DINAMIKA ANGKASA

“Oooo…. Masakan istri memang yang terbaik ya pak,” ucapnya yang membuat pria paruh baya itu terkekeh pelan.

“Pak Aska kapan menikah?” tanya pria paruh baya itu yang membuat Aska terkekeh pelan.

“Doakan saja pak, masih menjelajah,” bisiknya dengan sedikit candaan.

“Menjelajah apa pak? Pria setampan bapak tidak mungkin tidak punya kekasih,” ucap pria itu yang membuat Aksa kembali terkekeh pelan.

“Saya tidak tertarik dengan mereka pak.”

“Kenapa? Lihat banyak mbak mbak yang seksi di sini pak,” tawar pria paruh baya itu hingga membuat Aska tersenyum tipis sembari menggeleng pelan.

“Bukan mereka pak, aku ingin mencari yang sedikiiit tertutup,” ucapnya yang membuat pria itu mengangguk paham.

“Ooooo kalau pak Aska mau wanita yang seperti itu di zaman sekarang itu susah pak, mereka sudah memliki gaya masing masing, apa itu namanya… setail… setil…. Setal….”

“Style pak….”

“Nah iya itu…. Tidak ada wanita yang menggunakan jilbab yang dalam sekarang pak….”

“Jika tidak ada, aku yang membuatnya menjadi ada… tidak ada yang tidak bisa di tangan Angkasa pak…” ucapnya sembari tersenyum lembut.

“Hm…. Pak Aska tidak percaya…”

“Jika aku menemukan wanita itu nantinya, aku akan mengundang bapak di pernikahanku,” ucap Aska yang membuat pria itu tertawa pelan.

“Sudah…. Istirahat dulu, ini coffe buat bapak,” ucapnya menyuguhkan coffe yang di berikan oleh dwi padanya.

“Untukku pak?”

“Hm…. Minumlah, aku masih banyak pekerjaan, lain waktu kita akan bercerita lagi,” ucapnya dan mulai berjalan meninggalkan pria paruh baya itu dengan secangkir coffe dingin di tangannya.

“Terimakasih pak,” ucapnya dengan sedikit berteriak.

“Jangan terlalu lama pak Aska atau nanti bapak akan di curi umur,” Aska hanya mengakat jempolnya dengan sedikit terkekeh sembari menggeleng pelan mendengar candan pria paruh baya itu.

POV aska…..

Bukan tidak percaya dengan kata cinta, aku hanya tidak ingin kembali terbenam dalam lautan itu. Cukup rumit tapi aku nyaman di sini.

Banyak yang mengatakan jika fase paling berbahaya adalah fase di mana kau tidak merasakan apapun lagi, tidak bahagia tidak juga sedih tapi yang ada hanya rasa hampa dan kekosongan. Mungkin aku berada di posisi itu sekarang, tapi maaf aku betah berada di posisi ini.

Bagiku dengan tidaak terlibat yang namanya cinta maka hidupmu akan baik baik saja, mengingat masa lalu mungkin hanya sedikit menjadi pemanis dalam hidup. Seperti itulah manusia… terkadang dia menjadikan kita seolah olah oang yang paling istimewa namun terkadang dia mengabaikan kita seperti orang yang tak berguna, itulah mengapa sering muncul kalimat cara mudah untuk kecewa adalah berharap pada manusia. Dan aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk ke dua kalinya.

Aku tidak pernah mengingat kesalahan hingga aku terus kecewa, tapi aku tidak bisa melupakan hal sakit itu. Aku tidak pernah mengungkit lagi kisah buruk itu tapi dia terus saja bergejolak di fikiran, diam tanpa protes seolah tidak merasa sakit adalah bentuk kecewa yang paling dalan dan itu yang aku rasakan sampai sekarang.

Sekarang aku memlih untuk berdamai dan menerima kenyataan bahwa aku tidak pernah berharap agar orang bisa mencintaiku atau memperjuangkanku, aku hanya berharap satu hal…. Hidupku bisa berjalan tanpa masalah dan itu sesuai keinginanku saja.

Ya…. sedikit berlebihan memang jika membahas tentang cinta…. Tapi kau akan mendengar kalimat yang sama jika kepercayaan seseorang sudah di hancurkan di depan mata.

Banyak yang mengatakan jika cinta membuat hidupmu lebih indah, cinta membuat hidupmu lebih berharga cinta membuat hidupku lebih sempurna, tapi bagiku jika tidak waktunya, cinta hanya sebuah senjata yang akan membunuhmu secara perlahan.

******

“Sudah berapa kali aku katakan hentikan usahamu,” ucap seorang gadis yang terdengar seperti sebuah ejekan di telinga Dwi.

“Kau sudah membuang dua gelas coffe sejak tadi, tapi dia tidak merespon apapun,” ejeknya lagi yang membuat Dwi semakin kesal.

“Ada apa dengannya? Kenapa dia begitu jual mahal? Ya…. aku tau jabatan dan wajahnya membuatnya memliki tahta…. Tapi apa bedanya dia dengan pria lain? Siapa yang berani menolak bokong besarku? Siapa yang berani memalingkan wajah dari payudara seksiku?” decaknya dengan kesal hingga membuat beberapa temannya tertawa renyah.

“Sudahlah, sebelum kau…. kami sudah menjadi korbannya, jadi sekarang ya sudah…. Cukup kagumi saja dari jarak jauh,” sahut sang teman yang membuat Dwi menarik nafas kasar.

“Aku tidak akan menyerah sebelum bisa mencoba untuk memegang wajahnya itu, lihat saja, akan ku buat dia tak berkutik saat di ranjang bersamamku,” ucapnya yang membuat sang teman kembali tertawa.

“Dia bukan pria yang haus untuk itu, sudah kembali bekerja, kau bisa gila jika terus saja menghayalkan pria itu,” ucap sang teman dan mulai berdiri dari duduknya.

******

Sementara saat ini Aska berjalan santai sembari menatap sebuah pesawat yang mengalami (kerusakan)

“Aku akan mengurusnya nanti, pesawat akan berangkat besok pagi,” ucap seorang pria yang di angguki oleh Aska.

Pria itu kembali berjalan santai masuk ke dalam sebuah ruangan karena cuaca cukup terik untuk hari ini.

“Sudah berapa kali aku katakan, jangan melakukan kesalahan!!!!” bentak seorang pria dengan tegas. Aska hanya diam tidak memperdulikan teriakan pria itu yang tertuju pada seorang pria yang tengah tertunduk ketakutan di sana.

“Apa kau tidak ingin bekerja di sini? Ini kesalahanmu yang ke tiga di sini!!!!” teriaknya dengan penuh emosi.

“Lihat….. lihat semua data yang kau berikan, semuanya hancur!!!! Harus berapa kali aku katakan, jangan salah membagi jumlah penumpang di loadsheet ini….. untuk apa file itu di berikan jika kau tidak bisa mengerti!!!!” bentaknya sembari melempar beberapa lembar kertas yang berhamburan di sana.

“Kau lagi?” sahut seorang pria yang baru saja masuk, sementara Aska pria itu masih diam dan memperhatikan layar monitor yang ada di hadapannya.

“Di mana data yang aku minta?” tanya pria lainnnya yang membuat pria itu terdiam.

“Hah…. Kau masih belum mengerjakannya? Ya tuhan Rizki….. apa yang harus aku katakan padamu!!!!” bentak pria itu sembari menarik nafas dalam.

“Maafkan saya pak,” jawabnya sembari tertunduk pilu.

“Maaf? Berapa kali harus aku terima maafmu itu? Kau fikir dengan kata maaf kau bisa menyelsaikan masalahmu? Dasar bodoh!!!! Jika tidak ingin bekerja keluar saja, masih banyak orang orang di luar saja yang bisa aku andalkan,” ucap pria itu yang membuat pria bernama Rizki itu semakin menunduk ketakutan.

“Jangan pak, saya masih butuh pekerjaan,” gumamnya dengan sangat takut.

“Jika masih butuh kenapa kau bekerja dengan begitu buruk? Jangan karena cinta kau membuat kesalahan di pekerjaanmu!!! Ini bukan tempat Galau!!!!” bentak seorang pria dengan begitu emosi hingga berhasil membuat Aska mengakat wajahnya dan mulai tertarik dengan situasi itu.