuk ke sebuah ruangan kembali. Kali ini ruang Manager Pemasaran. Di sana mereka akan dijelaskan aturan-aturan dan cara kerja di department pemasaran. Mereka akan diberi pelatihan selama satu bulan ini. Hasil dari pelatihan akan menentukan apakah mereka akan menjadi marketing atau officer.

Naiki, Sisi, dan Justin diminta menunggu beberapa saat, karena Manager Pemasaran sedang menghadap Direktur Utama di lantai teratas gedung tersebut, yang tidak lain adalah Brata.

Tap... tap... tap... ceklek...

Seseorang muncul dari balik pintu. Ia adalah pria berusia 28 tahun, mengenakan setelan jas, dan bersifat angkuh, sama halnya dengan Sonya. Ia bernama Niko, Anak sulung Stefannie. Kemampuannya dalam bisnis terbilang tidak cukup mumpuni, karena Niko sendiri menjadi Manager karena dibantu Paman dan ibunya. Beruntung ia memiliki bawahan yang benar-benar cekatan dalam bekerja. Namun, Niko tidak menyadari ketidakmampuannya, dan terus saja bersikap semena-mena kepada bawahannya terutama pada karyawan baru seperti Naiki, Sisi, dan Justin.

Sudah terlalu banyak karyawan wanita yang mengundurkan diri dari department pemasaran karena sikap manager mereka yang terbilang tidak wajar itu. Mereka akan dipanggil satu per satu dan diminta untuk melayani Niko di akhir pekan dengan iming-iming akan dipromosikan menjadi karyawan tetap. Namun jika mereka menolak, mereka akan segera dipecat dari perusahaan. Di antara karyawan wanita tersebut, ada yang tergiur, tetapi banyak juga yang memilih mundur. Toh, Brata Corp hanya lah perusahaan biasa, tidak seperti 10 perusahaan besar lainnya.

Niko memperkenalkan dirinya, dan berusaha mengambil muka dengan menceritakan kelebihan-kelebihannya yang semuanya hanya omong kosong belaka. Naiki, Sisi, dan Justin benar-benar mual mendengarnya.

Niko lalu melirik ke arah Naiki. Berjalan mendekati Naiki. Ingin sekali Niko menyentuh wajah gadis itu, namun ia sadar, di ruangan tersebut masih terdapat orang lain.

"Siapa namamu?" Tanya Niko dengan tatapan yang terbilang mesum. Justin dan Sisi pun jijik melihatnya.

"Naiki." Sahut Naiki singkat, tanpa melihat ke wajah Niko. "Sabar Nai, b4jingan ini harus dibalas dengan perlahan." Batin Naiki yang belum apa-apa sudah geram pada Niko.

"Ah, sial. Kenapa wajahmu sungguh menjijikkan brengsek?" Umpatnya lagi.

Niko sempat terdiam mendengar nama yang disebut gadis itu. "Mungkin hanya kebetulan saja." Pikirnya kemudian.

Niko lalu mendekati telepon di meja kerjanya dan menekan salah satu extension untuk memanggil staffnya. Ia lalu memberikan tugas kepada staffnya tersebut untuk membawa ketiga karyawan baru agar berkenalan dengan rekan yang lain, kemudian mengantar ke bagian mereka masing-masing untuk memulai pelatihan.

***************

Jangan lupa dukung Author yaa...

thanks ya

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!