Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Pelarian
Ma Guang berlari terus kearah luar desa, namun setelah 20 menit kemudian, langkahnya terhenti, karena apa yang ada di depannya adalah sebuah tebing yang tinggi, sehingga dia langsung merubah arahnya untuk berlari.
Ma Guang memilih melanjutkan pelariannya kearah sisi kiri dari tebing tersebut.
Apa yang Ma Guang alami, hal itu sudah terpikirkan oleh anggota kelompok yang mengejarnya.
Ke 15 orang tersebut sudah membagi tiga kelompok dengan berjumlah 5 orang setiap kelompoknya.
Lima orang berlari menuju kesisi kiri, lima orang berlari kesisi kanan dan yang lima lagi terus berlari kedepan.
Setelah sudah 10 menit berlari ke arah sisi kiri tebing tersebut, Xia Jiao akhirnya siuman, sehingga Ma Guang langsung menurunkannya.
" Nona Xia....apakah nona sudah baikkan...???
Tanya Ma Guang.
" Aku merasa sudah lebih baik sekarang..."
ucap Xia Jiao.
" Kalau begitu, kita harus melanjutkan perjalanan kita dan harus cepat untuk meninggalkan desa ini.."
Ucap Ma Guang.
" Baiklah..."
Ucap Xia Jiao sambil melangkah dan mengikuti Ma Guang dari belakang.
" Tetapi kita harus lebih berhati - hati, karena pasti orang - orang mereka yang lain akan mengejar kita.."
Ucap Ma Guang lagi mengingatkan gadis yang bersamanya.
Siapkan senjata rahasia yang guru buatkan untukmu.
Memang Xia Jiao tidak di latih jurus ilmu bela diri dari gurunya, tetapi Xia Jiao di latih menggunakan sebuah senjata rahasia yang bentuknya seperti jarum yang berukuran besar, dengan panjang sekitar 10 cm.
Ma Guang juga langsung menyiapkan senjata yang sama di tangan kirinya, sedangkan pedang tetap berada di tangan kanannya.
Mereka berdua melakukan perjalanan dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh dan dengan sangat berhati - hati serta meningkatkan ketajaman indra yang ada didalam diri mereka masing - masing.
10 menit kemudian, tiba - tiba beberapa pisau terbang melesat kearah tubuh mereka berdua.
Beruntung mereka berdua sudah meningkatkan persepsi mereka, sehingga serangan itu masih bisa di hindarinya.
Setelah mereka berdua menghindari serangan itu, persepsi mereka lebih menajam dan menemukan posisi orang yang menyerang mereka.
Tanpa menunggu aba - aba Ma Guang langsung melesatkan jarum tersebut dengan kekuatan tangan serta di tambah dengan dorangan tenaga dalamnya.
Jarum dengan ukuran besar tersebut melesat dengan kencang dan tak bisa dihalau atau pun dihindari oleh targetnya.
Jarum tersebut langsung menancap di dadanya hingga menembus punggungnya.
Xia Jiao juga melakukan hal yang sama kepada orang yang menyerangnya.
Alhasil 2 orang dari anggota kelompok tersebut langsung kehilangan nyawanya.
Sontak ketiga teman yang lainnya langsung menyerang ke arah Ma Guang dan Xia Jiao.
" Nona Xia...!!! Berhati - hatilah."
Ucap Ma Guang untuk mengingatkan Xia Jiao.
" Baik..."
Jawab Xia Jiao sambil mempersiapkan senjata rahasianya.
Karena untuk mencegah lebih banyak lagi bantuan yang akan tiba di tempat itu, Ma Guang dan Xia Jiao tetap menggunakan senjata rahasia mereka untuk melumpuhkan ketiga orang yang tersisa.
Alhasil, hanya berselang 2 menit, ketiga orang tersebut langsung ambruk karena sudah tertancap senjata rahasia.
Ma Guang langsung menarik tangan dari Xia Jiao dan melanjutkan pelarian mereka berdua.
Baru berselang 3 menit kemudian, lima orang teman mereka sudah tiba di tempat mereka bertarung.
Mereka melihat keadaan teman - teman mereka serta memeriksa penyebab kematiannya.
Setelah selesai memeriksa, salah satu anggota tersebut memberitahukan kepada teman - temannya yang lain.
" Jangan terlalu gegabah, kita harus lebih berhati - hati jika bertemu dan akan menyerang mereka berdua, sebab mereka berdua juga memiliki senjata rahasia."
Kata salah satu dari kelima orang tersebut.
" Ayo, kita kejar mereka..."
Ucapnya lagi.
Mereka lalu kembali bergerak dengan cepat untuk mengejar Ma Guang dan Xia Jiao.
Di tengah kegelapan malam, terlihat dua sosok bayangan yang melesat dengan kecepatan puncaknya, kedua sosok bayangan tersebut seakan sudah menguasai seluk beluk dari jalan yang mereka lalui, hal itu disebabkan karena kekhawatiran yang menguasai pikiran kedua orang tersebut.
Setelah berlari selama beberapa menit, akhirnya mereka tiba di dinding pagar pembatas dari desa itu.
Karena pagar pembatas desa tersebut hanyalah terbuat dari kumpulan batang pohon, sehingga mempermudah Ma Guang dan Xia Jiao memanjat dan melewatinya.
Namun hal yang tak pernah diduga oleh mereka berdua terjadi.
Ternyata sudah ada sekelompok orang yang menanti mereka berdua di balik pagar pembatas desa tersebut.
Senjata rahasia Ma Guang tinggal tersisa 7 buah, sedangkan milik Xia Jiao 8 buah.
Pada saat mereka berdua baru saja menginjakkan kaki di tanah, kelompok yang menanti mereka langsung menyerang menggunakan senjata rahasia berupa pisau terbang dan juga panah.
Ma Guang langsung bergerak cepat untuk menghindar serta menghalau serangan itu dengan pedangnya sambil melindungi Xia Jiao.
Ma Guang dan Xia Jiao juga melakukan serangan balasan kepada kelompok tersebut disaat memiliki momentum yang tepat dengan melemparkan senjata rahasia mereka berdua sambil membuka celah untuk melarikan diri.
Hal itu di karenakan agar tidak harus berlama - lama untuk berada ditempat itu, karena jumlah kelompok tersebut tentunya akan lebih bertambah banyak jumlahnya.
Ting...ting...ting....
Tiga buah pisau terbang mampu dihalau Ma Guang dengan pedang yang berada ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya juga langsung melakukan serangan balik di saat yang bersamaan dengan menggunakan senjata rahasianya.
Satu buah senjata rahasia meluncur dengan cepat kearah tubuh seorang anggota dari kelompok tersebut tanpa bisa di hindari atau di halau orang itu karena kekuatan serta tenaga dalam dari Ma Guang jauh lebih tinggi dari orang - orang yang menyerangnya.
Clep....
Senjata rahasia berupa jarum besar tersebut langsung menancap tepat didahi orang yang menjadi targetnya.
Orang tersebut langsung kehilangan kesadarannya dan langsung roboh tanpa bisa mengeluarkan satu kata pun, karena hingga maut datang menjemputnya, orang tersebut tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Xia Jiao disaat dia memiliki kesempatan emas untuk menyerang.
Treeeeng....treeeng....treeeng...!!!
Bunyi suara pedang yang saling berbenturan.
Ma Guang dan Xia Jiao bertahan sambil sesekali melakukan serangan disaat memiliki momentum yang tepat, agar tidak membuang sia - sia setiap senjata rahasia yang akan di lemparkan.
Hal tersebut dilakukan untuk membuka jalan mereka berdua agar bisa melarikan diri.
Dan benar saja, disaat beberapa musuh mereka sudah dapat dilumpuhkan serta terbunuh, jalan untuk mereka berdua bisa melarikan diri langsung terbuka.
Ma Guang dan Xia Jiao tidak menyia - nyiakan kesempatan itu.
Mereka berdua langsung melesat dengan cepat untuk melarikan diri.
Sekelompok orang itu langsung bergerak mengejar mereka berdua.
Tidak lama kemudian, Si Tangan Setan beserta anak buahnya yang lain tiba di tempat itu, namun matanya hanya melihat 3 tubuh anak buahnya yang sudah menjadi mayat dan 2 orang lainnya yang terluka.
" Dimana kedua orang itu...???."
Tanya Tangan Setan kepada anak buahnya yang sedang terluka.
" Mereka berlari kearah sana pimpinan..."
Ucap anak buahnya yang sedang terluka sambil menunjuk kesatu arah dengan jari tangannya.
Tangan Setan langsung bergerak menyusul untuk mengejarnya sambil diikuti anak buahnya dari belakang.
" Nona Xia...!!! larilah terlebih dahulu, biarkan aku mencoba untuk menahan mereka selama beberapa waktu."
Ucap Ma Guang yang sedang berlari.
" Tidak bisa...!!! Kita harus terus lari bersama - sama."
Sanggah Xia Jiao.
Akhirnya mereka berdua tiba di jalan utama yang akan menghubungkan antara desa yang mereka tinggalkan dengan desa yang akan mereka jumpai.
Tangan Setan akhirnya dapat mengejar beberapa anak buahnya yang lebih dahulu mengejar kedua remaja itu.
" Dimana mereka...!!!???."
Ucap Tangan Setan bertanya kepada beberapa anggotanya.
" Pimpinan...!!! Mereka berlari menuju ke arah jalan utama."
Ucap salah satu anak buahnya sambil terus mengejar ke dua remaja tersebut.
~Bersambung~