Gania Anjasmara, ialah putri tunggal dari pasangan Arya Anjasmara dan Miranda. Di usianya yang baru menginjak usia 3 tahun, Gania harus kehilangan sang Mama untuk selama-lamanya. Kini 15 tahun telah berlalu, Gania telah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan tangguh pastinya karena sejak kecil ia hanya hidup berdua bersama Papanya. Terkadang ia juga dititipkan dirumah Neneknya karena Papanya sibuk bekerja. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya? Penasaran? Simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delatama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan malam
"loh Papa cuma makan ini?" tanya Gania sambil menunjuk makan malam Papa Arya
"hmm iya Ga, akhir-akhir ini Papa harus mengurangi makanan yang banyak kolesterol, Papa kan udah mulai tua nih takutnya nanti kolesterol Papa tinggi Ga" jawab Papa Arya sambil sedikit menghela nafas
"ohh" jawab Gania sambil mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya.
Setelah selesai, Papa Arya pamit ke Gania untuk kembali ke kamarnya karena ada beberapa pekerjaan yang harus dipantau
"Ga, Papa ke kamar dulu ya, masih ada beberapa kerjaan yang harus Papa pantau"
"oh oke Pa, Gania juga mau belajar lagi"
"belajar yang rajin ya nak, biar bisa sukses lebih dari Papa" ucap Papa sambil mengusap rambut putrinya
"siap Pa"
"tapi ingat, jangan tidur malam-malam. oke?"
"oke Papa, selamat malam" Gania menjawab dengan memberi acungan jempolnya ke Papa Arya
"malam kembali" kemudian Papa Arya berjalan menuju kamarnya, begitu juga Gania
Di Kamar Papa
"minum obat lagi" ucap Papa Arya dalam hati sambil menghela nafasnya
Ia membuka laci nakasnya kemudian meminum obat rutinnya. Tiba-tiba terdengar bunyi handphone
*ting ting*
Papa Arya meraih handphonenya yang diletakkan di nakas.
"Bagaimana keadaanmu Arya?" Papa Arya membaca pesan WhatsApp yang masuk, ternyata dari Pak Surya
"ohh baik Surya, ada apa?" balas Papa Arya
"jadi begini, besok anakku akan mengadakan acara kecil kecilan untuk merayakan kelulusan S2nya. Apakah kamu bisa datang?"
"aaa Gibran ya? sudah besar ya. Insyaallah Surya, besok kalau aku bisa datang akan ku kabari" balas Papa Arya
"baik Ya, ajak putrimu juga. Aku sudah lama tidak melihatnya"
"baik Surya, akan ku usahakan"
"baik Arya, sampai bertemu besok."
Kemudian Papa Arya mulai bersiap untuk tidur karena ia takut penyakitnya akan kambuh kalau kurang istirahat.
Di kamar Gania
"huhh belajar ini lagi" Gania menghela nafasnya sambil membuka buku buku catanan, sebenarnya ia merasa bosan karena setiap hari sudah membaca buku tersebut.
Akhirnya Gania menutup bukunya kembali dan membuka handphonenya.
"dengerin musik bentar ah"
ia memutar musik musik santai karena ia merasa lelah belajar, tak lama kemudian ia tertidur.
Pukul 03.30
"hah aku ketiduran ya tadi malem" ia berkata dalam hati sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 03.30
"hmm bentar lagi subuh nih" kemudian ia segera duduk dan menghidupkan lampu utama kamarnya.
Tak lama kemudian terdengar suara adzan, Gania segera beranjak dari ranjang dan wudhu untuk segera shalat subuh.
Setelah shalat subuh
"mau ngapain ya masih jam segini masa mau mandi" Gania bingung
*ting ting* terdengar handphonenya berbunyi menandakan ada pesan masuk
"Ga, nanti berangkat jam berapa? sarapan bareng yuk? Mamaku bawain bekal buat kita" isi pesan WhatsApp dari Rere
"emm oke Re 👌" balas Gania
Karena bingung mau melakukan apa, akhirnya Gania mandi dan segera memakai seragam.
05.30
Di Dapue
"Bibi!" Gania mengagetkan Bi Asih yang akan bersiap-siap menyiapkan sarapan
"eh non bikin saya kaget aja hmm" Bi Asih menggelengkan kepalanya
"Bi, pagi ini saya ngga ikut sarapan dirumah ya. Rere temen saya udah dibawain bekal sama Mamanya jadi saya diajak sarapan di sekolah" ucap Gania ke Bi Asih
"kalau begitu pagi ini Bibi engga masak non, kan non Gania sarapan di sekolah dan Bapak cuma makan makanan rebus"
"iya Bi, yaudah Gania ke ruang Tv dulu ya"
"iya non"
Sambil menunggu jam menunjukkan pukul 06.30 Gania menonton kartun di TV karena ia bingung harus melakukan apa, ia hampir hafal apa yang dipelajarinya.
Lebih real dalam penyampaian bagaimana pasutri menyikapi suatu pernikahan dan perkembangan anak
semoga novel selanjutnya tetap menarik ya Thor..tidak terjebak dg gaya novel lainnya yg terlalu ekstrim, banyak pelakor, mertua jahat, suami kejam dsb😘😘
go...semangat