SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23_Bi Nana Datang
"El sepertinya kau harus berhenti lihat kau sudah mabuk." ucap Jhon melihat Elard sudah mabuk.
"Diam kau! Kalau kau bicara lagi kau akan aku bunuh!" bentak Elard dengan menodongkan botol Vodka kelimanya dan juga terakhir karena Jhon sudah memanggil Jimi untuk membawa teman sekaligus tuannya itu kembali pulang.
"Jim, kau bawa lah pulang tuan mu ini seperti nya dia sedang ada masalah," ucap Jhon.
"Iya kau benar Jhon, ya sudah aku bawa pulang dulu." pamit Jimi.
Dia pun langsung membawa Elard pulang ke apartemen nya karena dia tahu kalau tuannya ini sudah tidak tinggal di mansion utama lagi.
Jimi menaruh Elard di kasurnya setelah itu dia keluar dari kamar tuannya itu, dia sedikit kebingungan karena tidak nampak nona mudanya namun Jimi berfikir mungkin saja mereka sedang pisah kamar karena nampak lampu kamar tamu menyala.
Jimi pun akhirnya pergi dari apartemen Elard meninggalkan apartemen yang sepi tersebut mungkin karena malam juga.
Di sisi lain Neisha sudah merasa capek dan tertidur di sana dengan posisi duduk berharap keesokan harinya dia bisa bertemu dengan ayah dan ibunya dan mengeluh akan setiap derita yang dia rasakan.
Dia mengabaikan rasa lapar dan sakit di tempat gelap dan lembab ini karena dia rasa dia tidak akan bisa bertahan hingga besok pagi.
🥕🥕🥕
Keesokan harinya Elard bangun dengan kepala pusing karena efek minuman yang dia minum kemarin.
Setelah sadar dia pun langsung membersihkan tubuhnya kemudian memakai kemejanya karena dia harus ke kantor.
Elard keluar dari kamarnya dan menuju ke meja makan namun saat melihat meja makan tidak ada makanan sama sekali membuat mood nya di pagi hari buruk saja.
Niat hati ingin menghampiri sang istri di kamarnya namun langkah kakinya terhenti karena teringat akan dimana keberadaan Neisha sekarang ini.
"Sial," sahutnya kemudian berlari menuju ke arah gudang dan langsung membuka pintu ruangan tersebut.
Betapa terkejutnya melihat sang istri yang tidak sadarkan diri dengan wajah pucat nya.
"Nei, bangun nei." ucap Elard dengan menepuk nepuk pelan pipi sang istri berharap dia hanya akan tidur namun dia tak bangun bangun.
Elard pun langsung membawa Neisha ke kamar tamu dan menggantikan pakaian yang lebih bersih karena pakaian Neisha sudah kotor.
Setelah itu dia pun menelepon dokter indah yaitu dokter keluarga Ardolph khusus bagi para wanita, begitu lah memang posesifnya para lelaki tidak mengizinkan pasangannya di periksa oleh dokter laki-laki.
"Bagaimana kondisinya?" tanya Elard khawatir.
"Kondisinya sangat lemah El, saya sudah memberikan vitamin karena tubuhnya sangat lemas dan kurang cairan, saya sarankan buat dia istirahat total selama beberapa hari ini." ucap dokter indah.
"Baik dok, dok El mohon jangan kasih tahu hal ini ke mommy atau daddy," minta Elard dan di angguki oleh dokter indah.
"Iya, saya tahu. Tapi kamu ingat jangan pernah melakukan hal seperti ini karena tubuh istri kamu sangat lemah El, dan juga seperti nya dia akan merasakan trauma jika kau terus berbuat seperti ini," ucap dokter indah kemudian menepuk pundak pria itu dan pergi meninggalkan apartemen tersebut.
Setelah dokter pergi Elard pun mendekat ke arah Neisha yang masih belum sadarkan diri, dia menggenggam tangan lembut istrinya.
Entah ada rasa tidak tega saat melihat tubuh dan wajah sang istri yang penuh lebam rasanya Elard ikut nyeri melihatnya padahal ini juga kelakuannya.
Tak lama dering telepon terdengar nyaring dan melihat telepon sang istri terdapat panggilan masuk, saat melihat siapa yang menelepon Elard tiba-tiba saja tangannya mengepal keras siapa lagi kalau bukan gara-gara pria yang beberapa hari ini membuat Elard marah-marah tidak jelas.
Yap Danu menelepon Neisha dari tadi namun tak kunjung di angkat hingga Elard langsung matikan telepon tersebut karena sangat mengganggu saja.
Tidak ingin membangunkan sang istri dia pun memilih untuk menuju ke kamarnya saja dan melampiaskan semuanya di sana saja.
🥕🥕🥕
Samar samar Neisha membuka matanya, dia berusaha untuk bangun merasakan kepala yang sangat pusing dan dia terkejut saat dia sudah berada di kamarnya saja dan sudah dengan slang infus yang terpasang di sana.
PYARRRR PYARRRR
Suara pecahan keras pun terdengar berbarengan dengan Neisha berusaha untuk duduk.
Mendengar hal itu dia pun langsung melepaskan infusnya, untung saja infusnya sudah habis.
Dia berlari dengan kencang menuju ke lantai atas di mana suara pecahan tersebut terdengar dari kamar suaminya.
"Tuan! Tuan tidak apa-apa kan?!" tanya Neisha merasa khawatir, takut terjadi yang tidak tidak.
Ada rasa ke khawatiran dari Neisha, takut jika suaminya akan menyakitinya lagi namun hatinya berfikir yang lainnya sehingga dia langsung membuka kamar tersebut dan menghampiri sang suami.
"Tuan," lirihnya membawa suaminya ke dalam pelukannya.
Tanpa menolak Elard juga diam saja saat Neisha memeluknya bahkan Elard juga membalas pelukan tersebut.
"Kau sudah bangun?" tanya Elard melepaskan pelukan dari sang istri.
"Iya, tu.. tuan," balasnya dengan nada takut.
"Kau keluarlah jangan dekati aku atau kau akan mendapatkan hal yang lebih mengerikan lagi," tutur Elard dengan tegasnya membuat Neisha merinding.
Dia pun langsung keluar dari kamar suaminya dan berjalan gontai menuruni tangga dan memasak untuk makan siang karena tadi Elard tidak jadi ke kantor dan memilih menungguinya namun Neisha tidak tau akan hal tersebut.
Setelah masak dia memilih untuk ke kamarnya, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan suaminya karena dia takut Elard akan marah lagi nantinya.
Elard setelah bersih-bersih dia langsung turun ke bawah untuk makan siang karena jujur dia lapar belum sarapan sama sekali tadi.
Dia saja sampai harus tidak masuk ke kantor, padahal dia adalah seseorang yang tidak suka jika harus meninggalkan pekerjaan nya.
Waktu makan siang dia makan sendirian setelah itu pergi dari apartemen dan menuju ke markas karena hari ini dia rencananya akan menghabisi nyawa orang orang yang sudah berani beraninya bermain dengan klan elang.
Di apartemen bi Nana datang karena tuan mudanya menyuruh untuk dia datang membersihkan apartemen maklum lah Elard habis marah marah jadi apartemen pada berantakan, apa lagi dengan kondisi Neisha yang sakit membuat Elard memutuskan memanggil bi Nana saja.
TING TONG TING TONG
Neisha yang mendengar bel berbunyi pun langsung keluar kamar dan membukakan pintunya.
"Bi Nana," sahut Neisha sedikit terkejut.
"Neisha ya tuhan nak kamu kenapa? Kenapa wajah kamu penuh luka gini?" tanya bi Nana dengan khawatir.
"Masuk dulu ya bi," ajak Neisha.
Setelah duduk di sofa ruang tamu bi Nana pun ingin segera mendapatkan jawabannya namun Neisha sudah bertanya lagi.
"Bi Nana kenapa bisa ke sini?" tanya Neisha.
"Tuan muda menyuruh saya datang untuk membereskan apartemen, beliau kata bahwa apartemen nya sangat kotor dan hancur berantakan," ucap bi Nana.
Neisha merasa senang bi Nana datang karena setidaknya ada teman cerita dan tidak membuat dia bosan berada di apartemen sendirian walaupun hanya sebentar saja sih.
.
.
TBC