Mysterious Man

"Loh Liam mana?" Ara melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan Liam, tetapi hasilnya nihil. Ara membuka ponselnya dan mendapati beberapa pesan yang Liam kirim

(Ra maaf aku tinggal dulu, ada kerjaan yang bener bener penting, besok aku harus survey ke lokasi, dan sekarang ada meeting sama klien. Aku tadinya mau nungguin kamu, tapi ternyata kamu lumayan lama pergi ke toilet. Sekarang aku suruh Firdan buat kesitu dan temenin kamu makan. Sekali lagi maaf ya Ra, aku bakal bayar kesalahan kali ini dengan sesuatu hal yang mungkin bakal bikin kamu seneng. I love you)

"Sialan, bisa bisanya ditinggalin" Ara dengan kesal duduk di kursinya dan memakan hidangan yang sudah tersedia

"Kemana cowo Lo?" Tanya Kenzo dengan duduk dihadapan Ara

"Ada kerjaan penting, jadi dia pulang duluan" jawab Ara dengan lesu

"Anjir bisa bisanya ditinggalin gitu aja, tanpa bilang apapun?"

"Dia ngirim pesan teks"

"Lo gak marah?" Tanya Kenzo

"Kesel sih, tapi yaudahlah gapapa. Ara jadi bisa makan dessert deh. Ini udah dibayar kan?"

"Kayaknya belum, tapi gapapa Ra, biar gue traktir"

"Eh jangan, Ara bawa uang kok, bayar aja"

"Udahlah gapapa, kayak sama siapa aja sih, bukannya waktu itu Lo sendiri yang bilang kalo ke restoran gue pengen makan gratis?" Ucap Kenzo mengingatkan

"Ish Ara cuman becanda"

"Serius juga gapapa Ra, Lo pengen dessert cokelat kan?"

Ara mengangguk dan kembali menatap meja disebelahnya"kayak itu" ucap Ara dengan menunjuk dessert yang ada diatas meja sebelah

"Gue buatin dulu, lo tunggu sini" Kenzo mulai berjalan menuju dapur, dan membuat pesanan Ara. Tak berselang lama Firdan sahabat Liam datang menghampiri Ara

"Sorry ya Ra lama" ucap Firdan

"Loh beneran dateng?"

"Iyalah, Liam yang minta Firdan buat temenin Ara"

"Yaudah duduk Kak" Ara mempersilahkan Firdan untuk duduk ditempat yang sebelumnya Liam duduki

Firdan mengangguk dan melihat makanan diatas meja, Ara yang paham segera menyodorkan menu makanan. "Hmm pesen lagi aja Kak" ucap Ara

"Gapapa ini aja Ra, lagian ini juga belum dimakan sama Liam kan?" Tunjuk Firdan kepada spaghetti dan minuman diatas meja

"Eh iya belum, tapi kalo mau pesen yang lain gapapa kok, Ara traktir"

"Yaudah Firdan mau dessert sama steak ya Ra"

"Ah iya gapapa gausah sungkan" Ara memanggil staff dan memesan makanan yang Firdan mau

"Nih Ra" Kenzo datang dengan nampan dan dessert diatasnya

"Wah makasih Ken" mata Ara berbinar menatap dessert cokelat dihadapannya. "Oh iya, Ara bayar aja deh Ken sekalian sama pesanan barusan" Ara berdiri dan mengajak Kenzo untuk pergi ke kasir

"Udah lah Ra, gue bilang juga apa, gue traktir"

"Ah gak mau, gue pesen banyak sama barusan"

"Itu siapa?" Kenzo menatap kearah meja Ara yang dimana Firdan sedang fokus makan

"Kak Firdan, temen Liam" jawab Ara

"Dia pesen sebanyak itu dan Lo yang bayar?" Kenzo menatap Ara dengan tatapan tidak percaya

"Udahlah gapapa, lagian bukan dia yang ngajak Ara keluar. Nih cepet" Ara menyodorkan kartu ATM miliknya

"Gak pantes banget, cowo apaan, udah ah sana, kalau sampe Lo bayar, kita gak temenan lagi!" Ancam Kenzo

"Dih parah banget ngancem" Ara memutar bola matanya malas, dan tetap dengan pendiriannya untuk membayar makanannya

"Setengah setengah aja biar adil" Kenzo menerima kartu milik Ara, dan memproses pembayaran tetapi hanya setengah harga

"Okee Ken, makasih" Ara kembali mengambil kartu atm miliknya, dan berjalan menuju mejanya

****

"Makasih ya Kak, maaf ngerepotin" Ara turun dari motor dan berdiri tepat disamping Firdan

"Gapapa Ra, santai aja. Harusnya Firdan yang bilang makasih udah di traktir"

"Haha sama sama Kak"

"Yaudah kalo gitu Firdan balik dulu ya, udah malem juga" Firdan kembali mengenakan helmnya dan mulai menyalakan motornya

"Hati hati dijalan Kak" ucap Ara dengan melambaikan tangannya. Firdan mengangguk dan mulai menancapkan gas

Ara berjalan menuju pintu masuk, tetapi belum sempat Ara memegang gagang pintu. Lebih dahulu pintu terbuka dari dalam

"Tadi siapa?" Tanya Salma penasaran

"Firdan temen Liam" jawab Ara

"Kamu kan berangkat sama Liam, kok pulang bisa sama itu cowo sih?"

"Ih mamah gausah kepo deh" Ara berjalan melewati Salma dan segera melepaskan sepatunya, menggantinya dengan sendal rumah

"Mamah bukan kepo, tapi penasaran aja. Kok bisa berangkat sama Liam, pulang sama temennya"

"Kepo sama penasaran masih itu itu aja Mah, gak ada bedanya. Tadi pas ditempat makan, Liam bilang ada kerjaan jadi dia pulang duluan, dan nyuruh temennya buat anterin Ara pulang" jelas Ara

"Gak tanggung jawab, menurut Mamah ya, Liam kurang baik" ucap Salma. Mendengar itu langkah Ara langsung terhenti dan kembali menatap Salma

"Kenapa mamah berfikir seperti itu?"

"Gak tau dari awal juga mamah kurang srek kamu sama dia, ada kecemasan sendiri, emosinya kayak kurang stabil. Tiap mamah lewat kedepan kamar kamu ditengah malem, mamah suka denger ponsel kamu terus terusan berdering. Pernah sekali karena mamah penasaran, mamah liat ponsel kamu, dan disitu Liam terus terusan menelpon kamu karena kamu ketiduran, kenapa dia gak biarin kamu tidur dengan nyenyak?"

"Ah itu, Ara juga gak tau sih Mah, mungkin ada perlu" ucap Ara berbohong. "Ara keatas dulu ya Mah, Ara cape banget nih, besok juga harus sekolah"

"Hmm yaudah gih sana, bersih bersih dulu jangan langsung tidur"

"Iyaa Mah" Ara berlari kecil menaiki tangga dan segera masuk kedalam kamar

****

"ARA"

Ara yang baru saja melangkahkan kakinya masuk kedalam pekarangan sekolah, harus menghentikan langkahnya dan menoleh kearah sumber suara. Ara melihat Kenzo dan Zio yang berlari kearahnya "Ikut ayo" Zio menarik tangan Ara dan berlari kecil menuju halaman belakang sekolah

"Ish apa ini, pagi pagi udah bikin heboh aja?" Tanya Ara bingung

"Lo sama Mika buat hari ini jangan dulu ke toilet" ucap Kenzo

"Loh kenapa? Kalo Ara mau buang air gimana?"

"Nih dengerin gue" Kenzo mendekatkan dirinya kearah Ara

Flashback On

"Pokoknya kalian berdua harus siap"

"Nah ini pegang, Lo pegang ini Mel"

"Ini buat apa?" Tanya Putri penasaran dengan memegang tepung yang diberikan oleh Dea

"Ish lo lemot banget sih Put, kan tadi Dea udah bilang, kita mau jebak Ara sama Mika, mau kasih mereka pelajaran biar gak berani berurusan sama kita" jelas Amel

"Tapi kenapa harus di toilet? Kan disana banyak orang"

"Tenang, gue udah amati semuanya. Ara dan Mika biasa ke toilet sekitar jam 10, pasti lagi sepi sepinya, nah darisitu Amel kunci pintu dari luar. Gue sama Lo Put, kita sembunyi dulu di bilik kesatu, nanti kalo mereka udah berjalan mau ke bilik yang lain, Lo siram mereka pake air, terus gue tumpahin ini tepung tepat ke kepala mereka" jelas Dea

"Wah keren, mereka bakal jadi adonan kue, seru seru" ucap Putri dengan antusias

"Nah udah paham kan?" Tanya Dea

"Paham paham"

Flashback Off 

"Wah sialan, bisa bisanya" geram Ara

"Itu Mika" Zio menunjuk kearah gerbang, Kenzo segera berlari dan mengajak mika untuk ikut bergabung bersama mereka. Kenzo menceritakan apa yang baru saja diceritakan kepada Ara

"Anjir caranya kampungan banget" cibir Mika

"Gimana kalo kita duluan yang ngerjain mereka?" Usul Ara

"Wah bener banget, ayo susun rencana" mereka mulai mendekat satu sama lain, dan berdiskusi untuk menyusun rencana mengerjai geng cewe pickme

"Gimana?"

"Bagus bagus, bel istirahat kita langsung kumpul diruang Pramuka ya" ucap Kenzo

"Okee" jawab semuanya kompak