Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita menarik
Star 7
Ara yang mendengar itu terlihat biasa saja padahal kini jantungnya sangat berdebar kencang.
Ara tahu Bosnya hanya penasaran akan dirinya. Dan dia tahu bahwa sang bos selalu bergonta-ganti pacar sesuka hatinya tanpa ingin adanya komitmen.
Sebenarnya Ken dan Ara mempunyai kesamaan, yaitu mereka tidak ingin menjalin sebuah hubungan yang memakai perasaan.
Mereka sama-sama takut akan kehilangan. Ken yang mempunyai kenangan masa lalu yang buruk bersama tunangannya, dan Ara yang ditinggalkan oleh orang tua dan impiannya.
"Apa yang membuat anda ingin menciumku, Tuan? Bukankah banyak wanita yang mengantri menginginkan anda? Anda hanya tinggal memilihnya saja," ucap Ara datar.
Menarik... wanita yang menarik... kenapa aku baru menyadarinya... kau sangat dingin, Ara... aku penasaran denganmu... batin Ken.
"Apakah aku boleh menciummu?" ucap Ken yang menatap dalam mata hazel Ara.
"Apakah ini semacam tugas yang biasa kau berikan padaku, Tuan?" Ara masih dengan sikapnya yang datar.
"Kau adalah karyawan favoritku, Ara, karena kau selalu menurut dan tidak terlalu banyak bertanya, kau tidak berisik, dan kau sangat cekatan. Aku hanya ingin tahu apakah kau mau menciumku jika aku menyuruhmu?" seringai Ken.
"Aku tidak keberatan, tapi aku takut kau akan jatuh cinta padaku, Tuan. Pikirkan itu, karena aku tidak akan jatuh cinta padamu," tantang Ara.
"Apa yang kau katakan, Ara? Kau gila... benar-benar gila... bosmu adalah salah satu orang tergila yang pernah kau kenal... kenapa kau jadi ikut-ikutan gila," batin Ara.
"Hahahahaha... kau lucu sekali, Ara... baiklah... aku sudah mendapat persetujuan darimu... bersiaplah jika suatu saat aku akan menciummu... kembalilah ke kamarmu," ucap Ken.
"Baik, Tuan... permisi," singkat Ara dan segera meninggalkan Ken.
"Itulah mengapa aku cocok bekerja denganmu, Ara... Kau tidak memakai perasaanmu untuk bekerja denganku... Tapi aku tetap penasaran bagaimana rasanya mencium bibirmu yang ternyata sangat seksi itu... Apakah kau akan membalasnya? Lihat saja nanti," batin Ken dengan senyum smirknya.
Ara kembali ke kamarnya dan mengganti bajunya. Seperti biasanya sebelum tidur akan melihat keluar jendela kamar, merenungi hidupnya yang tidak berwarna.
Tapi dia merasa sekarang hidupnya lebih berwarna sejak mengenal si kembar.
"Apakah aku merindukan sebuah keluarga? Aku merindukan kasih sayang mama, papa, dan teman-temanku... Aku merindukan mereka semua, Tuhan... Aku merindukan mereka... Aku merindukan pelukan hangat mereka," ucap Ara lirih dalam isak tangisnya.
Dan sekarang dia memikirkan perkataan sang Bos yang ingin menciumnya.
Dia hanya ingin bermain-main denganku... aku tidak boleh jatuh dalam pesonanya... aku bisa melakukan ini... ya.. aku bisa... bersikaplah seperti biasa, Ara... dia bosku... dia atasanku... dan bagaimana jika dia benar-benar menciumku?.. apa yang harus kulakukan? pikir Ara.
Pagi menjelang. Seperti sebelumnya Ara dan si kembar bangun pagi sekali.
Hari ini si kembar mengajaknya bermain ayunan yang ada di taman belakang.
"Aunty Ara tahu? Mommy mendaftarkan kami les balet... dan kami sangat bahagia... kami menjadi seperti princess jika melakukannya," ucap Anna tertawa gemas.
"Benarkah? Kalian suka balet?" tanya Ara antusias.
"Benar, Aunty. Dan bahkan kami sudah melakukan pertunjukan perdana kami di sekolah. Meskipun itu hanya pertunjukan sekolah biasa, tapi kami senang melakukannya," jawab Alen dengan semangat.
"Hmmm ... mommy ingin kami terlihat anggun, Aunty," ucap Anna sambil tertawa gemas.