NovelToon NovelToon
RAKHA

RAKHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: kimshu

mengisahkan tentang petualangan Rakha di negara orang,bertemu dengan arwah perempuan yang sedang hamil dan mencoba untuk membantunya.

langsung baca aja yuk😊😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 3

Rakha terjaga setelah Juan tertidur,ya selama ini hanya ini yang bisa mereka lakukan kalau sedang bertukar jiwa. Tapi ada kalanya Juan akan langsung keluar saat Rakha berada dalam masalah. Namun saat si sengaja mereka akan bertukar dengan sengaja dan keadaan baik-baik saja mereka tidak bisa.

Rakha tidak mau memaksakan kemauannya,dia takut akan menyakiti salah satunya di antara mereka. Ya Rakha dan Juan adalah dua jiwa yang berbeda tapi mereka saling menyayangi dan melengkapi. Rakha memang bisa bertarung hebat malahan,tapi perasaan Rakha masih agak lembut.

Berbeda dengan Juan yang tidak peduli siapa lawannya,selama dia rasa berbahaya maka Juan tidak akan pandang bulu.

Rakha mulai membereskan pakaian yang semalam dia keluarkan. Rakha memasukkannya kembali ke dalam koper miliknya,dia akan pindah hari ini juga ke apartemennya. Rakha ingin mereka bebas jika berada di apartemen,bukan bebas dalam arti negatif.

Maksudnya bebas adalah Rakha tidak perlu menyembunyikan Juan yang ada di dalam dirinya jika sewaktu-waktu Juan keluar. Rakha gak mau ada yang curiga kalau dia memiliki dua kepribadian,karena Juan orangnya tidak sesabar itu kepada orang asing.

Rakha sudah siap dan turun menuju ruang keluarga dimana opa Marco berada. Dia melihat sang opa yang sedang menonton berita saham hari ini. Rakha kemudian mendudukkan dirinya di sebelah sang opa setelah meletakkan kopernya.

"Serius banget sih opa?"

"Nggak juga,lagian saham kita gak akan turun,masih stabil lah di era yang sedang hancur ini,kamu sudah mau berangkat?"

"Iya opa sekalian mau beberes juga"

"Sudah di bereskan sama pelayan tadi pagi,jadi jangan khawatir"

"Opa kirim pelayan buat aku?"

"Iya,cuma buat beresin apartemen kamu aja,itupun gak akan setiap hari kok,dan juga dia akan datang kalau kamu sudah berangkat kuliah"

"Haish,lupa nih si opa,aku kan kuliahnya online opa,"

"Eh iya juga ya?tapi kan kamu kerja di perusahaan?sama aja dong,itu artinya dari pagi sampai sore kamu ada di kantor"

"Terserah opa sajalah,tapi aku gak mau ada yang masuk ke dalam kamarku,biarkan dia bersihin apartemen kecuali kamar Rakha" ya Rakha hanya bisa pasrah dengan keputusan opa Marco

"Kamu yakin mau menyembunyikan identitas mu Rakha?"

"Iya Rakha yakin,lagian kan gak jadi OB ini opa,apa masalahnya sih?"tanya Rakha penasaran

"Opa hanya khawatir kamu mendapat perundungan nanti di kantor"ya itulah yang di khawatirkan opa Marco

"Opa kira aku selemah itu?opa lupa siapa aku?" Kesal Rakha karena merasa di remehkan oleh opanya

"Bukan begitu juga Rakha,ini bukan Indonesia yang penduduknya ramah,di sini masalah di selesaikan dengan kekerasan"

"Lah,masalahnya di mana opa?aku juga bisa bertarung dan jangan lupakan kalau ada Juan juga"ujar Rakha

"Ahhh hampir saja opa lupa kalau masih ada cucu opa yang itu"desah sang opa

"Tega nianlah opa ini,Sampek lupa sama cucu satunya"Rakha mendramatisir keadaan

"Gak usah drama,buruan berangkat sana!"kesal opa Marco

Hahahahaha

Rakha hanya tertawa kemudian mencium punggung tangan opanya lalu beranjak pergi dari sana dengan di antar oleh bodyguard karena Rakha masih belum hapal jalan.

"Paman,menginap semalam kan di sana?"tanya Rakha pada bodyguardnya

"Iya nak,paman akan menginap semalam, setelah mengantarkan kamu ke kantor besok paman akan pulang lagi ke mansion tuan Marco"jawab bodyguardnya

Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di apartemen yang di sediakan oleh opa Marco. Rakha memang tidak minta yang mewah,namun opa juga tidak membelikannya apartemen biasa. Dari luar gedung saja sudah terlihat kalau apartemennya besar,dan kalau menurut Rakha yang biasa hidup sederhana apartemen itu mewah.

Kalau yang biasa menurut opanya yang seperti ini,lalu yang mewah seperti apa?pikir Rakha. Paman bodyguard menghentikan mobilnya di baseman apartemen yang memang di peruntukan parkir para penghuni di sana.

Setelah turun dari mobil,Rakha dan paman bodyguard menaiki lift untuk sampai di unit apartemen Rakha. Mereka naik diblantai lima belas dimana apartemen Rakha berada,ketika berada di lantai dua ada pengguna lift lain yang masuk.

Rakha langsung memasang muka datarnya,dia bisa melihat kalau orang yang baru masuk tersebut selalu melihat ke arah Rakha namun Rakha tidak peduli akan hal tersebut. Rakha masih asyik melihat ke depan tanpa menghiraukan sekitarnya lagi untungnya Rakha berada di paling pinggir dan paman bodyguard yang berada di tengah.

"Cewek yang baru masuk tadi tidak melepas pandangannya dari Rakha meskipun lewat pantulan bayangan Rakha di depan. Dia merasa terpesona dengan wajah asia Rakha,dia merasa kalau Rakha itu ganteng dari segi manapun.

Beruntung tidak lama pintu lift terbuka dan cewek tersebut keluar di lantai sepuluh. Setelah cewek itu keluar Rakha bisa bernafas dengan lega tak seperti tadi yang sepertinya bernafas saja dia merasa enggan karena bau alkoho pada tubuh cewek itu begitu menyengat.

Meskipun sekarang masih tercium bau alkohol namun sudah tidak separah tadi. Paman bodyguard hanya bisa mengulum senyum saat melihat kelakuan tuan mudanya tetsebut,pikirnya masa sih senusia tuan mudanya ini tak pernah menyentuh minuman tersebut?

"Kalau mau tersenyum ya tersenyum saja paman,jangan di tahan nanti malah jadi bisul"ujar Rakha santai tidak merasa tersinggung

"Maaf nak,"ujar paman bodyguard

"Kenapa paman meminta maaf?tak ada salahnya jika paman tersenyum kok,lagian yang di pikirkan paman benar,kalau aku ini tak pernah menyentuh minuman itu,karena di larang oleh agamaku"ujar Rakha menebak apa yang sedang di pikirkan oleh paman bodyguard

Paman bodyguard yang bernama Erik tersebut terkejut mendengar penuturan sang tuan muda. Bagaimana tuan mudanya tahu apa yang sedang di pikirkannya?

"Terlihat jelas dari raut wajah paman,meskipun kalau orang awam tak kan bisa tahu karena muka paman tetap datar"ujar Rakha lagi

Akhirnya mereka sampai di lantai yang di tuju,Rakha dan Erik keluar dari lift dan berjalan menuju apartemen milik Rakha. Di sana hanya ada dua pintu apartemen,dan Rakha yang melihat hal tersebut hanya menghembuskan nafas saja.

Opanya selalu saja berlebihan,diminta apartemen biasa malah di belikan yang begini. Tapi ya sudahlah,bukannya bersyukur malah ngedumel. Pikir Rakha

Paman Erik menempelkan sebuah kunci kartu untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka maka masuklah Rakha dan paman Erik.

Rakha melihat sekitar yang ada di dalam apartemennya,ternyata semuanya sudah lengkap. Tidak ada yang kurang satupun di sana,bahkan di dinding ada foto keluarganya lengkap dengan si kembar. Ada juga foto dengan semua saudara dari para unclenya dan jangan lupakan foto opanya yang sedang berfoto dengan dirinya sang mama dan utinya.

Rakha tersenyum melihat semua foto tersebut,dia merasa lebih dekat dengan keluarganya. Rakha bertekad ingin memindahkan perusahaan pusat ke Indonesia jika dia sudah bisa mengelolanya kelak.

Rakha tidak mau kalau harus bolak balik dari Milan ke Indonesia, membayangkannya saja sudah sangat melelahkan. Untuk saat ini biarlah dia menyelesaikan masalah di sini dan kuliah dengan benar dulu.

Rakha memasuki kamar utama setelah puas berkeliling melihat isi apartemennya. Rakha langsung menata bajunya di walk in closet miliknya. Sungguh kamarnya yang berada di sini terlalu besar menurut Rakha,di pojokan ruangan sudah tersedia meja kerja untuk Rakha,jadi dia tidak perlu keluar kamar kalau sedang mengerjakan sesuatu.

Tanpa ada yang tahu kalau Raka sangat suka membuat senjata. Yang tahu masih opanya saja,karena opanya lah yang akan memproduksi senjata tersebut untuk keperluan organisasi.

Senjata buatan Rakha tidak hanya di perjual belikan di dunia bawah,namun senjata Rakha sudah memiliki ijin khusus dari pemerintah setempat. Ya meskipun sebenarnya hal tersebut tidak terlalu penting,namun Rakha dan opa Marco tidak mau ada masalah kedepannya.

Sudah banyak alat dan senjata yang di buat oleh Rakha,mulai dari pistol yang paling kecil namun mematikan,sampai senjata Laras panjang untuk jangkauan yang lebih jauh. Belum alat lainnya seperti drone tanpa suara dan bentuk kecil,juga pisau lipat yang berbentuk harmonika dan masih banyak lagi yang lainnya.

Rakha lebih tepatnya Juan selalu sembunyi-sembunyi saat mengerjakannya,jadi sang mama tidak pernah tahu akan hal tersebut. Dan semua itu dia serahkan kepada opanya untuk membuatnya dan menguji coba alat buatan miliknya.

Jika ada kesalahan opanya juga akan memaparkan apa saja salahnya dan di mana saja letak kesalahannya. Untuk Rakha yang memang memiliki otak yang tak biasa sangat mudah untuk memahami hal tersebut.

____________________

Selamat membaca 🥰🥰🥰

Jangan lupa dukungannya dengan like ❤️ vote dan giftnya, komentarnya juga 😊😊😊

1
Anonymous
semangat terus Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!