NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?
•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Penderitaannya bertambah ketika tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang membencinya. Kaiser Blue Maverick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

"Kai, mana yang kamu suka?." Selena bertanya pada putranya. Dia masih berada di salah satu butik ternama.

Kaiser tidak menyahut apa-apa. Justru memainkan ponselnya dengan tersenyum manis.

Tidak mendapatkan jawaban dari putranya, Selena menoleh. Lalu langsung merebut ponsel itu. "Jangan memainkan ponsel lagi. Bunda bicara sama kamu. "

Lelaki itu berdecak kesal. Dia memutar bola matanya jengah. "Aku tidak mau menikahinya, Bun. Bunda jangan memaksa deh. "

Selena menghela nafas kasar. "Bunda juga tidak mau anak Bunda kenapa-napa karena gadis itu. "

Kaiser terkekeh geli. "Bunda tahu apa memangnya?. Bunda hanya memikirkan sesuatu yang aneh. "

Bug

"Jaga ucapan Lo sama Bunda! Gak sopan santun namanya. "

"Krisna?." Selena terkejut lalu tersenyum pada putra pertamanya. "Kamu sudah nggak papa sekarang?. "

Krisna Red Maverick putra pertama Selena dan Wandi. Wajahnya cenderung mirip dengan Selena. Lelaki itu menghembuskan nafas berat. "Aku sudah melupakannya. Berkat dia, aku tahu mana yang tulus dan mana yang mulus. "

Selena berhamburan ke pelukan putranya. Melepaskan jas formal untuk pernikahan Kaiser. "Hiks, syukurlah perempuan itu mampu membuat pikiran mu terbuka. Bunda sangat bersyukur sekali kepada Tuhan. "

Krisna membalas pelukan sang ibu dengan erat. Dia tersenyum bahagia. "Iya, Bunda sayang. Maaf karena selama aku bersama dia, aku menyiksanya. Sekarang aku baik saja."

"Cih!." Kaiser hendak pergi namun bodyguard menahan tubuh lelaki itu.

Krisna melepaskan pelukannya dan menoleh pada adiknya. "Turutin kata Bunda biar Lo gak nyesel kaya gue. "

"CK! Lo tahu apa tentang gue hah?." Kaiser menghempaskan tangannya dengan kasar. Kedua bodyguard juga melepaskannya.

Kakak beradik itu saling memandang berbeda. Jika Kaiser menatap dengan tajam, sedangkan Krisna dengan datar.

"Gue emang adik Lo tapi Lo gak tahu apa-apa tentang gue. Gak usah songong deh." Kaiser mendengus dingin.

Krisna menghela nafas panjang lalu menampar wajah adiknya dengan keras. Selena sampai menutup mulutnya. Sedangkan yang lain langsung menatap kearah lain.

Kaiser memegangi pipinya yang terasa panas. Lelaki itu menatap penuh kebencian terhadap kakaknya. "Brengsek! Lo main tangan sama gue hah? Oke, gue ladenin. "

Dengan mudah Krisna memegang wajah adiknya. Dia menatap dingin adiknya. "Lo dilembutkan kurang ajar. Terpaksa gue pake kekerasan. Gue gak akan pernah terima kehadiran cewek sialan itu di rumah apapun yang terjadi. Karena gue tahu cewek yang Lo suka, selingkuh dengan cowok lain."

Kaiser menghempaskan tangan Krisna dari wajahnya. Menarik kerah kemeja kakaknya. "Jaga ucapan Lo! Vanesa nggak kayak yang Lo omongin. Gue benci Lo!."

"Sudah, jangan bertengkar lagi. " Selena melerai mereka. Wanita itu menghela nafas berat dengan menatap Kaiser.

"Bunda tidak punya waktu banyak lagi. Cepatlah, Bunda ingin kamu terlihat tampan di—."

"Iya-iya. " Kaiser mendengus geli. Melepaskan kerah kemeja Krisna. Beralih pada setelan jas.

•••

"Aduh, kamu jalannya yang bener dong! Saya sudah lapar banget nih!."

"Maaf, Ma. " Diandra bergegas membawakan sayuran berisi daging di meja makan.

Kesya pun dengan sengaja menyenggol gelas berisi air putih.

Pyarr

"Aduh, Lo gimana sih jalannya. Gelasnya jadi pecah kan. Cepetan diberesin sana!." Kesya menyentak dengan ekspresi marah.

Diandra mengangguk kepala. Dia mengambil cikrak dan sapu untuk membersihkan pecahan gelas. "Aw!."

Tangan gadis itu tidak sengaja terkena potongan kaca kecil.

"Ya ampun, jangan lambat dong kerjanya. " Rena kesal. Lalu tersenyum pada putrinya. "Awas aja sampe nggak bersih. "

Majikan anjing kalian! Seseorang memaki dengan kepalan tangan.

Setelah selesai membersihkan pecahan kaca, gadis itu kelaparan. "Aku laper banget. "

"Lapar ya masak. Jangan ngerepotin orang lain. " Rena berucap ketus kemudian berlalu pergi meninggalkan ruang makan.

Setelah kepergian dua perempuan itu, seorang pelayan bergegas menuju pada Diandra. "Non, ini saya punya ayam goreng kremes. Dimakan saja. Saya sudah kenyang. "

Diandra menggelengkan kepalanya tidak enak hati. "Tidak perlu repot-repot. A aku bisa membuatnya sendiri. "

Pelayan itu celingukan. Dia bernafas lega. "Tidak apa-apa, non. Dimakan saja. Sup ayamnya untuk tuan Andre sudah ada."

Gadis itu tampak bingung harus memilih yang mana. Mendorong mangkuk berisi ayam bumbu dengan pelan. "Tidak perlu, Bi. A aku—."

"Saya mohon, non jangan menolaknya. " Pelayan itu memohon dengan sangat. "Lebih baik gaji saya dipotong dari pada melihat nona kelaparan. "

"Ba baiklah. " Diandra menerimanya dengan tidak enak hati. Bergegas dia duduk di kursi makan dan menyantapnya.

Pelayan itu tersenyum. Dia mengepalkan tangannya. Bajingan! Awas aja wanita itu. Saya akan membuat kalian masuk penjara. 

•••

"Ahh, aku tidak sanggup lagi!."

"Aku juga tapi wanita itu mengancam ku. "

Tiga pelayan yang tengah mencabut buah-buahan tampak kesal.

"Lis, aku ingin wanita itu merasakan apa yang kita rasakan. "

Lilis mengangguk kepala mengiyakan. "Sebelumnya kita bekerja dengan senang hati. Tapi gara-gara wanita itu, bukan. Nenek sihir itu, aku tidak tahu kabar anakku sekarang. " Hani berujar dengan ekspresi wajah menahan kesal.

"Dan kalian melihatnya sendiri kan bagaimana perlakuan mereka terhadap nona kesayangan kita?." Ghina berujar dengan tangan mencabut rerumputan.

Lilis dan Hani mengangguk kepala.

"Sebentar lagi mungkin nona kesayangan kita alter ego. Sungguh, aku mengharapkan hal itu terjadi tapi disisi lain juga tidak enak. " Lilis berucap dengan perasaan campur aduk.

Hani mengangguk kepala mengiyakan. "Kamu benar. A—."

Tap tap tap

Mereka bertiga langsung melanjutkan kegiatan begitu mendengar derap kaki.

"Ambilkan sekeranjang buah segar ke depan. Teman-teman anak saya sudah datang. Cepatlah!." Rena berujar dengan suara keras.

"Ba baik nyonya. "

•••

"Sya, bokap Lo keren banget sumpah!." Riana berucap dengan kagum. Dia menggelengkan kepalanya kagum.

Kesya mengibaskan tangannya sombong. "Bokap gue gitu loh. "

"Sya, itu adik Lo?." Seorang cowok bertanya sambil menunjuk pada Diandra yang hendak menuju ke lantai dua.

Kesya menggelengkan kepalanya. "Bukan. Dia cuma pembantu di rumah ini. Ngimpi kali jadi adik gue. Cih."

Teman-teman Kesya mengangguk kepala paham.

Hani yang mendengar berucap dalam hati. Anda yang pembantu di rumah ini. Dasar anak lampir! Gak jauh beda dengan emaknya. 

Lilis menyenggol bahu Hani.

Hani pun merubah raut wajahnya sekarang. "Ini ada camilan untuk kalian. Silahkan dinikmati ya. "

Ketika dua pelayan itu hendak pergi,  Kesya berujar. "Siapa yang menyuruh kalian pergi? Potong buahnya untuk kami. "

Baik Hani maupun Lilis hanya diam dan melayani para tamu.

"Ih, buahnya masih kotor nih. Cucinya gimana sih!." Salah satu gadis menggerutu sambil menunjukkan salah satu buah.

Lilis menghela nafas berat. "Memang seperti ini nona. Anda tidak pernah tahu buah ini ya?."

"Lis.." Hani berbisik dengan lirih.

Gadis itu melotot mendengarnya. "Jaga ucapan Lo ya! Lo itu cuma pelayan di sini. Nggak usah sok nasehatin gue. "

Lilis mendesah pelan. "Maafkan saya nona. Saya akan membersihkannya hingga bersih sekali. "

"Ada yang kalian butuhkan lagi?." Rena bertanya dengan lembut dan tersenyum.

Si cowok itu menoleh. "Tidak ada. Cukup Tante di sini aja. "

"Heh, Lo ngomong apa barusan?." Gadis di samping cowok itu menatap tajam cowoknya.

"Akh,aduh Yang! Aku bercanda kok. Jangan dijewer dong. Nanti copot gimana?." Cowok itu memegangi telinganya.

"Ngomongnya ati-ati sama gue. Gak dapet jatah tahu rasa Lo. " Cewek itu melepaskan tangan dari telinga pasangannya.

"Ahahaha jangan dikasih jatah, Ra!." Kesya tertawa diikuti yang lain.

Cowok itu berdecak kesal. "Gue doain Lo putus sama Willy tahu rasa Lo, Na!." Menyentak dengan tatapan sinis.

Riana tertawa kecil. "Bilang aja Lo juga mau sama gue. Gue kan cantiknya double."

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!