NovelToon NovelToon
Li Shen Sang Penghancur

Li Shen Sang Penghancur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:33.9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Li Shen, murid berusia 17 tahun dari Sekte Naga Langit, hidup dengan dantian yang rusak, membuatnya kesulitan berkultivasi. Meski memiliki tekad yang besar, dia terus menjadi sasaran bully di sekte karena kelemahannya. Suatu hari, , Li Shen malah diusir karena dianggap tidak berguna. Terbuang dan sendirian, dia harus bertahan hidup di dunia yang keras, mencari cara untuk menyembuhkan dantian-nya dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang yang terbuang. Bisakah Li Shen bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kekuatan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chp 23

Li Shen melangkah pelan di sepanjang hutan yang rimbun, mengikuti suara gemericik air yang menggema di antara pepohonan. Tidak butuh waktu lama hingga ia tiba di tepi sebuah danau kecil yang bening. Permukaan airnya memantulkan sinar matahari pagi yang lembut, memberikan suasana damai yang kontras dengan perpisahan emosional yang baru saja ia alami.

Li Shen melepas kantong persediaannya, meletakkannya di samping sebuah batu besar, lalu berlutut di tepi danau. Ia menyibakkan rambut hitam kecokelatannya yang panjang, yang ia ikat rapi ke belakang, agar tidak menghalangi wajahnya. Dengan kedua tangannya, ia menciduk air jernih itu dan membasuh wajahnya, merasakan kesegarannya menghapus kelelahan yang tersisa.

Tatapannya menelusuri bayangan dirinya di permukaan air. Wajah yang keras namun muda itu mencerminkan seseorang yang sudah melewati banyak hal, meski usianya baru saja menginjak 18 tahun. Tubuhnya yang ramping namun berotot mencerminkan latihan dan pertempuran yang tak terhitung jumlahnya. Jubah hitam mewah yang ia kenakan, dengan pola naga emas samar di tepinya, memberinya penampilan yang mencolok sekaligus anggun.

“Hanya delapan belas tahun,” gumamnya pelan, seolah berbicara pada bayangannya sendiri. “Tapi rasanya aku sudah hidup lebih lama dari itu.”

Li Shen menghela napas panjang, berdiri tegak, lalu memandang ke arah langit yang mulai berubah warna menjelang senja. Ia tahu perjalanan ini masih panjang, dan tidak ada jaminan apa pun di masa depan.

Setelah membersihkan dirinya, Li Shen memilih tempat yang agak datar di dekat danau, di bawah pohon besar yang memberikan naungan. Ia duduk bersila di atas rumput, menutup matanya, dan mulai mengatur napasnya. Energi spiritual di sekitar danau ini terasa tenang dan melimpah, membuat tempat ini sempurna untuk berkultivasi.

Li Shen mengatur aliran energi dalam tubuhnya, memusatkannya ke dantiannya. Napasnya perlahan menjadi lebih stabil, dan tubuhnya mulai dilingkupi aura keemasan yang halus. Selama beberapa jam, ia berkonsentrasi penuh, membiarkan energi spiritual meresap ke dalam tubuhnya, memperkuat fondasi kultivasinya yang sudah solid.

Malam pun tiba, dan bulan penuh mulai memancarkan cahayanya di atas danau. Kilauan bulan di permukaan air menciptakan pemandangan yang hampir magis, seolah-olah dunia ini berhenti untuk sesaat. Namun, Li Shen tidak terpengaruh oleh keindahan itu. Ia tetap duduk bersila, tenggelam dalam kultivasinya.

Ketika tengah malam mendekat, tubuh Li Shen dikelilingi oleh aura yang semakin terang, membentuk bayangan samar seekor naga kecil yang berputar di sekelilingnya. Itu adalah tanda bahwa ia berhasil menstabilkan energi dalam tubuhnya dengan sempurna.

Akhirnya, ia membuka matanya perlahan, dan aura keemasannya memudar. Li Shen menarik napas panjang, merasa tubuhnya lebih kuat dan pikirannya lebih jernih. Ia menatap bulan untuk beberapa saat, lalu berkata pelan, “Dunia ini besar, dan aku baru memulai. Tapi di mana pun aku berada, janji itu akan selalu mengikatku.”

Malam itu, Li Shen memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon besar, membiarkan pikirannya tenang sebelum melanjutkan perjalanan esok hari.

Li Shen melanjutkan perjalanannya hingga tiba di sebuah kota besar yang dikenal sebagai Qinghai, salah satu kota paling berpengaruh di seluruh wilayah. Kota ini bukan hanya pusat perdagangan dan seni kultivasi, tetapi juga menjadi rumah bagi empat kekuatan besar yang menguasai wilayahnya.

Di tengah kota Qinghai terdapat sebuah danau besar yang dikenal sebagai Danau Lingxiao, sebuah danau yang memancarkan energi spiritual luar biasa. Danau ini menjadi pusat perhatian para kultivator, dan wilayah sekitarnya dijaga ketat oleh salah satu sekte terbesar di kota itu.

Saat Li Shen memasuki kota, ia langsung terkesima oleh kemegahannya. Jalan-jalan lebar yang dipenuhi pedagang, kultivator dari berbagai tingkatan, dan bangunan megah yang tampak tak berujung mengelilinginya. Namun, pusat perhatian kota ini ada pada empat kekuatan besar yang menguasai seluruh wilayah:

Sekte Pedang Emas

Sekte ini terkenal dengan seni pedang yang mematikan dan teknik yang mendominasi elemen logam. Mereka menempati wilayah timur kota, di mana aula besar mereka berdiri di atas bukit, menghadap langsung ke Danau Lingxiao. Pedang emas raksasa yang tertancap di depan aula utama mereka menjadi simbol kekuatan dan kejayaan mereka.

Sekte Lingxiao

Berpusat di wilayah sekitar Danau Lingxiao, sekte ini memiliki pengaruh besar karena menguasai energi spiritual dari danau itu. Dikenal dengan teknik kultivasi berbasis air dan elemen cahaya, mereka dihormati sekaligus ditakuti. Markas mereka berupa paviliun indah yang mengapung di tengah danau, terlihat seperti istana surgawi.

Klan Bai

Sebagai salah satu klan tertua di Qinghai, Klan Bai terkenal dengan kekuatan ekonomi mereka serta penguasaan teknik pengobatan. Mereka menempati wilayah selatan kota, di mana kompleks mereka dipenuhi taman obat dan bangunan bergaya elegan yang memancarkan aura damai.

Klan Lei

Dikenal sebagai klan dengan kekuatan militer yang menakutkan, Klan Lei mendominasi wilayah utara Qinghai. Mereka ahli dalam seni bertarung berbasis elemen petir, dan markas mereka, sebuah benteng kokoh, selalu dijaga oleh pasukan yang berlatih tanpa henti. Patung naga petir di pintu masuk mereka melambangkan kekuatan mereka yang tak tertandingi.

Hubungan antara empat kekuatan besar ini penuh ketegangan meski terkadang terlihat damai. Danau Lingxiao, sebagai sumber energi spiritual utama, sering menjadi pusat persaingan, terutama antara Sekte Lingxiao dan Sekte Pedang Emas.

Li Shen memasuki kota dengan langkah tenang, matanya mengamati setiap sudut dengan tajam. Dengan jubah hitam mewah yang membalut tubuhnya, ia menarik perhatian beberapa orang. Namun, ia tetap tak peduli, berjalan menuju pusat kota di dekat Danau Lingxiao.

“Qinghai… tempat yang penuh ambisi dan kekuatan,” gumam Li Shen sambil menyeringai tipis. Dengan pengalamannya, ia tahu bahwa kota ini menyimpan peluang besar untuk tumbuh lebih kuat, meskipun itu berarti harus menghadapi bahaya dan intrik yang tak terhitung jumlahnya.

Li Shen berjalan perlahan di sekitar area Danau Lingxiao, menikmati suasana yang begitu tenang namun penuh dengan energi spiritual yang padat. Angin sepoi-sepoi mengalir lembut, membawa aroma khas air danau bercampur dengan energi murni yang berasal dari dalam danau itu. Ia berhenti di salah satu tepi danau, berdiri diam untuk mengamati paviliun megah yang mengapung di tengah danau, markas dari Sekte Lingxiao.

Namun, tiba-tiba ia merasakan sebuah aura yang begitu kuat mendekat. Aura itu begitu besar hingga menekan udara di sekitarnya, membuat beberapa burung yang terbang di dekatnya langsung menghindar. Li Shen dengan refleks menoleh dan melihat seorang pria berusia sekitar empat puluh tahun sedang berjalan dengan langkah tenang di tepi danau, diikuti oleh tiga orang lainnya yang tampaknya adalah pengikut setianya.

Pria itu mengenakan jubah putih berornamen biru yang mencerminkan elemen air dan cahaya, ciri khas dari Sekte Lingxiao. Rambut hitam pria itu diikat rapi ke belakang, dan wajahnya tampak bersih, nyaris tak menampakkan usianya. Namun, sorot matanya tajam, penuh kewibawaan. Tubuhnya memancarkan aura luar biasa yang membuat siapa pun di sekitarnya sulit bernapas.

Li Shen menyipitkan matanya, mencoba menilai kekuatan pria itu. "Ranah Jiwa Emas tahap puncak… Tidak, ini lebih dari itu. Dia mungkin sudah setengah langkah menuju Ranah Transformasi Langit," pikir Li Shen. Meski begitu, wajahnya tetap tenang, tanpa menunjukkan rasa gentar sedikit pun.

Pria itu berhenti beberapa langkah dari Li Shen, tampaknya tidak terlalu memperhatikan keberadaannya. Namun, salah satu pengikut pria itu, seorang lelaki muda bertubuh besar bernama Bai Yu, melirik Li Shen dengan mata penuh kecurigaan. Bai Yu mengenakan jubah biru tua dan membawa tombak panjang di punggungnya.

“Patriark Lingxiao, apakah kita harus mengusir orang asing ini dari wilayah ini?” tanya Bai Yu dengan nada rendah namun penuh hormat.

Patriark Lingxiao, yang kemudian Li Shen ketahui bernama Zhao Liang, mengangkat tangannya perlahan untuk menghentikan Bai Yu. “Tidak perlu. Danau ini milik semua orang yang menghargai kedamaian.” Suaranya dalam dan tenang, tapi membawa tekanan besar yang terasa langsung di hati Li Shen.

Di belakang Zhao Liang, dua bawahan lainnya berdiri dengan sikap hormat. Yang pertama adalah seorang pria jangkung bernama Lin Feng, ahli teknik pedang air yang menjadi salah satu pelindung utama sekte. Yang kedua adalah seorang wanita bernama Mei Rong, pendekar angin yang dikenal karena kecepatannya yang luar biasa.

Zhao Liang kemudian berbalik ke arah danau, menyapu pandangan ke arah paviliun megah di tengahnya. “Lingxiao adalah tempat yang indah, tapi juga tempat penuh persaingan. Tidak semua orang datang dengan niat baik.” Suaranya datar, namun ada ketegasan di dalamnya.

Li Shen hanya tersenyum tipis mendengar ucapan itu, meski tidak mengarahkan senyumnya kepada siapa pun. "Orang yang sangat kuat," gumamnya pelan, nyaris tak terdengar. Ia tahu bahwa Zhao Liang menyadari kehadirannya sejak awal, tapi tidak menunjukkan ketertarikan lebih jauh.

Namun, Bai Yu kembali menatap Li Shen dengan tatapan tajam. "Kau tampak asing. Apa tujuanmu di kota Qinghai?" tanyanya, kali ini dengan nada lebih keras.

Li Shen hanya menoleh sekilas, tidak terpengaruh oleh sikap Bai Yu. Dengan nada santai, ia menjawab, “Aku hanya seorang pengembara. Tak perlu khawatir.”

Mei Rong tersenyum kecil, mungkin terhibur oleh ketenangan Li Shen. “Bai Yu, santai saja. Orang ini tidak terlihat seperti ancaman,” katanya sambil melipat tangan di depan dadanya.

Zhao Liang akhirnya memandang Li Shen sejenak. Tatapan matanya dalam, seolah mencoba melihat lebih jauh ke dalam diri pemuda di hadapannya. Tapi tak lama kemudian, ia mengalihkan pandangannya kembali ke danau. “Kau memiliki aura yang menarik. Hati-hati dengan langkahmu di kota ini, pemuda. Qinghai adalah tempat di mana para naga dan harimau bersembunyi,” ucap Zhao Liang, sebelum mulai berjalan lagi bersama rombongannya.

Li Shen tetap berdiri di tempatnya, matanya mengikuti sosok Zhao Liang yang perlahan menghilang di kejauhan. “Patriark Zhao Liang... Orang seperti itu adalah puncak dari wilayah ini,” gumamnya pelan. Namun, ada sedikit senyuman di sudut bibirnya. “Tapi aku tidak akan kalah.”

Dengan itu, Li Shen kembali menatap danau yang luas, pikirannya mulai memikirkan rencana-rencana untuk perjalanan berikutnya di kota Qinghai ini.

 

1
Dante-kun
👍👍👍👍
ricky suitela
pake bahasa Indonesia thor
Muchtar Albantani
Luar biasa
Daryus Effendi
membosankan bertele tele
Kag Lanek
kenapa inti energinya ga diambil, begitu juga barang2 korban... langsungcsikat 🆙
Sutono jijien 1976 Sugeng
orang yg susah payah berusaha ,mau ngerebut saja enak banget
Abi
kereen
إندر فرتما
tapi sayangnya MC gak jadi alkemis
Aswindra Gani
pake bahasa indo aja lah... jngn di vampur2
Dante-kun: Nanti di chp 12 keatas udah pake bahasa indonesia bang teknik teknik serangan nya
total 1 replies
Abi
mantap, tetap semangat thor
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Abi
up
إندر فرتما
mantap Thor
Mazz Tama
waktu nya seraaaaaaaannnnnnggggg
Mazz Tama
waktu nya pembantaiiiiian
Mazz Tama
bantaiiiii
Mazz Tama
lanjut
Mazz Tama
bantaaaaiiiiiii Thor
Mazz Tama
Thor mending di ganti nama jurus nya jangan pake bahasa inggris
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!