Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di jebak
Pintu dibuka, dan nampak seorang wanita cantik dan modis memasuki rumah dengan di antar oleh seorang pelayan.
"Hai Dad," sapa Viola.
"Ya," jawab Alfred singkat.
"Dan hai Niko," sapa Viola kepada Niko, yang tak di jawab oleh Niko.
"Sudah-sudah, mari kita bahas tentang kehamilan mu Viola," ucap Alfred membuat suasana berubah serius.
"Daddy mau tanya, apakah kamu pernah melakukan hubungan Intim dengan Niko?" Tanya Alfred
"Ya dad, dan itu semua kami lakukan atas dasar sama suka," jawab Viola tanpa merasa malu yang langsung di tatap tajam oleh Niko.
"Benar begitu Niko?" Kini Alfred bertanya kepada Niko
"Bohong! Siapa bilang aku pernah melakukan hal itu dengan mu dan di dasari suka sama suka!" Geram Niko
"Niko kamu bicara apa? Jelas-jelas kamu lah yang meminta nya duluan, dan kamu mengatakan bahwa kamu akan bertanggung jawab makanya aku menuruti nya!" Jelas Viola, yang membuat Niko semakin terbakar api amarah.
"Sejak kapan aku meminta melakukan hal itu dengan mu?!" Emosi Niko tak tertahankan.
"Apakah belum cukup jelas Niko? Apakah kamu lupa saat kamu terbangun dan seranjang dengan ku? Kau jahat Niko l!" Seru Viola tak terima, dan air matanya mulai jatuh perlahan-lahan.
Niko menatap jijik kepada wanita itu, hebat sekali ia bersilat lidah, padahal kejadian itu tak di sadari olehnya dan tiba-tiba saja ia pingsan dan terbangun di ranjang yang sama dengan wanita ini.
'Dasar wanita penjilat' ucapnya membatin.
"Sudah, mengapa kalian menjadi ribut?" lerai Alfred
"Aku tidak pernah melakukan hal itu dad, sepertinya aku di jebak," sindir Niko membuat muka Viola memerah mendapat sindiran.
"Di jebak seperti apa maksud mu Niko?" Tanya Alfred meminta penjelasan.
"Nanti saja aku menjelaskan nya dad,"
"Huftt, baiklah kalau begitu, Viola kamu boleh pulang, besok kita bicarakan," Bukan nya berniat mengusir, hanya saja tak mungkin Viola menginap tak di temani oleh keluarganya, bisa-bisa terjadi fitnah.
"Iya Dad, kalau begitu aku pulang dulu," pamit Viola beranjak meninggalkan ruang tamu, dan keluar dari pintu.
Niko dan Alfred baru saja selesai makan malam, Niko sengaja tidak pulang dulu karena ada yang ia ingin bicarakan dengan ayahnya, lagi pun ia telah meminta izin terlebih dahulu kepada Helen.
"Dad," panggil Niko.
"Ya?"
"Aku ingin bicarakan soal tadi," jawab Niko.
"Baiklah," Alfred menghampiri Niko dan duduk di samping nya.
"Dad aku mohon, jangan percaya begitu saja kepada Viola, dia itu wanita licik," ucap Niko.
"Daddy bingung Niko,"
"Bingung kenapa dad?"
"Daddy bingung harus percaya siapa, kamu atau dia," ucap Alfred frustasi.
"Dad, aku mohon percaya lah padaku, Viola sepertinya menjebak ku,"
"Mengapa kau mengatakan itu?'' tanya Alfred.
"Saat itu, Daddy menelpon ku untuk berkencan dengan Viola kan?"
Alfred mengangguk.
"Dia memaksa ku untuk berkencan dengan nya, dan mengancam ingin mengadu ke Daddy agar Daddy menyuruh orang untuk mencelakai Helen. Maka aku terpaksa kencan dengan nya," Niko menghela napas panjang dan melanjutkan.
"Aku pamit ingin ke toilet untuk video call dengan Helen untuk memastikan ia baik-baik saja. ketahuilah dad, kalau aku mencintai Helen dengan sangat,"
"Namun dengan lancang nya ia masuk ke dalam toilet yang tidak ku kunci. Ia memanggil ku dengan sebutan 'Sayang' mungkin saja ia ingin hubungan ku dengan Helen berakhir dengan membuat Helen cemburu,"
"Aku memarahi nya, tapi tiba-tiba saja aku merasa pikiran ku seperti kosong Linglung dan kantuk yang begitu berat,"
"Setelah terbangun, aku heran mengapa tiba-tiba kami seranjang,"
"Benarkah begitu Niko?"
Niko mengangguk.
