" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Yukk, kita juga pergi" ucap Alvin yang melihat Vivi sudah minum
"Hmm" dan hanya dibalas deheman dari Vivi karna masih malu dengan kejadian tadi
sedangkan Queen dan Ria tertawa saat melihat wajah malu malu dari vivi
" ini semua gara gara Lo, kan gue jadi malu, dan lagi mereka nertawain gue lagi" ucap Vivi kesal kepada Alvin, dan berlalu meninggalkan Alvin sendiri dengan wajah bingung
"gue salah apa?" ucapnya sambil bertanya di mana letak kesalahannya
" Ehh, kok kalian tinggalin gue sih, kan gue nggak tau di mana rumah Queen" ucapnya lagi sambil berlari menyusul mereka
"ikut aja, lagian kan Lo nggak bakal hilang didesa ini" ucapku saat Alvin sudah dekat
"iya sih nggak akan hilang, tapi kan gue tetap ingin ikut kalian" ucap Alvin
"ya udah sih ikut aja, berisik amat" ucap Vivi masih kesal dengannya
"Lo marah sama gue, emang gue salah apa" ucap Alvin kepada Vivi
"pokoknya Lo salah" ucap Vivi yang tak mau disalahkan, kan malu kalau kalau Alvin tau kalau Vivi tadi merasa baper sama dia
" udah ngalah aja Vin, lelaki memang selalu salah" ucap Ria tertawa
5 menit kemudian mereka sudah sampai di depan rumah Queen
"ini rumah Lo Queen" tanya Alvin yang merasa kagum dengan desain bangunannya yang sangat indah
"tapi kok desainnya kayak pernah gue liat yah, tapi dimana" ucapnya lagi
"iyalah ini rumah Queen, orang kita jalan kesini, nggak mungkin kan rumah orang lain" ucap Vivi sinis
"Oh iya Lo tau designer Q&E yang misterius itu?" tanya Ria kepada Alvin
" kenal dong siapa sih yang tidak tau designer yang paling cari seluruh pengusaha karna hasil karyanya yang luar biasa dan sulit untuk di dapatkan, tapi kakekku sudah tiga kali beli hasil rancangannya, dan harganya sangat fantastis tapi untuk kakek sih biasa saja selagi dia suka" ucap Alvin panjang lebar
"Ohh iya sekarang gue ingat, ini juga kan hasil rancangannya tapi tidak tau siapa yang dapat, ternyata Lo Queen, gue kira itu tidak dijual soalnya dulu ayah ku pernah menawar itu untuk hadiah ulang tahun ibuku, tapi dia hanya dapat yang lain" ucapnya sedih
"lebih tepatnya tidak dijual Vin, karna designer Q&E itu gue, Queen Eleanor " jelas ku dan membuat Alvin tercengang mendengarnya
"jadi Lo designer misterius itu" ucapnya memastikan
"Hemm, dan gue baru aja post karya baru semalam, dan Kakek serta ayahmu sudah ada untuk menawarnya" ucapku memberitahu Alvin
" Hah, kakek dan ayah?" ucapnya seakan penasaran
" iya mereka berdua, kenapa?, Tapi katanya sih untuk istri mereka masing-masing" ucapku
" tapi sebenarnya ada dua desain tapi yang kupost hanya satu jadi itu menjadi rebutan banyak pengusaha yang ingin menyenangkan istrinya, Karna memang desain itu terinspirasi dari mendiang ibu ku" ucap ku sedih ketika teringat ibuku
(yahh ibu Queen telah tiada saat usianya menginjak 10 tahun, dan Jack adalah adik kandung dari ibu Queen walaupun usianya hanya terpaut 7 tahun dari Jack , dan Jack yang sudah merawatnya setelah keluar dari rumah keluarganya)
"nggak usah sedih, pasti ibu Lo bangga sama Lo, Lo udah berhasil sampai ketitik ini pun Lo udah beruntung Queen, dan karna Lo gue juga ada sampai saat ini" ucap Vivi yang mencoba menyemangati Queen sambil memeluk nya
"iya nggak usah sedih Queen kan ada kita yang selalu ada buat Lo" ucap Ria dan ikut berpelukan
" hey dari pada sedih mending kita bahas desain yang kakek dan ayahku perebutkan, gue juga mau dipuji kakek soal ini, biasanya Luke yang kakek puji karna Luke yang mendapatkan desain yang Lo buat, sekarang gue juga mau" ucap Alvin memelas
" boleh yah Queen, nanti gue bayar berapapun deh" ucapnya lagi, dan membuat ketiganya tertawa melihat wajah memelas Alvin
"nggak usah bayar Vin, Lo ada buat kita ketawa aja itu udah lebih dari cukup, kita kan teman sekarang" ucapku sambil tertawa kecil
"hmm, beneran nih, Lo kasih ke gue" ucap Alvin senang
"hmm, gue serius , nanti gue kirimkan filenya ke email Lo, Gue mau bersih bersih dulu, kalau Lo mau sesuatu ambil aja di dapur " ucapku sambil berjalan menuju kamar
" Anggap rumah sendiri" ucap Vivi dan berlalu bersama Ria
"Oke, gue akan anggap ini rumah gue" ucapnya sambil berjalan melihat lihat rumah Queen
" bener sih ini rumah desainer Q&E, rumahnya sungguh mengagungkan" ucapnya terpukau dengan desain rumah Queen
Sekitar 20 menit dia menunggu sambil memakan cemilan yang ada atas meja ruang tamu, sampai akhirnya ketiga gadis itu berjalan menuruni tangga berjalan kearahnya
"Maaf lama yah" ucapku
"nggak kok" ucap Alvin sambil tersenyum
"gue mau balik nih, udah malam juga" ucapnya sambil berdiri dari duduknya
" Oh iya, jangan lupa yah acara gue besok di Club star night jam 8 malam, kalian pokoknya harus datang" ucapnya lagi sambil memperingati ketiganya
"iya iya bawel deh, kita pasti datang kok, orang kita juga mau tau gimana sih acaranya, yahh bisa di bilang ini pertama kalinya kita ke pesta yang ada di Club" ucap Vivi dan diangguki oleh Ria
"terutama gue,Lo Taukan gimana Abang gue, dia nggak pernah ngizinin gue ke club apa lagi sama teman" ucap Ria malas
" yahh kan untuk kebaikan Lo juga" ucap Alvin yang mengerti kenapa Victor tidak pernah mengizinkan Ria ke Club malam
"ya udah deh, gue pamit dlu yah, have fun girls" ucapnya sambil berjalan keluar rumah
" Oke bye bye" ucap ketiganya
Sedangkan di tempat Luke dan Ciano, mereka baru tiba di Indonesia, beberapa menit yang lalu
" aku pulang ke apartemen dulu" pamit Ciano pada Luke
"Oke aku juga mau ke apartemen, kalau di mansion, aku nggak yakin kalau Alvin nggak akan kesana secara diakan selalu disana" ucap luke yang tidak ingin berurusan dengan Alvin
" hmm, aku juga males ketemu dia, lebih baik istirahat dulu" ucap Ciano berlalu kearah mobilnya
kembali kekediaman Queen, disana pasa gadis itu sedang menikmati girls time mereka,
sambil melakukan berbagai treatment kepada tubuh mereka, yang dilakukan oleh ahli yang mereka datangkan untuk merawat tubuh mereka
" Ahhh, gue jadi kembali fresh" ucapku setelah selesai
"gue juga, ahh rasanya kembali terlahir kembali" ucap Ria lebay
"lebay Lo, kayak baru pertama kali aja perawatan" ucap Vivi yang memang selalu berdebat dengan Ria
" yah kan, kita mau ke acara Alvin, gue kan mau cari jodoh disana siapa tau ada yang masuk kriteria gue, secara yang datang ke acaranya pasti konglomerat semua, hahaha" ucapnya Ria seakan memiliki rencana sendiri
" Oh Lo mau cari jodoh, kalau gue sih mau cari anggur yang katanya paling mahal di sana, kan selama ini Lo tau kalau Queen selalu larang gue, katanya belum legal tapi sekarang udah legal dong" ucap Vivi sangan senang
"Ck, kalian berdua sama saja, punya rencana kalian sendiri " ucapku yang bosan melihat tingkah dua curut itu