Mengekori sang pacar untuk memergoki perselingkuhan nya malah membuat Nadine bertemu laki-laki Casanova hingga membawa nya menuju malam panas yang luar biasa.
Rasa kecewa karena perselingkuhan sang pacar dan kondisi hidupnya yang terombang-ambing membuat diri nya memutuskan menerima perjodohan yang di berikan sang papa.
Tapi tiba-tiba Nadine mengubah seluruh keputusan nya saat tahu sesuatu yang salah telah terjadi pada diri nya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Tapi siapa sangka malam itu seluruh kehidupan nya berubah, laki-laki yang tidur bersama nya Begitu marah saat tahu gadis itu membawa 2 hal paling berharga milik nya.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Teriak laki-laki itu penuh dengan kemarahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2 barang berharga milik nya
Nadine dengan perasaan kesal, marah, dongkol,jengkel, kecewa dan entah apalagi bercampur aduk menjadi satu langsung mencari mobil Taxi didepannya tanpa fikir panjang.
Dasar manusia sampah, laki-laki itu ternyata sama saja.
Seketika Tangis Nadine pecah.
Dia fikir mungkin heidar akan berbeda dengan Andre, namun realitanya laki-laki itu tidak ada bedanya.
Nadine secepat kilat kembali ke rumah nya, mengambil apapun milik nya dan dengan otak buntunya dia mencoba kabur dari keadaan.
"Loh non? kok pulang nya sore?"
Sang pelayan berganya cepat, menatap bingung ke arah sang nona majikan.
Alih-alih menjawab Nadine langsung balik bertanya.
"Kemana semua orang?"
"Membahas soal pernikahan nona"
Nadine hanya diam, langsung melesat naik ke atas menuju ke kamar nya.
Sang pelayan dengan perasaan bingung kembali menuju ke belakang menyelesaikan seluruh tugas-tugas nya.
No...Tidak ada laki-laki, tidak ada pernikahan, tidak ada semua nya.
Batin Nadine.
Lantas gadis itu menyambar tas kecil yang ada di walk in closed, kemudian dia kembali keluar begitu saja dari sana tanpa bicara apa-apa.
Beberapa waktu kemudian dia telah melesat menggunakan mobilnya.
Sejenak Nadine menatap handphone nya, puluhan panggilan tak terjawab dari heidar muncul disana, Nadine sama sekali tidak mempedulikan nya.
Tidak penting lagi saat ini soal laki-laki itu, yang penting saat ini dia butuh waktu sendiri, menata semua nya dan melupakan semuanya lebih dulu.
Dia fikir dia mesti mengambil liburan dadakan untuk menenangkan diri.
Sepersekian detik kemudian Nadine mencoba untuk menghubungi seseorang.
"Katakan pada ku, negara mana yang paling jarang di datangi orang-orang untuk melakukan liburan?"
"Mari mendapatkan liburan bersama"
*******
Heidar jelas panik saat melihat Nadine menyaksikan kemesraan antara diri nya dan Nadine sang sepupu.
Oh shi..t
Umpat nya kesal.
Secepat kilat dia mengejar langkah gadis itu namun dia kehilangan jejak nya, berkali-kali dia mencoba menghubungi Nadine tapi sekalipun panggilan nya tidak di respon sama sekali.
Satu-satunya tempat mencari gadis itu tentu saja rumah nya.
Bola mata Heidar terus menyusuri pekarangan rumah bergaya modern itu, tanpa fikir panjang heidar menepikan mobilnya dan secepat kilat mencoba meringsek masuk kedalam.
Seketika didepan pintu sang pelayan tampak terkejut dengan kehadiran laki-laki yang ada dihadapannya itu.
"Tuan heidar?"
Dia fikir kenapa laki-laki yang akan di jodohkan sang majikan dengan nona muda nya ada disini.
Heidar langsung meringsek masuk secepat kilat bola mata laki-laki itu mencari sosok Nadine.
"Dimana calon istri ku?"
Sang pelayan tampak menaikkan alisnya, dia fikir apa mungkin 2 sosok manusia itu baru saja bertengkar.
"Di kamar nya tuan"
Wanita itu menjawab degan jutaan kekhawatiran.
"Dimana kamarnya?"
"Atas paling depan"
Heidar secepat kilat mencoba naik ke atas menuju ke arah kamar Nadine, perasaan bersalah dengan jantung berdetak begitu kencang menghantam dirinya, heidar fikir dia harus meluruskan kesalahpahaman ini, Nadine jelas bakal berfikir yang tidak-tidak soal dirinya.
Namun realitanya Saat dia membuka kamar itu, tidak tampak ada 1 kehidupan pun disana, heidar menyusuri seluruh sudut ruangan, namun sama Sekali tidak menemukan sosok yang dia cari.
Saat dia mencoba melangkah keluar, kakinya tanpa sengaja menginjak sesuatu, heidar mencoba mengabaikannya namun sepersekian detik kemudian bola matanya tiba-tiba membulat saat sadar benda apa yang ada di bawah sepatu nya itu.
secepat kilat laki-laki itu meraih bendah pipih itu dan secara spontan bola mata Heidar membulat dengan sempurna.
Oh shi..t dia membohongiku.
Dalam hitungan detik heidar melesat turun ke bawah, tidak peduli dengan pertanyaan yang dilontarkan sang pelayan, heidar langsung menuju ke arah mobilnya dan mulai beranjak pergi dari sana.
Dia mencoba menghubungi seseorang dalam beberapa waktu.
"Sudah kamu dapat kan Titik lokasinya?"
Heidar bertanya cepat melalui headset bluetooth.
Saat mendengar jawaban dari seberang sana, sejenak dia mengeratkan rahangnya dan bola mata Heidar membulat.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Heidar marah, sangat marah karena Nadine membohongi dirinya soal bayi yang ada di dalam perutnya dan pergi dengan laki-laki asing yang tidak dia kenal sama sekali.
"Jika laki-laki itu menyentuh 2 barang berharga milik ku, pastikan sebelum aku tiba disana, kamu membuat laki-laki itu tidak bisa lagi melihat matahari di keesokan hari nya"