NovelToon NovelToon
Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Diam-Diam Cinta / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kutukan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia yang dikuasai oleh kultivasi dan roh pelindung, seorang putri lahir dengan kutukan mematikan—sentuhannya membawa kehancuran. Dibuang oleh keluarganya dan dikhianati tunangannya yang memilih saudara perempuannya, ia hidup dalam keterasingan, tanpa harapan.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan pria misterius yang tidak terpengaruh oleh kutukannya. Dengan bantuannya, ia mulai membangkitkan kekuatan sejatinya, menyempurnakan kultivasi yang selama ini terhalang, dan membangkitkan roh pelindungnya, **Serigala Bulan Biru**.

Namun, dunia tidak akan membiarkannya bangkit begitu saja. Penghinaan, kecemburuan, dan konspirasi semakin menjeratnya. Tunangan yang dulu membuangnya mulai menyesali keputusannya, sementara sekte-sekte kuat melihatnya sebagai ancaman.

Di tengah pengkhianatan dan perang antar kekuatan besar, hanya satu hal yang pasti: **Pria itu akan selalu berada di sisinya, bahkan jika ia harus menghancurkan dunia hanya untuknya**.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu

Xiaolin duduk bersila di tengah ruang sepi, mengosongkan pikirannya dan memusatkan perhatian pada jiwanya. Dia mencoba untuk kembali terhubung dengan kekuatan spiritual yang sudah lama menjadi bagian dari dirinya, kekuatan yang dulu mengalir begitu mudah dan cepat. Namun kali ini, meskipun ia berusaha sekuat tenaga, tidak ada yang datang.

Tidak ada sensasi hangat yang biasa dirasakannya saat energi spiritual itu meresap dalam tubuhnya.

Dia menarik napas panjang, berusaha lebih fokus.

"Bangkitlah..." bisiknya, mencoba memanggil kekuatan itu dengan penuh keyakinan. Tangannya terbuka perlahan, seolah memohon agar energi itu kembali padanya. Tapi tidak ada respons.

Xiaolin merasa kecewa dan mulai panik. "Apa yang salah dengan diriku?" pikirnya. Berkali-kali ia mencoba, menggerakkan tangannya dengan lembut, seolah mengundang kekuatan spiritual, namun yang ia rasakan hanya kehampaan. Dia tak bisa mengendalikan apapun.

Perasaan putus asa mulai merayap di hatinya, dan ia merasakan dinding batinnya semakin rapuh. Dalam keheningan itu, ia teringat akan kutukan mematikan yang selalu mengikutinya—kutukan yang membuatnya tidak bisa menyentuh siapapun tanpa membawa bahaya. Itu adalah kutukan yang bahkan ia sendiri tak bisa kendalikan, yang selalu tersembunyi dalam dirinya, namun sering kali menampakkan diri dengan cara yang tak terduga.

Tanpa sadar, jari-jari Xiaolin menyentuh sebuah tanaman yang berada di sampingnya. Sesaat setelah itu, daun-daun tanaman itu langsung layu dan mengering dengan cepat. Xiaolin menatap tanaman itu dengan bingung, matanya terbelalak. "Kenapa... kenapa ini terjadi lagi?" gumamnya, kecewa pada dirinya sendiri.

Kutukan itu, yang selalu bersembunyi dalam dirinya, selalu membahayakan siapapun yang ia sentuh, bahkan tanpa dia sengaja. Dia hanya ingin kekuatannya kembali, mengontrol spiritualnya, namun kutukan itu—kutukan yang telah lama dia sembunyikan—selalu hadir pada saat yang paling tidak diinginkan.

Tiba-tiba, suara lembut memecah keheningan yang mengganggu pikirannya. Xiaolin menoleh, dan sebuah tangan terulur ke arahnya. Sebuah potongan roti disodorkan padanya. Xiaolin mendongak dan melihat seorang pria berdiri di hadapannya. Itu adalah pria yang menolongnya ketika dia diserang perampok beberapa waktu lalu. Wajahnya masih terlihat tegas, namun kali ini ada sesuatu yang lebih lembut di matanya.

"Sepertinya kamu perlu sesuatu untuk mengisi perutmu," kata pria itu, menawarkan roti dengan senyum kecil di bibirnya.

Xiaolin terkejut, lalu melihat roti itu, meskipun hatinya masih terperangkap dalam kebingungannya dan kekecewaan atas dirinya sendiri. Setelah beberapa saat ragu, ia akhirnya menerima roti itu, mengunyahnya perlahan, meski pikirannya masih bergelayut tentang kutukan dan kegagalannya mengaktifkan spiritualnya.

"Kenapa kau datang kemari?" Xiaolin bertanya, suaranya terkesan lemah, mencoba mengalihkan pikiran dari kegelisahannya.

Namun, pria itu tidak menjawab dengan segera. Tanpa kata-kata lebih lanjut, dia duduk di samping Xiaolin, cukup dekat sehingga Xiaolin bisa merasakan kehadirannya yang tenang. Perlahan, pria itu meraih daun tanaman yang telah layu karena sentuhan Xiaolin dan menariknya dengan hati-hati. Xiaolin mengamati gerakannya, heran, karena pria itu tidak menunjukkan rasa khawatir atau marah atas kerusakan yang terjadi.

Matanya melirik sekilas ke arah Xiaolin, lalu menghela napas panjang. Tanpa berkata apa-apa, pria itu menutup matanya dan menarik napas dalam-dalam. Dalam beberapa detik, sebuah cahaya halus mulai memancar dari tangannya, dan tanaman itu mulai pulih. Daun yang sebelumnya layu kembali segar, warnanya hijau cerah, seolah tidak pernah mengalami kerusakan.

Xiaolin terkejut melihat itu. "Kau... bisa mengembalikan energi kehidupan?" tanyanya, hampir tak percaya dengan apa yang baru saja disaksikannya.

Pria itu membuka matanya perlahan, tatapannya tetap tenang, meskipun Xiaolin bisa melihat ada kesan kelelahan dalam diri pria itu. "Energi spiritual bisa digunakan untuk banyak hal, termasuk menyembuhkan yang terluka," jawabnya singkat. "Namun, kadang kita perlu lebih dari sekadar kekuatan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi."

Xiaolin terdiam, merenung. Pria ini jelas bukan orang biasa, dan meskipun dia merasa bingung, ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuatnya merasa sedikit lebih tenang.

"Terima kasih..." Xiaolin berkata pelan, mengalihkan pandangannya ke tanaman yang kini kembali hidup.

Pria itu hanya mengangguk, seolah mengatakan bahwa ia sudah melakukan hal yang seharusnya. Namun, Xiaolin tahu bahwa ini bukan hanya sekadar kebaikan yang sederhana. Ada banyak hal yang tak terungkapkan di balik sikap pria ini, dan entah mengapa, Xiaolin merasa bahwa pertemuan ini bukan kebetulan.

1
Sie
Terima kasih kak othor, semangat ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!