Little Queen

Masih di posisi yang sama, di mana pagi hari ini sebuah mobil yang mengikuti seseorang siapa lagi jika bukan Ara.

"Ternyata kau masih penasaran dengan ku " ucap Ara tersenyum kecil.

Dan, Setelah menyelesaikan ucapannya Ara langsung mencap gas full, bahkan dia Samapi menyelip diantara mobil mobil, jangan di tanya bunyi klakson yang bersautan.

Tapi, Ara tidak memperdulikan itu dia tetap pada pendirian nya dan langsung mengambil jalan pintas menuju kampusnya.

Sedangkan mobil yang mengikutinya langsung memukul setir mobil saat lagi dia kehilangan jejak Ara.

"Kenapa selalu gagal " kesal nya.

Padahal, dia sudah bahagia bukan main saat di perjalanan melihat wanita yang sudah mencuri perhatian nya .

Walau dia sudah tau ke mana tujuannya, tapi dia ingin lebih dekat lagi dengan wanita yang sudah mencuri pandang nya.

"Sepertinya aku harus menggunakan motor juga " ucap nya lagi.

Kenapa ide tersebut tidak terlintas di pikiran nya sejak kemarin, jika begitu dia tidak akan kehilangan jejak lagi.

Sedangkan Ara yang sudah sampai di area kampus langsung dan memarkir kan motor dan setelah selesai Ara langsung masuk area kampus.

Dan bertepatan dengan sebuah mobil yang juga memasuki kawasan kampus, saat melihat mobil yang sangat dia kenali ara hanya mengangkat bahu acuh.

"Ara " panggil seseorang, Ara langsung membalikan badan saat merasa nama nya di panggil seseorang dan Siapa lagi jika bukan Ica.

"Kau sudah sarapan " ucap Ica, saat sudah berada di samping nya.

"Sudah " ucap Ara singkat

"Ya,, padahal aku ingin mengajak mu makan bersama " ucap Ica.

"Tapi tidak masalah, biar kita makan waktu istirahat saja " ucap Ica lagi.

Dan saat mereka memasuki kelas, seorang wanita seksi yang make up nya sudah seperti ibu sosialita, menghalangi jalan mereka.

"Tina ada apa dengan mu " ucap Ica, saat merasa jalan mereka di halangi oleh wanita badut di kelas mereka.

"Ini tidak ada urusan nya dengan mu " ucap Tina.

Sedangkan Ara hanya cuek saja, dia ingin lihat apa yang di lakukan oleh wanita yang ada di hadapannya ini.

"Jelas ini urusan ku, kau menghalangi jalan kami Tina " ucap Ica lagi.

"Okey, jika begitu " ucap Tina, langsung menarik tangan Ica masuk kedalam kelas, karna tanpa persiapan Ica langsung terjatuh.

Bughhhh

"Auuuu " pekik Ica.

"Buahanaaaa " semua mahasiswa tertawa melihat Ica yang terjatuh.

Bahkan bekal yang dia bawa sampai berserakan di atas lantai.

"Mommy maaf kan Ica " ucap Ica sedih, saat melihat bekalnya berserakan, Ica bahan memunguti bekal yang di siapkan mommy nya untuk nya.

Ara yang melihat itu sudah mulai geram, walau dia kaku dan terkesan dingin pada Ica, tapu dia masih menyesuaikan diri untuk melihat ketulusan seseorang untuk benar-benar menjadi sahabat nya.

Karena menurutnya, banyak orang yang berwajah dua jangan kan orang asing bagian keluarga saja akan menusuk mu dari belakang jika tidak menyukai diri mu.

"Apa, kau ingin seperti nya " ucap Tina menatap Ara tajam.

Saat Ara ingin membuka mulutnya, tiba-tiba seseorang dari belakang langsung memotong ucapan.

"Ada apa dengan kalian " ucap seseorang dengan suara tegas.

Tina, yang melihat seseorang datang langsung berlari masuk kelas dan duduk di kursinya, sedangkan Ara membantu Ica yang sudah selesai memungut makanan nya.

"Ayo " ucap Ara.

Semua itu tak lepas dari pandangan Devan, ya dia yang memotong ucapan Ara saat ingin mengucapkan sesuatu pada Tina.

Saat melihat Devan, suasana menjadi sunyi , jelas mereka sangat segan dengan dosen killer kali ini, bahkan Devan tak kalah kejam nya dari dosen sebelum nya.

"Bersihkan noda hitam di sana " ucap Devan tegas.

Ya, dia sangat tidak suka saat melihat ada noda sedikitpun di dalam kelas selamat jam pelajaran berlangsung.

Saat tidak ada yang berani membersihkan sisa coklat dari sisa bekal kue yang Ica bawa tadi, bahkan mereka semua langsung menunduk saat Devan menatap dengan tatapan tajam.

"Biar aku saja " ucap Ara, saat dia melihat Ica mulai menggeser kursinya.

"Maaf pak " ucap Ara, karna dia ngepel sisa noda coklat yang berada tak jauh dari kursi Devan.

Setelah selesai, Ara langsung duduk kembali ke kursinya.

"Kita lanjutkan " ucap Devan.

Mereka langsung melanjutkan proses belajar mengajar sampai jam mata kuliah selesai.

***

Sedangkan pria yang berada di hutan bagian barat, dia melihat markas yang sudah berhamburan tak tersisa, bahkan mereka tidak menemukan jejak penyebab kehancuran markas tersebut.

"Ini pasti tidak beres " ucap nya.

"Tuan benar, king pasti dalam bahaya " ucap seseorang yang berada di samping pria tampan tersebut.

"Cari tahu siapa berlakunya, dan bawa ke hadapan ku " perintahnya.

"Baik tuan " ucap nya patuh.

"Kau lihat saja, aku akan membuat mu menderita sudah mengusik keluarga ku " ucap nya lagi.

Setelah merasa cukup mereka berada di sana, dan tidak menemukan barang bukti sedikit pun mereka langsung pergi dari sana.

Kembali menuju mansion milik Daddy nya, selama berada di sini dan selama ini mereka memilih tinggal di luar negeri tapi saat dia mendapat kabar daddy nya hilang dia langsung terbang ke Indonesia untuk membuktikan kabar yang dia dapat, dan benar Daddy nya tidak ada bahkan markasnya juga hancur.

Mohon maaf jika update nya tidak tepat wktu, karna tubuh author kurang sehat mohon pengertian nya 🙏🏻🙏🏻