Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Sore harinya, Long Tian berjalan dengan langkah santai, tetapi pikirannya masih memproses informasi yang dia dapatkan di perpustakaan. Nama-nama seperti Klan Guang, Klan Lei, Klan Qin, dan lima sekte besar Kekaisaran Guang kini tertanam kuat dalam ingatannya.
Namun, di tengah lamunannya, telinganya yang tajam menangkap sebuah percakapan yang cukup menarik perhatian. Dua pria muda yang tampaknya baru saja keluar dari kedai terlihat berdiri di sudut jalan, berbicara dengan suara yang bersemangat.
“Batu giok itu ditemukan di gua kecil di Lembah Kegelapan, kan? Mereka bilang Qi spiritual yang terkandung di dalamnya sangat besar!” ujar salah satu pria dengan nada penuh antusias.
“Benar! Bahkan para tetua dari Sekte Bulan Sabit menganggapnya sangat berharga. Itu sebabnya mereka mengirim beberapa murid inti mereka untuk mengambilnya,” jawab pria lainnya dengan nada berbisik, seolah takut pembicaraannya terdengar oleh orang yang salah.
Long Tian berhenti di sudut jalan, matanya sedikit menyipit mendengar pembicaraan itu. Lembah Kegelapan? Batu giok dengan Qi spiritual besar? Dia tahu betapa langkanya Qi spiritual berkualitas tinggi di Alam Bawah ini. Jika batu giok itu benar-benar ada, itu bisa menjadi sumber pemulihan yang sangat berharga untuk dirinya.
Pria pertama melanjutkan dengan nada lebih pelan, “Tapi, kau tahu betapa berbahayanya Lembah Kegelapan itu. Selain Qi gelap yang menekan, makhluk-makhluk buas di sana juga sangat kuat. Hanya orang-orang dengan kekuatan yang cukup yang berani masuk ke tempat itu.”
“Tidak hanya itu,” tambah pria kedua. “Mereka juga mengatakan bahwa sekte lain mungkin akan segera mengirim perwakilan mereka ke sana. Ini bisa menjadi medan konflik yang berbahaya.”
Mendengar kata-kata itu, Long Tian tersenyum tipis. Medan konflik, ya? Itu bukan sesuatu yang asing baginya. Meskipun tubuhnya belum pulih sepenuhnya, peluang seperti ini terlalu berharga untuk diabaikan. Batu giok dengan Qi spiritual besar mungkin saja menjadi katalis yang dia butuhkan untuk mempercepat pemulihan jiwanya.
Setelah percakapan itu selesai dan kedua pria tersebut berpisah, Long Tian kembali melangkah menuju penginapannya. Cahaya lentera di jalan mengiringinya, memberikan kehangatan di tengah udara malam yang mulai dingin.
Sesampainya di penginapan, Long Tian memasuki kamarnya dengan pikiran yang dipenuhi rencana. Dia duduk di tepi tempat tidurnya, memejamkan mata, dan mulai memikirkan langkah-langkah yang harus diambil.
“Lembah Kegelapan,” gumamnya pelan. “Jika batu giok itu benar-benar mengandung Qi spiritual sebesar yang dikatakan, maka itu adalah sesuatu yang harus kuambil, tak peduli siapa pun yang menginginkannya.”
...
Malam berlalu dengan cepat. Cahaya pagi menyinari Kota Zhongdu, menandakan dimulainya hari baru. Long Tian sudah bersiap sejak dini hari, pikirannya terfokus pada satu tujuan: Lembah Kegelapan.
Setelah mendapatkan informasi dari penjaga perpustakaan tentang struktur geografi Kekaisaran Guang, Long Tian hanya membutuhkan waktu singkat untuk menemukan sumber informasi tambahan. Dia mengunjungi seorang pedagang tua di pasar yang dikenal memiliki peta-peta rinci wilayah terpencil.
“Lembah Kegelapan?” tanya pedagang tua itu, alisnya mengernyit sejenak. “Itu tempat berbahaya, anak muda. Terletak di barat daya Kekaisaran Guang, di perbatasan antara Kekaisaran dan wilayah liar yang belum terjelajahi. Banyak yang masuk ke sana, tapi sedikit yang kembali.”
Long Tian tetap tenang. “Aku hanya membutuhkan lokasinya.”
Pedagang itu mendesah, lalu mengeluarkan sebuah peta kecil dari tas kulitnya. Dia menunjuk pada sebuah wilayah gelap di sisi barat daya peta. “Ini dia. Lembah Kegelapan. Tempat ini dikenal karena Qi gelap yang meliputinya, dan gua-gua kecil di dalamnya sering menjadi sarang binatang buas Qi. Lebih buruk lagi, aura Qi di sana bisa menekan kultivasi seseorang, membuat banyak pendekar kehilangan kekuatan mereka.”
Pedagang itu menatap Long Tian dengan serius. “Aku tidak tahu apa yang kau cari di sana, tapi berhati-hatilah. Selain bahaya alam, ada juga sekte-sekte yang sering menjadikan tempat itu sebagai arena untuk perebutan sumber daya. Kau mungkin terlibat konflik yang tidak perlu jika tidak waspada.”
Long Tian mengangguk, mengambil peta itu dan meninggalkan beberapa koin perak sebagai pembayaran. “Terima kasih atas peringatannya.”
Dalam waktu singkat, Long Tian sudah berada di luar kota, melangkah dengan tenang menuju arah barat daya. Jalan menuju Lembah Kegelapan membawanya melewati hutan lebat, bukit-bukit berbatu, dan sungai yang berkelok-kelok.
Di sepanjang perjalanan, pikirannya terfokus pada apa yang akan dihadapinya. Batu giok dengan Qi spiritual besar pasti menarik perhatian banyak pihak, termasuk sekte-sekte besar seperti Sekte Bulan Sabit yang sudah mengirim murid-muridnya. Namun, bagi Long Tian, batu giok itu bukan hanya soal kekayaan atau kekuasaan, tetapi sebuah kebutuhan. Qi yang terkandung di dalamnya mungkin menjadi kunci pemulihan kekuatannya yang hilang.
Dia berhenti sejenak di puncak bukit kecil, memandang ke depan. Di kejauhan, lembah itu terlihat seperti bayangan gelap yang menjulang, diselimuti kabut tipis yang memberikan aura misterius. Udara di sekitarnya mulai berubah, terasa lebih berat dan menekan.
“Lembah Kegelapan…” gumam Long Tian pelan, matanya menyipit penuh tekad. “Tidak peduli apa yang menungguku di sana, aku tidak akan mundur.”
Dengan langkah mantap, dia melanjutkan perjalanan. Namun, di lubuk hatinya, dia tetap waspada. Baik binatang buas Qi maupun para pendekar dari sekte lain adalah ancaman yang harus dia hadapi dengan hati-hati. Baginya, ini bukan hanya perjalanan menuju lembah itu, tetapi langkah menuju kebangkitannya kembali.
...
Long Tian melangkah tanpa ragu ke dalam lembah kegelapan, matanya memindai lingkungan sekitar dengan tenang.
Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Dari balik bayang-bayang pepohonan di pinggir lembah, suara gemuruh kecil terdengar, diiringi dengan langkah berat yang mendekat.
Seekor serigala raksasa keluar dari dalam kegelapan, tubuhnya dua kali lipat dari ukuran serigala biasa, dengan bulu hitam pekat yang tampak seperti diselimuti kabut Qi gelap. Matanya bersinar merah, memancarkan niat membunuh yang tajam.
Tanpa peringatan, makhluk itu melesat dengan kecepatan tinggi, cakarnya yang tajam menebas udara, mengarah langsung ke tenggorokan Long Tian.
Dengan gerakan yang halus namun presisi, Long Tian memiringkan tubuhnya, menghindari serangan itu dengan mudah. Tangannya bergerak cepat, dan seberkas cahaya tajam muncul dari ujung jarinya, menembus tenggorokan serigala itu dengan tepat. Serigala itu melolong sebentar sebelum tubuhnya roboh ke tanah, mati seketika.
Saat Long Tian melangkah mendekat, dia melihat sesuatu yang bercahaya muncul dari tubuh serigala tersebut. Sebuah bola kristal kecil, bercahaya gelap, melayang dari tubuh makhluk itu—inti jiwa, sumber kekuatan binatang buas Qi. Inti jiwa itu melayang sesaat sebelum jatuh ke tanah.
“Ini cukup berguna,” gumam Long Tian sambil memungut inti jiwa itu dan memasukkannya ke dalam cincin ruang miliknya.
Namun, sebelum dia sempat melangkah lebih jauh, bayangan lain muncul di sekitar lembah. Dari segala arah, belasan serigala raksasa seperti yang pertama mulai bermunculan. Mereka mengepung Long Tian, taring-taring mereka bersinar tajam di bawah sinar redup. Suara geraman mereka menggetarkan udara, menandakan keinginan mereka untuk menghancurkan penyusup ini.
Long Tian tetap tenang, matanya memandang para makhluk itu tanpa sedikit pun rasa takut. “Sepertinya kalian ingin menjadi penghalang jalanku. Baiklah, aku akan melayani kalian.”
Dengan satu gerakan cepat, tubuhnya melesat seperti bayangan, memulai serangan. Setiap langkahnya menghindari cakar dan taring makhluk-makhluk itu dengan presisi sempurna. Tangan dan kakinya bergerak seperti kilat, menghancurkan satu demi satu serigala yang menyerangnya.
Tubuh serigala-serigala itu berjatuhan satu per satu, dan setiap kali mereka mati, inti jiwa mereka keluar dan menghilang ke dalam cincin ruang Long Tian, yang dengan sigap mengumpulkan semuanya. Dalam waktu singkat, tanah di sekitar Long Tian dipenuhi tubuh serigala raksasa yang tak bernyawa, sementara dia berdiri di tengah lingkaran itu tanpa goresan sedikit pun.
Dia melihat ke sekeliling, memastikan tidak ada ancaman lain yang tersisa. Bau darah memenuhi udara, tetapi Long Tian tetap tenang, seolah-olah ini hanyalah latihan kecil baginya.
“Inti jiwa binatang buas Qi dari Alam Bawah,” gumamnya sambil mengamati cincin ruangnya. “Kekuatan mereka kecil dibandingkan dengan binatang buas di Alam Dewa, tetapi cukup berguna untuk memulihkan sedikit Qi-ku.”
Setelah memastikan bahwa tidak ada lagi binatang buas di sekitarnya, Long Tian melanjutkan perjalanannya masuk lebih dalam ke dalam lembah. Setiap langkahnya membawa dia semakin dekat ke gua tempat batu giok misterius itu berada, sementara pikirannya tetap waspada terhadap ancaman lain yang mungkin menunggu di depan.
🤭🤭🤭🤭