Pewaris Asli

Pewaris Asli

01 Kembali

"Ayolah Nai... Kau harus lanjutkan pengobatannya. Aku yakin kau akan segera sembuh." Bujuk Elis ditelpon.

"Ok baiklah, besok aku pulang." Jawab Naiki akhirnya dan langsung memutuskan panggilan dari seberang sana.

Elis sahabatnya Naiki, sekaligus kakak iparnya sudah sangat paham dengan sifat Naiki yang cenderung dingin itu.

Naiki Rhea Caraka, gadis berusia 25 tahun. Wajahnya dingin, namun memancarkan ketegasan dan kecantikan khas wanita Indonesia. Ketegasan itu diterjemahkan Naiki lewat kesehariannya. Di balik sifatnya yang dingin dan berani, dia juga memiliki ketenangan dan kecerdasan.

Tidak heran, diusianya yang baru menginjak 25 tahun, ia telah berhasil meningkatkan kejayaan perusahaan pemberian kakeknya.

Saat ini Naiki berada di Seoul, Korea Selatan. Sudah tiga bulan Naiki di sana. Tidak, dia tidak akan tinggal dan menetap lama di sana. Seperti negara-negara lain yang biasanya ia singgahi. Ia hanya sekedar berlibur dan mengunjungi guru beladirinya di sana.

Beladiri? Ya, Naiki adalah gadis pemberani dengan kemampuan beladiri yang sangat baik. Namun ia tidak tertarik untuk ikut dalam kejuaraan. Ia hanya ingin mengasah kemampuannya sebagai pendukung untuk menyukseskan rencananya ke depan.

Tidak hanya beladiri tangan kosong yang ia pelajari, ia juga mahir dalam menggunakan senjata api dan senjata tajam. Ini adalah salah satu bekal yang dipersiapkan kakeknya agar Naiki siap menjadi pemimpin baru yang tahan banting dan tidak mudah disingkirkan orang-orang jahat di luar sana.

Naiki mengemasi barang-barangnya lalu menelpon asistennya agar segera menyiapkan tiket kepulangannya ke Indonesia besok.

"Hei Panjul, siapkan tiket. Saya mau pulang besok." tuuuuttt...tuuuutttt....

Belum sempat Ivan menjawab, Naiki sudah memutuskan sambungan teleponnya.

"Nama saya Ivan Nona." Lirih Ivan di seberang sana.

*********

Tap... Tap... Tap...

Naiki melangkah dengan elegan di Bandara Internasional di Kota J. Dandanannya sangat kasual dengan sepatu kets putih di kakinya. Ia mengenakan kaos hitam dan coat panjang sebagai luarannya. Kaki rampingnya terlihat jenjang dengan celana jeans yang ia kenakan. Rambut panjangnya ia ikat tinggi ke atas. Naiki tidak didampingi siapa pun di sisinya. Karena Naiki lebih nyaman bergerak ke mana pun seorang diri. Tidak ingin terikat dengan staff keamanan yang biasanya selalu mendampingi CEO ke mana pun ia pergi. Hal ini juga yang menyebabkan ia enggan mempublikasikan wajahnya sebagai CEO dari Caraka Corp.

"Selamat datang kembali Nona Rhea." Ucap Ivan sambil sedikit menunduk.

Naiki tidak menjawab kemudian mengulurkan tangannya dan memberi kode meminta kunci mobil pada Ivan. Ivan langsung memberikan kunci mobil yang dibawanya ke bandara untuk menjemput atasannya tersebut.

Namun apa yang dilakukan Naiki? Dengan cepat ia masuk ke mobil, dan meninggalkan Ivan yang berdiri terpaku dengan satu buah koper milik Naiki di sana.

Wuuuuuusssh..... Mobil pun digas dan meninggalkan bandara.

"Kalau anda seperti ini dengan pria lain, kapan anda bisa menikah Nona." Ucapnya dengan wajah hampa.

Ivander adalah asisten yang sangat sabar dan setia. Dia tahu apa saja yang sudah dialami Nonanya hingga memiliki sifat dan sikap seperti sekarang. Ivan adalah cucu dari mendiang asisten kakeknya Naiki dahulu. Oleh sebab itu ia telah mengenal Naiki sudah sejak lama.

Ivan adalah salah satu lulusan terbaik di Universitas tempat ia kuliah. Usianya sekarang 29 tahun dan belum menikah. Padahal ia adalah pria yang tampan dan banyak digemari oleh karyawan wanita di Caraka Corp. Namun kesibukan menjadi tangan kanan Naiki di perusahaan cukup banyak menyita waktunya hingga ia tidak terpikir lagi untuk mencari jodoh di waktu senggangnya.

*******

Mobil mewah bewarna hitam yang dikendarai Naiki memasuki parkiran sebuah Mall di Kota J. Salah satu pusat perbelanjaan kelas atas yang dimiliki Gerandra Corp. Satu dari sepuluh perusahaan terbesar di Indonesia.

Masih dengan pakaian yang sama, Naiki jalan memasuki mall. Namun, coat yang ia pakai tadi telah ia lepas dan ia tinggalkan di mobil. Naiki lalu menuju ke beberapa toko yang menjual produk-produk bermerk dan terbilang mahal. Setelah keliling dan melihat-lihat beberapa toko, ia lalu masuk ke sebuah toko pakaian.

"Selamat datang." Ucap seorang pramuniaga.

Naiki hanya mengangguk sedikit kemudian berlalu masuk ke dalam toko dan melihat-lihat apakah ada yang cocok untuk ia kenakan.

"Songong banget, seperti mampu saja membeli pakaian di sini. Paling juga cuci mata." Gerutu pramuniaga tadi.

Seperti itulah orang-orang biasa menilai Naiki. Hanya karena tampilan biasa dan sederhana, membuat ia dianggap tidak cukup mampu untuk berbelanja barang-barang bermerk terkenal. Tapi, Naiki tidak pernah menghiraukannya. Menurutnya, diremehkan orang lain itu sangat menyenangkan.

Saat ini, Naiki sedang mencari-cari setelan pakaian formal untuk ia gunakan beberapa hari ke depan. Tentunya yang terlihat paling sederhana agar tidak terlalu mencurigakan.

"Sepertinya ini cocok." Batin Naiki.

Naiki lalu memanggil seorang pramuniaga dan meminta beberapa setel pakaian dengan model yang sama seperti yang dia pilih, namun berbeda warna.

Setelah membayar belanjaannya, Naiki keluar dari toko tadi kemudian berkeliling sebentar untuk melihat-lihat desain Mall mewah itu. Ia penasaran, sebagus apa mall itu hingga menjadi salah satu mall termewah di Asia. Terlebih lagi, Mall itu merupakan milik Garendra Corp. Sebuah perusahaan yang menjadi incarannya maupun incaran perusahaan lainnya. Termasuk perusahaan di mana ia akan bekerja pekan depan.

Kepulangan Naiki ke Indonesia sebenarnya juga untuk merealisasikan rencana besarnya. Yaitu merebut kembali perusahaan milik ibunya yang diambil paksa oleh ayahnya. Kemudian memberi perhitungan kepada pria tersebut karena telah menyiksanya, ibu, dan kakaknya beberapa tahun silam. Hingga sang ibu harus meregang nyawa setelah menderita lebih dari 10 tahun karena hidup dengan Brata, ayah kandung Naiki.

Maka dari itu, Naiki berencana untuk berpura-pura menjadi karyawan di Brata Corp. Perusahaan milik ibunya yang sudah berganti nama menjadi nama ayahnya.

Beberapa waktu lalu Naiki sudah berhasil diterima menjadi karyawan di Brata Corp. Ia mengikuti rekruitment karyawan yang dilaksanakan secara online. Karena kecerdasannya, ia lalu terpilih menjadi salah satu karyawan yang direkrut oleh Brata Corp.

Setelah puas melihat mall tersebut, Naiki kembali ke basement, lalu menuju mobilnya. Tiba-tiba ia mendengar suara keributan. Terlihat jelas seseorang berlari dengan sebuah luka tusukan di lengannya. Tidak jauh dari orang yang terluka itu terlihat 5 orang sedang mengejarnya dengan muka yang sudah bengkak dan berdarah. Mereka terlihat seperti preman atau pembunuh bayaran.

"Ah sial..." Umpat Naiki sambil menjatuhkan barang-barang belanjaannya.

Naiki lalu berlari ke arah pria yang terluka tadi lalu menarik tangan pria itu menuju mobilnya. Namun sialnya, 2 orang langsung menghadangnya.

"Hai cantik, mau bermain-main dengan kami?" Goda salah satu dari 5 preman tersebut dengan muka mesumnya.

"Cih..."

Naiki memasang muka dingin dengan tatapan jijik ke arah preman-preman tersebut.

"Terima kasih nona. Tapi ini berbahaya. Lebih baik kau pergi." Ucap pria yang terluka tadi. Yang sekarang berdiri di belakang Naiki.

Naiki tidak menghiraukan perkataan pria itu. Ia fokus dengan kelima penjahat di depannya. Salah satu preman mengulurkan tangan ke arah Naiki dan ingin membelai wajah Naiki.

Grep...

Dengan cepat tangan preman itu ditangkapnya dan dipelintirnya ke belakang. Ia lalu memukul kepala dan bahu preman tadi dengan sikunya dengan kuat.

Brukkk... Satu orang preman telah tumbang dalam hitungan detik dan membuat empat orang lainnya semakin geram dan ingin menyerang Naiki.

Dengan cepat Naiki menendang ke arah dada preman yang ingin menyerangnya dari samping. Kemudian memutar badannya dan menendang preman berikutnya dengan tendangan ganda. Ia lalu menarik kepala satu orang yang tersisa dan buuuukkk.... Dihentakkannya lututnya ke wajah preman tersebut hingga menyemburkan darah. Merasa sudah cukup, Naiki lalu berbalik badan dan pergi meninggalkan preman-preman yang sudah tidak berdaya tadi.

Tiba-tiba satu orang preman keluar dari persembunyiannya dan ingin menyerang Naiki diam-diam dari belakang.

"Brengsek kau..." Teriak preman itu.

Tapi nahas, Naiki sadar lalu dengan cepat menangkap tangan preman tersebut dan membantingnya ke lantai.

"Arrrggghhh...." Pekik preman itu.

"Kau salah cari lawan bajingan." Gertak Naiki sambil menginjak dada preman itu lalu beranjak pergi.

Dengan santai ia berjalan kembali ke mobilnya, memungut belanjaannya yang ia jatuhkan tadi dan memasukkannya ke dalam mobil.

"Masuklah." Ucap Naiki sambil memberi kode ke pria yang terluka tadi untuk masuk ke mobilnya.

Namun tidak ada pergerakan dari pria tersebut. Dia diam, tidak percaya dengan apa yang sudah dilihatnya. Bahkan ia pun dengan sangat susah payah melawan kelima preman tadi hingga harus mengalami sebuah luka tusukan di lengannya. Tetapi Naiki....

"Hei...apa yang kau lakukan? Cepat masuk." Teriak Naiki lagi.

Pria itu lalu mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Hmmm...menarik." Batinnya.

Ia lalu melangkah masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Naiki.

"Terima kasih." Ucap pria itu.

Darahnya semakin banyak yang keluar. Lengan kemejanya yang bewarna abu-abu telah tercampur dengan merahnya darah. Pria itu lalu meringis kesakitan.

"Sepertinya lukamu cukup dalam. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit terdekat." Ucap Naiki datar tanpa menoleh ke pria di sampingnya.

Sepuluh menit berlalu tanpa ada percakapan sedikitpun. Mobil Naiki akhirnya tiba di depan pintu instalasi gawat darurat sebuah rumah sakit besar milik Caraka Corp. Dengan kata lain, itu adalah rumah sakit milik Naiki. Pria yang terluka itu kemudian turun. Ia tahu, dengan kepribadian dingin Naiki, sangat tidak mungkin wanita itu ingin ikut mengantarnya masuk ke IGD.

Mobil Naiki langsung beranjak pergi sesaat setelah pria tersebut turun dari mobilnya.

"Kita akan bertemu kembali secepatnya." Gumam pria itu dengan senyuman tipis di wajahnya.

Ia lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menelpon seseorang.

"Ya Tuan muda." Sahut orang itu.

"Selidiki siapa dalang di balik penyerangan saya di basement G Mall hari ini. Segera bersihkan TKP, dan amankan bandit-bandit itu sebelum mereka melarikan diri."

"Baik Tuan muda." Jawab orang itu singkat.

********

Terpopuler

Comments

Elfriana Nasa Anarwan

Elfriana Nasa Anarwan

baru baca dan aq tertarik😘

2022-06-05

1

Anlovena Anlovena

Anlovena Anlovena

aq lgi baca pertama eh, jadi candu🤭😁😁😁

2022-02-01

1

Eka Riski

Eka Riski

baru baca eps 1, eeehhh...kayaknya menarik nih. jadi lanjuuuuttt...

2022-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 01 Kembali
2 02 Perjuangan dan Penderitaan
3 03 Hah???
4 04 Cantik
5 05 H-1
6 06 Dia?
7 07 H+1
8 08 Karyawan Baru
9 09 Sebaiknya
10 10 Naiki dan Sisi
11 11 Sial
12 12 Kau Milikku
13 13 Target Selanjutnya
14 14 Kejutan
15 15 Nona Muda atau Singa?
16 16 Rahasia Naiki
17 17 Kharismatik
18 18 Gedung yang Luar Biasa
19 19 Lambo yang Bikin Kepo
20 20 Yang Penting Halal
21 21 Kamar Pengantin
22 22 Kamar Pengantin (2)
23 23 Kediaman Gerandra
24 24 Taman
25 25 Candu
26 Pengumuman
27 26 Menipu Kecoa
28 27 Tangkapan Pertama
29 28 Pindah Rumah
30 29 Godaan
31 30 Darel dan Naiki Kecil
32 31 Meeting
33 32 Kecurigaan Brata
34 33 Sparring
35 34 Emosi Steffanie
36 35 Masakan Istri
37 36 Steffanie dan Sonya
38 37 Gerah
39 38 Dooorrr...
40 39 Bocah Roti Isi
41 40 Keluarga
42 41 Singkirkan dia!
43 42 Cambukan
44 43 Terjebak Rencana Sendiri
45 44 Untuk Niko
46 45 Pengincar Istriku
47 46 Penggoda yang Digoda
48 47 Hadiah
49 48 Serakah
50 49 Kemunculan Rhea
51 50 Siapa Kau?
52 51 Enyahlah!
53 52 Gagal Karena Barbar
54 53 Kondisi Niko
55 54 Pulang
56 55 Misteri Kematian Alya
57 56 Nyonya Muda Gerandra
58 57 Jangan Memprovokasiku!
59 58 Gadis Tengil
60 59 Santorini
61 60 Oia
62 61 Honeymoon
63 62 Obsesi Grace
64 63 Percobaan Pembunuhan
65 64 Terluka
66 65 Penyelidikan
67 66 Percobaan Pembunuhan Lagi
68 67 Kegagalan Grace
69 68 Evakuasi
70 69 Mengunjungi Pak Tua
71 70 Langkah Pertama Brata
72 71 Makan Siang Di Gerandra Corp
73 72 Misterius
74 73 Target Brata
75 74 Wisnu
76 75 Kedatangan Wisnu
77 76 Cerita Wisnu
78 77 Sepucuk Surat
79 78 Panti
80 79 Menuju Kediaman Brata
81 80 Kenangan
82 81 Menuju Kediaman Steffanie
83 82 Naiki VS Steffanie
84 83 Reaksi Brata
85 84 Go Public
86 85 Makan Siang Di Caraka Corp
87 86 Permintaan Naiki
88 87 Kunjungan
89 88 Hubungan Alya, Naiki, dan Keluarga Caraka
90 89 Kekhawatiran Darel
91 90 Koleksi
92 91 Gudang Tua
93 92 Flashback
94 93 Naiki vs Brata
95 94 Diary Alya
96 95 Cari Tahu
97 96 Penyelesaian 1
98 97 Penyelesaian 2
99 98 Penyelesaian 3
100 99 Penyelesaian 4
101 100 Penyelesaian 5
102 Special Chapter 01
103 Menepati Janji (Pengumuman)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
01 Kembali
2
02 Perjuangan dan Penderitaan
3
03 Hah???
4
04 Cantik
5
05 H-1
6
06 Dia?
7
07 H+1
8
08 Karyawan Baru
9
09 Sebaiknya
10
10 Naiki dan Sisi
11
11 Sial
12
12 Kau Milikku
13
13 Target Selanjutnya
14
14 Kejutan
15
15 Nona Muda atau Singa?
16
16 Rahasia Naiki
17
17 Kharismatik
18
18 Gedung yang Luar Biasa
19
19 Lambo yang Bikin Kepo
20
20 Yang Penting Halal
21
21 Kamar Pengantin
22
22 Kamar Pengantin (2)
23
23 Kediaman Gerandra
24
24 Taman
25
25 Candu
26
Pengumuman
27
26 Menipu Kecoa
28
27 Tangkapan Pertama
29
28 Pindah Rumah
30
29 Godaan
31
30 Darel dan Naiki Kecil
32
31 Meeting
33
32 Kecurigaan Brata
34
33 Sparring
35
34 Emosi Steffanie
36
35 Masakan Istri
37
36 Steffanie dan Sonya
38
37 Gerah
39
38 Dooorrr...
40
39 Bocah Roti Isi
41
40 Keluarga
42
41 Singkirkan dia!
43
42 Cambukan
44
43 Terjebak Rencana Sendiri
45
44 Untuk Niko
46
45 Pengincar Istriku
47
46 Penggoda yang Digoda
48
47 Hadiah
49
48 Serakah
50
49 Kemunculan Rhea
51
50 Siapa Kau?
52
51 Enyahlah!
53
52 Gagal Karena Barbar
54
53 Kondisi Niko
55
54 Pulang
56
55 Misteri Kematian Alya
57
56 Nyonya Muda Gerandra
58
57 Jangan Memprovokasiku!
59
58 Gadis Tengil
60
59 Santorini
61
60 Oia
62
61 Honeymoon
63
62 Obsesi Grace
64
63 Percobaan Pembunuhan
65
64 Terluka
66
65 Penyelidikan
67
66 Percobaan Pembunuhan Lagi
68
67 Kegagalan Grace
69
68 Evakuasi
70
69 Mengunjungi Pak Tua
71
70 Langkah Pertama Brata
72
71 Makan Siang Di Gerandra Corp
73
72 Misterius
74
73 Target Brata
75
74 Wisnu
76
75 Kedatangan Wisnu
77
76 Cerita Wisnu
78
77 Sepucuk Surat
79
78 Panti
80
79 Menuju Kediaman Brata
81
80 Kenangan
82
81 Menuju Kediaman Steffanie
83
82 Naiki VS Steffanie
84
83 Reaksi Brata
85
84 Go Public
86
85 Makan Siang Di Caraka Corp
87
86 Permintaan Naiki
88
87 Kunjungan
89
88 Hubungan Alya, Naiki, dan Keluarga Caraka
90
89 Kekhawatiran Darel
91
90 Koleksi
92
91 Gudang Tua
93
92 Flashback
94
93 Naiki vs Brata
95
94 Diary Alya
96
95 Cari Tahu
97
96 Penyelesaian 1
98
97 Penyelesaian 2
99
98 Penyelesaian 3
100
99 Penyelesaian 4
101
100 Penyelesaian 5
102
Special Chapter 01
103
Menepati Janji (Pengumuman)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!